Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:12-136:12. Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. 6:13. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Pembukaan meterai keenam atau hukuman Allah Roh Kudus yang keenam atas dunia ini yaitu terjadi gempa bumi yang dahsyat, baik secara jasmani, tetapi terutama secara rohani, yaitu pengaruh dunia dengan segala kesibukan, kesulitan, kesusahan, kesukaan dunia, kenajisan, kejahatan yang menghantam kita semua hamba Tuhan pelayan Tuhan, yang mengakibatkan kegelapan secara rohani.
- Mataharimenjadi hitam bagaikan karung rambut = kasih Allah sudah tidak bekerja lagi. Begitu banyak kedurhakaan, kebencian, sampai kebencian tanpa alasan.
- Bulan menjadi merah bagaikan darah = penebusan oleh darah Yesus tidak bekerja lagi, tidak ada pengampunan dosa lagi. Anak Tuhan hamba Tuhan hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa (makan minum, kawin mengawinkan).
- Bintang berjatuhan = Roh Kudus tidak bekerja lagi.
Kita masih membahas yang ketiga.
Jika Roh Kudus tidak bekerja lagi, berarti kegerakan Roh Kudus hujan akhir / kegerakan pembangunan Tubuh Kristus sudah berakhir. Tidak ada kesempatan lagi untuk melayani pembangunan Tubuh Kristus, tinggal pembangunan tubuh babel. Tidak melayani pembangunan Tubuh Kristus berarti melayani pembangunan tubuh babel, puncak kejahatan kenajisan. Itulah mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Jika ingin masuk pembangunan Tubuh Kristus, sekarang ini kesempatan selama Roh Kudus masih bekerja. Melayani mulai dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Bintang berjatuhan bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila digoncang angin yang kencang = gembala/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan banyak berjatuhan/ berguguran sehingga tidak beribadah dan tidak melayani Tuhan lagi. Ini dikaitkan dengan buah pohon ara.
Ada 3 kemungkinan tentang pohon ara:- Pohon ara ditanam di tepi jalan/ di pinggir jalan.
Matius 21 : 18-19
21:18. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi kesitu, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah laagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan yang tidak tergembala/beredar-edar.
Prakteknya:
- Gembala tidak memberi makan sidang jemaat.
- Sidang jemaat/ domba-domba tidak bisa menikmati firman penggembalaan.
Keadaannya hanya berdaun lebat tetapi tidak berbuah. Artinya beribadah melayani Tuhan tetapi tidak memuaskan Tuhan, tidak berkenan kepada Tuhan sehingga dikutuk sampai kering rohani.
Mengapa demikian?
Yeremia 48:10
48:10. Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Sebab beribadah melayani Tuhan dengan lalai. Lalai yaitu tidak setia, gampang terhalang dalam ibadah pelayanan = tidak berjuang untuk mengutamakan ibadah pelayanan.
Maleakhi 3:8-9
3:8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
3:9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Juga beribadah melayani tetapi tidak benar, yaitu mencuri milik Tuhan, tidak mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus.
Gembala tidak memberi makan sidang jemaat/ tidak memberitakan firman, tetapi menerima perpuluhan. Atau, gembala tidak boleh menerima perpuluhan (sebab dikelola oleh tua-tua/ sidang jemaat).
Akibatnya:
- Kering rohani, tidak puas, selalu bersungut-sungut, berbantah-bantah, bergosip sehingga bintang-bintang terus berbenturan sampai gugur (tidak beribadah melayani Tuhan). Juga mencari kepuasan di dunia (ke bioskop, ke diskotik, merokok, mabuk) atau kepuasan dunia dimasukkan ke dalam gereja. Akibatnya adalah jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum, kawin mengawinkan), sama dengan menjadi bintang gugur.
- Mengalami kutukan (letih lesu, beban berat, susah payah, air mata) kalau dibiarkan sampai kebinasaan selamanya. Yang sudah melayani saja bisa terkutuk, apalagi yang tidak melayani, apalagi yang tinggalkan ibadah pelayanan.
Jalan keluarnya:
Lukas 17:7-8
17:7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Kita harus beribadah melayani Tuhan dengan berikat pinggang.
Yesaya 11:5
11:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Artinya kita harus beribadah melayani dengan setia dan benar = memberi makan minum kepada Yesus yang lapar = memuaskan hati Yesus.
Hasilnya: Kita juga dipuaskan oleh Tuhan. Kita mengalami kepuasan sejati sehingga selalu mengucap syukur dan menyembah Tuhan, maka kita tidak akan pernah gugur selamanya. Dan urusan makan minum urusannya Tuhan, Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia, sampai zaman antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun.
- Pohon ara sudah berada di kebun anggur tetapi tidak berbuah.
Lukas 13:6-9
13:6. Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8. Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9. mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Pohon ara ditanam di kebun anggur artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang sudah tergembala pada firman pengajaran benar/ kabar Mempelai. Tetapi tidak berbuah, tidak memuaskan Tuhan, tidak berkenan kepada Tuhan, sama dengan pohon ara di pinggir jalan. Tetapi bedanya kalau di pinggir jalan begitu tidak berbuah langsung dikutuk. Tetapi kalau di penggembalaan masih ada rem.
Tuhan tidak langsung mengutuk tetapi masih memberi kesempatan untuk bisa berbuah, untuk bisa berkenan kepada Tuhan.
