Matius 25:31-46 adalah tentang penghakiman yang terakhir.
Matius 25:3125:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja yang bersemayam di atas tahta kemuliaan.
Untuk mencapai tahta kemuliaan, Yesus harus menempuh jalan kematian, jalan kebangkitan, dan jalan kemuliaan.
1 Petrus 2:212:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil,karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.Kita DIPANGGIL untuk mengikuti jejaknya Yesus, yaitu jalan kematian, jalan kebangkitan, dan jalan kemuliaan, supaya kita juga mencapai tahta kemuliaan bersama Dia selama-lamanya.
Tuhan sedang memanggil kita, jangan sampai kita menyimpang sedikitpun!
Salah satu praktik mengikut jalan kematian, jalan kebangkitan, dan jalan kemuliaan bersama Yesus adalah lewat BAPTISAN AIR.
Roma 6:1-56:1. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? 6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa,bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.Syarat baptisan air yang benaradalah percaya pada Yesus dan bertobat.
Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan = mati terhadap dosa.
Mulai dari mati terhadap dosa-dosa di dalam hati (angan-angan dosa), lanjut mati terhadap perkataan dosa, lanjut mati terhadap perbuatan dosa.
Proses supaya bisa bertobat adalah lewat mendengar firman yang bisa menunjuk/menyadarkan kita akan dosa. Sehingga kita bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Pelaksanaan baptisan air yang benaradalah dikuburkan bersama Yesus dalam air = dari ujung rambut sampai telapak kaki harus masuk dalam air = diselamkan dalam air.
Kalau belum diselamkan dalam air, berarti belum dibaptis.
Hasil baptisan air yang benaradalah bangkit bersama Yesus untuk menerima kemuliaan, yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Hidup baru = tongkat Harun yang sudah berbuah.
Ada 3 macam pembaharuan dalam baptisan air:- Pembaharuan hati nurani.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Di jaman Nuh, hanya 8 orang yang diselamatkan lewat bahtera Nuh.
Sekarang, kita diselamatkan lewat baptisan air yang benar, dan juga hanya sedikit yang akan diselamatkan. Ini berarti banyak orang Kristen yang tidak mau masuk baptisan air yang benar.
Kejadian 6:2,5-6
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Hati nurani manusia cenderung jahat, tidak taat.
Praktiknya adalah merusak nikah yang mulia dari Tuhan, yaitu lewat kawin-campur antara tidak seiman, lanjut pada kawin-cerai, lanjut pada kawin-mengawinkan.
Lewat baptisan air yang benar , kita mengalami pembaharuan dari hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik, yang taat dengar-dengaran, yang tertuju kepada Tuhan.
1 Tawarikh 29:14,17-19
29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
29:18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.
29:19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."
Praktik hati nurani yang baik adalah:
- Setia dan tulus dalam ibadah pelayanan.
- Taat dengar-dengaran pada Tuhan mulai dari nikah.
Mulai dari permulaan nikah harus dijaga agar sesuai dengan firman. Perjalanan nikah harus tetap taat. Sampai akhir nikah harus tetap taat.
- Hati yang cenderung untuk memberi, berkorban apa saja untuk Tuhan, dengan sukarela dan sukacita. Maka ia akan dipakai oleh Tuhan untuk pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 9:7-8
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatudan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Kalau hati cenderung untuk memberi, maka segala pengorbanan kita tidak akan hilang, tetapi Tuhan akan membalas dengan kasih karunia, untuk:
- Memelihara hidup kita sampai berkecukupan, tidak berkekurangan.
- Membuat kita berkelebihan dalam pelbagai kebajikan.
Perbuatan-perbuatan baik ini sama dengan pakaian putih berkilau-kilau, pakaian mempelai.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
- Pembaharuan mulut/lidah.
Keluaran 14:10-11
14:10. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN,
14:11 dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
Manusia lama adalah dengan perkataan sia-sia, bersungut-sungut, mengomel, dll.
Keluaran 15:1
15:1. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
Sesudah Israel melewati Laut Kolsom (=baptisan air), maka ada nyanyian Musa.
Setelah baptisan air, terjadi pembaharuan mulut menjadi mulut yang memuji dan menyembah Tuhan.
Nyanyian Musa ini adalah nyanyian kemenangan.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yesus taat sampai mati di kayu salib, sehingga Ia menerima kuasa kemenangan atas setan tritunggal.
Wahyu 19:6
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Saat Yesus datang kembali kedua kali, hanya ada satu kata 'Haleluya' menyembah Tuhan. Inilah mulut yang benar.
Wahyu 15:1-3
15:1. Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Nanti, di tepi lautan kaca di Sorga, kita akan menyanyi nyanyian Musa. Kita menyembah Tuhan siang dan malam selama-lamanya.
- Pembaharuan perbuatan.
Kolose 2:11-12
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Baptisan air = sunat, yaitu menanggalkan perbuatan dosa.
Dulu, sunat yang jasmani adalah janji Tuhan dengan Abraham.
Sekarang, sunat yang rohani adalah janji kepada Tuhan untuk menanggalkan perbuatan dosa.
Kalau kita bisa memenuhi janji kepada Tuhan, maka Tuhan juga akan memenuhi janji kepada kita.
1 Petrus 2:1
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Kalau kita sudah mengalami pembaharuan hati, pembaharuan mulut, dan pembaharuan perbuatan, maka posisi kita adalah seperti bayi yang baru lahir.
Bayi yang baru lahir akan selalu rindu air susu ibu, yaitu firman penggembalaan.
1 Petrus 2:22:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,Keluaran 2:62:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." Keadaan orang Kristen adalah seperti bayi Musa, yaitu tidak berdaya, tidak ada harapan, tidak ada masa depan, tidak ada yang menolong, menghadapi keadaan yang mustahil.
Dalam gendongan Tuhan, kita hanya bisa menangis, menyeru nama Yesus, sampai Tuhan mengulurkan tangan belas kasihanNya:
- untuk memelihara kehidupan kita di tengah segala kemustahilan,
- untuk menolong kehidupan kita,
- untuk mengangkat kehidupan kita dari kegagalan menjadi masa depan yang indah,
- untuk memakai kehidupan kita dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, sampai menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap terangkat di awan-awan saat Yesus datang kedua kali.
Tuhan memberkati.