Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan di awan permai antara Yesus yang datang kembali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, dengan gereja Tuhan/ tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga = nikah yang sempurna untuk masuk Firdaus, masuk Yerusalem baru.

Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah yang jasmani mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah harus benar, suci, satu sampai mencapai nikah rohani.

Hubungan antara Yesus Mempelai Pria Surga dan sidang jemaat mempelai wanita Surga adalah hubungan kasih. Kita harus memiliki kasih Allah = dua loh batu, untuk mencapai perjamuan kawin Anak Domba.

Ada dua macam dua loh batu, menunjuk ada dua macam kegerakan rohani. Jadi kita harus aktif dalam dua macam kegerakan rohani untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, yaitu:
  1. Dua loh batu mula-mula = kegerakan Roh Kudus hujan awal = pemecahan roti I [Matius 14:17-21].
    Matius 14:17-21
    14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
    14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
    14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
    14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
    14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

    5 roti 2 ikan untuk 5000 orang.

    Roti = firman Allah. 5 = 5 luka Yesus di kayu salib.
    Ikan = urapan Roh Kudus.

    5 roti 2 ikan = firman dalam urapan Roh Kudus yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali, mati di kayu salib dengan 5 luka utama, untuk memanggil orang berdosa supaya diselamatkan.

    Kegerakan Roh Kudus hujan awal = kegerakan dalam firman penginjilan. Tanda keselamatan:
    • Iman dari mendengar firman. Urapan Roh Kudus membuat kita bisa menikmati firman Allah = masuk pintu gerbang kerajaan Surga.
    • Bertobat (mezbah korban bakaran). Firman menjadi rem untuk kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Segala dosa dibakar di mezbah korban bakaran = mati terhadap dosa.
    • Lahir baru dari air dan Roh = baptisan air (bejana pembasuhan) dan baptisan Roh Kudus.

    Roma 6:4
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Matius 28:19
    28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

    Orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Maka langit (Surga) terbuka, kita mengalami hidup baru, baptisan Roh Kudus, urapan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran = mendapat meterai nama Tuhan.

    Wahyu 9:4-5
    9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
    9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

    Hasilnya adalah selamat, bebas dari hukuman, dan diberkati oleh Tuhan sampai anak cucu, juga menjadi berkat bagi orang lain.

    Markus 6:39-42
    6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
    6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
    6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
    6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.

    5000 orang dibagi menjadi kelompok-kelompok 100 dan 50, menunjuk Tabernakel panjang 100, lebar 50 hasta.

    Duduk di rumput = mantap dalam penggembalaan, mantap dalam keselamatan dan berkat Tuhan. Ini sama dengan hidup dalam sistim kerajaan Surga. Semakin mengecil, merasa tidak layak, tidak mampu, hanya bergantung pada hujan kemurahan Tuhan yang semakin besar.

    Praktik mantap dalam penggembalaan, tergembala dengan benar dan baik:
    • Panjang 100 = 10x10 = mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman sampai daging tidak bersuara. Mulai dari laki-laki yang duduk = suami, gembala, harus taat.

    • Lebar 50 = pentakosta, kepenuhan/ urapan Roh Kudus. Roh Kudus membuat kita setia/ tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
      • Pelita emas = ketekunan dalam kebaktian umum, persekutuan dengan Allah Roh Kudus, karunia ditambahkan.
      • Meja roti sajian = ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah. Kita diberi makan sehingga mendapat kekuatan baru untuk mengikut Tuhan sampai garis akhir.
      • Mezbah dupa emas = ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih.

    Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal.

    1 Petrus 2:25
    2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

    Hasilnya adalah tangan kemurahan/ belas kasih Gembala Agung sanggup melindungi, memelihara kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia sampai masa antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun.

    Wahyu 3:8
    3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    Tangan kemurahan Gembala Agung sanggup membukakan pintu-pintu di dunia sampai pintu Surga terbuka.

