Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Ayat 5: Antikris memiliki mulut yang penuh kesombongan dan hujat. Ia memiliki kuasa dalam perkataan untuk menyombongkan diri, membual, menggembor-gemborkan yang jasmani untuk menarik simpati, berdusta, memfitnah, sampai menghujat, mulai saat ini sampai zaman Antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.

Siapa yang dihujat oleh Antikris?
Ayat 6: Kita sudah mempelajari tentang penghujatan terhadap Tabernakel, hari ini kita pelajari tentang penhujatan terhadap Allah.

Pengertian menghujat Allah:
  1. Dalam Perjanjian Lama: Imam Eli dan anak-anaknya menghujat Allah.
    1 Samuel 3:13
    3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

    1. Imam Eli menunjuk hamba Tuhan yang menghujat Allah.
      Artinya:
      • Imam Eli duduk di tepi jalan menunjuk gembala yang tidak tergembala, beredar-edar, tidak berpegang teguh pada satu Firman Pengajaran benar, tidak berpegang teguh pada satu pokok anggur yang benar.
        1 Samuel 4:13
        4:13 Ketika ia sampai, Eli sedang duduk di kursi di tepi jalan menunggu-nunggu, sebab hatinya berdebar-debar karena tabut Allah itu. Ketika orang itu masuk ke kota dan menceritakan kabar itu, berteriaklah seluruh kota itu

        Istilah duduk juga menunjuk pada keadaan istirahat, artinya tidak menunaikan tugasnya sebagai gembala, tidak memberi makan sidang jemaat.

      • Menghujat Tuhan = menggemukkan diri dengan milik Tuhan yang dipercayakan.
        1 Samuel 4:18
        4:18 Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

        1 Samuel 2:29
        2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

        Gembala salah menggunakan kepercayaan Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus), yaitu hanya untuk kepentingan sendiri. Atau sebaliknya, gembala tidak lagi dipercaya milik Tuhan karena kepercayaan itu dicuri oleh tua-tua dan sidang jemaat.
        Dulu Yudas Iskariot mencuri milik Tuhan, dan dia sendiri dibinasakan. Namun, jika kepercayaan yang dicuri, maka hamba Tuhan dan semua jemaat ikut binasa.

      Akibatnya adalah:
      • Mata bular = tidak mendapat atau tidak bisa melihat pembukaan rahasia firman Allah, sehingga tidak ada makanan rohani, gembala dan sidang jemaat dalam kelaparan dan kekeringan rohani, tidak puas, sehingga bersungut-sungut, bergosip, sampai menghujat Allah / menghujat firman pengajaran yang benar.

        1 Samuel 4:15,18
        4:15 Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya sudah bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi.
        4:18 Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.


        Akibat kelaparan adalah jatuh dan tidak bangkit lagi.

      • Batang leher patah = tidak ada hubungan lagi antara tubuh dan kepala, artinya gembala tidak bisa lagi menyembah Tuhan, berarti tidak ada doa penyahutan bagi keselamatan rohani dan jasmani sidang jemaat. Tanpa firman, gembala tidak akan bisa berdoa dan menyembah Tuhan.
        Dengan demikian, sidang jemaat tidak memiliki tudung perlindungan dari Tuhan dan mengalami serangan-serangan dari setan yang menghancurkan hidup jasmani, nikah, dan rohani, sampai kehilangan keselamatan (binasa). Hilang keselamatan = banyak yang menyangkal Tuhan.

        Kalau gembala tidak bisa memberi makan, maka dia tidak bisa juga menjamin keselamatan jemaat sebab tidak ada doa penyahutan bagi sidang jemaat.

    2. Hofni dan Pinehas = imam-imam, jemaat, yang menghujat Allah.
      1 Samuel 2:12-13,15
      2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
      2:13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
      2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."

      Artinya:
      • Dursila, suka makan daging mentah.
        Artinya menuntut hak, yaitu upah jasmani (kehormatan, pujian, kedudukan, dsb.) untuk melampiaskan dan memuaskan hawa nafsu daging. Kalau semua menuntut hak, maka akan terjadi persaingan tidak sehat, persungutan, berpolitik, saling sikut, memfitnah, menghasut, sampai menghujat Allah seperti Korah dan kawan-kawannya.

