Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita, Yesus Kristus.
Wahyu 14:14-20adalah tentang tuaian di bumi. Ada dua macam penuaian:
- Ayat 14-16: penuaian buah gandum yang masak lewat percikan darah, untuk masuk lumbung Kerajaan Sorga dan berbahagia selamanya.
- Ayat 17-20: penuaian buah anggur yang masak tanpa percikan darah (tanpa salib), untuk dikilang dalam murka Allah, sampai mengalir darah setinggi kekang kuda dan sejauh 200 mil, bahkan terus berlanjut sampai kebinasaan/ sengsara kekal di neraka selamanya. Kuda menunjuk pada kekuatan daging, manusia daging yang menolak salib.
Wahyu 14:17-2014:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.Efesus 5:185:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,Ada dua macam anggur di dunia ini:
- Anggur kesukaan Roh Kudus dari Sorga (anggur yang sejati), yang membawa kita pada kebahagiaan kekal dalam Kerajaan Sorga.
- Anggur kesukaan daging yang berasal dari dunia/ setan, yang memicu dosa-dosa (ketidakbenaran) sampai puncak dosa, yang membawa kita pada kehancuran dan kebinasaan kekal di neraka.
Yohanes 15:1a15:1 "Akulah pokok anggur yang benardan Bapa-Kulah pengusahanya.
Itu sebabnya, Yesus tampil sebagai pokok anggur yang benar, untuk menjadi sumber kebenaran yang memberikan kebenaran kepada kita, untuk memberikan anggur kesukaan Roh Kudus kepada kita semua di dunia. Mengapa?
- Sebab setan yang menguasai dunia ini adalah sumber dosa dan ketidakbenaran (bapa pendusta, pembunuh/ pembenci), sampai pada puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, termasuk nikah yang salah). Manusia diikat sehingga hidup sengsara, hancur, sampai binasa selamanya di neraka.
- Roma 3:9-18
3:9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
3:15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;
3:18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."
Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia, semua manusia di dunia ini ada di bawah kuasa dosa (ketidakbenaran), sehingga tidak ada yang benar dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, termasuk perasaan di dalam hati. Mereka tidak takut akan Tuhan dan justru melawan Tuhan. Manusia hidup dalam sengsara, kehancuran, sampai kebinasaan selamanya.
Yesus, sebagai pokok anggur yang benar, memberikan 3 macam kebenaran:
- Kebenaran dalam pengampunan dosa.
Roma 3:23-24
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, memang semua manusia telah berbuat dosa (jahat, najis, pahit) = dalam keadaan telanjang dan tidak tahu malu, seperti anjing dan babi. Di Taman Eden, manusia jatuh dalam dosa sehingga telanjang tapi malu. Sedangkan setelah dibuang ke dunia, manusia telanjang dalam dosa dan sudah tidak tahu malu lagi. Manusia hidup dalam sengsara, letih lesu, susah payah, sampai kehancuran dan kebinasaan di Neraka.
Dari dunia ini tidak ada kekuatan manapun atau siapapun yang bisa menyelamatkan atau membenarkan manusia berdosa. Bahkan, seringkali apa yang ada di dunia (kekayaan, kepandaian, kedudukan) justru memicu manusia untuk berbuat dosa. Tidak ada jalan untuk membenarkan manusia berdosa dari dunia ini, sehingga Yesus harus turun dari Sorga menjadi satu-satunya manusia yang tidak berdosa dan harus mati di kayu salib. Dia menyelesaikan dosa dan menyelamatkan manusia, menutupi ketelanjangan manusia.
Yohanes 19:23-24
19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Di atas kayu salib, Yesus ditelanjangi untuk memberikan dua pakaian yang menutupi ketelanjangan manusia:
- Pakaian Yesus yang dirobek menjadi 4 bagian = keselamatan bagi seluruh manusia di 4 penjuru bumi = pakaian kebenaran/ keselamatan. Kita menerimanya lewat Injil Keselamatan (Firman Penginjilan) yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali.
