Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:26-29adalah tentang MAKAN PERJAMUAN SUCI.
Secara keseluruhan, Matius 26:26-29 terbagi menjadi 2 bagian:
  1. Ayat 26-28adalah tentang makan Perjamuan Suci, yang menunjuk pada kematian Yesus di atas kayu salib.
  2. Ayat 29menunjuk pada kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Sorga untuk menikmati anggur baru (kebahagiaan Sorga).

Ad. 2.
Kita juga akan menikmati anggur baru bersama Yesus dalam Kerajaan Sorga.
Sebab itu, mulai sekarang di dunia ini kita harus sudah menikmati anggur baru (kebahagiaan Sorga) yang semakin meningkat/memuncaksampai pesta kawin Anak Domba Allah (Wahyu 19), bahkan sampai kita masuk Yerusalem Baru/Kerajaan Sorga yang kekal (Wahyu 21-22).

Dalam Yerusalem Baru, selama-lamanya kita menikmati anggur baru, tidak ada lagi setitikpun air mata.

Jadi, mengikut Yesus harus semakin berbahagia.
Kebahagiaan Sorga tidak bisa dipengaruhi oleh dunia (kaya/miskin, sakit/sehat, pandai/bodoh, dsb.).
Lebih banyak orang di luar Yesus yang jauh lebih kaya, lebih pandai, serta lebih berkedudukan daripada kita.

Kenyataannya, dunia ini berada dalam suasana kutukan dan tidak ada kebahagiaan.
Di dalam dunia hanya ada susah payah, penderitaan, dsb., sehingga membuat banyak kehidupan, termasuk orang Kristen dan hamba Tuhan menjadi putus asa dan tawar hati.

Paling sedikit, tawar hati melanda 3 tempat:
  1. Tawar hati melanda nikah, termasuk nikah/rumah tangga orang Kristen dan hamba-hamba Tuhan.
    Kolose 3:20-21
    3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
    3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

    Akibatnya adalah hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak sudah tidak baik lagi.

    Hubungan nikah yang baik (sesuai Firman):
    • Suami mengasihi istri.
    • Istri tunduk kepada suami dalam segala hal.
    • Anak-anak taat pada orang tua dalam segala hal.
    • Orang tua jangan mengikuti kehendak anak yang tidak sesuai Firman.

  2. Tawar hati melanda ibadah dan pelayanan.
    II Korintus 4:1

    4:1. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

    Prakteknya adalah tidak setia sampai dengan meninggalkan ibadah-pelayanan.

    Koreksi penyebab tawar hati dalam ibadah-pelayanan:
    • Gembala tidak bisa lagi menyediakan makanan Firman Penggembalaan.
    • Sidang jemaat keras hati dengan mempertahankan/menyetujui dosa, sehingga tidak bisa lagi menerima Firman Penggembalaan.

      Contoh: Yudas Iskariot.
      Sekalipun sudah Tuhan Yesus sendiri yang menyampaikan Firman Penggembalaan, Yudas tetap tidak bisa menerima karena mempertahankan dosa.

      Sekecil apapun dosa yang dipertahankan, pasti lama-lama tidak bisa menerima Firman Penggembalaan.

      Selama hati kita rela untuk disucikan, kita pasti selalu bisa menerima Firman.

  3. Tawar hati dalam menghadapi persoalan dan penderitaan.
    Amsal 24:10
    24:10. Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

    Kalau tawar hati dalam kesesakan = kecil kekuatannya, Tuhan tidak pernah turun tangan dan kehidupan itu akan terhilang selamanya.

Kehidupan yang tawar hati digambarkan sebagai 2 hal:
  1. Garam yang tawar, artinya:

    • Tidak enak hidupnya = selalu dalam keadaan letih lesu dan beban berat.
      Setiap kali kita merasa tidak enak dalam hidup (nikah, ibadah-pelayanan, dsb.), koreksi diri (periksa dosa)!

    • Busuk = hidup dalam dosa (mulai dengan berdusta), sampai dengan puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan).
      Kebusukan yang tidak bisa ditolong lagi adalah "berdusta" (termasuk menyembunyikan sesuatu, berkata tidak benar, menutup-nutupi dosa).

      Orang berdusta tidak bisa dipegang/dijamah orang lain, sebab ia tidak mengakui kesalahannya dan bahkan justru bangga dalam dosanya. Tuhan sendiri juga tidak bisa menjamahnya, sehingga ia pasti berada dalam tangan setan.

  2. Tanpa air anggur yang manis.

    Bangsa Kafir adalah bagaikan air yang banyak di lautan bebas, yang diduduki oleh perempuan Babel.
    Bangsa Kafir harus tergembala (air dimasukkan dalam tempayan), supaya bisa diubah menjadi air anggur yang manis.

