Matius 26:47-56berjudul
"Yesus ditangkap"dan masih terjadi di Taman Getsemani.
Di Taman Getsemani Yesus mengalami sengsara daging tanpa dosa sampai ditangkap oleh serombongan orang yang dipimpin Yudas Iskariot, disiksa, dan disalibkan.
Di akhir zaman, Gereja Tuhan juga harus mengalami sengsara daging tanpa dosa (sengsara bersama Yesus), yakni dalam bentuk sengsara karena ibadah-pelayanan, sengsara karena mempertahankan kebenaran, sengsara karena fitnahan, ketidakadilan, bahkan penangkapan, dsb. Ini yang disebut masa pra-aniaya antikris sampai 3,5 tahun masa aniaya antikris.
Suasana Getsemani hanya bisa ditanggulangi dengan berjaga-jaga dan berdoa, serta kita harus selalu berada dalam suasana kebangunan rohani (tergembala dengan baik).
Matius 26:37-38, 4026:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." 26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Yesus mengajak 3 murid pilihan untuk berjaga dan berdoa, serta masuk dalam suasana kebangunan rohani, yaitu:
- Yakobus, yang menunjuk kepada iman.
- Petrus, yang menunjuk kepada pengharapan.
- Yohanes, yang menunjuk kepada kasih.
Tetapi sayang, ketiga murid pilihan tersebut tertidur sampai tiga kali.
Pengertian tidur rohani:
- Lengah dalam berjaga dan berdoa.
- Lengah dalam penggembalaan = lengah dalam pekerjaan penyucian oleh Firman Tuhan.
Akibatnya:
- Petrus salah dalam menggunakan pedang.
- Semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri.
Matius 26:56
26:56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Ad. 2. Kalau lalai dalam berjaga dan berdoa, serta lalai dalam penggembalaan (tidak tergembala dengan baik), pasti tidak akan bisa bertahan saat menghadapi suasana Getsemani (sengsara di bidang apapun).
Pagi ini, kita belajar tentang Yohanes.
Markus 14:51-5214:51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, 14:52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang. Yohanes hanya
memakai sehelai kain lenan yang tipis, artinya
kurang mengasihi Tuhan, bahkan tidak mengasihi Tuhan (tidak punya kasih).
Kehidupan seperti ini lebih mengasihi sesuatu (keluarga, pekerjaan, dll.) dari pada mengasihi Tuhan.
Dalam keadaan biasa, Yohanes kelihatan baik.
Namun, saat diperhadapkan pada sengsara (suasana Getsemani), tidak akan mampu, Yohanes lari dengan keadaan telanjang meninggalkan Yesus.
Yohanes lebih mengasihi diri sendiri sehingga lari meninggalkan Yesus.
Pengertian telanjang secara rohani:
- Gagal dan dipermalukan.
- Jatuh dalam dosa, sampai dengan puncak dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah).
- Berada dalam suasana kutukan, penuh air mata, sampai dengan suasana kebinasaan (seperti keadaan Adam dan Hawa yang telanjang dan diusir dari Taman Eden).
Jangan lengah dalam berjaga dan berdoa, jangan lengah dalam penggembalaan/penyucian, jangan lengah dalam ibadah kunjungan!Kalau tidur rohani, pasti tidak tahan menghadapi suasana Getsemani dan telanjang.
Petrus, Yakobus, Yohanes adalah murid-murid pilihan. Tetapi ternyata semuanya tidak tahan menghadapi suasana Getsemani. Siapa kita dibandingkan mereka?
Sebenarnya, Yohanes sudah telanjang = sudah kehilangan jabatan pelayanan, kehilangan segala-galanya.
Namun,
Yohanes masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk masuk dalam suasana Getsemani sekali lagi, yakni Yohanes dibuang ke Pulau Patmos= mengalami sengsara daging bersama Yesus, supaya mengalami peningkatan rohani (masuk kebangunan rohani) dan jangan terus telanjang.
Di Taman Getsemani, Yohanes masih bersama-sama dengan murid-murid lainnya dan masih ada pohon-pohon zaitun. Namun, di Pulau Patmos, Yohanes sendiri saja dan di tempat yang gersang.
Praktek kebangunan rohani yang dialami Yohanes di Pulau Patmos:- Wahyu 1:9-10
1:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
Bisa mendengar bunyi sangkakala yang keras, sampai mempraktekkannya (dengar-dengaran).
Yehezkiel 33:1-6
33:1. Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2 "Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
33:3 dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
33:4 kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
33:5 Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya.
33:6 Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang, seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga itu.
Bunyi sangkakala berkaitan langsung dengan nyawa kita, jangan main-main!
Penjaga (gembala) dan sidang jemaat (domba-domba) harus sama-sama serius dan berjaga-jaga.
Bunyi sangkakala yang keras= Firman Pengajaran yang keras, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, yang ditiupkan/disampaikan dengan terus-menerus dan berulang-ulang untuk memperingatkan sidang jemaat, supaya tidak binasa oleh penghukuman Tuhan = Firman Penggembalaan.
Firman Penggembalaan memang keras/tajam, namun untuk menyelamatkan kita dari penghukuman yang akan datang.
Jadi, mengalami kebangunan rohani = bisa mendengar, menikmati, dan dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan, sekalipun keras.
