Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-20 secara keseluruhan menunjuk pada 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Ada dua kali 7 percikan darah di Ruang Maha Suci dalam Tabernakel, yaitu 7 percikan di atas Tutup Pendamaian (sengsara Yesus) dan 7 percikan di depan Tabut Perjanjian (Gereja Tuhan).
Percikan darah = sengsara daging bersama Yesus, penyucian terakhir, sehingga kita bisa sama sempurna seperti Yesus. Kita bisa menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan kita masuk Yerusalem baru (Bukit Sion).
Wahyu 14 terbagi 3 bagian:
- Ayat 1-5: Pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus.
- Ayat 6-13: Penghakiman.
- Ayat 14-20: Penuaian di bumi.
Kita pelajari lebih dulu Wahyu 14:1-5.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.Perjalanan Yesus dari Bukit Golgota sampai Bukit Sion ditandai dengan percikan darah (sengsara). Demikian pula kita harus mengikuti jejak Yesus.
Filipi 1:29
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Gereja Tuhan bukan hanya percaya pada Yesus, tetapi juga harus menderita bersama Yesus. Pengikutan gereja Tuhan pada Yesus ditandai dengan sengsara/ salib, supaya kita juga bisa mencapai Bukit Sion/ Yerusalem baru/ Kerajaan Sorga yang kekal.
Dalam
Matius 8:1-17, pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus mengalami sengsara (salib, percikan darah) dalam 3 hal:
- Gereja Tuhan menghadapi sakit kusta (menyangkut tubuh, pribadi kita).
Matius 8:1-3
8:1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Pengertian kusta secara rohani:
- Kebenaran diri sendiri, kebenaran di luar Alkitab. Kebenaran diri sendiri menyebabkan ajaran benar (sesuai Alkitab) menjadi salah, dan ajaran salah menjadi benar, dan manusia menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
- Tidak tahu berterima kasih/ bersyukur, hanya mengomel, bersungut, dan akhirnya memfitnah, bergosip, dll.
- Dosa kejahatan (kikir dan serakah) seperti Gehazi.
- Dosa kenajisan (Imamat 13) lewat perbuatan, pikiran, perkataan, dsb.
Akibatnya adalah orang kusta akan terasing dari tubuh Kristus dan berada di tubuh Babel, yaitu menjadi mempelai setan yang akan dibinasakan selamanya.
Jalan keluarnya adalah:
- Kalau Yesus mau mati di kayu salib dan bangkit, maka Yesus bisa menyembuhkan kusta. Yesus bangkit untuk membenarkan kita = menyembuhkan kita dari kusta.
- Dari pihak kita, kita harus mati terhadap dosa (mengaku dosa, bertobat) dan bangkit untuk hidup dalam kebenaran.
- Gereja Tuhan menghadapi penyakit lumpuh (menyangkut jiwa/ peredaran darah dan nikah).
Matius 8:5-13
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Pengertian lumpuh adalah:
- Tinggal di tempat tidur = kehancuran nikah dan buah nikah, nikah tidak menyatu, suka bertengkar, kekerasan dalam rumah tangga, tidak bisa melakukan kewajiban dan hanya selalu menuntut hak (suami dan istri saling menuntut hak, anak tidak bisa taat tetapi menuntut hak). Kehancuran nikah juga termasuk nikah yang salah, kawin campur, kawin cerai, dan perselingkuhan.
Ada banyak problem dalam nikah, tetapi masalah terbesar dalam nikah adalah kalau suami-istri dan anak-orang tua tidak bisa menyatu sebagai satu tubuh. Sehingga Yesus tidak bisa menjadi Kepala atas nikah, masalah kecil bisa menyebabkan kehancuran nikah. Namun sebaliknya, kalau nikah bisa menjadi satu, Yesus hadir sebagai Kepala, dan masalah apapun akan terselesaikan.
- Keadaan yang sangat menderita sampai mati/ binasa. Nikah yang tidak bisa menyatu tidak akan memiliki suasana bahagia, hanya ada penderitaan dan bersuasana neraka.
