Matius 25:31-3225:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil dalam 2 penampilan:
- Sebagai Raja segala raja yang memerintah di atas tahta kemuliaan. Kita harus tampil sebagai raja-raja, yaitu kehidupan yang menang atas dosa, daging, dan dunia, sehingga kita juga bisa duduk di atas tahta Tuhan.
- Sebagai Gembala Agung. Kita harus tampil sebagai domba-domba yang digembalakan, kita harus tergembala pada penggembalaan yang benar seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Tanda penggembalaan yang benar:- Ada firman pengajaran yang benar (makanan).
- Gembala dan domba harus berada pada kandang penggembalaan.
Dalam ruangan suci, terdapat 3 macam alat. Pada jaman rasul-rasul, ini menunjuk pada 3 macam ketekunan. Sekarang, menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah. Inilah kandang penggembalaan.
Kisah Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
- Pelita Emas (jaman Musa) -->ketekunan dalam persekutuan (jaman hujan awal) -->ketekunan dalam Ibadah Raya (jaman hujan akhir)
- Meja Roti Sajian -->ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti -->ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Medzbah Dupa Emas -->ketekunan dalam doa -->ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
- Gembala memberi makan domba-domba dan memelihara domba-domba.
- Domba-domba harus bisa makan firman penggembalaan.
Kalau saat yang lain bisa menerima firman penggembalaan, dan hanya satu yang tidak bisa menerima, maka harus mengoreksi diri.
Mengapa kita harus tergembala?
Sebab posisi kita adalah seperti domba di tengah serigala, tidak berdaya. Matius 10:1610:16. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.Yang dibutuhkan domba dalam keadaan tidak berdaya adalah gembala.
Untuk bisa tergembala dan menentukan penggembalaan yang benar, maka dibutuhkan
hati yang tulus. Hati yang tulus bagaikan merpati ini bisa kita peroleh lewat baptisan air.
Matius 3:163:16 Sesudah dibaptis,Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpatiturun ke atas-Nya,Roma 6:46:4 Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.Baptisan air yang benar adalah kita dibaptis seperti Yesus dibaptis, yaitu kita dikuburkan dalam air bersama Yesus untuk bangkit dalam hidup yang baru. Hidup yang baru adalah memiliki hati yang seperti merpati, yaitu hati yang tulus dan taat.
Kalau sudah tulus dan taat, maka pasti akan bisa cerdik seperti ular, artinya tidak bisa digoda, tidak bisa ditipu oleh setan.
Kisah Rasul 2:42-432:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.Kalau tergembala pada penggembalaan yang benar, maka kita akan mengalami mujizat, terutama mujizat rohani yaitu pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi.
Ada 3 macam pembaharuan dalam kandang penggembalaan:- Pembaharuan laki-laki/suami.
Matius 14:15-21
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergisupaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki,tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Laki-laki harus bisa mantap dalam penggembalaan.
Kalau bisa mantap dalam penggembalaan, maka akan ada pembaharuan karakter:
- Dari egois (menyuruh pergi), menjadi tanggung jawab pada istri dan anak [Matius 14:15-16].
Tanggung jawab adalah secara jasmani, juga secara rohani harus bisa mengarahkan istri dan anak pada penggembalaan yang benar.
- Dari bergantung pada uang menjadi bergantung sepenuh pada firman penggembalaan yang tidak terbatas kuasanya.
Yohanes 6:7-9
6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Seringkali laki-laki mengecilkan firman penggembalaan.
Kalau ada pembaharuan karakter, maka tangan Gembala Agung akan mengadakan mujizat jasmani, artinya kita mengalami pemeliharaan Tuhan secara ajaib di tengah dunia yang krisis.
Kalau laki-laki tergembala, maka rumah tangga akan ada ketenangan dan kedamaian. Juga Tuhan akan menjadikan semua indah pada waktuNya.Kita tinggal menunggu waktunya Tuhan (duduk di rumput), Tuhan yang akan menjadikan semua indah cepat atau lambat.
Pengkhotbah 3:11
3:11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
- Pembaharuan wanita/istri.
Matius 15:21-28
15:21. Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Sikap istri adalah jangan menjadi domba yang hilang, melainkan harus tekun dalam penggembalaan.Maka istri akan mengalami pembaharuan lidah, dari lidah anjing yang menjilat muntah menjadi lidah yang menjilat remah-remah roti, artinya:
- Menikmati dan menghargai firman.
- Perkataan sia-sia diubah menjadi perkataan yang benar.
Perempuan biasanya suka menyalahkan orang lain, suka menyalahkan firman, untuk membenarkan diri sendiri. Ini harus diubahkan menjadi perkataan yang benar, yaitu membenarkan firman.
Maka akan bisa menyembah Tuhan dengan perkataan iman. Maka ini akan menarik belas kasihan Tuhan.
Iman + belas kasihan = mujizat.
Secara jasmani ada mujizat kesembuhan, nikah dan buah nikah akan dipulihkan.
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
- Pembaharuan kaum muda.
Lukas 7:11-13
7:11. Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Nain artinya tempat menyenangkan = padang rumput.
Sikap kaum muda yang hatinya tulus adalah menjadikan tempat penggembalaan sebagai tempat paling menyenangkan.
Jangan sampai keluar dari penggembalaan yang benar, jangan sampai tidak tergembala, sebab nanti akan mati rohani dan melakukan perbuatan-perbuatan dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan). Mati rohani artinya:
- Berontak pada orang tua jasmani dan orang tua rohani.
- Gagal total, tidak ada masa depan, sampai kebinasaan.
1 Petrus 5:5-6
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tetapi kalau menjadikan tempat penggembalaan sebagai tempat yang paling menyenangkan, maka akan terjadi pembaharuan menjadi taat dengar-dengaranpada orang tua jasmani dan rohani. Ini bagaikan mengulurkan tangan kepada Tuhan maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan sehingga terjadi mujizat. Kita akan ditinggikan pada waktuNya. Ditinggikan artinya:
- Dibuat berhasil, yang mati jadi hidup, yang gagal menjadi berhasil.
- Dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan hujan akhir.
- Ditinggikan ke awan-awan yang permai saat kedatangan Tuhan kedua kali, dan kita bersama Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.