Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:17:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.Pengertian angin adalah:
- Kehidupan yang lahir baru oleh air dan Roh sehingga memiliki hidup benar, menghampakan diri, dan taat dengar-dengaran.
Yohanes 3:5,8
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
- Utusan Tuhan dalam urapan Roh Kudus.
Mazmur 104:4a
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Jadi, angin adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hidup benar, menghampakan diri, dan taat dengar-dengaran, sehingga menjadi utusan Tuhan.
Angin bertiup adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang diutus Tuhan untuk membawa kesejukan dan keharuman Kristus ke mana pun dia diutus Tuhan lewat Kabar Baik/ firman penginjilan, dan lewat Kabar Mempelai/ firman pengajaran. Angin bertiup akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi, mempelai wanita Tuhan terdiri dari angin yang bertiup.
Penghuni kerajaan 1000 tahun damai/ Firdaus adalah imam dan raja.
Wahyu 20:620:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.Penghuni Yerusalem Baru juga imam-imam dan raja-raja.
Kita harus waspada sebab ada angin yang tidak bertiup, artinya:
- Kehidupan Kristen yang tidak mau menjadi imam, tidak mau beribadah melayani Tuhan, sampai tidak bisa beribadah melayani Tuhan.
- Imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan.
- Kehidupan yang sudah melayani tetapi ibadah pelayanannya tidak berkenan sehingga ditolak oleh Tuhan. Contoh : Kain, Esau.
Contoh angin bertiup dan angin tidak bertiup: si sulung dan si bungsu.
Lukas 15:25-2815:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.Si sulung = angin bertiup. Si sulung bekerja di ladang bapa, tetapi tidak masuk rumah bapa/ tidak masuk pesta, artinya imam-imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang sudah beribadah melayani tetapi tidak bisa masuk kerajaan Surga, sama dengan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali. Jadi, tidak semua ibadah pelayanan berkenan kepada Tuhan.
Mengapa?
Karena tidak mempunyai pakaian pesta, artinya hanya ibadah biasa atau ibadah pelayanannya hanya kebiasaan.
Tanda ibadah kebiasaan adalah:
- Ditandai marah tanpa sebab, iri hati, karena orang lain diberkati secara jasmani dan rohani. Ini sama dengan menghina berkat Tuhan, meghina pemakaian Tuhan, sampai menghina kemurahan Tuhan.
Ibadah pelayanan yang benar/ bersuasana pesta akan selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Memakai kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan, menyalahkan pengajaran yang benar. Ini sama dengan kusta atau kebenaran diri sendiri.
- Tidak taat tidak dengar-dengaran pada perintah Bapa/ kehendak Tuhan, sehingga beribadah melayani hanya mengikuti kehendak daging.
Mengapa tidak taat?
Lukas 15:29
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Sebab tidak ada korban penyerahan diri sepenuh.
Keluaran 29:1
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Imam besar dan imam Harun ditahbiskan memegang jabatan imam dengan 3 macam korban binatang:
- Seekor lembu jantan muda = korban pendamaian.
- Korban domba jantan pertama = korban penyerahan diri, seperti korban Kristus di kayu salib.
- Korban domba jantan kedua = korban tahbisan
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Jadi, ukuran ibadah pelayanan yang berkenan bukan hebat atau tidak, tetapi taat atau tidak taat.
Ibadah pelayanan yang ditandai ketaatan sekalipun sederhana tetapi berkenan kepada Tuhan, sehingga Tuhan membuka pintu Surga, sehingga pintu-pintu di dunia juga terbuka.
Sebaliknya, ibadah pelayanan yang tanpa ketaatan pada kehendak Tuhan adalah pembuat kejahatan. Sekalipun kelihatan hebat tetapi tidak dikenal Tuhan, ditolak oleh Tuhan, sampai binasa untuk selamanya.
Motto kita adalah lebih baik ditolak/ diusir/ dikucilkan karena taat pada firman pengajaran yang benar (pintu Surga terbuka), daripada diterima tanpa firman pengajaran benar.
