Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 21 dalam susunan tabernakel menunjuk sinar kemuliaan/ shekinah glory.

Keluaran 40:33-38
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
40:35 sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.
40:36 Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.
40:37 Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik.
40:38 Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.

Awan kemuliaan terjadi jika:
  1. [ayat 33] Pembangunan tabernakel sudah selesai.

  2. Ibadah pelayanan sesuai kehendak Tuhan (firman pengajaran yang benar).
    Keluaran 40:32
    40:32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

  3. [ayat 33] Tirai pintu gerbang (4 warna = salib) sudah digantungkan, artinya kita menerima Yesus sebagai Kepala. Syaratnya adalah harus ada tiang-tiang pintu gerbang = tiang iman, pahlawan iman.

Ada 4 tiang pada pintu gerbang, merupakan 4 penulis Injil:
  1. Yohanes menulis Injil Yohanes yang menampilkan Yesus sebagai Anak Allah yang benar, suci.
    Jadi kita harus memiliki iman yang benar, suci lewat mendengar firman pengajaran yang benar. Kita mendengar firman pengajaran yang benar, percaya/ yakin akan firman sehingga menjadi iman yang benar dalam hati. Kita disucikan oleh firman, kita memiliki iman yang suci.

  2. Lukas menulis Injil Lukas yang menampilkan Yesus sebagai manusia yang sengsara.
    Jadi kita harus memiliki iman yang disertai sengsara karena Yesus = iman yang teruji.

  3. Matius menulis Injil Matius yang menampilkan Yesus sebagai Raja segala raja yang berkemenangan.
    Mazmur 20:10
    20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

    Jadi kita harus memiliki iman yang berkemenangan/ teguh.

  4. Markus menulis Injil Markus yang menampilkan Yesus sebagai hamba yang taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
    Istilah 'hamba' sudah menunjuk sesuatu yang kecil, remeh, kalau sampai tidak taat, pasti hancur.

    Jadi kita harus memiliki iman yang disertai perbuatan iman = iman yang sempurna. Contoh: Abraham tidak ragu menyerahkan anaknya yang tunggal.

Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Jika Yesus datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, Imam Besar, maka kita harus mempersiapkan iman dengan baik di bumi.

Hanya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang memiliki iman yang benar, teruji, teguh, sempurna yang bisa menerima kedatangan Yesus kedua kali = menerima shekinah glory/ sinar kemuliaan.

Ada 3 macam awan/ sinar kemuliaan:
  1. Awan tidak naik = pengalaman kematian/ salib.
    Keluaran 40:37
    40:37 Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik.

    Kemuliaan Tuhan dimulai dari pengalaman kematian. Salib merupakan bagian dari kemuliaan.

    Yesaya 30:14-15
    30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu keping pun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
    30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

    Tuhan mengizinkan kita mengalami pengalaman kematian sehingga keadaan kita seperti tempayan yang hancur lebur dan tak berguna apa-apa supaya kita bisa diam dan tenang.

    Diam = berdiam diri, banyak mendengar firman, jangan banyak komentar. Kita mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Kalau ada dosa, kita mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita juga mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Kita bertobat, maka kehancuran stop, dan kita selamat.

    Tenang = tidak berharap yang lain, hanya percaya dan berharap Tuhan. Kita bisa berdoa dengan iman dan kesungguhan.

    Sikap dalam pengalaman kematian = diam dan tenang = bertobat dan berdoa = mengulurkan tangan iman kepada Tuhan. Maka Tuhan turun tangan untuk meneduhkan badai di lautan dunia.

    Markus 4:39
    4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

    Lautan menjadi teduh artinya kita damai sejahtera dalam pengalaman kematian. Kita bisa menikmati pengalaman kematian. Semua enak dan ringan sekalipun masalah belum selesai. Maka Tuhan akan menyelesaikan masalah yang mustahil.

  2. Awan naik = pengalaman kebangkitan.
    Keluaran 40:36
    40:36 Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.

    Praktiknya adalah:
    • Mati terhadap dosa, hidup dalam kebenaran.
      Roma 4:25
      4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

      Jika ada yang tidak benar, maka hidupnya setengah mati.

    • Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi.
      Kolose 3:1-2
      3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
      3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

      Kita bisa setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    Jadi mengalami pengalaman kebangkitan adalah menjadi imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang setia dan benar.

    Yesaya 11:5
    11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    Lukas 17:7-8
    17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Kita melayani dengan berikat pinggang setia dan benar, apa pun yang dikorbankan. Ini sama dengan memberi makan minum Yesus, mengenyangkan, menyenangkan/ memuaskan hati Tuhan.

    Lukas 12:37
    12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

    Maka Tuhan juga melayani kita dengan setia dan benar. Kita mengalami kepuasan Surga sehingga selalu mengucap syukur, bersaksi. Kita tidak mencari kepuasan dunia atau kepuasan dunia tidak dimasukkan ke gereja.

    Urusan makan minum adalah urusan Tuhan. Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia.

    Hidup kita menjadi rapi, teratur, baik.

    Wahyu 19:11
    19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

    Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus sempurna.

  3. Awan di atas kemah suci = awan kemuliaan, pengalaman kemuliaan.
    Keluaran 40:35
    40:35 sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.

