Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 14 secara keseluruhan menunjuk 7 kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian, yaitu sengsara yang harus dialami gereja Tuhan bersama Yesus, sebagai penyucian terakhir untuk mencapai kualitas sempurna.

Wahyu 14:1-5 adalah pengikutan gereja Tuhan kepada Anak Domba Allah. Jadi, pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus memang ditandai dengan tanda darah, sehingga penyucian semakin meningkat, dan kekuatan juga akan semakin meningkat, sampai mencapai kualitas sempurna seperti Yesus (mencapai bukit Sion). Sebanyak 144.000 orang adalah inti mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel, akan ditambah dengan kelengkapan dari bangsa Kafir, sehingga keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

Wahyu 14:2-5 menunjuk 7 fakta pengikutan kita kepada Yesus:
  1. Ayat 2a: bagaikan desau air bah.
  2. Ayat 2b: bagaikan deru guruh yang dahsyat.
  3. Ayat 2c: bagaikan bunyi kecapi.
  4. Ayat 3: bagaikan bunyi nyanyian baru.
  5. Ayat 4a: murni bagaikan perawan.
  6. Ayat 4b: korban-korban sulung bagi Allah.
  7. Ayat 5: tidak berdusta = tidak bercela.

Ad. 3. Pengikutan bagaikan bunyi kecapi.
Kecapi terdiri dari tali yang berbeda-beda tetapi menghasilkan satu kesatuan bunyi yang merdu.
Jadi, pengikutan bagaikan bunyi kecapi = pengikutan kepada Yesus dalam persekutuan. Dalam gereja Tuhan terdapat banyak perbedaan, tetapi harus menjadi satu kesatuan dalam persekutuan.

Ada 3 macam perbedaan dalam gereja Tuhan (pengikut Tuhan) tetapi menuju satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna:
  1. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh = perbedaan dalam karunia Roh Kudus.
    1 Korintus 12:7-11
    12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
    12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
    12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
    12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
    12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.


    Roh Kudus memberikan karunia khusus yang berbeda-beda kepada masing-masing pelayan Tuhan, yang menentukan jabatan pelayanan mereka secara khusus juga. Contoh: karunia hikmat untuk jabatan rasul, karunia pengetahuan untuk jabatan guru, karunia penimbang Roh diberikan pada gembala, karunia menyanyi diberikan pada penyanyi. Tetapi, rupa-rupa karunia adalah untuk kepentingan bersama, artinya kita bisa bekerja sama satu dengan yang lain supaya lebih berguna/ berfaedah. Ada telinga, mata, mulut, tangan, dan kaki dalam satu tubuh, tetapi bekerja sama dalam satu kesatuan, supaya lebih berguna.

    Roma 12:6-7
    12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
    12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;


    Sikap terhadap karunia Roh Kudus:
    • Tuhan memberi karunia sesuai dengan kehendakNya, bukan dari kehendak manusia, yang penting kita jangan salah dalam menggunakannya. Misalnya: menerima karunia mengajar, tetapi memilih menjadi pemain musik.
      Karunia Roh Kudus harus dimanfaatkan dalam pelayanan = kita harus melayani Tuhan dengan karunia Roh Kudus, bukan dengan kemampuan ataupun pengalaman manusia. Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk melayani Tuhan, yang tidak bisa ditandingi/ dihalangi oleh apap un.

      Untuk itu, kita harus menjaga kesucian dan urapan Roh Kudus, sehingga kita berguna bagi tubuh Kristus. Namun, seringkali manusia mengandalkan pengalaman dan tak lagi menjaga kesucian dan karunia. Akhirnya melayani hanya untuk membanggakan diri sendiri, membentuk golongan-golongan yang memecah-belah tubuh Kristus. Akhirnya, pelayanan dengan kemampuan sendiri pasti akan semakin merosot sampai habis, sedangkan pelayanan dengan karunia pasti akan terus berjalan.

      I Timotius 4:14
      4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.