        Hamba Tuhan yang menuntut hak, bahkan menghalalkan segala cara untuk mendapat haknya, pasti tidak bisa menunaikan kewajibannya, justru menjadi beban bagi sidang jemaat. Demikian pula dalam nikah, jika suami/ istri menuntut hak, maka tidak akan bisa menunaikan kewajibannya.

      • Memandang rendah korban tahbisan untuk Tuhan, tidak setia kepada Tuhan.
        1 Samuel 2:17
        2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

        Kita semua bisa melayani Tuhan karena korban Kristus, apalagi bagi bangsa Kafir. Tahbisan kita seharga korban Kristus di kayu salib.

        Jika memandang rendah tahbisan, maka tidak bisa setia = tidak berguna apa-apa.

      • Tidak taat pada firman pengajaran benar (firman penggembalaan) yang diulang-ulang, karena mendengar suara asing (ajaran lain, dari luar) ataupun suara daging (dari dalam) yang membuat kita tidak taat.
        1 Samuel 2:25
        2:25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.

      • Hidup dalam dosa sampai puncak dosa, dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, dalam perkataan sampai perbuatan (merokok, mabuk, narkoba, perselingkuhan, perzinahan, dsb.). Enjoydalam dosa = tidak mau lepas dari dosa, sampai mati rohani.
        1 Samuel 2:22
        2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

    1 Samuel 4:21-22
    4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" -- karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
    4:22 Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

    Jika gembala dan imam-imam (pelayan Tuhan) menghujat Allah, maka terjadi "ikabod" dalam sidang jemaat, yaitu kemuliaan Tuhan lenyap dari sidang jemaat. Tabut Perjanjian dirampas = tidak ada lagi firman pengajaran benar di tengah sidang jemaat.
    Artinya terjadi ketelanjangan, hanya berbuat dosa sampai puncak dosa, dipermalukan (tidak bisa dipermuliakan), terkutuk (hidup letih lesu dan berbeban berat, susah payah, air mata), dan tidak bisa sempurna (ketinggalan saat Yesus datang kedua kali), berarti masuk dalam penghukuman dan binasa selamanya di neraka.

  2. Dalam Perjanjian Baru: Imam-imam kepala, Mahkamah Agama, Imam Besar menghujat Allah.
    Matius 26:63-66
    26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
    26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
    26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
    26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"


    Imam-imam kepala dan Mahkamah Agama menghujat Allah = tidak mengakui (menolak) Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup.
    Yesus sebagai Mesias merupakan sesuatu yang benar, disaksikan oleh Yesus sendiri dan Petrus.

    Mesias artinya yang diurapi. Dalam Perjanjian Lama, yang diurapi adalah imam, raja, dan nabi.
    Yesus sebagai anak Allah, nabi (manusia yang sengsara), imam (hamba yang melayani), dan raja = salib.

    Anak Allah
    |
    |
    Imam/ hamba -------------------- Raja
    |
    |
    |
    |
    Nabi/ manusia

    Menghujat Allah = menolak salib.

    2 Korintus 4:16-17
    4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

    Penderitaan salib adalah seketika saja, adalah kecil dibandingkan kemuliaan besar dan kekal yang akan kita terima. Salib membawa kita pada keubahan hidup.
    Menolak salib = tidak mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, tetap menjadi manusia daging dengan 18 tabiat daging [2 Timotius 3:1-5], menjadi sama dengan Antikris yang menghujat Allah dan akan dibinasakan selamanya.

    Apa yang harus diubahkan?
    Matius 24:32
    24:32 Tariklah pelajarandari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

    Lukas 21:29
    21:29 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlahpohon ara atau pohon apa saja.

    Kita belajar dan memperhatikan tentang keubahan hidup, yaitu ranting yang keras (hati keras, gagal, tidak berbuah, binasa) menjadi ranting yang lembut (hati yang melembut) sehingga bisa berbuah. Kita boleh meningkatkan usaha untuk belajar ilmu di dunia, tetapi semuanya sia-sia jika kita tidak belajar untuk melembut secara rohani.
    Kalau fokus perhatian dan pelajaran kita pada keubahan hidup untuk mendapat hati yang lembut, maka Tuhan sedang memperhatikan dan bergumul bagi kita. Perhatikan bahwa dari zaman ke zaman memiliki ranting yang tetap keras, sehingga tidak pernah berbuah, gagal dan binasa.
    1. Zaman Permulaan: Pohon ara di Taman Eden hanya berdaun saja, tidak berbuah, dan daunnya dipakai menjadi cawat untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa (nikah).
      Kejadian 3:11-13
      3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
      3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
      3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."