    Tangan Tuhan memelihara secara rohani, tidak bisa dijatuhkan oleh dosa sampai puncak dosa, tetap hidup benar dan suci. Kita tidak bisa disesatkan oleh gosip/ ajaran palsu, tetap pegang teguh firman pengajaran benar.

    Tangan Tuhan sanggup memelihara tubuh, jiwa, roh sampai ‘tak kan kekurangan aku’ = mantap dalam keselamatan dan berkat Tuhan sampai sempurna seperti Yesus.

  2. Dua loh batu yang baru = kegerakan Roh Kudus hujan akhir = pemecahan roti II.
    Matius 15:36-38
    15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
    15:37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.
    15:38 Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

    Roti = firman Allah. 7 = kesempurnaan. Ini menunjuk firman pengajaran yang menyucikan kita sampai sempurna.

    Kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam firman pengajaran/ Kabar Mempelai yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali di awan permai untuk memilih orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna menjadi mempelai wanita Surga.

    5 roti untuk 5000, 7 roti untuk 4000. Rotinya semakin banyak, yang makan semakin sedikit. Artinya banyak dipanggil, sedikit dipilih. Banyak yang tidak mau duduk dalam penggembalaan sehingga jatuh ke lembah. Ada dua macam lembah:
    • Lembah penyembahan berhala lembu emas = keras hati.
      Dalam perjanjian lama, antara dua loh batu I dan dua loh batu II ada lembah penyembahan lembu emas.
      Dalam perjanjian baru, antara pemecahan roti I dan pemecahan roti II ada lembah yaitu Petrus hampir tenggelam karena bimbang.

      Jadi mantap dalam penggembalaan artinya menjaga hati supaya jangan keras hati dan jangan bimbang.

      Keluaran 32:18
      32:18 Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan — bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

      Praktik keras hati:
      1. Tidak mati, tidak bangkit; tidak kalah, tidak menang = suam-suam kuku.
        Artinya:
        • Tidak panas = tidak setia berkobar dalam ibadah pelayanan; tidak dingin/ sejuk = tidak damai sejahtera.
        • Tidak berubah hidupnya.

        2 Timotius 3:1-5
        3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
        3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
        3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
        3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
        3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

      2. Rusak lakunya.
        Keluaran 32:7
        32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

        Seharusnya binasa, tetapi dua loh batu dipecahkan = Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita.

    • Lembah kebimbangan.
      Matius 14:28-30
      14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
      14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
      14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

      Petrus gambaran orang yang sudah mendengar dan mengalami firman pengajaran benar tetapi bisa ditiup oleh angin gosip, ajaran palsu sehingga bimbang terhadap firman pengajaran benar.

      Yakobus 1:6-8
      1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
      1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
      1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

      Akibatnya adalah hidupnya tidak tenang, tidak damai, letih lesu, beban berat, susah payah. Tidak mendapat apa-apa, kosong, hampa, tidak puas. Tidak mendapat berkat dan pertolongan Tuhan. Tenggelam/ merosot mulai di dunia sampai di lautan api dan belerang, sampai binasa selamanya.

      Mengapa Tuhan izinkan Petrus mulai tenggelam? Supaya bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.

      Dua kali Petrus mengulurkan tangan:
      1. Saat mulai tenggelam = saat dalam kebutuhan, terjepit, merosot, jatuh dalam dosa sampai puncak dosa, gagal total. Petrus mengulurkan tangan karena takut mati, bukan karena mengasihi Tuhan. Namun Tuhan tetap mengulurkan tangan untuk mengangkat tepat pada waktunya. Yang gagal menjadi berhasil indah, yang sudah berhenti melayani bisa dipakai lagi oleh Tuhan.