Prosesnya adalah kita harus percaya Yesus, bertobat (mati terhadap dosa), baptisan air. Ini berarti kita masuk Pintu Gerbang Tabernakel. Saat keluar dari air baptisan, kita menerima hidup baru/ hidup Sorgawi dalam urapan Roh Kudus. Tuhan mencurahkan Roh Kudus (bagai burung merpati) yang menolong kita untuk hidup dalam kebenaran. Kita tidak lagi dihukum, tetapi kita selamat dan diberkati. Setelah itu, jangan kita lupa untuk menjadi berkat bagi orang lain.
- Jubah Yesus yang diundi = jubah pelayanan, sama seperti jubah Esau yang ditinggal berburu dan kemudian diambil oleh Yakub, jubah maha indah yang diberikan pada Yusuf. Jubah ini tidak dirobek tetapi diundi. Jika kita bisa melayani Tuhan, itu seperti kita mendapat undian, semua hanya dari kemurahan dan kebaikan Tuhan. Kalau kita sudah mantap hidup dalam kebenaran, kita akan diangkat menjadi senjata kebenaran (imam-imam) yang melayani Tuhan dengan setia dan benar. Kesetiaan dan kebenaran = ikat pinggang yang merapikan dan menghiasi hidup kita, sehingga hidup kita menjadi rapi dan indah pada waktunya.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kalau saat ini kita merasa hidup yang kacau dan semrawut, maka lewat pelayanan, Tuhan mau merapikan dan menjadikan indah pada waktunya. Tuhan tidak pernah menipu kita, janji firman Tuhan adalah pasti.
- Kebenaran dalam firman pengajaran yang benar.
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Pada mulanya adalah Firman (Kepala), yaitu logos, firman pengajaran benar yang tertulis dalam Alkitab, yang diwahyukan Tuhan lewat kuasa Roh Kudus (dikatakan oleh Yesus sendiri) dengan tanda ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Kita harus berpegang pada satu Kepala saja, yaitu satu firman pengajaran yang benar.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Sesudah kita menerima firman penginjilan, kita juga harus menerima (mendengar dan dengar-dengaran) firman pengajaran yang benar. Susu saja tidak cukup, kita membutuhkan makanan keras untuk menyucikan kita setelah kita mantap dalam kebenaran dan keselamatan.
Contoh: penyucian Yesus pada Yudas Iskariot.
Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
- Penyucian dimulai dari hati Yudas Iskariot yang penuh dengan keinginan jahat, yaitu cinta akan uang, terikat pada keinginan akan uang, kikir, dan serakah.
Kikir = tidak bisa memberi pada sesama yang membutuhkan, tidak bisa mengasihi sesama.
Serakah = mengambil milik Tuhan dan sesama, tidak bisa mengasihi Tuhan.
Kikir dan serakah juga menunjuk pada kaki yang kotor.
- Penyucian mulut yang penuh dusta, fitnah, gosip, hujat, serta kata-kata sia-sia.
- Penyucian tabiat daging (bagian dalam). Tabiat Yudas Iskariot adalah pengkhianat = tidak setia, bahkan meninggalkan ibadah dan pelayanan (meninggalkan jubah yang indah, jabatan pelayanan). Yudas Iskariot menjual Yesus hanya karena 30 keping perak (ikatan keinginan akan uang).
Mazmur 137:1-2
137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
Jika kita setia, kita berada di tepi sungai air kehidupan. Jika kita tidak setia karena perkara jasmani (kedudukan, uang, jodoh, dsb.), sama dengan menggantung kecapi di tepi sungai Babel, dipakai dalam pembangunan Babel (kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan).
Kisah Para Rasul 1:18-20
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --.
Karena Yudas Iskariot menolak untuk disucikan (menolak pedang firman), akibatnya ia menggantung diri, jatuh tertelungkup, perutnya pecah. Semua kejahatannya diketahui namun tidak ada pengampunan lagi dan hanya binasa selamanya. Jubah pelayanannya dialihkan pada Matias.
Jatuh tertelungkup = seperti ular yang hanya melihat perkara dunia yang di bawah, tidak mau perkara Sorga karena ada 7x percikan darah (padahal setan takut pada percikan darah). Kalau menolak firman pengajaran, semua yang tadinya sudah rapi dan indah menjadi hancur.