      Daun pohon ara = kebenaran diri sendiri, menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, sampai menyalahkan setan. Akibatnya adalah tidak bisa bertobat, tidak bisa menyalahkan diri (mengoreksi diri). Mereka kehilangan suasana Firdaus, kehilangan kebahagiaan Sorga, dan hidup dalam letih lesu, beban berat, kesedihan mendalam, hidup dalam kutukan dan air mata, sampai mengalami suasana neraka sejak di dunia ini.

      Tidak ada kebahagiaan yang lebih dari kebahagiaan nikah yang suci dan satu, kita merasa suasana Firdaus.
      Tetapi, tidak ada yang lebih buruk dari suasana nikah tanpa kesucian dan kesatuan, seperti suasana neraka.

      Ayub 32:1-2
      32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,


      Contohnya: Ayub, menunjuk pada ayah/ bapak/ laki-laki.
      Ayub menggunakan kebenaran diri sendiri, sehingga gagal total dan habis-habisan.

      Ayub 42:5-6
      42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."


      Ayub melembut = mengaku hanya tanah liat, mencabut perkataan yang salah (fitnah, dsb.), mengakui kekurangan dan kelemahan kita, sehingga kita hanya menyerah sepenuh pada Tuhan. Tuhan akan memperhatikan dan mempedulikan kehidupan yang melembut, untuk memulihkan bahkan 2x lipat.
      Jangan perhatikan kehancurannya dulu, tapi perhatikan untuk melembut, dan Tuhan yang akan memulihkan.

    2. Zaman Pertengahan: Pohon ara di tepi jalan = kehidupan yang tidak tergembala, tidak taat, sombong, lalu menghasut, memfitnah, sampai menghujat.
      Contohnya: Absalom, menunjuk pada kaum muda yang sombong.

      2 Samuel 14:25-26
      14:25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.
      14:26 Apabila ia mencukur rambutnya -- pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya -- maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.


      2 Samuel 18:9
      18:9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.

      Jangan membanggakan sesuatu di dunia ini, kelak hal tersebut yang akan menggantung hidup kita.
      Kaum muda sering sombong, membanggakan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan, sehingga tidak taat, tidak dengar-dengaran. Apa yang dibanggakan justru membuat hidup kita jadi terkatung-katung. Akibatnya, jatuh dalam dosa sampai binasa selamanya.

      Tempat di mana kita bisa melembut adalah dalam kandang penggembalaan.

      1 Petrus 5:5-6
      5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
      5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.


      Melembut dalam penggembalaan = tunduk, taat dengar-dengaran pada nasihat gembala dan orang tua yang benar. Maka, Tuhan bergumul untuk mengangkat dan meninggikan kita pada waktunya. Tuhan akan memakai kita dalam kegerakan hujan akhir, kegerakan kuda putih, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Sombong = naik bagal, rendah hati = naik kuda putih.

      Yesus rendah hati dan taat sampai rela digantung di kayu salib. Mari kita rendah hati dan taat, pasti Tuhan akan meninggikan tepat pada waktunya.

    3. Zaman Akhir: Kesempatan terakhir bagi pohon ara untuk melembut lewat percikan darah (salib, sengsara daging karena Yesus, bukan karena dosa).
      Contohnya: Maria, menunjuk pada wanita, perempuan, termasuk ibu janda.

      Yohanes 11:5,31-32
      11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
      11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
      11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."


      Maria sudah mengasihi dan dikasihi Tuhan, sudah taat dan setia, tetapi dihadapkan pada Lazarus yang mati. Jangan menyalahkan Tuhan. Kita sedang ditingkatkan untuk masuk ke Ruangan Maha Suci (kesempurnaan). Lazarus sakit dan mati 4 hari = penyakit dan kemustahilan, kebusukan dalam dosa sampai puncak dosa, kehancuran ekonomi dan nikah, kesedihan yang mendalam, segala sesuatu yang mustahil.

