Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 13:2
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Penampilan antikris sebagai empat kombinasi dari binatang buas:
- Serupa macan tutul.
- Kakinya seperti kaki beruang.
- Mulutnya seperti mulut singa.
- Naga memberikan kekuatannya
Ad. 1. Macan tutul.
Macan tutul keistimewaan/ kebanggannya adalah belangnya.
Keistimewaan lain adalah kecepatannya.
Jadi, macan tutul = antikris yang mempunyai kecepatan super/ tinggi untuk menangkap dan memangsa gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan sehingga binasa selamanya.
Ibrani 5:11-13
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Sementara macan tutul kecepatan tinggi, tetapi gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan lambat dalam mendengarkan firman Allah, yaitu hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman penginjilan (hanya minum susu), sehingga hanya memiliki kualitas rohani seperti anak kecil, tidak dewasa.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Akibatnya adalah selalu diombang-ambingkan oleh ajaran palsu sehingga menyembah antikris/ penyembahan palsu.
Wahyu 13:12-14
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
Menyembah antikris = diterkam antikris = menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan.
Oleh sebab itu, kita harus mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dari antikris, supaya tidak menjadi mangsa antikris dan tidak binasa selamanya.
Yakobus 1:19
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan harus cepat mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ cahaya Injil Kemuliaan Kristus/ Kabar Mempelai. Ini sama dengan makan makanan keras sehingga kita bertumbuh ke arah kedewasaan rohani.
Pengertian/ tanda-tanda dewasa rohani:
- Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bisa makan makanan keras = mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Dalam Tabernakel menunjuk Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab & Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
Sehingga firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam kehidupan kita, maka kita memiliki panca indera yang terlatih, yang baik.
Waspada! Karena kalau kita tidak bisa menguasai panca indera, tidak memiliki panca indera yang baik, maka kita akan seperti Adam dan Hawa yang jatuh dalam dosa, berbuat dosa.
- Hawa mempunyai telinga tidak baik/ tidak terlatih, yaitu mau mendengar suara ular yang berbeda dengan suara Tuhan.
Kejadian 3:1
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
- Hawa mempunyai mulut yang tidak terlatih/ tidak baik, sehingga berkata dusta, mengurang dan menambah firman.
Kejadian 3:2-3
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
- Hawa mempunyai mata yang tidak terlatih/ tidak baik, sehingga melihat sesuatu yang dilarang oleh Tuhan.
Kejadian 3:6
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
- Hawa mempunyai hidung yang tidak terlatih/ tidak baik sehingga salah pengertian, rusak akal budinya, mau menjadi sama dengan Tuhan lewat berbuat dosa, penyembahan palsu.
- Hawa memiliki perasaan yang salah/ negatif, takut akan Tuhan, takut mendengar firman pengajaran yang benar karena mempertahankan dosa, sehingga jauh dari Tuhan.
Kejadian 3:9-10
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Akibatnya adalah berbuat dosa, telanjang, saling menghakimi, sampai diusir dari taman Eden dan berada dalam suasana kutukan.
Kejadian 3:23-24
3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Pintu taman Eden ditutup, lalu dijaga dengan pedang menyambar, sehingga sudah tidak ada kemungkinan manusia untuk kembali ke taman Eden. Tetapi Yesus rela mati di kayu salib, terkena pedang penghukuman Allah, untuk membuka pintu ke taman Eden.
Bagaimana caranya kita masuk ke taman Eden?
Yaitu kita harus mengalami penyucian oleh pedang firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua lewat Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Penyucian panca indera, sehingga panca indera kita menjadi terlatih dan baik.
Telinga hanya mendengar suara Tuhan berdasarkan Alkitab, mata melihat yang sesuai firman, mulut berkata yang benar/ bersaksi, hidung menyembah Tuhan sampai terjadi pembaharuan, perasaan takut akan Tuhan yang positif yaitu takut berbuat dosa. - Penyucian pintu hati, sehingga kita bisa membedakan dengan tegas mulai dari firman pengajaran yang benar dengan ajaran yang palsu/ antikris. Sampai kita bisa membedakan apa yang benar dan apa yang tidak benar.
Hasilnya adalah:
- Pintu Firdaus terbuka, suasana Firdaus kita alami, suasana damai sejahtera, enak dan ringan.
