IBADAH PENYERAHAN ANAK
Lukas 2:12
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."Bayi Yesus dilahirkan di kandang penggembalaan dengan 2 tanda utama, yaitu:
- Memakai kain lampin untuk menahan beban.
Artinya Yesus lahir untuk menanggung segala beban manusia, terutama beban dosa, lewat tanda darah di atas kayu salib.
- Terbaring di dalam palungan (tempat makan domba).
Artinya Yesus lahir untuk menjadi makanan bagi domba-domba. Itulah firman penggembalaan untuk menumbuhkan dan menyucikan sidang jemaat sampai sempurna seperti Dia.
Seorang anak kita serahkan ke dalam tangan Tuhan dengan tanda darah dan firman.
Mazmur 1:1-3
1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Posisi kehidupan dengan tanda darah dan firman adalah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, artinya:
- Selalu terpelihara oleh Gembala Agung, tidak pernah kering secara jasmani dan rohani, melainkan selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Tidak pernah layu, artinya selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Menghasilkan buah, artinya selalu menjadi berkat bagi orang lain, juga dipakai oleh Tuhan.
- Apa saja yang diperbuat berhasil, sampai puncak keberhasilan menjadi sama dengan Tuhan saat kedatanganNya kedua kali.
IBADAH RAYASalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:16-20 adalah perintah untuk memberitakan injil, sama dengan penyebaran terang/ shekinah glory. Kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan yang besar, yang sesuai dengan perintah/ amanat agung Tuhan yaitu:
- Kegerakan Roh Kudus hujan awal, yaitu kegerakan dalam firman penginjilan, untuk membawa orang-orang berdosa diselamatkan lewat baptisan air.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
- Kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kegerakan dalam firman pengajaran, untuk membawa orang-orang yang sudah selamat untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, untuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Kehidupan yang dipakai dalam kegerakan yang besar adalah imam-imam dan raja-raja.
Imam adalah:
- Seorang yang suci.
- Seorang yang memangku jabatan pelayanan dari Tuhan.
- Seorang yang beribadah dan melayani Tuhan.
- Seorang yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Seorang imam harus memiliki tahbisan yang benar, sebab akan terjadi pemisahan antara tahbisan yang benar dan yang tidak benar. Contohnya adalah Kain dan Habel, pelayanan Habel diterima tetapi pelayanan Kain ditolak. Di akhir jaman juga akan terjadi pemisahan. Dua orang di ladang, satu terangkat dan satu tertinggal.
Tahbisan yang benar tidak bisa dipisahkan dari pakaian imamat (pakaian pelayanan).
Manusia yang tidak punya pakaian, telanjang (sama dengan sengaja mempertahankan dosa), tidak boleh dan tidak bisa melayani Tuhan, melainkan melayani diri sendiri bahkan melayani setan dan akan dibinasakan.
Dalam Keluaran, ada 7 bagian pakaian Imam Besar:
- Pakaian dalam tanda kematian.
- Baju efod.
- Sabuk pengikat efod.
- Tutup dada.
- Pakaian dalam tanda kebangkitan.
- Gamis baju efod.
- Pakaian dalam tanda kemuliaan.
- Kemeja beragi.
- Serban.
- Patam.
Kita masih mempelajari tentang kemeja beragi.
Keluaran 28:39a
28:39a Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, ....
Kemeja beragi ini adalah pakaian putih bermata-mata. Putih sama dengan kesucian. Bermata-mata sama dengan urapan Roh Kudus.
Jadi, pakaian putih bermata-mata adalah pakaian kesucian dalam pengaruh urapan Roh Kudus.
Proses menerima pakaian putih bermata-mata:
- Seorang imam harus berada di Ruangan Suci.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Berada di Ruangan Suci sama dengan berada dalam penggembalaan, sama dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, yaitu:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya (minum).
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (makan).
- Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (nafas).
Hasilnya adalah:
- Mengalami penyucian, sama dengan pakaian putih.
- Mengalami minyak urapan, sama dengan bermata-mata.
Jadi, dalam penggembalaan seorang imam mendapatkan pakaian putih bermata-mata. Jangan sampai meninggalkan penggembalaan, sebab pasti kesucian merosot.
- Lewat percikan darah, sengsara daging karena Yesus. Salah satu wujudnya adalah doa puasa.
Matius 6:17-18
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Tanda puasa yang benar adalah:
- Mencuci cuka, sama dengan mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar.
- Meminyaki kepala, sama dengan pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
Dalam doa puasa, kita mendapatkan pakaian putih bermata-mata.
Kegunaan pakaian putih bermata-mata adalah urapan Roh Kudus memberikan mata rohani yang terbuka, sehingga kita bisa melihat pribadi Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Prakteknya:
- Bisa melihat atau menerima keajaiban firman pengajaran yang benar.
Mazmur 119:18
119:18 Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.
Yaitu:
- Melihat pembukaan rahasia firman, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
- Melihat dan mengalami keubahan hidup. Inilah mujizat yang terbesar.
Kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, dimulai dengan taat sampai daging tidak bersuara lagi, taat dengar-dengaran apa pun resiko yang dihadapi.
Ibrani 5:8-10
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Taat sama dengan berhasil, memiliki pakaian putih bermata-mata.
Tidak taat sama dengan gagal dan telanjang.
- Tidak kuatir, sehingga bisa mencari lebih dahulu Kerajaan Surga dan kebenarannya, sama dengan beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, dengan tahbisan yang benar.
Matius 6:25,31-34
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Hasilnya adalah semua akan ditambahkan oleh Tuhan, sama dengan hidup kita dari salib Tuhan, sehingga kita tidak pernah kekurangan.
Urusan kita sebagai pelayan Tuhan atau hamba Tuhan adalah memakai pakaian putih bermata-mata, yaitu taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, dan melayani Tuhan dengan setia dan benar. Maka urusan makan, minum, pakaian, masa depan adalah urusan Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu kita.
Roma 8:32
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Sebagai pelayan Tuhan, ada 2 hal yang harus dijaga:
- Jangan menipu Tuhan lewat hidup tidak taat, tidak setia dan tidak benar.
- Jangan buta, yaitu jangan kuatir.
Kalau kuatir pasti tidak setia dan tidak benar. Kekuatiran akan mengakibatkan bungkuk 18 tahun, yaitu banyak bertanya dan berdebat. Hidupnya tidak berubah, tetap manusia darah daging, dan dicap 666.
Kalau kuatir juga pasti akan egois, sehingga tidak bisa aktif dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Jika kita memakai pakaian putih bermata-mata, bisa memandang Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, maka Yesus juga akan memandang kita dengan pandangan belas kasihan. Yesus bergumul bersama kita sehingga kita tidak perlu merasa sendiri.
Hasilnya:
- Imam Besar memberikan kekuatan ekstra untuk tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
2 Tawarikh 16:7-9
16:7 Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
16:8 Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.
16:9 Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."
Imam Besar juga memberikan kekuatan untuk menang atas musuh. Segala halangan dan rintangan akan dihancurkan. Segala masalah sampai yang mustahil sekalipun akan diselesaikan.
- Pandangan belas kasihan Tuhan lewat firman pengajaran yang diulang-ulang (kokok ayam).
Lukas 22:60-62
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Petrus menjadi hancur hati dan taat dengar-dengaran, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Maka tangan Tuhan akan diulurkan untuk mengangkat kita. Sejatuh apa pun kehidupan kita, masih dipakai oleh Tuhan. Tuhan menjadikan hidup kita berhasil dan indah, sampai paling berhasil dan paling indah saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.