      Ada dua sikap:
      • Keras hati = meratap = menyalahkan sesama bahkan Tuhan.
      • Tersungkur di tanah = mengoreksi diri, menyalahkan diri sendiri, mohon ampun pada Tuhan, mengaku hanya tanah liat, memperhatikan kemurahan Tuhan. Kita menyerah sepenuh dan menyembah Tuhan, maka Tuhan memperhatikan, mempedulikan, membangkitkan Lazarus.

      Penyakit sembuh, busuk jadi harum, hancur jadi baik, sedih jadi bahagia, semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh tangan belas kasih Tuhan. Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia, dan kita bisa masuk Yerusalem baru selama-lamanya.
      Dua kali tujuh percikan darah di Ruangan Maha Suci (7 percikan untuk Yesus dan 7 percikan untuk sidang jemaat) = kesempatan terakhir untuk melembut. Mari kita datang tersungkur pada Tuhan dan melembut.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 17 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... anak Yusuf anak Eli Bilangan Hitunglah yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun semua orang yang kena wajib tugas supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan. Yesus memulai pekerjaanNya saat berumur tahun sesuai Hukum Taurat menggenapkan Taurat dan menunjukkan pada kedewasaan. Jadi untuk bisa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 10 Juni 2017 (Sabtu Sore)
    ... firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Secara rohani pelita adalah firman nubuat atau firman pengajaran yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang harus kita lakukan ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Januari 2017 (Selasa Sore)
    ... kegiatan penyucian. Ada macam kegiatan di dalam gereja Tuhan sidang jemaat yang ditunjukkan oleh makhluk di tahta Surga Kegiatan kesejahteraan memberi dan mengunjungi. Ditunjukkan oleh makhluk seperti singa menunjuk Raja. Ini harus ditandai kesucian supaya tidak menjadi pencuri seperti Yudas Iskariot. Kegiatan pelayanan umum ditunjukkan oleh makhluk seperti anak lembu menunjuk ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Februari 2019 (Jumat Sore)
    ... Lucifer yang jatuh menjadi setan dengan roh jahat dan najis. Lucifer adalah penghulu malaikat bidang musik dan pujian. Yesaya - . Wah engkau sudah jatuh dari langit hai Bintang Timur putera Fajar engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi hai yang mengalahkan bangsa-bangsa . Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juni 2011 (Senin Sore)
    ... sabar Tuhan masih berlaku atas hidup kita. Contoh panjang sabar Tuhan kepada manusia berdosa seperti yang terjadi di jaman Nuh. Kejadian - - - . Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan . maka anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 Mei 2011 (Sabtu Sore)
    ... Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman pengharapan dan kasih dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Iman pengharapan dan kasih membawa kita pada kemuliaan saat Yesus datang kedua kali bertemu dengan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 September 2016 (Kamis Sore)
    ... Kristus yang disalibkan korban Kristus korban pendamaian. Bukti memiliki dasar Kristus sebagai batu penjuru yaitu kita harus berdamai dengan Tuhan dan sesama. Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujurnya jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Juga mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Maka darah Yesus menghapus segala dosa-dosa kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Maret 2015 (Minggu Pagi)
    ... teratur dan berulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat sehingga sidang jemaat bertumbuh ke arah kesempurnaan. Ada macam kegunaan Manna Keluaran - Manna untuk pemeliharaan hidup sehari-hari Keluaran - . Manna untuk hari Sabat Keluaran - . Manna yang disimpan dalam buli-buli emas Keluaran - . Tidak rugi kalau kita mengumpulkan manna saat ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Februari 2011 (Minggu Pagi)
    ... pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat . Menghujat mulai dari kepada sesama memfitnah menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah sampai kepada Tuhan menghujat Firman Pengajaran benar . Kalau bejana tanah liat sudah diisi dengan benih setan maka kehidupan manusia itu sempurna dalam kejahatan dan kenajisan jadi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Januari 2020 (Jumat Sore)
    ... mezbah dupa emas ada pintu tirai. Jadi ukurannya adalah pintu tirai terobek sehingga kelihatan tabut perjanjian. Wahyu . Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat. Peti dari tabut perjanjian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.