Matius 24: 26-31secara keseluruhan menunjuk pada nubuat ke-5, yaitu nubuat tentang kedatangan Yesus yang kedua kali.
Matius 24: 29, keadaan pada kedatangan Yesus kedua kali adalah terjadi kegoncangan-kegoncangan.
Hagai 2: 7-8, kegoncangan ini meliputi kegoncangan darat, laut, dan udara.
Hagai 2: 22-23, dua kali kegoncangan ini dituliskan, artinya:
- Kegoncangan-kegoncangan ini pasti akan terjadi dan pasti akan digenapkan.
- Kegoncangan yang akan terjadi ini sungguh-sungguh dahsyat.
- Kita sangat membutuhkan perlindungan dari Tuhan.
Mengapa Tuhan ijinkan kegoncangan terjadi?
- Hagai 2: 8,supaya anak Tuhan masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Hagai 2: 9, untuk menetapkan gereja Tuhan sebagai milik kepunyaan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga.
Gereja Tuhan yang menjadi milik Tuhan adalah gereja Tuhan yang tampil sebagai:
- Perak dan emas, Hagai 2: 9.
Makin api datang, perak dan emas akan makin murni, makin ditetapkan menjadi milik Tuhan. Sebaliknya Kristen yang bagaikan rumput dan kayu akan terbakar saat api datang. - Cincin materai, Hagai 2: 24.
Ad.1. 1 Petrus 1: 18-19, gereja Tuhan yang tampil sebagai perak dan emas:
- Gereja Tuhan yang mengalami penebusan atau kelepasan dari dosa oleh darah Yesus.
Roma 3: 23-24
Manusia berdosa hanya bisa dibenarkan oleh penebusan oleh darah Yesus, tidak ada cara lain. Jangan sampai kita melepaskan Yesus karena alasan apapun juga. Penebusan darah Yesus adalah terhadap: - dosa warisan dari nenek moyang, termasuk adat istiadat yang bertentangan dengan firman Tuhan.
- dosa sendiri, baik lewat perkataan, perbuatan, maupun angan-angan pikiran.
Proses mengalami kelepasan dari dosa adalah mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Saat itu darah Yesus akan mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita, sampai tidak ada bekasnya lagi. Dan jangan berbuat dosa lagi, tetapi hidup dalam kebenaran.
Hidup dalam kebenaran = selamat. Ini kehidupan yang ditebus oleh darah yang mahal, sangat berharga di hadapan Tuhan.
Istilah darah Anak Domba menunjuk pada penggembalaan. Jadi setelah hidup benar, kita harus tergembala. Penggembalaan itu adalah:
- Untuk memantapkan kebenaran dan keselamatan. Sebab kita adalah bagaikan domba di tengah serigala. Domba tidak bisa melawan serigala, hanya gembala yang bisa melawan serigala.
- Supaya tidak disesatkan oleh pengajaran sesat.
Dalam penggembalaan, kita terus dimantapkan dalam kebenaran dan keselamatan, dan tidak disesatkan, sampai suatu waktu benar seperti Yesus benar.
- 2 Timotius 2: 20-21, gereja Tuhan yang mengalami penyucian.
Maleakhi 3: 1-3
Kita disucikan dengan sabun tukang penatu dan api pemurni logam, yang menunjuk pada firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang. Ini adalah firman penggembalaan yang akan menyucikan hidup kita secara intensif. Sabun tukang penatu adalah untuk menyucikan bagian luar. Api pemurni logam adalah untuk menyucikan karat-karat di dalam.
Apa yang harus disucikan? 2 Timotius 2: 22-26, nafsu orang muda, yaitu singa muda, yang prakteknya: - Keinginan jahat dan keinginan najis.
Keinginan jahat itu adalah ikatan akan uang. Ini bisa mengakibatkan mencari uang dengan tidak halal. Ikatan akan uang juga mengakibatkan kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak orang lain, termasuk haknya Tuhan). Keinginan najis akan mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Pengajaran sesat, Amos 3: 12
Ajaran sesat ini termasuk gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ini bagaikan telinga yang digigit singa, sehingga tidak bisa lagi mendengar firman pengajaran yang benar. Kalau telinga digigit, pasti betis digigit, pendirian terhadap firman pengajaran yang benar roboh.
- Pertengkaran, karena iri hati, kebenaran diri sendiri.
Kebenaran diri sendiri adalah orang berdosa tidak mau mengaku tetapi justru menyalahkan orang lain, menyalahkan firman pengajaran yang benar.
Kalau mau terus disucikan, maka suatu waktu kita akan menjadi suci seperti Yesus suci, menjadi milik kepunyaan Tuhan, dibela oleh Tuhan.
Ad. 2. Hagai 2: 24, Kidung Agung 8: 5-6, cincin materaiartinya:
- Kasih Tuhan yang kuat seperti maut
- Gereja Tuhan, kehidupan Kristen yang hanya hidup dari kasih setia Tuhan, tidak bergantung pada apapun di dunia.
Cincin materai ini adalah untuk memateraikan kita di dada dan tangan Tuhan. Posisi kita adalah seperti bayi dalam gendongan Tuhan. Bayi itu tidak berdaya apa-apa, banyak tangisan. Tetapi Tuhan mau menggendong kita dalam tangan kasih setiaNya.
Yesaya 49: 14-15
Tuhan tidak pernah melupakan kita. Dalam kasih setiaNya, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan Tuhan beserta kita. Tangan kasih setia Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita di jaman yang sudah sulit ini, sampai di jaman antikris, sampai selamanya. Biar kita banyak menyembah Tuhan, berharap pada kasih setia Tuhan, berada dalam gendongan Tuhan. Selama berada dalam gendongan Tuhan, Tuhan tidak pernah melupakan kita.
Rahel saat mandul, lemah dan tidak berdaya, di situ ada buah dudaim, menunjuk pada kasih setia Tuhan.
Kejadian 30: 14,22
Dan di situ Tuhan menolong Rahel, tidak melupakan Rahel.
Mazmur 136: 1-4
Yesus seorang diri di atas kayu salib mampu menghapus segala kemustahilan, mampu membuka pintu rahim Rahel, mampu membuka segala pintu-pintu di dunia. Biar kita banyak menyembah, mohon kasih setia Tuhan. Seorang diri Yesus sudah membuktikan kasih setiaNya di atas kayu salib, seorang diri Dia akan membuka pintu-pintu bagi kita sampai membukakan Pintu Surga.
Lukas 23: 41-43
Selama matahari masih kita lihat, berarti kasih setia Tuhan masih bisa kita rasakan.
Tuhan memberkati.