Matius 24:29-31adalah keadaan pada saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Matius 24:31, keadaan ketiga adalah
terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita Tuhan di awan-awan yang permai.
Wahyu 1:10,12,
sangkakala yang dahsyat bunyinya adalahfirman yang bisa didengar dan dilihat, itulah firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang kuat, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat secara terus-menerus dan diulang-ulang, untuk menajdi makanan bagi sidang jemaat, sekaligus untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai sempurna, sampai menjadi Mempelai Wanita.
Gereja yang sempurna = Pelita Emas yang bercahaya.
Tugas dari gereja Tuhan yang bagaikan pelita yang bercahaya:- Bersaksi.
- Mengundang.
Ad. 1. Bersaksi.Ada 2 macam kesaksian:- Kisah Rasul 1:8, tentang Injil Keselamatan, atau firman penginjilan.
Efesus 1:13.
Firman penginjilan adalah firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan orang-orang berdosa. Ini perlu kita saksikan pada kehidupan yang di luar Tuhan, untuk bisa percaya Yesus dan masuk dalam keselamatan. Tanda selamat adalah:
- percaya pada Yesus,
- bertobat,
- baptisan air,
- baptisan Roh Kudus,
yaitu hidup dalam kebenaran.
Kisah Rasul 13:46-47.
Arah kesaksian firman penginjilan adalah dari barat ke timur.
- 2 Korintus 4:3-4, tentang cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yaitu firman pengajaran.
Setelah kita selamat, masih perlu ditingkatkan mendengar firman pengajaran, yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga, untuk mengubahkan kita sampai sama mulia dengan Yesus.
Matius 24:27.
Arah kesaksian firman pengajaran adalah dari timur ke barat, sampai kembali ke Yerusalem, kembali pada bangsa Israel. Kalau Israel sudah menerima Yesus sebagai Mesias, maka tubuh Kristus yang sempurna sudah terbentuk, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan masuk Yerusalem Baru.
Markus 5:18-20,
isi kesaksian:- Apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita lewat kuasa firman.
Kalau lewat firman penginjilan, kita saksikan bagaimana Tuhan menyelamatkan kita. Kalau lewat firman pengajaran, kita saksikan bagaimana firman sudah menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita.
- Bagaimana Tuhan sudah berbelas kasihan untuk menolong kita dari masalah-masalah kita, yang sudah mustahil pun Tuhan tolong.
Markus 5:19-20,
tingkatan kesaksian:- Bersaksi di rumah, yaitu rumah tangga atau rumah ibadah (Matius 5:15).
Dalam rumah tangga harus ada pelita yang bercahaya, yaitu:
- suami harus mengasihi istri seperti diri sendiri, dan tidak berlaku kasar pada istri,
- istri tunduk kepada suami dalam segala sesuatu,
- anak harus taat pada orang tua.
Dalam penggembalaan, ruang kesaksian juga harus digunakan untuk bersaksi. Tidak bersaksi = berhutang darah.
- Bersaksi pada orang sekampung (tetangga, di kantor, di sekolah, dll.), terang di hadapan tiap-tiap orang (Matius 5:16).
- Terang dunia, terang di kota Yerusalem Baru (Matius 5:14).
Wahyu 21:9-10.
Ini berarti sudah tidak ada kegelapan lagi, dan kita sudah menjadi Mempelai Wanita Sorga.
Kisah Rasul 1:8,
kekuatan untuk bersaksi adalah dari kuasa Roh Kudus. Yohanes 15:25-27, mengapa perlu kekuatan dari kuasa Roh Kudus? Sebab kita sedang menghadapi dunia yang gelap:
- Dengan kebencian tanpa alasan, aniaya, pembunuhan.
Kalau Roh Kudus yang menolong kita, maka tanpa disadari kita akan bisa bersaksi.
- Yang penuh dengan kesusahan, persaingan, ditambah lagi dengan gelombang (krisis global).
- Dengan dosa-dosa yang memuncak sampai dosa makan-minum dan dosa seks.
Mengapa harus bersaksi?- Sebab kalau tidak bersaksi, itu sama dengan berhutang darah (di saat orang lain membutuhkan, tetapi tidak bersaksi) yang tidak bisa dibayar oleh apapun juga.
- Sebab kesaksian itu mengalahkan setan (Wahyu 12:10-11).
- Kalau tidak bersaksi, maka pasti akan menyangkal dan tinggalkan Tuhan.
Seperti Petrus di malam yang dingin tidak mau bersaksi tentang Yesus, sehingga ia menyangkal Yesus.
Biar dengan kuasa Roh Kudus, kita bisa bersaksi kapan pun, di mana pun, dan dalam situasi apa pun.Matius 11:2-9.Yesus mengakui bahwa Yohanes ini adalah buluh yang tegak, sumbu yang menyala, ia bersaksi tentang Yesus (
Yohanes 1:29,36). Di akhir jaman akan banyak pelita yang menjadi padam, buluh menjadi terkulai dan sumbu menjadi pudar. Yohanes pun tidak tahan. Tetapi Yohanes kemudian mengalami kesaksian Yesus dan kuasa Roh Kudus, sehingga ia tetap bersaksi, tidak kecewa dan tidak menolak Yesus, sampai dipancung kepalanya. Bahkan sampai Yohanes disebut menjadi lebih dari nabi saat dia dipancung (
Wahyu 6:9-11), yaitu ia menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Roh Kudus adalah:
- Roh penghibur supaya kita tidak kecewa dan tidak putus asa menghadapi dunia yang gelap.
- Roh penolong, untuk menolong kita tepat pada waktuNya, sehingga kita tetap menjadi saksinya Tuhan sampai kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.