Hasilnya:
Yohanes 14:15
14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Amsal 10:12
10:12. Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
Kita mengalami kasih Allah untuk menutupi pelanggaran/ketelanjangan kita.
Ukuran kita mengasihi Tuhan yang terutama adalah taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan.
Proses kasih Allah menutupi ketelanjangan kita:
- Firman Pengembalaan, yang disampaikan dengan keras dan berulang-ulang, menyatakan dosa yang seringkali kita ulang-ulang dan menelanjangi kehidupan kita.
- Sekali mendengar Firman, mungkin kita masih marah/tersinggung. Setelah diulang-ulang, lama-lama kita bisa sadar dan menyesali dosa. Kemudian, kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
- Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi!
Kita bisa hidup benar dan suci = mengenakan pakaian kebenaran, tidak telanjang lagi.
- Bagi kehidupan yang benar dan suci (punya pakaian kebenaran/keselamatan), Tuhan menambahkan jubah pelayanan.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau cuma hidup benar, pakaian masih tipis, saat terbentur sesuatu bisa telanjang lagi.
Namun, kalau kita sudah mengenakan jubah pelayanan, tidak akan mudah telanjang lagi. Buang dosa dan pertahankan selalu jubah pelayanan!
Kasih Allah juga membuat hidup kita indah(jubah pelayanan = jubah maha indah), memberi masa depan indah, sampai yang terindah saat Yesus datang kedua kali: kita mengenakan pakaian kemuliaan, pakaian putih berkilau-kilauan (pakaian mempelai).
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Kita terangkat di awan-awan permai, masuk Kerajaan 1000 tahun damai sampai masuk Yerusalem baru yang kekal, dan tidak pernah telanjang lagi.
- Wahyu 1:17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Bisa tersungkur di bawah kaki Tuhan = menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Artinya:
- Mengaku bahwa saya tidak layak, banyak kelemahan dan kekurangan.
- Mengaku bahwa saya tidak mampu, tidak berdaya apa-apa.
- Mengaku bahwa saya tidak berharga, hanya tanah liat yang pantas diinjak-injak.
- Menyerah sepenuh kepada Tuhan, hanya berharap pada belas kasihan Tuhan.
Mengulurkan kedua tangan kita kepada Tuhan bukanlah perkara yang mudah.
Contoh: Ayub harus mengalami ujian habis-habisan, Petrus harus diizinkan dalam keadaan hampir tenggelam, baru bisa mengulurkan kedua tangan kepada Tuhan.
Pagi ini, biarlah cukup lewat dorongan Firman, kita mengulurkan tangan kepada Tuhan dan kita hidup dari kasih Tuhan.
Di Taman Getsemani, Yesus berdoa dan menyerahkan keinginan dagingNya untuk bisa taat sepenuh pada kehendak Bapa = mengulurkan tangan dan menyerah kepada Bapa.
Jangan ikuti suara daging! Daging itu menipu. Kita harus menyerah dan taat kepada Tuhan.
Hancur hati bukan hanya ditandai dengan air mata, namunyang terutama adalah penyerahan kita kepada Tuhan.
Contoh lain: Abraham menyerah sepenuh kepada Tuhan untuk mengorbankan Ishak, Janda Sarfat menyerahkan segenggam tepung dan sedikit minyak untuk Tuhan terlebih dulu.
Saat itu juga, Tuhan mengulurkan tangan kananNya untuk menjamah Yohanes = Tuhan menjamah dan memegang/memeluk kehidupan kita semua.
Hasilnya:
- Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Ada nikmat senantiasa, yaitu:
- Kita mengalami pemeliharaan Tuhan untuk hidup sehari-hari, masa depan, sampai kehidupan kekal.
- Kita mengalami pemeliharaan rohani, yaitu kita berbahagia bersama Tuhan, sekalipun di tengah penderitaan.
Mengomel/bersungut dalam penderitaan = kita berada di luar tangan Tuhan.
- Mazmur 118:15-16
118:15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
118:16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
Tangan kanan Tuhan memberikan kemenangan atas musuh.
Artinya Tuhan menyelesaikan segala masalah kita, sampaipun masalah yang sudah mustahil. Ada jalan keluar dari segala masalah.
Contoh:
Keluaran 15:6
15:6 Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
Saat bangsa Israel menghadapi jalan buntu (ke depan, ke belakang, kiri dan kanan, semuanya tidak bisa), mereka mengakui bahwa tangan Tuhan telah memberi kemenangan = memberi jalan keluar.
Jangan mengambil jalan sendiri di luar Firman! Itu adalah jalan buntu dan kebinasaan.
- Tangan Tuhan mengangkat/meninggikan kita pada waktunya.
Artinya:
- Tuhan mengangkat kita dari segala kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Tuhan mengangkat kita dari segala kejatuhan-kejatuhan dalam dosa.
Tuhan menolong kita untuk bisa hidup benar dan suci, kita kembali dipakai Tuhan untuk kemuliaanNya.
- Tuhan mengangkat = Tuhan menyucikan dan mengubahkan, sampai kita sempurna sama mulia seperti Dia, dan kita terangkat di awan-awan permai untuk bersama Tuhan selama-lamanya.
Permulaan keubahanadalah seperti Yohanes yang dijamah Tuhan. Jangan takut, jangan kuatir, jangan bimbang!
Bukti kita dipegang oleh tangan Tuhan adalah kita hidup dalam damai sejahtera, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Tuhan memberkati.