Si bungsu = angin tidak bertiup.
Lukas 15:16-2415:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.Si bungsu tinggalkan ladang bapa, artinya tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
Akibatnya adalah keadaannya tidak baik, secara jasmani dan rohani dan berada di ladang babi, artinya hidup dalam kenajisan, dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan sampai menuju kebinasaan.
Puji syukur, si bungsu mengingat makanan di rumah bapa yang berlimpah-limpah [Lukas 15:17], itulah firman penggembalaan yang dipercayakan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, secara berkesinambungan, berulang ulang, sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat supaya mengalami pertumbuhan rohani sampai kesempurnaan. Firman penggembalaan yang diulang-ulang mengingatkan kita akan segala kekurangan kelemahan kita, juga dosa-dosa yang tersembunyi.
Lukas 15:1815:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,Praktek sudah mengingat firman penggembalaan:
- Sadar akan dosa-dosa, menyesal akan dosa-dosa, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama sejujur-jujurnya. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Lukas 15:23,19
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Ini sama dengan memiliki korban lembu jantan = korban pendamaian. Maka hati damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Jika tetap mempertahankan dosa, maka akan letih lesu dan berbeban berat.
- Kembali kepada tahbisan yang benar, kembali pada jabatan pelayanan, kembali kepada ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan = ada korban penyerahan diri dan korban tahbisan.
Si bungsu kembali menjadi angin yang bertiup.
- Bangkit dan kembali kepada bapa = mengalami penyucian dan pembaharuan yang terus-menerus.
Lukas 15:20
15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Sehingga menggerakan hati Tuhan untuk berbelas kasihan dan memberikan 3 hal:
- Kasut/sepatu = penebusan, berdiri di atas korban Kristus.
Lukas 15:22
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
1 Korintus 5:7-8,11
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Kita ditebus dari 6 dosa yang mendarah-daging yang mengusai tubuh, jiwa, dan roh kita, sehingga kita memiliki kualitas kemurnian dan kebenaran. Ini yang menjadi terang bulan di bawah kaki.
- Cincin meterai = urapan dan karunia Roh Kudus, yang membuat kita bisa beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan, dengan setia berkobar-kobar dan penundukan. Kita bisa menyulungkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia. Menjadi kualitas sulung sama dengan mahkota 12 bintang.
- Jubah terbaik = selubung matahari, kasih Allah yang sempurna.
Yesus rela ditelanjangi di kayu salib untuk menutupi ketelanjangan kita sehingga tidak ada dosa lagi, tidak bercela, sempurna seperti Dia. Kualitas tidak bercela/ sempurna dimulai dari jujur, tidak boleh ada dusta.
Wahyu 14:1-514:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murnisama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulungbagi Allah dan bagi Anak Domba itu.14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.Wahyu 12:1-312:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. 12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. 12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Keadaan gereja Tuhan seperti perempuan yang mengandung yang hendak melahirkan anak, tetapi menghadapi naga (antikris).
Apa yang bisa kita lakukan? Banyak mengeluh mengerang kepada Tuhan, banyak menyembah Tuhan, mengaku tidak layak dan tidak mampu. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan anugrahNya yang besar kepada kita.
Hasilnya:
- Tuhan memberikan suasana pesta, sukacita Surga.
Lukas 15:23
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
- Yang hilang didapatkan kembali, semua selamat.
Lukas 15:24
15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Apa yang kita korbankan untuk Tuhan tidak akan hilang, sehelai rambut pun tidak hilang. Tuhan sanggup memelihara sampai utuh sempurna seperti Dia.
- Yang mati menjadi hidup kembali.
Artinya tidak ada yang mustahil, semua masalah yang selesai tepat pada waktunya.
Secara rohani kalau diijinkan meninggal dunia, maka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan pada saat Yesus datang. Sementara yang tetap hidup akan diubahka dalam tubuh kemuliaan saat Tuhan datang. Keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan memberkati.