Di mana kita mengalami 3 macam awan kemuliaan?
1 Petrus 5:1-7
5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Dalam penggembalaan kita mengalami 3 macam awan kemuliaan:
  • [ayat 1] Awan tidak naik = pengalaman kematian. Kita menjadi saksi penderitaan Kristus, diam dan tenang (bertobat dan berdoa) menghadapi apa pun.
  • [ayat 2-3] Awan naik = pengalaman kebangkitan. Kita menjadi teladan setia dan benar.
  • [ayat 4-7] Awan di atas kemah suci = pengalaman kemuliaan. Kita mengalami pembaharuan/ keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kita menyerah sepenuh kepada Tuhan sampai tidak ada kekuatiran. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala.

Maka tangan Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Hasilnya:
  1. Kuasa pengangkatan dari kejatuhan dalam dosa sampai puncak dosa.
    Petrus menyangkal Tuhan 3 kali, bisa diangkat.
    Daud jatuh dengan Betsyeba dalam puncak dosa, bisa diangkat dan dipulihkan.

  2. Kuasa untuk memuliakan kita dalam pemakaian Tuhan yang semakin meningkat, dan tidak mungkin jatuh.
    Tuhan meninggikan kita menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

  3. [ayat 4] Kuasa untuk mengubahkan kita sempurna, mendapat mahkota mempelai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 September 2014 (Minggu Sore)
    ... yang tidak kematian. 'mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu' anak domba disembelih kemudian darahnya ditaruh di pasu dan hisop dimasukan ke dalamnya. darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu darah disapukan pada ambang atas dan disebelah kiri dan kanan. Mengapa tidak disapukan di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Januari 2018 (Jumat Sore)
    ... pelayan Tuhan--imam dan raja. Ayat 'angin bertiup' hamba pelayan Tuhan dalam urapan Roh Kudus yang diutus oleh Tuhan dipakai oleh Tuhan untuk menyebarkan keharuman Kristus lewat Kabar baik firman penginjilan menunjuk pada Yesus sebagai Juruselamat --memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib-- untuk membawa orang berdosa ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Juli 2009 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan kedua kali diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan. IBADAH RAYAMatius - NUBUAT TENTANG POHON ARA ISRAEL. Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman Zaman Allah Bapa menampilkan pohon ara di taman Eden. Zaman Allah Anak menampilkan pohon ara di pinggir jalan. Zaman Allah Roh Kudus menampilkan nubuat tentang pohon ara. Ad. . NUBUAT ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 September 2013 (Rabu Sore)
    ... benar. Maria mendengar dan dengar-dengaran kepada suara Gembala tergembala . Sudah diterangkan dalam ibadah pendalaman Alkitab - - . Bila digabungkan Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengar perkataan-Nya sekarang artinya kehidupan yang tergembala pada firman pengajaran yang benar. Seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Maria duduk ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Januari 2017 (Selasa Sore)
    ... ibadah pelayanan dan penyembahan. Keadaannya adalah mengalami kemerosotan rohani seperti anak ayan yang jatuh bangun dalam perbuatan dosa. Amsal - Si lintah mempunyai dua anak perempuan Untukku dan Untukku Ada tiga hal yang tak akan kenyang ada empat hal yang tak pernah berkata Cukup Dunia orang mati dan rahim yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 06 Juni 2009 (Sabtu Sore)
    ... perkara dunia bukan untuk mencari Tuhan. Roma - akibatnya adalah tidak berubah hidupnya tetap hidup dalam manusia daging hanya mengikuti keinginan daging sehingga tidak taat dengar-dengaran pada firman tidak taat dengar-dengaran pada orang tua jasmani dan rohani. Ini tidak berkenan pada Tuhan dan pasti tidak berkenan pada sesama. Wahyu anak Tuhan yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 April 2019 (Selasa Sore)
    ... dan berbuah seperti pohon ara yang terkutuk mengalami letih lesu dan beban berat. Sampai tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Yakobus - Hai saudara-saudara yang kukasihi ingatlah hal ini setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah sebab amarah manusia tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2018 (Minggu Siang)
    ... bimbang. Hati-hati kalau ketakutan akan panas sedikit lagi busuk dan kalau dibiarkan mati bagaikan tidak ada angin sama sekali. Mulainya dari tidak damai. Yesus adalah utusan Bapa dari sorga angin yang bertiup dari sorga untuk memberikan Kesejukan kesegaran--damai sejahtera--kepada murid-murid keharuman--yang sudah busuk jadi harum-- kehidupan kepada yang sudah mati rohaninya. Jangankan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 November 2013 (Senin Sore)
    ... dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. Proses untuk menerima nama-Nya yang benar menerima kebenaran dari Tuhan antara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 September 2014 (Kamis Sore)
    ... dan imam-imam dari bangsa Israel keturunan Lewi. Imam besar adalah Harun imam-imam adalah anak-anak Harun. Dalam perjanjian baru imamat diatur menurut peraturan Melkisedek. Yang menjadi Imam Besar adalah Yesus yang menjadi imam-imam adalah setiap kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan. Mengapa peraturan Harun harus dibaharui menjadi peraturan Melkisedek Sebab Yesus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.