    Tanpa air anggur = kehidupan yang putus asa, tawar hati, kecewa, sehingga hidupnya membabi-buta.
    Tidak ada lagi kebahagiaan, yang ada hanya penderitaan, kesusahan, dsb. dan menuju kebinasaan selamanya.

    Di dunia ini tidak ada air anggur yang manis. Sebenarnya dunia hanya tempayan yang kosong tanpa air, sebab dunia ini telah dikutuk.
    Kekayaan/kemiskinan, kepandaian/kebodohan, semuanya bukanlah anggur baru, tidak ada kaitannya dengan kebahagiaan Sorga.

JALAN KELUARNYA:
Yohanes 16:7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Dari pihak Yesus:
Yesus harus mati, bangkit, naik ke Sorga, untuk mencurahkan anggur baru/Roh Kudus kepada kita semua.

Di atas kayu salib Yesus menanggung segala kutukan dan penderitaan kita.

Dari pihak kita:
Syarat menerima pencurahan Roh Kudus:
  1. Persiapkan kirbat/hati yang baru: HATI DAMAI SEJAHTERA(tetap tinggal di Yerusalem = tetap tinggal dalam damai).
    Kisah Para Rasul 1:4-5
    1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
    1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

    Prosesnyaadalah lewat berdamai dengan Tuhan dan sesama.

    • Kita mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal) dengan sejujur-jujurnya, dan jika diampuni - jangan berbuat dosa lagi.
      Tujuan mengaku dosa adalah supaya kita diampuni dan lepas dari dosa.
      Jangan mengaku dosa hanya karena kepura-puraan saja untuk mendapatkan sesuatu!

    • Kita mengampuni dosa sesama yang sudah sungguh-sungguh mengaku pada kita, dan melupakannya.

  2. Harus ada KESATUAN HATI (sepakat) untuk TEKUN di dalam doa.
    Kisah Para Rasul 1:14
    1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

    Mulai dari satu hati dalam nikah.

    Matius 18:19
    18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

    Suami dan istri adalah pribadi yang berbeda.
    Keduanya bisa menjadi satu hati jika diisi dengan satu Firman Pengajaran benar.

    Satu hati lebih dari sekedar terlihat rukun, satu tempat tidur, dsb. Satu hati = tidak bisa terpisahkan lagi oleh apapun juga.
    Kalau tidak satu Firman Pengajaran (tidak satu pokok anggur yang benar), pasti tidak bisa satu hati.

    Hati-hati!
    Jangan justru sepakat dalam dosa! Contoh: Ananias dan Safira, Adam dan Hawa.

    Selanjutnya, satu hati dalam ibadah-pelayanan.
    Sidang jemaat berbeda-beda, semuanya bisa satu hati jika diisi dengan satu Firman Pengajaran benar.

    Ketekunan dalam doa untuk menantikan pencurahan Roh Kudus adalah seperti seorang ibu yang mengandung sampai melahirkan anak;
    • Tidak bisa dipaksakan.
    • Tidak bisa dihalangi oleh siapapun juga.

    Wajar saja dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
    Saat kita tekun dan hidup suci (diisi Firman Pengajaran benar), maka Tuhan Yesus sebagai Pembaptis Roh akan hadir dan mencurahkan Roh Kudus kepada kita.

  3. KUAT dan TEGUH HATI.
    Kisah Para Rasul 1:24-26
    1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
    1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
    1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

    Artinya:
    • Tetap teguh dalam ibadah dan pelayanan.
    • Tetap setia dan berkobar-kobar selalu dalam ibadah dan pelayanan.

    Roh Kudus belum dicurahkan selama 12 rasul belum genap.
Kisah Para Rasul 2:4
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah kita berbahasa Roh, yakni seperti yang diberikan/diajarkan oleh Roh itu sendiri.
Jadi, bahasa Roh bukan diajarkan oleh manusia atau pendeta siapapun juga, sebab pribadi Yesus sendirilah yang menjadi Pembaptis Roh.

KEGUNAAN Roh Kudus:
  1. Yohanes 16:12-13
    16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
    16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

    Roh Kudus memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran = memberi kita kemampuan untuk menanggung seluruh bobot Firman Pengajaran benar.
    Wujudnyaadalah kita bisa mendengar Firman dengan baik, mengerti, percaya/yakin, sampai dengan mempraktekkan Firman, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran.

    Contoh sehari-hari adalah benar dalam kelengkapan pribadi (KTP, dsb.).
    Setia dan tekun dalam ibadah-pelayanan, sesuai jabatan pelayanan yang kita terima dari Tuhan.

    Di saat kita mempertahankan yang tidak benar, di situ PASTI tidak ada Roh Kudus.

