Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:3-48:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas.Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.8:4 Maka naiklah asap kemenyanbersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.Doa orang-orang kudus di takhta Sorga = doa penyembahan.
Ada dua hal yang dipelajari dalam doa penyembahan:
- Mezbah dengan pedupaan emas [Wahyu 8:3].
Manusia daging yang berdosa sulit untuk bertobat, sulit untuk beribadah melayani, sulit untuk menyembah Tuhan. Oleh sebab itu, harus disalut dengan emas murni (kekuatan Roh Kudus) sehingga kita bisa bertobat, bisa beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, bisa menyemah Tuhan dengan hancur hati, dan Tuhan akan mendengar doa-doa kita.
- Kemenyan.
Keluaran 30:34
30:34 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian, yakni getah damar, kulit lokandan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyanyang tulen, masing-masing sama banyaknya.
Bahan-bahan untuk ukupan (doa penyembahan) ada empat macam:
- Getah damar/ mur.
Getah diambil dari pohon yang kulitnya dilukai/ kulitnya disayat. Ini mengingatkan kita kepada darah Yesus.
Cirinya:
- Rasanya pahit, baunya harum dan harganya mahal.
Getah damar rasanya pahit tapi baunya harum, artinya darah Yesus adalah tanda kasih Allah kepada manusia lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Pengorbanan di kayu salib itu pahit bagi daging tetapi untuk menyelamatkan manusia berdosa (berbau harum).
- Harganya mahal.
Sehebat apapun manusia di dunia tapi kalau berbuat dosa, sama dengan tidak berharga di hadapan Tuhan, bahkan seharga anjing dan babi. Oleh sebab itu, harus ditebus oleh darah Yesus yang mahal.
1 Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal,yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Pengorbanan Yesus dengan mencucurkan darah sampai mati di kayu salib = pengorbanan yang sangat mahal harganya untuk menyelamatkan manusia berdosa yang tidak berharga, yang hanya seharga anjing dan babi sehingga menjadi sangat berharga/ mahal di hadapan Tuhan.
Berharga dan mahal yaitu hidup dalam kebenaran dan kesucian = berbau harum di hadapan Tuhan.
Inilah yang mendorong kita bisa menyembah.
Kesimpulannya, doa penyembahan adalah:
- Memberi harga yang sangat mahal bagi keselamatan, rela sengsara daging untuk hidup benar, tidak mau kembali dalam dosa.
- Memberi harga mahal bagi kesucian/ kesempurnaan, rela sengsara daging untuk menerima pedang firman pengajaran benar yang keras untuk menyucikan kehidupan kita.
- Memberi harga mahal bagi panggilan pilihan Tuhan/ jabatan pelayanan, rela sengsara daging untuk mempertahankan jabatan pelayanan.
Keselamatan, kesucian, dan panggilan (jabatan pelayanan) tidak bisa dibeli/ ditukar oleh apa pun juga.
- Kulit lokan/ kerang.
Bagaimana kulit lokan menjadi ukupan?
- Ditumbuk/ digiliing = dihancurkan sampai halus.
- Dibakar, berbau harum.
Jadi, doa penyembahan adalah proses penghancuran daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan, ambisi, emosi, yang bertentangan dengan firman Allah sehingga kita bisa mengikuti kehendak Tuhan.
Contoh: doa Getsemani.
Lukas 22:42-43
22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43 Maka seorang malaikat dari langitmenampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
"Ya Abba, ya Bapa" = taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara, maka pintu langit terbuka. Kita mengalami kekuatan malaikat/ kekuatan Sorga untuk memelihara dan melindungi kita, untuk berperang ganti kita.
- Getah rasamala.
Cirinya adalah rasanya pahit tetapi bisa menyembuhkan dan berbau harum.
Jadi, doa penyembahan adalah sengsara bagi daging, tidak enak bagi daging, siksa bagi daging, pahit bagi daging, tetapi:
- Memberi kesegaran bagi jiwa dan roh, yaitu kita bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan bersaksi apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita secara rohani (penyucian, pembaharuan) dan secara jasmani.
