Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
IBADAH PENYERAHAN ANAK

Pengkhotbah 3:11
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Rencana Tuhan yang besar atas kehidupan manusia, terutama hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan, yaitu Tuhan mau memberikan keindahan dan kekekalan dari awal sampai akhir kehidupan manusia.

Tetapi sayang, banyak manusia, termasuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan, yang mencari keindahan dengan cara-cara duniawi di luar firman. Akibatnya bukan keindahan, tetapi mengalami penderitaan selama hidup sampai kebinasaan kekal selamanya.

Bagaimana supaya kehidupan kita mengalami keindahan dan kekekalan dalam Tuhan?
Bilangan 15:37-41
15:37 TUHAN berfirman kepada Musa:
15:38 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
15:39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
15:40 Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
15:41 Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.”


Caranya adalah setiap ujung jubah harus digantungi dengan firman Tuhan, firman pengajaran yang benar yang mengandung kuasa kebangkitan.
Setiap ujung jubah menunjuk pada setiap langkah hidup kita atau setiap tahap umur kita harus digantungi dengan firman pengajaran yang benar. Mulai dari masa kandungan, balita, anak-anak, remaja muda, dewasa, sampai tua, sampai meninggal dan sampai Tuhan datang, harus digantungi dengan firman pengajaran yang benar.

Di mana kita bisa digantungi dengan firman pengajaran yang benar?
Yaitu dalam ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan, di mana firman pengajaran yang benar disampaikan oleh seorang gembala dengan setia dan berurutan. Maka hidup kita akan menjadi indah, sampai yang terindah bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai, masuk hidup kekal selamanya.

IBADAH RAYA
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 2-3 secara keseluruhan menunjuk pada 7 kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Ini sama dengan 7 surat dalam Wahyu 1:11, yang ditujukan pada 7 sidang jemaat bangsa Kafir. Ini sama dengan penyucian terakhir yang dilakukan Yesus kepada 7 sidang jemaat bangsa Kafir (sidang jemaat akhir jaman), supaya sidang jemaat sempurna dan tidak bercacat cela seperti Yesus.

Wahyu 1:11
1:11 katanya: “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.”

Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: “Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!”

Penyucian terakhir yang dilakukan Yesus merupakan kegenapan dari nubuat nabi Yesaya, yaitu 7 perempuan memegang satu laki-laki. Tujuh perempuan menunjuk pada sidang jemaat, satu laki-laki menunjuk pada Yesus.
Dari sini ada 2 pelajaran yang bisa ditarik:
  1. Dalam arti negatif menunjuk pada keadaan akhir jaman dalam kenajisan yang sempurna.
    Banyak wanita mengejar laki-laki sehingga membabi buta, tidak mempedulikan firman. Juga banyak pria yang mengobral diri sehingga membabi buta dan tidak mempedulikan firman. Sehingga masuk dalam nikah hawa nafsu daging yang mengarah pada Babel.

  2. Dalam arti positif menunjuk pada ibadah pelayanan di akhir jaman harus meningkat, sehingga bukan untuk mencari perkara jasmani, tetapi untuk mencari pribadi Yesus atau firman pengajaran yang benar. Maka kita akan mengalami penyucian demi penyucian, keindahan demi keindahan, sampai bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Proses penyucian terakhir sampai sempurna seperti Yesus:
  1. Penyucian terhadap tabiat bangsa Kafir, yaitu kekuatiran akan kebutuhan hidup sehari-hari (makan, minum, pakai) dan masa depan.
    Lukas 12:29-32
    12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
    12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.

    12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
    12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

    Akibat kuatir adalah tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan dan tidak bisa hidup benar.

    Bukti tidak kuatir adalah:
    1. Mengutamakan ibadah pelayanan, beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, setia dan tanggung jawab, setia berkobar-kobar.
      Maka segala kebutuhan kita akan ditambahkan oleh Tuhan. Kita hidup dalam kelimpahan sampai masa depan yang indah, sampai hidup kekal di Surga selamanya.

    2. Tergembala dengan benar dan baik, selalu berada dalam kandang penggembalaan di Ruangan Suci, ketekunan dalam 3 macam ibadah.
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
      • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa.
      Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah, tubuh jiwa roh kita beribadah dan melayani Allah Tritunggal.

      1 Petrus 2:25
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Kalau tergembala, maka kita berada dalam tangan belas kasih Gembala Agung. Kita tidak jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kita mengalami pemeliharaan tubuh jiwa roh, semua jadi enak dan ringan. Kita dituntun ke masa depan yang indah, sampai masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Surga yang kekal.

    3. Bisa memberi, seperti keledai yang ditunggangi Yesus masuk ke Yerusalem.
      Lukas 12:33
      12:33 Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.

      Artinya bangsa Kafir masuk dalam kegerakan iman, kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Semua memang harus dikorbankan untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (waktu, tenaga, uang, dll). Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar. Tetapi kita akan hidup dalam suasana tahta Surga, yaitu suasana kesucian, suasana keindahan, suasana kelimpahan, sampai suasana kekal selamanya.

  2. Penyucian dari aib atau cacat cela.
    Yesaya 4:1
    4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: “Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!”

    Yesaya 54:4-5
    54:4 Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
    54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.


    Ada 2 macam aib:
    1. Aib keremajaan, menunjuk pada dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

    2. Aib kejandaan, menunjuk putus hubungan dengan Tuhan. Artinya:
      • Kering rohani, bosan dalam ibadah pelayanan, bosan dalam mendengar firman. Ini bisa dideteksi dari perkataan yang kering.
        Kering rohani berarti tidak puas secara rohani, sehingga mencari kepuasan lain di dunia, sampai jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
      • Mati rohani, tidak bisa menyembah Tuhan, tidak menyesali dosa-dosa.