      II Timotius 1:6
      1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

    • Jangan lalai dalam mempergunakan karunia Roh Kudus.
      Karunia Roh Kudus tidak boleh dilalaikan atau dikorbankan karena alasan apa pun, tetapi harus dikobarkan. Kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir, atau sampai Yesus datang kedua kali. Kalau kita selalu mengorbankan karunia untuk perkara/ kepentingan dunia, maka pada suatu titik, karunia Roh Kudus bisa dialihkan pada orang lain dan kita tidak bisa lagi mendapatkannya. Contoh: karunia dan jabatan Yudas Iskariot dialihkan pada Matias.

      Karunia dan jabatan pelayanan adalah jubah maha indah. Jika karunia dan jabatan dialihkan pada orang lain, maka seperti Yudas telanjang bahkan perutnya pecah, tidak bisa dipermuliakan.

    • Kita harus bekerja sama dalam karunia Roh Kudus dan jabatan yang berbeda-beda, sehingga kita bisa saling menopang, berguna dan berfaedah, sampai mempersatukan tubuh Kristus. Karunia dan jabatan adalah tempat/ posisi kita dalam tubuh Kristus, misal sebagai kaki, tangan, dsb.

      Kita harus menjaga, tidak boleh ada saling iri, saling meniadakan, saling membunuh, ataupun saling menjelekkan.
      Dalam penggembalaan, semua saling bekerja sama dan dibutuhkan, tidak boleh saling meniadakan.
      Contoh: kakak-kakak Yusuf iri dan menjual Yusuf, sehingga mengalami kelaparan di tanah Kanaan. Jalan keluarnya adalah mereka harus datang dan bersekutu/ bekerja sama dengan Yusuf di Mesir. Kita bisa menerima karunia Roh Kudus lewat penumpangan tangan ataupun lewat fellowship(persekutuan).

  2. Perbedaan dalam status sosial: kaya dan miskin, pandai dan kurang pandai, terhormat dan tak terhormat.
    Yakobus 2:1-5
    2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
    2:2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,
    2:3 dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
    2:4 bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
    2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?


    Perbedaan status sosial bukan untuk memandang muka atau saling membedakan, sehingga menghalangi untuk kita saling melayani. Justru anggota yang paling kecil dan lemah yang harus lebih diperhatikan. Memandang muka = menghakimi dengan jahat, akibatnya pasti akan berhadapan dengan hakim yang adli.

    Perbedaan status sosial ditujukan supaya kita bisa saling membantu, saling mengasihi, saling memberi dan mengunjungi. Memberi bukan tergantung kekayaan atau kemiskinan jasmani, tetapi kekayaan dalam iman (sesuai dorongan Tuhan) dan kasih kepada Tuhan (tidak mengasihi uang). Contoh: jemaat Makedonia bisa memberi sekalipun dalam banyak pencobaan.

    Matius 25:35-41
    25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
    25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
    25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
    25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
    25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
    25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
    25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.


    Perbuatan saling memberi dan mengunjungi akan dipertanggungjawabkan di hari terakhir. Jika kita memandang muka, menghina orang lain dengan status sosial rendah, maka sama dengan menghina Tuhan. Akibatnya akan sama seperti kambing yang dihakimi, dikutuk, sampai binasa selamanya bersama setan. Namun, kalau kita memberi dan mengunjungi (saling mengasihi) seperti domba, kita akan menerima hidup kekal. Saling memberi dan mengunjungi juga akan membawa kita pada satu kesatuan tubuh Kristus.

  3. Perbedaan warna dalam gereja Tuhan: perbedaan warna kulit, suku, bangsa, bahasa, termasuk perbedaan warna organisasi gereja, dsb.
    Efesus 4:3-6
    4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
    4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
    4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
    4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.