Kisah Para Rasul 22:25
22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"
Dalam penggembalaan, kita menerima firman yang dobel, firman penginjilan dan firman pengajaran yang benar, sehingga jemaat bisa diselamatkan dan disucikan.
Contoh: Rasul Paulus mau disucikan = rela telentang dan menghadap Sorga, artinya kehidupan yang mengutamakan perkara Sorga lebih dari perkara bumi, taat, setia, dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan, banyak menyembah Tuhan, bergantung sepenuh pada hujan kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Wahyu 3:7-8
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Taat dan setia artinya kita tidak pernah meninggalkan ibadah dan pelayanan pada Tuhan. Contoh kehidupan yang taat dan setia adalah jemaat di Filadelfia. Hasilnya adalah kita menerima kemurahan dan kebaikan Tuhan = kunci Daud, yang sering dikecilkan orang, namun sesungguhnya sanggup untuk membuka semua pintu yang tertutup di dunia (pintu kemenangan, pintu usaha, pintu penyelesaian masalah), termasuk membuka pintu Sorga bagi kita.
- Kebenaran dalam kebahagiaan, kebahagiaan dalam kebenaran.
Yesaya 3:10a
3:10 Katakanlah berbahagia orang benar!
Orang tidak benar terlihat manis di mulut tetapi pahit dalam perut, sedangkan orang yang benar akan berbahagia oleh anggur Roh Kudus dari Sorga, apa pun keadaannya . Banyak manusia pada umumnya, termasuk hamba dan pelayan Tuhan, yang salah dalam mengartikan dan mencari kebahagiaan di dunia. Contoh: mereka berpikir akan merasa bahagia saat kaya, sehingga mencari kekayaan dengan cara tidak halal (merampok, korupsi, dsb.), mencari kebahagiaan lewat dosa bahkan puncak dosa (kawin cerai, dosa makan-minum), termasuk mencari kebahagiaan lewat menyalahkan orang lain dan Tuhan (kebenaran diri sendiri, yang ditandai dengan pertengkaran). Ini semua tidak akan membuat kita bahagia, justru membawa kesengsaraan. Logika tidak menyelamatkan, justru mematikan iman. Hanya iman yang mampu menyelamatkan kita.
Yesus tampil untuk memberi anggur yang manis (Roh Kudus) yang didapat dari pemerasan buah anggur di kebun anggur. Kebun anggur menunjuk penggembalaan, pemerasan menunjuk pada percikan darah, yaitu sengsara daging karena Yesus (firman pengajaran benar) dan tanpa dosa, termasuk sengsara daging karena berpuasa dan atau berdoa semalam suntuk. Bentuk sengsara tiap orang bisa berbeda-beda, tetapi hasil yang kita terima adalah sama.
1 Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
- Di balik percikan darah ada Roh Kemuliaan. Roh Kudus akan memberikan kebahagiaan di tengah penderitaan karena Yesus (penderitaan tanpa dosa).
- Kita dipakai Tuhan dalam kegerakan hujan akhir, sehingga kita bisa ikut memberitakan Injil Kemuliaan, untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kegerakan penginjilan sudah terjadi, kegerakan doa sudah terjadi, tetapi kegerakan dalam Pengajaran sedang dinanti.
- Roh Kemuliaan mengerjakan mujizat rohani dan jasmani.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Mujizat rohani yang terutama adalah keubahan hidup. Yerusalem baru jernih seperti kristal = kita diubah menjadi kehidupan yang jujur, terang-terangan, transparan, "ya" untuk "ya" dan "tidak" untuk "tidak".
Yohanes 11:39
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Kita percaya dan taat sepenuh pada Tuhan, sehingga mujizat jasmani juga akan terjadi dalam hidup kita. Apa yang sudah mati menjadi bangkit, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tuhan mampu menyelesaikan semua masalah yang mustahil dalam hidup kita, asal kita jujur mengakui keadaan kita apa adanya, tidak ditutup-tutupi. Kita hidup benar dan suci. Sampai kita tiba dan masuk Yerusalem baru selamanya.
Tuhan memberkati.