      2. Setelah tergembala, Petrus bisa mengulurkan tangan karena mengasihi Tuhan lebih dari semua, mau mati untuk Tuhan, bukan karena kebutuhan.
        Yohanes 21:15-19
        21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
        21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
        21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
        21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
        21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

        Hasilnya adalah Tuhan mengulurkan tangan kepada Petrus sehingga bisa mengikut Tuhan, beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan pengorbanan, dengan setia dan tanggung jawab sampai garis akhir. Sampai mencapai Yerusalem baru. Kita dibaharui menjadi jujur. Kita dipakai oleh Tuhan, hidup semakin indah. Sampai sempurna, menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Mei 2022 (Minggu Siang)
    ... - ada tujuh kali disebutkan tentang kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Yohanes . Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi Mereka membenci Aku tanpa alasan. Dalam dunia ini ada tujuh kali kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Kebencian tanpa alasan adalah kebencian yang sempurna seperti Setan--bapa pembunuh bapa pendusta. Angka ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Februari 2020 (Minggu Siang)
    ... . Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. . Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak berkatalah ia kepada Musa Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan. . Tetapi jawab Musa Bukan bunyi nyanyian kemenangan bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2022 (Kamis Sore)
    ... kedua kali justru kita harus lebih setia dan lebih giat jangan pernah mundur dari ibadah pelayanan kepada Tuhan. Perang Harmagedon dipersiapkan lewat terciptanya senjata-senjata yang semakin modern senjata api asap nuklir dan belerang termasuk senjata biologis . Selain itu perang Harmagedon juga dipicu oleh tiga roh najis yang menyerupai katak. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Oktober 2009 (Kamis Sore)
    ... TuhanPerhatian pada kerajaan Surga. ad. . Petrus perhatian kita yang utama sekarang adalah untuk masuk kerajaan Surga yang kekal. Bagaimana caranya Markus - masuk Surga bukan hanya permohonan tapi Tuhan menunjukkan jalannya. Yesus menunjukkan hal untuk kita bisa masuk kerajaan Surga yaitu Meminum cawan yang diminum oleh Yesus sengsara bersama Yesus. Petrus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Januari 2011 (Kamis Sore)
    ... kami memberi Engkau tumpangan atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau Dan Raja itu akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini kamu telah melakukannya ...
  • Ibadah Persekutuan Papua II, 03 Maret 2010 (Rabu Pagi)
    ... pedang disitu ada Imam Besar. Di dalam tutup dada imam besar memuat urim dan tumim. Itulah zat Ilahi yang tidak diketahui macam dan bentuknya. Tapi bisa dipelajari arti rohani menurut arti katanya Tumim pedang kesempurnaan menunjuk pada Firman Allah Ibrani . Urim terang Roh Kudus Ibrani . Jadi urim dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 November 2019 (Minggu Siang)
    ... sampai satu waktu tidak bisa bertobat seperti Setan dan menuju kebinasaan. Akibatnya menghadapi tangan Tuhan yang teracung murka Allah. Sekali lagi hidup adalah memilih bukan dipaksa. Karena itu Tuhan juga memilih kita menjadi hamba Tuhan bukan memaksa kita menjadi hamba Tuhan. Keluaran a . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Firaun berkeras hati ia ...
  • Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2015 (Kamis Sore)
    ... adalah bagaikan kapal di tengah lautan yang menuju pelabuhan damai sejahtera Yerusalem Baru Kerajaan Surga yang kekal. Kita pasti menghadapi angin dan gelombang atau badai maut di tengah lautan yang datangnya sekonyong-konyong. Bentuk badai maut adalah Ajaran palsu ajaran sesat yang membinasakan ajaran setan-setan. Dosa-dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... Bait Allah dari sarang penyamun menjadi rumah doa--'Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun'. Bait Allah yang seharusnya menjadi rumah doa bisa menjadi sarang penyamun jika kehidupan manusia diisi oleh roh-roh yang lain yaitu Roh jual beli--'pedagang'-- keinginan akan uang roh antikristus. Lukas . Lalu Yesus masuk ke Bait ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 Juni 2013 (Minggu Pagi)
    ... bangsa ini umat-Mu. Kalau tidak mau mengikuti jalan salib kita tidak bisa mendapat penyertaan Tuhan. Di luar salib tidak ada penyertaan Tuhan. ay - Tuhan membimbing menuntun kita. ay - Tuhan berjalan bersama kita. ad. . Tuhan membimbing menuntun kita. Keluaran - Lalu Ia berfirman Aku sendiri hendak membimbing engkau dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.