- Kita tidak akan tersesat dan tidak berbuat dosa. Kita bisa hidup benar dan hidup suci, sampai suatu waktu dewasa penuh seperti Yesus. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, sampai sempurna seperti Yesus untuk benar-benar masuk Firdaus.
- Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang mengalami kepenuhan Roh Kudus/ urapan Roh Kudus.
Galatia 4:1-7
4:1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
4:2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
4:3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Dalam Tabernakel menunjuk Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
Efesus 4:7,11-12
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Karunia Roh Kudus menentukan jabatan pelayanan. Jika gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan hidup dalam kesucian, maka Tuhan akan mempercayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau kita tekun dalam Ibadah Raya, maka karunia-karunia Roh Kudus akan ditambahkan. Ibadah fellowship yang benar/ berdasarkan firman pengajaran yang benar adalah tempat persemaian yang subur untuk benih-benih karunia Roh Kudus bertumbuh.
Sikap terhadap karunia Roh Kudus dan jabatan:
- Kita harus mengobarkan karunia Roh Kudus yang Tuhan percayakan sampai garis akhir, sampai Yesus datang kedua kali.
2 Timotius 1:6
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Sikap lalai, tidak setia, tidak berkobar-kobar dalam jabatan dan karunia yang Tuhan percayakan, sama dengan mengorbankan Yesus kedua kali. Seperti Yudas menjual Yesus, maka akan berkobar-kobar dalam berahi [Roma 1:27], menjadi hamba Tuhan yang tidak berguna dan menjadi korban dari antikris/ macan tutul, dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, sampai binasa selama-lamanya.
- Melayani dalam karunia dan jabatan harus dalam dorongan kasih Tuhan.
1 Korintus 13:2
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Motor penggeraknya adalah kasih Tuhan. Sebab kasih itu kekal, maka pelayanan kita menjadi kekal selama-lamanya. Jika melayani tanpa kasih, maka tidak berguna, sia-sia, tidak kekal, binasa.
Dari poin pertama dan kedua, kedewasaan rohani adalah gereja Tuhan yang mempunyai pedang firman dan Roh Kudus. Ini sama dengan dua sayap burung nasar yang besar, yang lebih cepat dari kecepatan macan tutul. Jangankan diterkam, dilihat pun tidak bisa.
- Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bisa bersaksi dan menyembah Tuhan.
Yohanes 9:20-21,37-38
9:20 Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,
9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Kita bisa bersaksi lewat apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup kita lewat ludah/ firman yang keluar dari mulut Yesus/ firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang seringkali menghina kita, yang menyucikan dan mengubahkan manusia berdosa menjadi benar dan suci.
Dalam Tabernakel, menyembah Tuhan menunjuk Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Jadi, tempat pendewasaan rohani adalah kandang penggembalaan/ Ruangan Suci, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Kita mendapat kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan macan tutul, sehingga tidak bisa dijamah atau dilihat oleh antikris.
Sebobrok apa pun kita, sehancur apa pun, kalau mau masuk kandang penggembalaan, kita masih bisa didewasakan sehingga tidak menjadi mangsa antikris. Tapi sehebat apapun kita, kalau di luar kandang penggembalaan, maka tidak bisa bertumbuh rohani, tetapi menjadi anak kecil yang hanya menjadi permainan dari antikris dan binasa selamanya.
Kegiatan di dalam doa penyembahan:
- Melihat Tuhan, memandang wajah Yesus yang bercahaya bagaikan matahari. Sehingga kita mengalami keubahan hidup. Mata ketemu mata.
- Hati dan pikiran dubahkan menjadi taat dengar-dengaran seperti Yesus, taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi, wajah berseri. Kita hanya mengulurkan tangan dan Yesus mengulurkan tangan kepada kita. Tangan ketemu tangan.
- Berkata-kata dengan Tuhan, mengaku kekurangan dan kelemahan secara rohani dan jasmani. Kita menyeru nama Yesus, Dia menjawab. Mulut ketemu mulut.
2 Raja-raja 4:32-37
4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.
4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
4:37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.
Maka yang mati menjadi hidup, artinya masalah mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang putus asa menjadi ada harapan baru, yang busuk menjadi harum. Sampai jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan sempurna untuk diangkat ke awan-awan yang permai, ada penyembahan di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.