Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 25:31-34
25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil sebagai Raja atas segala raja dan Gembala Agung untuk memisahkan domba dari kambing.

Tahun 2011 adalah Tahun Pemisahan.
Kalau tidak hati-hati, pemisahan bisa terjadi sampai dalam nikah (antara suami dan istri), dalam penggembalaan, dsb.
Kita masing-masing harus berusaha untuk bisa tergembala dengan baik pada Firman Pengajaran benar, supaya tidak terpisah dan mengalami Tahun Kegerakanserta Tahun Mujizat.

Dasar pemisahan domba dari kambing:
  1. Hikmat Surga
  2. Karakter/Tabiat.

Dasar pemisahan domba dari kambing tidak ada kait-mengait dengan perkara jasmani sama sekali.

Ad. 2. Pemisahan berdasarkan Karakter/Tabiat

Matius 25:41-42, 44-45
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

Kambing berada di kiri karena egois/mementingkan diri sendiri, tidak mau memberi-mengunjungi sesama yang membutuhkan.
Kalau Tuhan sudah menggerakkan kita untuk memberi-mengunjungi namun kita menolak, suatu waktu Tuhan akan menuntut dari kita.

Tidak mengasihi sesama = tidak mengasihi Tuhan.

Akibatnya: binasa dalam api yang kekal.

Matius 25:35, 39-40
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Domba berada di kanan karena bertabiat kasih, yaitu:
  • Mengasihi (memberi dan mengunjugi) sesama yang membutuhkan.
  • Mengasihi Tuhan.

Kalau dihitung, ada 6 kebutuhan manusia:
  1. Makanan untuk yang lapar.
  2. Minuman untuk yang haus.
  3. Rumah untuk orang asing.
  4. Pakaian untuk yang telanjang.
  5. Perawatan untuk yang sakit.
  6. Kebebasan untuk yang terpenjara, terutama terpenjara oleh dosa.
    Jangan mendukung sesama yang dalam dosa! Mereka perlu dibebaskan.

Melayani/mengasihi sesama yang membutuhkan = melayani/mengasihi Tuhan.
Kalau mengasihi sesama namun tidak mengasihi Tuhan, semuanya sia-sia, sama dengan manusia di dunia yang tanpa kasih sesungguhnya.

PRAKTEK SEHARI-HARI MENGASIHI TUHAN:
  1. Mazmur 97:10a
    97:10a Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan!

    Mengasihi Tuhan= membenci kejahatan/dosa, baik dosa sendiri dalam perkataan, perbuatan, angan-angan dosa, maupun dosa orang lain (Jangan menyetujui! Jangan ikut-ikutan!).
    = Hidup dalam kebenaran dan kesucian.

    Bukan membenci sesama yang berdosa, namun membenci "dosa"-nya. Jangan menyetujui/mendukung! Jangan ikut-ikutan dalam dosa!

    Tidak boleh ada kompromi dengan dosa!

  2. Yakobus 1:12
    1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

    Mengasihi Tuhan= tahan uji, artinya:
    • Tetap berpegang teguh pada Firman Pengajaran yang benar, apapun yang terjadi.
      Mulai dari perkara kecil-kecil dalam hidup sehari-hari, harus berpegang teguh pada kebenaran.
      Jangan dibimbangkan oleh perkataan manusia siapapun!

    • Tetap tidak putus asa, tidak kecewa, tidak mengeluh dalam menghadapi persoalan/masalah apapun, namun tetap mengucap syukur dan berharap pada Tuhan.

    • Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan, apapun yang sedang kita hadapi.
      Jangan mudah kalah oleh halangan, penyakit, dsb.!
      Dalam keadaan diberkati maupun dalam masalah, harus tetap setia dan berkobar-kobar (tidak bergeser sedikitpun).
      Contoh: Ayub, dalam keadaan diberkati maupun habis-habisan, tetap setia kepada Tuhan.

    Hasilnya adalah menerima mahkota kehidupan, ada jaminan hidup sekarang sampai hidup kekal.

  3. Yohanes 14:15
    14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Mengasihi Tuhan= taat dengar-dengaran (melakukan) Firman Pengajaran benar, apapun resiko yang kita hadapi.

