Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:4-8 berjudul "Salam kepada ketujuh jemaat".
Wahyu 1:4-5
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--Rasul Yohanes menyampaikan salam kepada 7 sidang jemaat bangsa Kafir. Rasul Yohanes memberikan salam dengan mengikutsertakan:
- Dia yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, menunjuk Allah Bapa.
- Ketujuh roh yang ada di hadapan takhta, menunjuk Allah Roh Kudus.
- Yesus Kristus, saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini, menunjuk Anak Allah.
Jadi, salam yang disampaikan rasul Yohanes juga berasal dari Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Anak Allah, dan Allah Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Surga.
Ada 2 saksi dari salam dari rasul Yohanes, yaitu saksi dari dunia (rasul Yohanes) dan saksi dari Surga (Tuhan Yesus Kristus). Jadi salam kepada ketujuh jemaat ini adalah salam yang teguh, sungguh-sungguh, dan sah. Pelajaran bagi kita adalah memberi salam dalam ibadah pelayanan bukan sesuatu yang biasa saja, tetapi dalam pengertian rohani yang sungguh-sungguh.
Ada 3 pengertian salam dalam ibadah pelayanan:
- Pembuka dari suatu pengajaran.
Jadi terkandung makna di dalamnya bahwa salam menentukan isi dari pengajaran yang disampaikan.
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam memberi salam:
- Jangan berubah-ubah dalam memberi salam, jangan ikut-ikutan orang lain dalam memberi salam, sebab isi pengajarannya juga akan berubah.
- Jangan memberi salam kepada orang lain yang membawa ajaran lain.
2 Yohanes 1:10-11
1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Artinya adalah jangan bersekutu dengan orang yang membawa ajaran lain, sebab kita mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat. Secara tidak sadar, nanti akan ikut berbuat jahat juga.
- Doa selamat dari seorang gembala/ hamba Tuhan supaya sidang jemaat mengalami kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 1:4
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
Pagi ini, kita belajar tentang kasih karunia.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih karunia adalah pemberian Tuhan kepada manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
Wujud kasih karunia adalah korban Kristus di kayu salib. Seharusnya kita yang disalib dan dihukum mati, tetapi Yesus yang disalib dan dihukum mati.
Kegunaan kasih karunia:
- Untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Titus 2:11
2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Praktek sehari-hari menerima kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan adalah:
- Percaya, iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
Caranya adalah kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. - Baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Hasilnya adalah menerima hidup baru, hidup Surgawi.
Titus 2:12
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
Kita menjadi anak Tuhan yang selamat, tandanya adalah:
- Hidup benar, membuang kefasikan dan keinginan dunia.
- Hidup bijaksana, artinya taat dengar-dengaran pada firman Allah. Bijaksana juga berarti tahu batas dalam perkataan dan perbuatan, harus sesuai dengan firman Allah.
- Hidup adil, yaitu tidak memihak siapa pun, tetapi hanya memihak Tuhan dan memihak firman pengajaran yang benar.
- Hidup beribadah kepada Tuhan, sama dengan setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari perkara lain di bumi, dan Tuhan tidak akan menipu kita.
1 Timotius 4:8-10
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Tuhan juga akan berjuang untuk memelihara hidup kita. Tuhan berjuang di kayu salib untuk memberi jaminan kepastian hidup kita sekarang di dunia, masa depan, sampai hidup kekal selamanya.
- Untuk menyempurnakan kita, sampai tidak bercacat cela, tidak ada dosa.
1 Petrus 5:10-11
5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Kesempurnaan dicapai lewat penderitaan bersama Yesus seketika lamanya. Pengertian penderitaan seketika lamanya:
- Penderitaan daging tanpa dosa karena kehendak Tuhan.
1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Contohnya adalah penderitaan karena beribadah melayani Tuhan, penderitaan karena firman pengajaran yang benar, berpuasa, doa semalam suntuk, tidak salah tetapi difitnah, dll.
- Penderitaan sakit bersalin.
Yohanes 16:21
16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
- Penderitaan daging untuk mengalami pembaharuan sampai rupa Kristus menjadi nyata dalam kehidupan kita.
Galatia 4:19
4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Hasil penderitaan seketika lamanya adalah kita menjadi seperti bayi yang baru lahir.
Matius 21:15-16
21:15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: “Hosana bagi Anak Daud!” hati mereka sangat jengkel,
21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: “Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?”
1 Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Bayi yang baru lahir hanya rindu air susu yang murni dan rohani, yaitu firman penggembalaan yang murni dan benar, dan diurapi Roh Kudus. Bayi juga akan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan. Firman yang dipraktekkan akan menuntun kita masuk kandang penggembalaan. Suara asing akan menarik kita keluar dari kandang penggembalaan.
Dalam Tabernakel, kandang penggembalaan menunjuk pada Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa.
Kalau kita tekun dalam 3 macam ibadah, itu adalah kasih karunia anugerah Tuhan. Kehidupan kita bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air.
Mazmur 92:13-16
92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Pohon aras menunjuk pada kuat dan teguh hati, yaitu punya akar yang kuat dalam firman pengajaran yang benar, dalam tahbisan yang benar, tidak bisa diombang-ambingkan oleh apa pun juga.
Pohon korma menunjuk pada kemanisan dan kebahagiaan dari Surga. Sampai masa tua, sampai anak cucu, tetap berbuah manis.
Kalau ada kekuatan dan kemanisan, maka kita akan bisa bersaksi bahwa Allah tidak pernah curang.
Dari mulut bayi yang menyusu/ tergembala akan keluar puji-pujian dan penyembahan [Matius 21:16]. Tetapi bayi yang tidak tergembala, dari mulutnya akan keluar cacian.
Bayi yang menyusu hanya bisa menangis, yaitu memuji dan menyembah Tuhan, percaya dan berharap pada belas kasihan Tuhan.
Kidung Agung 8:5-6
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6 --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Maka Tuhan akan mengulurkan tanganNya untuk memeluk dan memeteraikan kehidupan kita. Hasilnya:
- Tidak pernah dilupakan dan dilepaskan oleh Tuhan. Tuhan selalu memperhatikan, mempedulikan, mengerti, bergumul untuk kehidupan kita.
- Tangan anugerah Tuhan selalu mampu untuk memelihara kehidupan kita, sekalipun kita tidak berdaya.
- Tangan anugerah Tuhan mampu menolong menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktuNya.
- Tangan anugerah Tuhan mampu memandikan kita dari kotoran-kotoran dosa sampai sempurna dan tak bercacat cela. Kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita menjadi milik Tuhan selamanya, dimaterai nama Tuhan [Wahyu 22:3-4] dan tidak bisa diganggu gugat lagi.
Tuhan memberkati.