Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 21:12-1321:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. 21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.Pintu gerbang Yerusalem baru ada 12 = 4x3.
4 = empat Injil, empat penjuru bumi.
3 = Allah Tritunggal.
Jadi pintu gerbang adalah undangan Allah Tritunggal lewat pemberitaan firman Allah kepada manusia berdosa di seluruh dunia untuk bisa menjadi mempelai wanita yang sempurna untuk bisa masuk pintu perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus, sampai masuk pintu gerbang Yerusalem baru, kerajaan Surga.
Matius 22:1-322:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.Masuk pintu gerbang Yerusalem baru sama dengan menerima undangan pesta kawin Anak Domba.
Tuhan mengutus hamba-hamba Tuhan untuk mengundang orang-orang lewat pemberitaan firman Allah/ Kabar Mempelai supaya bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus, Yerusalem baru.
Ada 3 sikap terhadap undangan:
- [ayat 3] Tidak mau datang = menolak firman karena mementingkan daging.
- [ayat 4-8] Tidak layak untuk datang.
- [ayat 9-13] Datang tetapi tidak berpakaian pesta.
Ad.2 Tidak layak untuk datang.
Matius 22:4-822:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.Ini sama dengan menolak korban Kristus/ salib Kristus.
Ibrani 10:14 10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.Sama dengan menolak untuk dibenarkan, disucikan, disempurnakan. Tetap mempertahankan dosa sampai puncak dosa, binasa selamanya di neraka.
Praktik menolak korban Kristus:
- Pergi ke ladang.
- Pergi mengurus usahanya = berdagang.
- Menangkap, menyiksa, membunuh utusan Tuhan.
ad.a. Pergi ke ladang.
Lukas 17:28-2917:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.Aktif dalam menanam dan membangun di dunia untuk memenuhi kebutuhan hidup sampai meninggalkan ladang Tuhan dan bangunan Tuhan. Cepat atau lambat pasti sampai ke ladang babi = jatuh dalam dosa Sodom Gomora.
1 Korintus 3:9 3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.Kita harus aktif dalam penaburan benih firman Allah supaya kita dibangun menjadi tubuh Kristus sempurna untuk masuk pintu perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus sampai pintu gerbang Yerusalem baru.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penaburan benih:
- Benihnya.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Hanya boleh ada satu jenis benih yaitu benih firman pengajaran benar. Tandanya:
- Tertulis dalam Alkitab.
- Diwahyukan/ dikatakan oleh Yesus = dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.
- Diberitakan bukan untuk mencari keuntungan jasmani.
- Dipraktikkan.
- Berani mengungkapkan nikah yang benar.
- Tanahnya = hati.
Matius 13:4-8
13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Ada 4 macam tanah hati:
- Bagaikan pinggir jalan, artinya:
- Kaki sering jalan-jalan, beredar-edar, mengembara, tidak tergembala, sehingga diisi banyak benih ajaran lain.
- Mendengar firman dengan hati pikiran jalan-jalan, mengembara.
- Mendengar firman dengan jalan pikiran sendiri sehingga menolak firman Allah yang mustahil. Jika kita bisa menerima firman yang mustahil, maka firman sanggup menghapus kemustahilan.
Maka benih firman dimakan burung/ setan = tidak bisa mengerti firman, bodoh. Akibatnya binasa.
- Bagaikan tanah berbatu = keras hati.
Menerima firman dengan emosi, artinya saat mendengar firman yang cocok dengan daging akan gembira, tetapi saat firman menunjuk dosa akan kesal, marah, kecewa.
Maka hatinya kering, tidak puas. Firman tidak pernah menjadi iman, gugur dari iman saat pencobaan datang, sampai binasa selamanya.
- Bagaikan semak duri = hati penuh keinginan daging sehingga kuatir, bimbang.
- Bimbang terhadap firman pengajaran benar saat menghadapi ajaran palsu.
- Bimbang terhadap kuasa Tuhan saat menghadapi pencobaan. Lebih membesarkan pencobaan daripada kuasa Tuhan.
Akibatnya adalah benih firman dihimpit sampai mati = mati rohani. Iman tanpa perbuatan iman adalah iman yang mati, tidak selamat, binasa.