    Ada banyak perbedaan, tetapi kita harus berada dalam 7 kesatuan (7 hal yang menyatukan), yaitu:
    1. satu tubuh,
    2. satu Roh,
    3. satu pengharapan,
    4. satu Tuhan,
    5. satu iman kepada Yesus, sebagai satu-satunya Juru Selamat (Penolong, Pemelihara), Imam Besar, Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga,
    6. satu baptisan,
    7. satu Allah dan Bapa dari semua.

    Yohanes 1:1,12-14
    1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
    1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
    1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


    Kita harus menjadi satu tubuh lebih dulu, artinya memiliki satu Kepala, yaitu Yesus.
    Yesus sebagai Kepala adalah firman pengajaran yang benar (logos), yang lahir menjadi manusia.
    Kita adalah tubuhNya, manusia baru yang juga dilahirkan oleh firman pengajaran yang benar, sehingga sama seperti Kepala. Jika berbeda dengan Kepala, maka kita hanya akan dipakai untuk membangun tubuh Babel.
    Kalau semua sudah kembali ke Alkitab (firman pengajaran benar), maka selanjutnya pasti bisa satu Roh, satu baptisan, dst. sampai semuanya dalam 7 kesatuan. Ada Kepala (ada Yesus) = ada semua. Ada Yesus = ada firman pengajaran benar, yaitu firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab.

    Jika dalam berbagai perbedaan tetapi gereja Tuhan bisa memiliki 7 kesatuan, maka gereja Tuhan bisa menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna = menempatkan Yesus sebagai kepala.
    Hubungan tubuh yang paling erat dengan kepala adalah leher, menunjuk pada doa penyembahan, bunyi yang indah, suara penyembahan kepada Tuhan. Kita terikat erat oleh kasih setia Tuhan, tidak boleh terlepas sedetik pun. Saat kita menyembah Tuhan, Imam Besar hadir dengan suara yang merdu dan mengulurkan tangan kasih setia yang tidak bisa dibatasi apa pun (kekal). Seperti dulu imam besar Harun datang membawa darah dan dupa, sehingga terdengar suara ujung jubah yang merdu.

    Matius 17:1-2
    17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.


    Doa penyembahan = perobekan daging sepenuh dengan segala hawa nafsu dan tabiatnya. Daging apa yang harus dirobek dan dibaharui? Kita pelajari dari mereka yang ada di atas gunung, yaitu Musa, Elia, dan murid-murid.
    • Musa tidak taat di akhir hidupnya (memukul gunung batu saat Tuhan perintahkan untuk berkata pada gunung batu). Ketidaktaatan harus diubah menjadi taat.

    • Elia putus asa menghadapi Izebel dengan ajaran palsu, penyembahan berhala, pencobaan berat, dan ancaman pembunuhan. Putus asa harus dirobek menjadi percaya dan mempercayakan diri pada Yesus (Kepala, firman pengajaran benar), sebab janji Tuhan tidak pernah berubah.

      I Raja-raja 19:1-4
      19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
      19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
      19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
      19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."


    • Murid-murid ketakutan, takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan. Praktek paling sederhana adalah berdusta karena takut sesuatu. Penakut dan pendusta tidak bisa masuk Yerusalem baru. Pendusta harus diubah menjadi jujur.

    Jujur, taat, dan percaya sepenuh pada Tuhan = kita menjadi rumah doa. Kita bisa mengulurkan tangan iman dan Tuhan juga mengulurkan tangan belas kasihNya (kasih setiaNya) untuk melakukan mujizat bagi kita. Jangan pernah goyah ataupun rebah.

    Hasilnya adalah:
    • Penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus (mewakili bapak-bapak) dalam keadaan habis-habisan.
      Lukas 23:42
      23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

      Suasana habis-habisan diubah menjadi suasana Firdaus di mana ada kebahagiaan, pemeliharaan, perlindungan.

    • Perempuan yang pendarahan 12 tahun (mewakili ibu-ibu) dalam keadaan yang semakin memburuk, menghadapi penyakit yang mustahil disembuhkan dan perpecahan/ kehancuran dalam rumah tangga (pendarahan, pembuluh darah pecah).