    Ini menimbulkan masalah-masalah yang tidak pernah selesai. Contohnya adalah Yesus ada di gunung dan menyembah bersama 3 murid. Murid-murid lain terpisah dan berada di bawah gunung, putus hubungan dengan Tuhan bahkan menikmati berbuat dosa.

    Efesus 5:25-27
    5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Oleh sebab itu, Yesus rela mati di kayu salib untuk menyucikan secara dobel dari aib yang dobel, yaitu lewat baptisan air dan firman pengajaran yang benar. Sehingga kita bisa suci sampai sempurna seperti Dia.

  3. Nama Yesus dilekatkan pada nama kita.
    Yesaya 4:1
    4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: “Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!”

    Filipi 2:8-9
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,


    Yesus mendapatkan nama di atas segala nama lewat taat sampai mati di kayu salib. Kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, untuk bisa mendapat nama Yesus. Hasilnya:
    1. Kita bisa menyeru nama Yesus dan mengalami kemenangan atas setan tritunggal.
      Setan adalah sumber masalah. Nama Yesus sanggup menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.

    2. Nama Yesus dimateraikan di dahi.
      Wahyu 9:2-5
      9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
      9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.
      9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

      9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

      Sehingga kita dilindungi dari antikris, dari celaka marabahaya, dari hukuman Allah.

    3. Nama Yesus dilekatkan pada nama kita.
      Artinya kita mengalami kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

      Filipi 2:11
      2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      Mulai dari lidah bisa berkata benar dan baik, lidah menyeru nama Yesus dan menyembah Tuhan. Maka kita akan mengalami pengangkatan dari anjing menjadi domba. Hidup kita menjadi berhasil dan indah pada waktuNya. Kita dipakai oleh Tuhan. Sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diangkat ke awan-awan yang permai, bersama Tuhan selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Oktober 2018 (Jumat Sore)
    ... berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. . Tetapi apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu . supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa melainkan hanya oleh Bapamu ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Mei 2021 (Minggu Pagi)
    ... mengutamakan Firman Pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua dalam ibadah dan pelayanan. Kita harus gemar mendengar dan dengar-dengaran pada Firman Pengajaran benar sehingga kita mengalami penyucian dan pembaruan yang sama dengan kuasa pengangkatan. Mulai sekarang kita tidak akan tenggelam dalam lautan dunia yang bergelora asalkan ibadah pelayanan kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Agustus 2018 (Selasa Sore)
    ... firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Matius - Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang memandang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Juni 2016 (Sabtu Sore)
    ... seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu ketika ia melihat orang itu ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu dan ketika ia melihat orang itu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya sesudah ia ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2010 (Minggu Pagi)
    ... pada waktu pembagian makanan rohani. Berjaga-jaga dalam hal ibadah pelayanan kepada Tuhan. Matius berjaga-jaga terhadap kemunafikan. ad. . Matius berjaga-jaga terhadap kemunafikan. Lukas kemunafikan adalah ajaran sesat orang Farisi ragi orang Farisi yang akan disusupkan di gereja Tuhan di akhir zaman. Markus salah satu praktek dari kemunafikan adalah mencobai Tuhan. Ada kali orang Farisi mencobai Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... Allah menghadap Allah yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi ya Allah ya Allahku Mengapa engkau tertekan hai jiwaku dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku Berharaplah kepada Allah Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya penolongku dan Allahku Penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tanda doa penyembahan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 November 2009 (Senin Sore)
    ... bebal tidak mengerti kehendak Tuhan tidak mengerti Firman tanpa Firman. Titus - Bidak bebal. Bebal tidak bisa ditegor dan dinasihati oleh Firman pengajaran yang keras. Timotius Kalau tidak mau ditegor hidup itu mempertahankan dosa dan tersesat dalam ajarin lain sehingga masuk dalam hukuman Tuhan binasa. Matius Bodoh mendengar Firman tapi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Desember 2013 (Kamis Sore)
    ... membuat kamu tidur nyenyak matamu--yakni para nabi--telah dipejamkan-Nya dan mukamu--yaitu para pelihat--telah ditudungi-Nya. Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan Baiklah baca ini maka ia akan menjawab Aku tidak dapat sebab kitab itu termeterai dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Oktober 2019 (Sabtu Sore)
    ... menjadi Allah. Jika dalam nikah ibadah dan segala hal kita suka mencari kehormatan dan kemuliaan duniawi kita akan memiliki tabiat seperti antikris dan akhirnya menjadi sama dengan antikris untuk dibinasakan. Hati-hati Jangan mencari kehormatan dan kemuliaan di dunia Contoh dalam rumah tangga Suami sebagai kepala dari isteri--memutuskan segala sesuatu dalam rumah ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 November 2011 (Selasa Sore)
    ... semua tergoncang imannya karena Engkau aku sekali-kali tidak. Petrus menolak Firman Nubuat karena kesombongannya. Sombong artinya Merasa lebih benar dari orang lain bahkan lebih benar dari Tuhan. Memakai kebenaran diri sendiri. Akibat kesombongan adalah Tidak bisa menerima kebenaran Firman. Hanya menghakimi orang lain untuk menutupi dosanya sendiri. Tidak bisa menyembah Tuhan bahkan menyangkal ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.