Bersamaan PENATARAN IMAM & CALON IMAM (I)Matius 26:20-2526:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" 26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." MAKAN PERJAMUAN PASKAH.Dalam
Perjanjian Lama, makan perjamuan Paskah adalah makan roti tidak beragi dan daging domba yang dipanggang.
Dalam
Perjanjian Baru, makan perjamuan Paskah adalah:
- makan roti tidak beragi = Firman Pengajaran benar yang tertulis di Alkitab dan dibukakan rahasianya (ayat menerangkan ayat).
- makan daging panggang = Perjamuan Suci.
Dalam Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci ada kuasa untuk menunjukkan dan menyucikan dosa-dosa sampai dengan dosa-dosa yang tersembunyi.Semua rasul memandang Yudas Iskariot sebagai kehidupan yang baik dan dipakai Tuhan, namun ada sesuatu yang tersembunyi dan hanya kuasa Firman Pengajaran serta Perjamuan Suci yang bisa menunjukkannya.
Istilah "
Bukan aku, ya Tuhan?" (
Matius 26:22) adalah kesempatan yang baik untuk mengoreksi diri sendiri dan menyelesaikan dosa-dosa sampai dengan dosa-dosa yang tersembunyi.
Mengapa kita harus menyelesaikan dosa-dosa sampai dosa yang tersembunyi?- Jangka panjang: Dosa-dosa yang belum diselesaikan akan dihakimi di Tahta Putih, dan upah dosa adalah maut (kebinasaan).
Yang terutama/terpenting di gereja adalah 'tempat menyelesaikan dosa', jangan kita hanya terfokus mencari berkat/perkara jasmani!
Dosa-dosa yang akan dihakimi antara lain:
- Dosa sendiri.
II Korintus 5:10
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
- Perbuatan-perbuatan dosa sampai dengan puncak dosa.
Puncak dosa adalah dosa makan-minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, termasuk nikah yang salah).
Semua perbuatan dosa harus dipertanggungjawabkan di Tahta Putih, tidak peduli sudah berapa banyak berkorban untuk gereja, seberapapun hebat pelayanannya, dsb.
- Perkataan dosa: dusta, fitnah, dsb.
- Angan-angan/niat/keinginan dosa dalam hati dan pikiran: iri hati, dendam, pahit hati, dsb.
- Menghakimi dosa orang lain.
Matius 7:1-3
7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Menghakimi dosa orang lain = munafik, sebab dosanya sendiri lebih besar dari dosa orang lain yang dihakimi.
Sikap yang benar terhadap dosa orang lain:
- Jangan menghakimi!
- Jangan menyetujui dosa!
Waspada!
Contoh: Adam menyetujui dosa Hawa, Safira menyetujui dosa Ananias.
Akibatnya: telanjang dan terkutuk (suasana susah payah), kering dan mati rohani.
- Doakan dan bawalah kehidupan yang berdosa untuk mendengar Firman Pengajaran benar, supaya dosa-dosanya ditunjuk dan dia bisa bertobat untuk menyelesaikan dosa-dosanya.
- Segala sesuatu yang tidak dilakukan, karena egois, sekalipun sudah digerakkan Tuhan (Firman).
Matius 25:45-46
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Biarlah Firman Tuhan yang menggerakkan kita dalam segala pelayanan, bukan manusia siapapun!
Egois (kepentingan diri sendiri) - tabiat kambing = mengorbankan perkara rohani (Firman, ibadah, pelayanan) hanya untuk kepentingan jasmani.
Kalau Tuhan sudah menggerakkan kita lewat Firman - Tuhan pasti memberi kita kemampuan untuk melakukannya.
Kalau orang tua di dunia ini saja tahu benar batas kemampuan anaknya, apalagi Tuhan.
Namun, yang seringkali terjadi adalah Tuhan sudah memberikan kemampuan, tetapi kita menolak dan lebih memilih perkara jasmani karena egois!
Kehidupan yang egois sedang ditarik menjauh dari Tuhan dan mendekat sampai masuk dalam neraka.
Sebaliknya, kalau kita rela mengorbankan yang jasmani untuk mengutamakan perkara rohani - sekalipun memang sakit bagi daging - kita sedang ditarik mendekat kepada Tuhan dan diberkati Tuhan.
Matius 25:34
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Jika dosa-dosa belum diselesaikan sampai saat Tuhan datang kedua kali, maka harus dihakimi di Tahta Putih. Sudah tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki diri dan nama kehidupan itu tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan (binasa selamanya).
Segera selesaikan dosa-dosa!
- Jangka pendek: Kalau dosa sudah diselesaikan, kita bisa menjadi hamba kebenaran/pelayan-pelayan Tuhan.
Roma 6:18
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Kalau dosa belum diselesaikan (masih hamba dosa), tidak boleh dan tidak bisamenjadi hamba kebenaran (hamba Tuhan), pelayanannya ditolak Tuhan.
Dosa adalah beban dalam hidup kita.
Kalau dosa masih dipertahankan (masih memikul beban), pelayanannya pasti tidak berkenan pada Tuhan dan sesama.