Artinya dalam penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (kebaktian umum, kebaktian pendalaman Alkitab & perjamuan suci, kebaktian doa penyembahan), kita masih mendapat panjang sabar Tuhan sehingga tidak langsung dikutuk/ dihukum. Apa pun keadaan kita, masih diberi kesempatan.
Mengapa terjadi panjang sabar Tuhan dalam kandang penggembalaan?
- Sebab ada penjaganya. Ada doa penyahutan seorang gembala untuk bisa menunda bahkan meniadakan kutukan/ hukuman Allah demi keselamatan sidang jemaat. Ada tudung keselamatan. Kalau dalam Tabernakel ada 4 lapis tudung, 3 lapis tudung di atas itu tudung Allah Tritunggal. Lapis yang ke 4 yang kelihatan adalah gembala.
- Gembala mencangkul tanah sekeliling dan memberi pupuk = memberi makan sidang jemaat, menegor dan menasehati dengan segala kesabaran dan pengajaran. Ini adalah untuk memperbaiki akar yang tidak baik, yaitu menyucikan, melepaskan dari akar dosa yang membuat tidak berbuah. Bagi gembala, menegor menasehati/ menolong berarti siap digantung, seperti Yesus yang mau menolong dan siap digantung di kayu salib.
Tiga macam akar yang tidak baik :
- Akar busuk, yaitu menolak firman pengajaran yang benar = menolak penyucian, tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa.
Yesaya 5:24
5:24. Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
- Akar kejahatan/ cinta uang.
1 Timotius 6:9-10
6:9. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Prakteknya:
- Mencari uang dengan menghalalkan segala cara.
- Beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari uang/perkara dunia.
- Tinggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang. Sampai kikir (tidak bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan) dan serakah (mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, serta mencuri milik sesama).
- Akar kepahitan yaitu iri hati, dendam, benci sampai kebencian tanpa alasan. Ini yang membuat perpecahan dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
Ibrani 12:15
12:5. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Jalan keluarnya:
Matius 24:32
24:32. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Melembut, yaitu menerima tegoran dan nasehat firman, menerima penyucian pedang firman untuk disucikan dari akar-akar yang tidak baik. Maka kita pasti berbuah, mulai berhasil dan indah. Kita menjadi bintang yang tetap bercahaya, tidak gugur.
- Pohon ara menggugurkan buahnya yang mentah apabila digoncangkan oleh angin yang kencang.
Wahyu 6:13
6:13. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Angin yang kencang adalah :
- Pencobaan-pencobaan di segala bidang yang mustahil/ tidak bisa tertolong.
- Pengajaran-pengajaran palsu yang tidak sesuai Alkitab, temasuk gosip-gosip.
Seperti Yudas yang dahulu dia termasuk murid Tuhan, tetapi kemudian kehilangan jubah dan akhir hidupnya perutnya robek. Hidupnya menjadi tidak indah, karena mendengar gosip-gosip/ ajaran lain.
Kita tidak bisa memilah yang baik dan yang jahat, oleh sebab itu jangan mendengar ajaran lain/ gosip-gosip.
- Dosa-dosa.
Setan meniupkan angin kencang untuk menggugurkan bintang-bintang sehingga hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tidak beribadah kepada Tuhan, membuat kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan, tidak beribadah tidak melayani lagi.
Tetapi Tuhan mengijinkan pencobaan menjadi ujian.
Yakobus 1:2-4
1:2. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3. sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Tuhan mengijinkan kita dilanda angin kencang sebagai ujian sehingga menghasilkan ketekunan. Yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, untuk menghasilkan buah matang = iman yang sempurna. Sampai kehidupan yang sempurna menjadi mempelai wanita.
Contohnya adalah Yesus yang taat sampai mati di kayu salib. Kita taat sampai daging tidak bersuara lagi, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan.
Petrus bimbang saat diterpa angin. Tetapi akhirnya lewat 3x pertanyaan Yesus, yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah, Petrus mendapat iman yang sempurna/ buah matang. Ada pemulihan rohani, pertumbuhan rohani, sampai buah menjadi matang, iman yang sempurna.
Yohanes 21:6, 11
21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:11. Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Petrus taat saat disuruh menebarkan jala di pinggir pantai dan memperoleh 153 ekor ikan besar-besar.
1+5+3 = 9, angka 9 yaitu anugrah Tuhan yang besar.
Jika kita berserah dan berseru kepada Tuhan maka Tuhan mengulurkan tangan anugrahNya yang besar kepada kita supaya terjadi terjadi mujizat.
- Mujizat rohani.
Tangan anugrah Tuhan sanggup mengadakan mujizat rohani yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Angka 3 = pembaharuan tubuh, jiwa dan roh.
Efesus 4 : 22-25
4:22. yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Sehingga kita menjadi manusia baru yang jujur, tidak ada dusta. Benar katakan benar, tidak benar katakan tidak benar.
Angka 5 = diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4:11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Angka 1 = satu kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita surga yang siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus ke 2x.
Efesus 4:13-14
4:13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14. sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
- Mujizat jasmani, yaitu 153 ekor ikan besar.
Yohanes 21:11
21:11. Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Berarti kita dihitung oleh Tuhan, sehelai rambut pun dihitung oleh Tuhan. Yang tidak ada menjadi ada. Kita diperhatikan, diperdulikan oleh Tuhan. Tuhan bergumul untuk kita, memelihara, memberi kebahagiaan, menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil sekalipun.
Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna sama mulia dengan Dia. Kita menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai, selamanya bersama dengan Dia.
Tuhan memberkati.