    Di saat kita taat pada Firman Pengajaran benar, mungkin kita disisihkan/diusir manusia. Namun, di situ sudah ada Yesus menyertai dan memeluk kita. Tuhan lebih dari keluarga dan semuanya.
    Orang buta yang disembuhkan Yesus, diusir saat bersaksi tentang Yesus. Saat diusir, ia bertemu dengan Yesus.

    Taat pada Firman Pengajaran benar = makan/menikmati Firman Pengajaran benar.

    Hidup kita sebagai domba-domba, di tengah padang gurun dunia yang tandus ini, hanya bergantung pada seberapa kita bisa makan/taat pada Firman Penggembalaan.

    I Yohanes 2:17
    2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

    Kalau hidup kita tergantung pada sesuatu di dunia (kekayaan, ijazah, gaji, dsb.), maka hidup kita sedang hancur bersama dunia.
    Segala sesuatu yang dari dunia ini tidak bisa menjamin bahkan akan lenyap. Jangan sombong!

    Apalagi jika kita tidak memiliki kekayaan/ijazah apapun, kemudian tidak mau makan Firman, sungguh-sungguh berbahaya.

    I Raja-Raja 17:7-9, 11-13, 15-16
    17:7 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
    17:8. Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
    17:9 "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
    17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
    17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
    17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
    17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
    17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

    Keadaan dunia di akhir zaman sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.
    Saat masa kekeringan, Tuhan memerintahkan Elia untuk pergi kepada janda miskin, bukan orang kaya yang lumbungnya sudah dirombak 7 kali.

    Dunia akhir zaman sedang menghadapi krisis di segala bidang, bahkan sedang lenyap/hancur, tidak bisa diharapkan.

    Jalan keluar dari Tuhan, ada 2 hal yang harus kita miliki:

    1. Segenggam tepung dan sedikit minyak.

      Tepung = Firman.
      Minyak = Urapan Roh Kudus.

      Firman Pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus yang digenggam.
      • Kita berpegang teguh pada Firman Pengajaran benar yang sudah menjadi pengalaman hidup kita.
        Jangan dihina dan dihambur-hamburkan!
      • Firman Pengajaran benar (pribadi Tuhan) menjadi jantung hati = kita kasihi lebih dari apapun. (Segenggam tangan menunjuk pada ukuran jantung kita.)
      • Taat dengar-dengaran (mempraktekkan) Firman Pengajaran benar.

    2. Kayu api.
      Yakni untuk membakar:
      • Keegoisan.
      • Segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan.

      Sama dengan membakar roti bundar kecil sehingga matang dan bisa mengenyangkan/memuaskan/memuaskan Tuhan.

    Kesalahan kita:
    • Menghambur-hamburkan Firman Pengajaran benar.
    • Sudah berpegang pada Firman Pengajaran benar, namun mempertahankan keegoisan, mempertahankan yang tidak benar/tidak berkenan pada Tuhan.

    Sekalipun kita kecil (roti bundar kecil), namun kalau bisa mengenyangkan/memuaskan Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu. Tuhan akan mengenyangkan/menyenangkan/memuaskan kita juga.

    Contoh: Jemaat Filadelfia.

    Wahyu 3:7-8
    3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
    3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    Jika kita bisa memuaskan Tuhan, hasilnya:
    Tuhan memberikan kunci Daud untuk membuka pintu-pintu yang tertutup.

    • Pintu Pemakaian.
      Kita dipakai dalam kegerakan hujan akhir.

    • Pintu Pemeliharaan.
      Tuhan sebagai Raja dan Gembala Agung sanggup memelihara kita dalam 6 kebutuhan pokok manusia, di tengah dunia yang sudah krisis dan hancur, sampai zaman Antikris 3,5 tahun berkuasa di dunia.

    • Pintu Mujizat.
      Apa yang sudah mati menjadi hidup kembali.

      I Raja-Raja 17:17, 21-22, 24
      17:17. Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.
      17:21 Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."
      17:22 TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.
      17:24 Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar."

      Elia mengunjurkan badannya di atas anak yang mati sampai 3 kali -->Ketekunan dalam 3 macam Ibadah Pokok, di situlah terjadi mujizat Tuhan.