Syarat menjadi hamba kebenaran (pelayan/hamba Tuhan):lepas dari dosa dan hidup dalam kebenaran.
Jangan mempertahankan segala sesuatu yang tidak benar! Periksa dalam setiap aspek kehidupan kita!
I Petrus 4:7
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Saat ayat ini ditulis sekitar 2000 tahun lalu, telah disebutkan "kesudahan segala sesuatu sudah dekat", apalagi pada masa kita sekarang.
I Petrus 4:17-18
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnyapenghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Tuhan Yesus sudah hampir datang, SEKARANG saatnya untuk kita menghakimi diri sendiri, yakni lewat 2 hal:
- Makan Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci = Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Imam-imam mutlak harus tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Kalau hanya melayani terus, namun tidak mau makan, pasti kering dan mati rohani.
Lewat makan Firman Pengajaran dan Perjamuan Suci, kita menerima penyucian dan kekuatan baru untuk melayani Tuhan.
Perkara rohani harus diutamakan, perkara jasmani hanya bonus dari Tuhan.
- Hajaran.
Kalau tidak mau menerima Firman, maka hajaran pasti datang.
Sekeras-kerasnya Firman adalah uluran tali kasih Tuhan. Kalau Firman ditolak, maka tali-tali dikumpulkan dan dipintal menjadi cambuk hajaran.
Contoh:
Yunus tidak taat saat diperintahkan Tuhan untuk pergi ke Niniwe, dan lebih memilih ke Tarsis.
Tuhan menghajar dengan ombak besar sampai akhirnya Yunus kembali pada kesucian.
Ayub hidup dalam kebenaran diri sendiri bahkan merasa lebih benar dari Tuhan.
Tuhan menghajar Ayub habis-habisan sampai akhirnya Ayub bisa duduk di atas debu dan abu (merendahkan diri di hadapan Tuhan).
Kalau hajaran masih ditolak, maka kehidupan itu sudah dibiarkan Tuhan untuk dibinasakan selamanya. Contoh: Yudas Iskariot.
Kita tidak bisa 'asal saja' menjadi imam-imam, ingat Yudas!
Dalam kesempatan pagi ini, biarlah kita mengoreksi diri. Kalau ditemukan dosa,
kita harus menyelesaikan dosa, prosesnya:
- Mengaku dosa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan sesama, maka kita akan diampuni.
- Jangan mengulangi dosa lagi!
- Hasilnya adalah kita hidup dalam damai sejahtera.
Kalau hati damai, kita pasti sanggup menghadapi segala sesuatu (tegoran keras, fitnahan, dsb.).
Manusia berbuat dosa = telanjang dan malu.
Selama kita masih tahu malu, kita masih bisa tertolong - segera selesaikan dosa!
Namun, kalau sudah hidup dalam dosa (mempertahankan dosa) seperti anjing dan babi = telanjang dan tidak tahu malu.
Sekalipun kita sudah sempat jatuh dalam dosa dan telanjang, kalau masih tahu malu, Tuhan masih bisa menolong kita!
Saat bersalah, kita harus segera mohon ampun pada Tuhan dan sesama, semuanya menjadi beres.
Pelayanan pendamaian adalah pelayanan Imam Besar.
Kalau kita mau berdamai, hidup benar dan menjadi hamba kebenaran = kita hidup dalam tangan Imam Besar dan Gembala Agung yang berlubang paku.Hasilnya:- II Korintus 5:18-19
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Tangan Imam Besar sanggup memakai kita untuk melayani Dia.
Kita dipercaya Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau asal melayani = melayani namun tidak dipercaya Tuhan. Akhirnya, hanya terdengar jawaban dari Tuhan, "Enyahlah engkau!".
Kalau imam-imam tetap mempertahankan dosa (hati tidak damai), ia bukan melayani pelayanan pendamaian, tetapi justru menjadi tukang adu domba (lewat perkataan-perkataan yang tidak baik, dsb.). Akibatnya adalah kehidupan semacam ini akan dibinasakan.
Selama diri sendiri tidak damai, tidak mungkin dipakai Tuhan dalam pelayanan pendamaian.
- Roma 16:20
16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Tangan Imam Besar berkuasa menghancurkan setan;
- Tangan Imam Besar berkuasa menyelesaikan segala masalah kita, sampai yang mustahil sekalipun.
Jaga hati damai (jangan bersungut-sungut, dsb.!), maka Imam Besar pasti turun tangan menyelesaikan segala sesuatu.
- Tangan Imam Besar berkuasa menghancurkan segala halangan, sehingga kita bisa tetap melayani Tuhan sampai Dia datang kembali.
- I Tesalonika 5:23
5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Tangan Imam Besar sanggup memelihara tubuh, jiwa dan roh kita sampai sempurna.
- Tangan Tuhan mampu memelihara kehidupan jasmani kita, masa depan, sampai hidup kekal.
- Tangan Tuhan mampu memelihara kehidupan rohani kita: menyucikan dan mengubahkan, sampai kita sempurna sebagai mempelai wanitaNya.
Tuhan memberkati.