Jalan keluarnya adalah iman dan ketaatan = kita menempatkan Yesus sebagai Kepala, maka nikah menjadi suci, benar, dan menyatu.
- Gereja Tuhan menghadapi penyakit demam (menyangkut roh, tahbisan/ ibadah dan pelayanan pada Tuhan).
Matius 8:14-17
8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Demam adalah penyakit yang tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasakan. Penyakit demam melanda ibu mertua Petrus. Ibu mertua bertugas mempersiapkan mempelai wanita, menunjuk pada hamba Tuhan dengan Kabar Mempelai, yang bertugas mempersiapkan gereja Tuhan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu 3:15-17
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Pengertian demam rohani:
- Suam-suam rohani, tidak dingin dan tidak panas = ibadah pelayanan (tahbisan) yang hanya mencari perkara jasmani, hanya puas oleh perkara jasmani, sehingga tidak pernah merasakan hangatnya Roh Kudus dan firman pengajaran yang benar. Mereka mengantuk saat dengar firman, menjadi malas untuk mendengar firman, bahkan menghina firman Tuhan.
- Tidak mati dan tidak bangkit = sekalipun beribadah dan melayani Tuhan, tetapi tidak mengalami keubahan hidup, tetap mempertahankan manusia daging dengan 18 tabiat daging. Mengapa? Karena menolak kuasa ibadah, yaitu firman pengajaran benar dan salib. Keadaannya seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah (dicap 666).
- Tahbisan dalam suasana kutukan.
Ulangan 28:22
28:22 TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Mengapa ada suasana kutukan?
- Karena menjadi pelayan Tuhan yang lalai (tidak setia sampai meninggalkan ibadah dan pelayanan pada Tuhan). Mereka yang lalai sebenarnya bukan melayani Tuhan, tetapi sedang melayani setan.
- Karena tidak suci, menolak pedang firman yang bekerja untuk menyucikan kita.
Tidak setia dan tidak suci = ranting kering yang terlepas dari pokok, tidak berbuah, hidupnya pahit getir dan kecut.
Namun sebaliknya, setia dan suci = ranting yang berbuah manis.
Ayub 30:30-31
30:30 Kulitku menjadi hitam dan mengelupas dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam;
30:31 permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis."
Tidak suci dan tidak setia = pelayanan tulang kering, tidak berkobar, tidak ada semangat, putus asa. Kalau dibiarkan, maka tulang kering akan menjadi tulang yang busuk (iri hati, perselisihan, kebencian, fitnah, dsb.). Kehidupan semacam ini tidak layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
2 Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.
- Demam rohani juga menunjukkan adanya infeksi, ada sesuatu yang belum beres dalam nikah, keuangan, dsb.
Jalan keluarnya adalah kita membutuhkan jamahan/ pegangan tangan Tuhan.
Matius 8:15-17
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itudan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
[Matius 8:15] Tangan Yesus menjamah/ memegang tangan kita, menunjuk pada kuasa Roh Kudus.
Tahbisan kita harus dalam urapan Roh Kudus, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran dan berkenan pada Tuhan. Tuhan tidak mencari pelayanan yang hebat lebih dulu, tetapi yang penting adalah ketaatan.
Kuasa Roh Kudus bisa menyelesaikan segala tantangan dan rintangan, sehingga kita bisa beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir.
Kita melayani Tuhan dengan karunia/ kemampuan ajaib dari Roh Kudus, sehingga kita bisa melakukan semua jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Dengan demikian, kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Keluaran 25: Pelayanan pembangunan tubuh Kristus (Tabernakel rohani) dimulai dengan memberi persembahan khusus dan mengembalikan perpuluhan yang menjadi milik Tuhan. Hanya tangan yang dijamah oleh Roh Kudus yang bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus, memberikan waktu, tenaga, pikiran, bahkan seluruh hidup untuk Tuhan. Bahkan, kita juga bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan, bisa berbuat baik, membalas kejahatan dengan kebaikan. Perbuatan baik harus ditandai dengan kerelaan (tidak terpaksa ataupun memaksa) dan tanda darah (sengsara). Maka, perbuatan baik akan menjadi pakaian mempelai yang putih berkilau-kilau (pakaian kebajikan).
