Matius 24:32-35 = NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL.
Pohon ara ini ditampilkan dari jaman ke jaman:
- jaman Allah Bapa = menampilkan pohon ara di taman Eden.
- jaman Allah Anak = menampilkan pohon ara di pinggir jalan.
- jaman Allah Roh Kudus = menampilkan nubuat tentang pohon ara.
Ad. 2. POHON ARA DI PINGGIR JALAN.
Matius 21 :18-19, Yesus lapar = Yesus ingin dipuaskan lewat ibadah pelayanan kita.
Pohon ara di sini sudah berdaun tapi tidak berbuah, artinya kehidupan yang sudah beribadah melayani Tuhan, tetapi tidak memuaskan Tuhan, maka akibatnya:
- kehidupan itu juga tidak dipuaskan, sehingga mencari kepuasan di dunia,
- hidup dalam suasana kutukan.
Pohon ara di sini tidak berbuah sebab pohon ara ditanam di pinggir jalan = menjadi Kristen jalanan, tidak tergembala, beredar-edar.
Ada 2 macam beredar-edar:- Tergembala beredar-edar.
Kalau gembala tidak memberi makan sidang jemaat, itu berarti beredar-edar gembalanya.
Kalau sidang jemaat tidak bisa makan firman penggembalaan, itu juga berarti beredar-edar.
- Hatinya beredar-edar saat mendengar firman penggembalaan, sehingga benih firman dicuri oleh setan dan tidak berbuah.
Orang yang beredar-edar itu tidak akan bertemu Tuhan, tetapi bertemu singa/setan (
1 Petrus 5:8).
Amos 3:12a,singa ini akan menerkam dan memakan dua bagian penting, yaitu:- Dua tulang betis,ini berarti tidak punya pendirian yang teguh pada firman pengajaran yang benar = lumpuh rohaninya.
Lumpuh rohani artinya:
- Tidak aktif lagi dalam pekerjaan Tuhan.
- Masuk dalam dosa kawin-mengawinkan dan makan-minum.
- Telinga,ini berarti tidak mau mendengar sampai tidak dengar-dengaran lagi pada firman pengajaran yang benar.
Yohanes 6:60,66,mengundurkan diri dari pengajaran yang benar = tidak lagi mengikut Yesus. Artinya adalah sekalipun masih beribadah dan melayani, tetapi sebenarnya sedang mengikuti ajaran palsu, atau mengikuti kebenaran diri sendiri. Inilah pohon ara yang berdaun, tetapi tidak berbuah.
Biar kita melayani Tuhan dengan berbuah, minimal ada buah kebenaran, hidup benar mulai dari perkara yang kecil-kecil.
Mazmur 92:13-16,pohon akan berbuah jika ditanam di Bait Allah = tergembala.
Hanya orang benar yang akan bisa tergembala.Kalau tidak benar, tidak akan bisa tertanam di Bait Allah. Dalam Tabernakel, daerah Pelataran adalah daerah keselamatan, Ruangan Maha Suci adalah daerah kesempurnaan. Saat ini, kita sudah selamat, tapi belum sempurna. Tertanam di Bait Allah = tergembala, itu berarti berada di Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah (
Kisah Rasul 2:41-42):
- Pelita Emas -->ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian -->ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam pengajaran dan Perjamuan Suci.
- Medzbah Dupa Emas -->ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Mazmur 92:13-14,pohon aras menunjuk pada kekuatan, pohon korma menunjuk pada kemanisan. Dalam penggembalaan, ada kekuatan dan kemanisan.
Pohon aras dan pohon korma dikaitkan dengan 2 hal:- Nikah / rumah tangga.
- Pohon aras:1 Timotius 2:8,suami yang tergembala akan mengalami penyucian hati, tangan (perbuatan) , dan mulut (perkataan), sehingga bisa menaikkan doa yang kuat, doa yang dijawab oleh Tuhan.
Suami yang semacam ini adalah bagaikan singa Yehuda, yang memiliki kekuatan untuk melindungi dan memelihara nikah.
- Pohon korma:1 Timotius 2:9-14,istri yang tergembala akan berdiam diri, tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki, mulai dari rumah tangga sampai dalam gereja.
Kalau wanita mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah atau gereja, itu sama dengan memberi buah terlarang kepada laki-laki, akibatnya adalah nikah itu terlanjang, dipermalukan.
Kalau wanita berdiam diri, berarti dia menempatkan suami sebagai kepala, dan Yesus sebagai Kepala rumah tangga.
Istri yang berdiam diri ini adalah bagaikan madu yang manis.
Hakim-hakim 14:12,18.
Singa + madu = jawaban teka-teki Simson. Kalau teka-teki Simson terjawab, suami memiliki doa yang kuat, istri berdiam diri dan tunduk, maka nikah itu akan mendapatkan pakaian, sampai pakaian kemuliaan, pakaian Mempelai, terangkat saat kedatangan Yesus kedua kali. Kalau teka-teki terjawab, maka seluruh masalah nikah juga terjawab.
1 Petrus 5:5-6,anak-anak yang tergembala akan tunduk pada orang tua jasmani, orang tua rohani, sampai taat orang tua Sorgawi.Maka anak-anak akan mengalami kekuatan tangan Tuhan untuk meninggikan Dia pada waktuNya.
- Ibadah pelayanan.
Di Alkitab ini banyak rahasia, tetapi rahasia yang besar hanya dua, yaitu rahasia nikah dan rahasia ibadah pelayanan.
- Pohon aras: 1 Raja-raja 5:3,6,dipakai dalam kegiatan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sebenarnya umat pilihan Tuhan hanya bangsa Israel, tetapi lewat kemurahan Tuhan, korban Kristus, bangsa Kafir juga bisa dilibatkan dalam pembangunan tubuh Kristus. Kalau bangsa Kafir bisa beribadah melayani Tuhan, itu adalah kepercayaan Tuhan seharga korban Kristus. Tidak mau beribadah melayani = menginjak-injak korban Kristus.
Yang Tuhan cari dalam kegiatan pembangunan tubuh Kristus adalah kehidupan yang kuat dan teguh hati, yaitu:
- tidak mudah kecewa dan tidak mudah putus asa menghadapi apapun juga,
- berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, taati firman apapun resikonya.
Wahyu 3:8,kalau kuat dan teguh hati, maka Tuhan yang akan membukakan pintu-pintu, sampai pintu Sorga, sekalipun kekuatan kita tidak seberapa.
- Pohon korma: Kidung Agung 7:6-7,dipilih menjadi mempelai wanitaNya.
Pohon korma ini kasar, jelek, tetapi Tuhan pilih menjadi mempelaiNya.
Syaratnya adalah pohon korma ini harus mau dikerat = harus mau mengalami pengalaman salib, sengsara daging, supaya:
- bisa dipeluk, bisa mengalami persekutuan yang erat dengan Tuhan,
- bisa berbuah manis.
Kidung Agung 7:9,buah manis adalah kata-kata manis, kata-kata yang menjadi berkat bagi sesama (bersaksi bagi sesama); dan kata-kata manis bagi Tuhan, yaitu bisa menyembah Tuhan, sampai bisa membangunkan Yesus yang tidur (Markus 4:37-39). Yesus yang sudah mati di kayu salib akan bangkit dengan kuasa kebangkitan untuk menolong kita dalam segala masalah, dan menuntuk kita sampai pelabuhan terakhir di Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.