- Tanah hati yang baik = hati lemah lembut. Praktiknya:
- Mencari tempat yang baik saat mendengar firman. Mulai dari doa pembukaan (= perpindahan dari suasana dunia kepada suasana Surga), pujian, kesaksian, doa firman. Ini semua merupakan proses untuk menggemburkan tanah hati supaya lembut. Doa sesudah firman supaya firman mendarah daging dalam hidup kita, menjadi praktik. Doa berkat untuk mengunci/ menetapkan/ memantapkan semua berkat Tuhan dalam hidup kita yang akan kita bawa ke rumah tangga dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Mendengar firman dengan sungguh-sungguh dan suatu kebutuhan, seperti anjing menjilat remah-remah roti, sehingga kita bisa mengerti firman, percaya/ yakin menjadi iman dalam hati, melakukan firman.
Maka akan menghasilkan buah.
Lukas 8:15
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Buah ketekunan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok dalam kandang penggembalaan.
- Pelita emas = ketekunan dalam kebaktian umum -->berbuah 30 kali lipat.
Persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia, sampai menjadi mahkota 12 bintang. - Meja roti sajian = ketekunan dalam kebaktian PA dan PS -->berbuah 60 kali lipat.
Persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran benar dan korban Kristus, sampai menjadi terang bulan. - Mezbah dupa emas = ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan -->berbuah 100 kali lipat.
Persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih, sampai menjadi selubung matahari.
Penggembalaan untuk menghadapi dua hal yang besar:
- Kelaparan dobel yang akan melanda dunia akhir zaman.
Kejadian 26:1,12
26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. — Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
- Kelaparan jasmani = krisis ekonomi. Yesus Gembala baik sanggup memelihara kita di tengah krisis dunia sampai berkelimpahan, bisa menjadi berkat bagi orang lain.
- Kelaparan rohani = tidak puas. Tidak puas dalam ibadah pelayanan, mencari kepuasan di dunia sehingga terjerumus dalam dosa Babel, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Atau kepuasan dunia dimasukkan dalam gereja.
Kejadian 26:7,10
26:7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."
26:10 Tetapi Abimelekh berkata: "Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami."
Nikah tidak puas, mudah sekali jatuh dalam dosa sampai puncak dosa.
- Untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Roma 13:12-14
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Lewat kandang penggembalaan, kita sedang mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang sehingga kita tampil sebagai terang dalam nikah untuk menghadapi kegelapan gantang (krisis ekonomi, dosa makan-minum) dan tempat tidur (dosa kawin-mengawinkan), terang di depan semua orang, sampai terang dunia.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Praktik kehidupan yang memakai perlengkapan senjata terang (matahari, bulan, bintang):
- Jujur, terang-terangan. Terutama jujur soal pengajaran, jujur dalam segala hal.
- Berani mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi, bertobat.
- Iman yang tulus ikhlas, percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara = mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan Roh Kudus kepada kita.
Contoh: Musa dua kali mengulurkan tangan.
Keluaran 14:16,21-22
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Yang pertama, Musa mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan Roh Kudus untuk membelah laut Kolsom.
Hasilnya adalah Tuhan membuka jalan baru, jalan keluar dari semua masalah mustahil, memberi masa depan berhasil dan indah pada waktunya. Roh Kudus sanggup melindungi memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia.
Keluaran 14:26-28
14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."
14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Yang kedua, Musa mengulurkan tangan dan Tuhan mengulurkan tangan Roh Kudus untuk membalikkan air laut sehingga membinasakan Firaun (setan), perwira (antikris), orang berkuda (nabi palsu). Artinya mengalahkan setan tritunggal, sumber dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci, dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
Filipi 2:10-11
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Juga mengalahkan lidah buas yang dikuasai setan tritunggal, yaitu perkataan sia-sia, dusta, gosip, fitnah, hujat. Lidah menjadi bisa menjilat remah-remah roti = menikmati firman sehingga perkataan benar dan baik. Lidah menjilat air anggur Roh Kudus sehingga bisa bersaksi, menyembah Tuhan, menjadi rumah doa, mujizat-mujizat terjadi. Sampai sempurna, tidak salah dalam perkataan, untuk masuk pintu perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus, pintu Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.