Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 22:2 22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.Pohon kehidupan yang selalu berbuah adalah firman Allah yang bertumbuh dan menghasilkan buah, berbuah tetap, untuk memberi kehidupan kekal.
Bagaimana kita bisa berbuah? Kita harus berubah, mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Permulaan keubahan hidup mulai dari baptisan air yang benar.
Matius 3:13-163:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" 3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,Baptisan air yang benar:
- Sesuai kehendak Tuhan (Alkitab).
- Seperti Yesus dibaptis.
Roma 6:2,46:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.Syarat baptisan air yang benar adalah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa.
Pelaksanaannya adalah dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit, maka langit (Surga) terbuka.Kita mengalami hidup baru, keubahan hidup.
Hasil baptisan air yang benar:
- Pembaharuan hati nurani yang tidak baik menjadi hati nurani yang baik.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Hati nurani manusia cenderung jahat, menghasilkan perbuatan yang memilukan hati Tuhan, membuat keluh kesah seorang gembala, memedihkan hati orang tua.
Kejadian 6:1-2
6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Juga perbuatan dan perkataan dosa, nikah yang salah (kawin-campur, kawin-cerai, kawin-mengawinkan), dosa makan minum. Manusia mengikuti selera daging tanpa pertimbangan rohani, tandanya adalah tidak bisa ditegor, dinasihati.
Ini diubahkan menjadi hati nurani yang baik, hati yang tertuju kepada Tuhan, mengutamakan Tuhan (kehendak Tuhan, perkara rohani) lebih dari semua.
1 Tawarikh 29:14,17-19
29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
29:18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.
29:19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."
Praktiknya adalah:
- Setia dan tulus ikhlas dalam ibadah pelayanan.
- Taat, melakukan perbuatan benar dan baik, menjadi kesaksian.
- Kecenderungan hati yang rela berkorban = memberi dengan sukarela dan sukacita untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan, sehingga dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 9:6-8
9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Maka Tuhan akan melimpahkan kasih karunia untuk:
- Memelihara kehidupan kita secara berkecukupan, tidak kekurangan, bahkan berlimpah, bisa menjadi berkat bagi orang lain.
- Berkelebihan dalam perbuatan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Menjadi pakaian mempelai Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali, masuk Yerusalem baru, makan buah pohon kehidupan.
- Pembaharuan mulut/ lidah.
Wahyu 15:1-4
15:1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Dalam perjanjian lama, baptisan air yang benar digambarkan seperti Musa dan bangsa Israel menyeberangi laut Kolsom.
Keluaran 15:1
15:1 Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
Di tepi laut Kolsom, Israel menyanyikan nyanyian Musa.
Dalam Wahyu 15 merupakan kegenapan baptisan air yang benar sampai di Surga, yaitu di tepi laut kaca bercampur api, orang-orang kudus menyanyikan nyanyian Anak Domba = nyanyian Musa.
Baptisan air yang benar sanggup mengubahkan lidah kita.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara untuk mengalahkan 3 binatang buas/ setan Tritunggal.
[ayat 11] Maka lidah bisa memuji dan memuliakan Tuhan dengan kata "Haleluya".
Mazmur 106:1-2
106:1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
106:2 Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
Hasilnya adalah segala masalah mustahil diselesaikan oleh Tuhan.
Wahyu 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Sampai penyembahan mempelai di awan permai.
- Pembaharuan karakter.
Matius 3:16-17
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Dalam baptisan air yang benar, kita mengalami kepenuhan Roh Kudus/ urapan Roh Kudus yang bisa mengubahkan karakter manusia daging menjadi karakter Yesus = menghasilkan 9 buah Roh Kudus.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Yeremia 17:8-10
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Setelah masuk baptisan air, kita harus tertanam di tepi air kehidupan dalam penggembalaan supaya bisa selalu berbuah, 9 buah Roh menjadi buah-buah yang tetap.
Kita tidak pernah kering, selalu setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.
Di luar penggembalaan, pasti kering rohani, perkataan kering (dusta, gosip, fitnah).
1 Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Kita diubahkan sehingga bisa menguasai keinginan/ hawa nafsu daging, emosi, ambisi, sehingga bisa diam dan tenang. Kita bisa bertobat dan berdosa, berseru dan berserah kepada Tuhan. Contoh: raja Hizkia
Yesaya 36:12,21
36:12 Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
36:21 Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
Hizkia dan Israel menghadapi krisis ekonomi. Berdiam diri = mengoreksi diri.
Yesaya 37:14-16,36
37:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
37:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
37:16 "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
37:36 Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Saat menghadapi kemustahilan, mari kita datang kepada Tuhan, banyak mendengar firman (berdiam diri, tenang, percaya) dan berdoa. Maka masalah mustahil menjadi tidak berarti seperti bangkai.
Bangkai bisa menjadi tentara besar, artinya dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Yesaya 38:1-3
38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Menghadapi maut, Hizkia bisa diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Maka Tuhan sanggup melakukan hal mustahil, memberi masa depan yang indah, sampai sempurna.
Tuhan memberkati.