  2. Yohanes 16:1
    16:1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.

    Roh Kudus memberikan penghiburan dan kelegaandi saat kita menghadapi suasana letih lesu dan beban berat, sehingga semua jadi enak dan ringan.

    Roh Kudus memberikan kekuatan untuk bersaksi di saat kita menghadapi kebencian, dsb.
    Kita tidak melawan kebencian dengan kebencian/kejahatan, namun justru kesempatan kita bersaksi untuk menolong sesama kita.

  3. Titus 3:5
    3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Roh Kudus adalah Roh Kemuliaan, yang bekerja mengubahkan kita dari manusia daging(buli-buli tanah liat) menjadi manusia rohani seperti Yesus (buli-buli emas berisi manna, kehidupan yang tahan uji dan kekal).

    Yudas Iskariot tidak mau diubahkan sehingga nasibnya berakhir dengan kehancuran dan kebinasaan.

    Semakin kita diubahkan, semakin kita merasakan air anggur Roh Kudus.
    Apa yang harus diubahkan?

    • SABAR dalam penderitaan, SABAR menunggu waktu Tuhan.
      Jangan mengambil jalan keluar sendiri di luar Firman!
      Jalan di luar Firman = jalan buntu dan kebinasaan.

      Yohanes 2:3
      2:3 Ketika mereka kekurangananggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

    • TAAT.
      Yohanes 2:5
      2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

    • JUJUR (mencedok dan mencicipi air anggur yang manis).

    Kalau ada mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani pasti juga bisa dikerjakan oleh Roh Kudus, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang tidak ada menjadi ada.

    Sampai mujizat terakhir dan terbesar, yaitu kita diubah menjadi sama mulia dengan Yesus untuk bisa masuk dalam Kerajaan Sorga yang kekal.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Mei 2009 (Senin Sore)
    ... kasih karunia kemurahan Tuhan. Memberi ini juga berarti kita memasukan kehidupan kita di dalam tubuh Kristus ay. - . Peti persembahan itu dekat dengan peti perjanjian. Jadi kalau kita memberi maka kita memasukan diri dalam tubuh Kristus. Maleakhi Memberi ini juga berarti membuka pintu Surga. Tidak memberi sama artinya dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 Oktober 2013 (Rabu Sore)
    ... pengampunan dosa dan kebahagiaan surga. Mazmur Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan aku berkata Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. SelaBagaimana prosesnya supaya kita mengalami pengampunan dosa kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Kita mungkin masih bisa untuk mengaku dosa kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Oktober 2015 (Kamis Sore)
    ... Kolose Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi yaitu percabulan kenajisan hawa nafsu nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala Berada dalam gairah kesukaan daging. Keluaran Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari maka bangkitlah amarah Musa ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Desember 2010 (Selasa Sore)
    ... dasar pemisahannya adalah hikmat Sorgawi. Pengkhotbah Hati orang berhikmat menuju ke kanan tetapi hati orang bodoh ke kiri. Bagaimana kita mendapatkan hikmat Sorgawi Takut akan Tuhan. Kelemahlembutan. ad. . Mendapatkan hikmat Sorgawi lewat kelemahlembutan. Yakobus . Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon III, 13 November 2013 (Rabu Malam)
    ... kita masih membahas yang ketiga YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH. Anak Allah adalah manusia yang sama dengan Allah. Yohanes - . Barangsiapa tidak mengasihi ia tidak mengenal Allah sebab Allah adalah kasih. . Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2015 (Senin Sore)
    ... Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan. Ayat Yohanes tahu diri sebab kedudukannya di bawah Yesus. Langit terbuka yang pertama pada waktu Yesus mengalami baptisan air. Jadi kunci kerajaan Sorga adalah BAPTISAN AIR. Baptisan air bukan tata cara gereja tetapi kunci kerajaan Sorga. Yesus adalah manusia yang tidak berdosa sehingga Ia tidak perlu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Mei 2011 (Rabu Sore)
    ... sebab upah menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. Akibatnya akal mereka bobrok rusak karena suka menentang kebenaran seperti Yanes dan Yambres yang hidup tanpa kasih tanpa Allah tritunggal terputus dari hubungan Allah tritunggal . Akibatnya kehidupan itu dikuasai oleh setan tritunggal setan antikris ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Juni 2014 (Selasa Sore)
    ... masuk kerajaan Surga. Yohanes Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Ada tempat yang sering dilanda kebencian Dalam nikah rumah tangga. Matius - Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh demikian juga seorang ayah ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri adalah firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Inilah firman ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 November 2016 (Minggu Pagi)
    ... Baiklah tinggal di sini sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel. Tetapi Elisa menjawab Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau. Lalu pergilah mereka ke Betel. Berkatalah Elia kepadanya Hai Elisa baiklah tinggal di sini sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho. Tetapi jawabnya Demi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.