      Markus 5:25-26,28
      5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
      5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
      5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

      Kasih setia Tuhan dan iman (menjamah ujung jubah Yesus) mampu mengubah semua yang hancur atau semakin memburuk menjadi baik.

    • Ester yang siap mati saat menghadap Raja (mewakili kaum muda/ anak dalam keadaan mati rohani). Kita harus segera kembali pada kasih setia Tuhan (tongkat emas), sehingga hidup kita terpelihara, ada masa depan indah, bahkan bisa disempurnakan sebagai mempelai wanita untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 07 Maret 2009 (Sabtu Sore)
    ... menghasilkan kebenaran ini yang ingin Tuhan perbaiki. Gereja Tuhan di akhir jaman juga banyak yang melakukan ibadah Taurat dengan tanda Mengutamakan perkara jasmani dan berkat-berkat jasmani. Mengutamakan organisasi gereja. Diatur sedemikian rupa dengan peraturan-peraturan manusia atau cara-cara dunia. Aturan ibadah pelayanan ini disebut tahbisan. Tetapi sekarang banyak diatur dengan cara dunia yang tidak ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 September 2012 (Selasa Sore)
    ... Inilah kebangkitan pertama. Tapi ada 'orang lain' yang tidak bangkit menunggu seribu tahun baru dibangkitkan dalam kebangkitan kedua dan masuk neraka untuk dihukum selamanya. Siapa 'orang lain' itu Orang yang di luar Yesus. Hamba Tuhan anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh tidak berubah hidupnya tetap bertahan hidup dalam dosa. Orang yang menyembah antikris. Wahyu - Lalu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Maret 2019 (Rabu Sore)
    ... Pondok Daun. Imamat - - . TUHAN berfirman kepada Musa . Katakanlah kepada orang Israel begini Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya. . Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. . ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 November 2019 (Sabtu Sore)
    ... telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya aku minta dimaafkan. . Yang lain lagi berkata Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. Tetapi sayang banyak orang yang menolak undangan ke perjamuan besar berarti ketinggalan saat Yesus datang kedua kali di awan-awan yang permai ia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Desember 2012 (Senin Sore)
    ... kehidupan itu tidak berfungsi lagi sebagai rumah Tuhan dan menjadi sarang penyamun pasar di pasar selalu mencariyang murah murahan ibadah pelayanan tanpa tahbisan yang benar dan tanpa kesucian di pasar ada kebebasan bebas dalam cara berpakaian pergaulan dan semuanya pasar ditandai dengan keramaian sukacita dunia dalam gereja Tuhan tanpa Firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Februari 2020 (Jumat Sore)
    ... dengan mereka. . Waktu Ia duduk makan dengan mereka Ia mengambil roti mengucap berkat lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. . Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. . Kata mereka seorang kepada yang lain Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika Ia berbicara ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 November 2023 (Rabu Sore)
    ... Atas perintahmukah rajawali terbang membubung dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi . Ia diam dan bersarang di bukit batu di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi. . Dari sana ia mengintai mencari mangsa dari jauh matanya mengamat-amati Sebelum naik ke awan-awan yang permai rajawali lebih dulu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2018 (Rabu Sore)
    ... termasuk pohon-pohon dan rumput-rumputan hijau maka tidak bisa ditempati oleh manusia. Demikian juga manusia yang durhaka--menolak sangkakala tanpa kasih durhaka sampai menumpahkan darah orang tidak bersalah-- ia tidak bisa ditempati oleh Allah terpisah dari Tuhan dan binasa selamanya. Padahal sebenarnya Tuhan menciptakan manusia supaya menjadi tempat tinggal-Nya. Korintus . Tidak tahukah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2022 (Minggu Siang)
    ... ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. . Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub yang turut ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2011 (Senin Sore)
    ... tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. . Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. Yang harus kita harapkan adalah berharap kedatangan Tuhan kedua kali. Tanda kehidupan yang berharap kedatangan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.