      Mujizat rohani: bisa percaya/yakin pada Firman Pengajaran benar, bisa menyembah Tuhan.
      Mujizat jasmani: yang mati dibangkitkan kembali.

      Sampai mujizat terakhir, kita diubah jadi sama sempurna seperti Tuhan.

    • Pintu Kerajaan Surga juga Tuhan bukakan untuk kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 16 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... kepada murid-murid-Nya lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. roti ikan untuk orang. Roti firman Allah. luka Yesus di kayu salib. Ikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... jawab atas rumah tangga serta menjadi pengambil keputusan dalam segala sesuatu berdasarkan Firman Allah. Istri dalam urapan Roh Kudus pelita menyala tunduk kepada suami dalam segala sesuatu dan menjadi tubuh tulang rusuk yang melindungi menutupi segala kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan. Anak dalam urapan Roh Kudus pelita menyala taat dengar-dengaran ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Mei 2016 (Rabu Sore)
    ... kita mempunyai Roh Kudus bukan hanya berbahasa roh --salah satu bukti kita dipenuhi Roh Kudus adalah kita bisa berbahasa Roh sesuai dengan kehendak Roh Kudus. Tetapi selanjutnya kehidupan yang dikuasai Roh Kudus adalah kehidupan yang takut akan TUHAN--kehidupan yang memuliakan TUHAN tidak akan pernah memilukan dan memalukan TUHAN. Praktik memuliakan TUHAN ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... adalah upah. Pukul sembilan dua belas tiga petang. Ini adalah tentang penyaliban Yesus. Ini merupakan kesempatan bagi bangsa Israel dari semua suku terjadi pada jaman Perjanjian Baru. Dasarnya adalah Yesus sudah mati dengan empat luka utama. Pukul lima petang. Matius katanya Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Oktober 2010 (Kamis Sore)
    ... manusia seperti dirimu sendiri. Penggembalaan bukan hanya untuk menyelamatkan kita selamat - percaya Yesus tetapi sampai membawa kehidupan kita masuk pembangunan Tubuh Kristus yakni kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri menyatu dengan sesama kesatuan Tubuh. kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu kesatuan Tubuh dengan Kepala kesatuan Mempelai Wanita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Februari 2013 (Senin Sore)
    ... batu-batu ini 'batu-batu' bangsa kafir yang keras hati. Artinya perkataannya seperti anjing menjilat muntah perkataan sia-sia fitnah dsb dan perbuatannya seperti babi yang dimandikan tetapi kembali ke kubangan jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa . Proses untuk menjadi anak Abraham bangsa kafir harus menghasilkan buah pertobatan berhenti berbuat dosa kembali kepada ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang V, 02 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... penggembalaan. Kalau digabung sangkakala yang dasyat bunyinya adalah Firman pengajaran yang keras yang dipercayakan oleh Tuhan kepada SEORANG gembala untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai jadi sama mulia dengan Tuhan Yesus. Inilah Firman pengajaran yang harus kita cari hari-hari ini. Kegunaan dari sangkakala yang dasyat bunyinya Bilangan - - dalam perjalanan Israel ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Desember 2019 (Rabu Sore)
    ... menjadi manusia baru sama dengan tidak berbuat dosa lagi. Kolose . dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya 'gambar Khaliknya' gambar Allah Sang Pencipta. Lahir dan batin harus disucikan kedua-duanya jangan hanya setengah-setengah. Yohanes . Karena itu setiap orang yang tetap berada di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... harus menjaga nikah yang jasmani dalam kebenaran kesucian sampai kesatuan nikah yang sempurna. Mulai dari permulaan nikah harus dijaga perjalanan nikah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba. Jadi untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba maka kita harus masuk dalam pelayanan persekutuan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari nikah penggembalaan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Mei 2017 (Sabtu Sore)
    ... bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kita mendapat hikmat dari mendengar dan melakukan dengar-dengaran pada perkataan Tuhan. Perkataan Tuhan adalah firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab yaitu firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi asalnya hikmat adalah dari ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.