- Menyembuhkan = menyehatkan kerohanian. Artinya kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengutamakan Tuhan lebih dari semua, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua. Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh, minimal tidak merugikan orang. Bahkan kita bisa mengasihi musuh, membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Kemenyan.
Yang dipakai untuk bahan ukupan adalah kemenyan putih. Putih menunjuk kesucian oleh pekerjaan pedang firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan kita mulai dari hati, perbuatan, dan perkataan.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian,sumpah palsudan hujat.
Hati manusia berisi tujuh keinginan jahat, najis, pahit. Ini sama dengan pelita padam, hatinya gelap, matanya gelap, sehingga tidak bisa melihat Tuhan, hidupnya membabi-buta sampai jatuh dalam dosa-dosa, puncaknya dosa, dan akan dibinasakan selama-lamanya.
Tetapi jika kita mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman, maka hati kita disucikan dari keinginan jahat, najis, pahit sehingga mata hati kita terang, pelita menyala, dan kita bisa melihat Tuhan.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Keluaran 30:35
30:35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami,murni, kudus.
Semua ukupan harus digarami.
Markus 9:49-50
9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Garam adalah urapan Roh Kudus. Kita harus selalu berdamai, saling mengaku, saling mengampuni, sehingga darah Yesus membasuh dosa-dosa, dan kita mengalami urapan Roh Kudus (garam yang asin). Penyembahan menjadi awet. Kita betul-betul melihat Tuhan.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Jika hati kita suci dan damai sejahtera, maka kita bisa melihat Tuhan, berkata-kata dengan Tuhan apa adanya, dan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Inilah doa penyembahan. Kita bisa melihat Yesus sebagai Imam Besar dan Raja segala raja. Kita menyembah Yesus Sang Raja dengan kata "Haleluya".
Mazmur 96:9-10
96:9 Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
96:10 Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Zakaria 14:17-18
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Maka Yesus sebagai Imam Besar dan Raja segala raja akan membuka pintu langit, untuk menurunkan hujan Roh Kudus dan berkat Tuhan.
Yesaya 44:3-4
44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
Hasilnya adalah Roh Kudus akan menyirami hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang kering dan lemah, yang berada di tepi sungai Babel.
Mazmur 137:1-4
137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
137:4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
Praktek berada di tepi sungai Babel:
- Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hatinya kering/ tidak damai sejahtera = letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, menderita, bersungut-sungut, kecewa, putus asa.
- Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang beribadah melayani hanya untuk mendapat perkara dunia/ perkara daging. Juga beribadah melayani dengan menonjolkan kekuatan daging.
- Mengorbankan perkara rohani untuk mendapat perkara jasmani.
Akibatnya adalah menggantung kecapi, mulai tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Jika pohon gandarusa yang lemah/ kering disirami Roh Kudus, maka akan menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang kuat dan teguh hati, memiliki hati damai sejahtera, tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Kita berada dalam ketenangan, selalu mengucap syukur dan wajah berseri, semua enak dan ringan.
Orang yang kuat dan teguh hati berada di tepi sungai kehidupan. Kita menjadi setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.
Yesaya 43:15-16
43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
Sang Raja akan membukakan pintu-pintu di dunia. Segala masalah yang mustahil diselesaikan oleh Roh Kudus. Ada pemeliharaan perlindungan Tuhan sampai zaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Ada masa depan berhasil indah. Sampai pintu Sorga terbuka.
Lukas 23:40-43
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesaya 44:5
44:5 Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Penjahat bisa masuk ke Firdaus asalkan jujur mengaku apa adanya. Maka sang Raja akan membuka pintu Firdaus bagi kita, keubahan hidup dari penjahat menjadi kehidupan yang jujur seperti Yakub. Yakub (pendusta) menjadi Israel (rumah doa). Suatu waktu, jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, tidak salah dalam perkataan. Kita hanya berseru "Haleluya" menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Pintu Sorga/ pintu Firdaus terbuka. Kita menyembah Tuhan di takhta Sorga selama-lamanya.
Tuhan memberkati.