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
[Matius 8:16] Yesus berkata = jamahan tangan Tuhan lewat sepatah kata firman.
Sepatah kata menunjuk pada firman Allah yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Istilah sepatah kata juga menunjuk pada penghargaan setinggi-tingginya kepada firman Tuhan, kita menghargai setiap kata firman Tuhan.
Hosea 11:4
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Saat kita makan firman pengajaran benar, sikap Tuhan adalah membungkuk.
Sikap kita juga harus membungkuk, artinya kita membenarkan firman pengajaran benar, menerima firman pengajaran benar sebagai perkataan Tuhan sendiri. Kita mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai menuruti/ taat pada firman. Anjing yang tidak berharga akan diubahkan menjadi domba yang berharga, yang mengembek (berdoa). Maka Tuhan mendengar suara kita, Tuhan melihat air mata kita.
Sebaliknya, kalau klita tidak menghargai firman, kita menjadi bungkuk rohani = hidup penuh kekuatiran dan penderitaan.
Perhatikan sikap kita saat mendengar firman Tuhan! Jika kita menghargai firman Tuhan, maka Tuhan juga menghargai kita.
Sepatah kata juga berarti kita banyak berdiam diri dan mengoreksi diri, sebagai hasil penyucian firman dari hati sampai ke mulut kita, sampai kita bisa mengaku dosa, bersaksi, dan menyembah Tuhan. Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita tidak salah lagi dalam perkataan, kita bisa menyambut Yesus dalam suara sorak-sorai dan penyembahan.
[Matius 8:17] Tuhan menjamah kita lewat korbanNya di kayu salib yang sudah menanggung semua dosa dan kelemahan kita. Kita harus menghargai korban Kristus di kayu salib.
Yesaya 53:3-4
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Yesus mengambil alih/ menanggung semua hukuman atas dosa kita di kayu salib. Semua beban dalam hidup kita bisa ditanggungNya di kayu salib. Kita harus menghargai korban Kristus. Prakteknya adalah mengaku dosa dan jangan diulangi lagi, serta mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Kalau dosa diselesaikan, maka Tuhan bisa menanggung seluruh hidup kita, kita berada dalam pelukan/ gendongan tangan Tuhan.
Yesaya 46:3-4
46:3 "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukungsejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjungsejak dari rahim.
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggungkamu terus; Aku mau memikulkamu dan menyelamatkankamu.
Hasilnya adalah:
- Yesus menanggung = Yesus bertanggung-jawab atas hidup dan mati kita, jangan bergantung pada siapapun. Saat sakit kita boleh minum obat, tetapi Tuhanlah yang menentukan. Tuhan mampu melindungi dan memelihara kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia, bahkan sampai di zaman Antikris.
- Yesus memikul = Yesus bertanggung-jawab atas segala beban kita, segala letih lesu dan beban berat dalam hidup kita, sehingga kita bisa merasa enak dan ringan. Serahkan semua pada Tuhan! Air mata kita dihapusNya, kita berbahagia.
- Yesus mendukung dan menjunjung = Yesus mendukung dan menjunjung kita sehingga kita bisa terus berjalan, tidak pernah jatuh ataupun tersandung di tengah jalan. Kita terus mengikut Yesus. Dijunjung juga berarti diangkat, kita percaya semua akan berhasil dan indah pada waktunya.
- Yesus menyelamatkan = tangan Tuhan menyelamatkan, menyucikan, menyempurnakan kita, sehingga kita layak menyambut kedatangan Yesus di awan-awan permai, sampai kita berada di tahta Tuhan selama-lamanya.
Mari kita datang kepada Yesus dan menjamah Dia.
Tuhan memberkati.