Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 14 menunjuk 7 kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian, yaitu sengsara gereja Tuhan dalam pengikutan kepada Yesus, yang sekaligus merupakan penyucian terakhir untuk menuju Bukit Sion (kesempurnaan).
Wahyu 14:114:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.Jangan takut, dengan adanya percikan darah, maka artinya kita sedang naik bukit/ gunung. Maka kesucian, kekuatan, berkat dari Tuhan akan semakin meningkat. Dengan tanda darah, setan tidak bisa lewat, menjegal, menjamah, ataupun menghalangi kita untuk menuju Bukit Sion.
Ada 7 fakta pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus sampai mencapai kesempurnaan:
- Ayat 2a: bagaikan desau air bah.
- Ayat 2b: bagaikan deru guruh yang dahsyat.
- Ayat 2c: bagaikan bunyi kecapi.
- Ayat 3: bagaikan bunyi nyanyian baru.
- Ayat 4a: murni bagaikan perawan.
- Ayat 4b: korban-korban sulung bagi Allah.
- Ayat 5: tidak berdusta = tidak bercela.
ad. 7. Tidak berdusta = tidak bercela.
Wahyu 14:514:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kualitas tidak berdusta = tidak bercela = sempurna seperti Yesus. Kehidupan semacam inilah yang bisa mencapai Yerusalem baru.
Yesaya 28:1528:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"Di akhir zaman, banyak gereja Tuhan yang menyembunyikan diri dalam dusta. Sepertinya aman, tetapi sebenarnya mereka sedang mengikat perjanjian dengan maut/ kebinasaan. Saat ini sangat banyak orang yang menyembunyikan diri dalam dusta, termasuk berdusta soal pelayanan pada Tuhan.
Ada dua tempat persembunyian gereja Tuhan:
- Sikap negatif: bersembunyi dalam dusta.
Yeremia 9:5-6
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
Mereka membiasakan lidahnya untuk berkata dusta = dusta menjadi dosa kebiasaan, dosa otomatis, sehingga dusta akan selalu ditutup dengan dusta yang lain. Kehidupan semacam ini enggan/ tidak mau untuk bertobat sekalipun ada kesempatan, sampai suatu waktu tidak bisa bertobat = tidak bisa sempurna, tetap dalam cacat cela dan dosa. Kehidupan ini menjadi sama seperti setan yang adalah bapa pendusta, menjadi sempurna dalam kejahatan dan kenajisan = tidak bisa mencapai Bukit Sion (kualitas sempurna).
Wahyu 22:15
22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Sementara gereja yang benar naik ke Bukit Sion, mereka yang bersembunyi dalam dusta akan semakin menurun sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang di neraka (kematian yang kedua).
- Sikap positif: bersembunyi di celah-celah gunung batu.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Keluaran 33:18,21-23
33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Pengalaman bersembunyi di celah-celah gunung batu adalah seperti pengalaman Musa yang melihat kemuliaan Tuhan. Tempat persembunyian gereja Tuhan = tempat persembunyian Musa pada saat melihat kemuliaan Tuhan dari belakang.
Prakteknya:
- Kita berdiri di atas gunung batu (ayat 21), dekat dengan Bukit Sion, jangan justru memilih dekat dengan lembah.
Tuhan sebagai gunung batu = Tuhan sebagai gembala.
Kejadian 49:24
49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
Sikap kita adalah mantap, tidak goyah dalam penggembalaan yang benar. Kita selalu tinggal dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, di mana kita bersekutu dengan Allah Tritunggal. Tubuh, jiwa, dan roh kita melekat (paling dekat) dengan Allah Tritunggal, sehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan Tritunggal. Kita tidak bisa dijatuhkan dalam dosa-dosa sampai puncak dosa, tidak bisa disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu. Pengikutan kita kepada Yesus bisa semakin meningkat dalam kebenaran, kesucian, bahkan kesempurnaan. Dalam penggembalaan, karena kita dekat dengan Allah, kita bisa menemukan tempat yang paling tenang, kita tetap enak dan ringan, damai sejahtera, sekalipun di tengah dunia yang bergoncang.
- Berada di celah/ lekuk gunung dan dinaungi oleh tangan Tuhan.
Gunung batu juga menunjuk pada firman Tuhan yang murni, yang tidak ditambah ataupun dikurangi.
Gunung batu = pribadi Allah. Firman Allah yang murni = pribadi Allah.
Keluaran 33:22
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
2 Samuel 22:31-33
22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
22:32 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?
22:33 Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata;
Gunung batu = Alkitab, firman Allah.
Celah atau lekuk gunung = ayat-ayat dalam Alkitab, di mana kita bisa ditempatkan.
Tangan Tuhan = kuasa Roh Kudus yang memberikan pembukaan rahasia firman, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab.
Contoh: (Istilah "setiap orang" ataupun "barangsiapa" diganti dengan nama kita masing-masing.)
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang[ganti nama kita] yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
1 Yohanes 2:5
2:5 Tetapi barangsiapa [ganti nama kita] menuruti firman-Nya, di dalam orang itu [ganti nama kita]sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
Jadi, kita harus selalu berada dalam pembukaan firman pengajaran yang benar dan murni.
Jika digabungkan, praktek dan tempat persembunyian gereja Tuhan adalah dalam penggembalaan yang dibina oleh firman pengajaran yang benar. Kita tergembala pada firman pengajaran benar, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar, maka pasti akan menghasilkan buah anggur yang manis. Kita bisa menikmati penggembalaan yang benar. Oleh sebab itu, jadikanlah penggembalaan yang benar sebagai tempat yang paling menyenangkan/ manis (kota Nain). Maka cepat atau lambat, Tuhan sebagai Gembala Agung akan membuat hidup kita menjadi bahagia dan manis. Semua yang pahit pasti menjadi manis pada waktunya, kita tinggal menunggu waktu Tuhan.
Sebaliknya, kalau merasa bosan, terpaksa, tersiksa dalam penggembalaan yang benar, maka sama dengan kita sedang keluar dari kota Nain untuk menuju ke kuburan. Artinya, kita hidup dalam siksaan, tangisan, terlantar, letih lesu, beban berat, sampai maut (kebinasaan).
Karena Musa melihat kemuliaan Tuhan dari belakang, maka Musa bisa menuliskan lima kitab permulaan dalam Alkitab, termasuk kejadian-kejadian dan perbuatan ajaib Tuhan yang terjadi sebelum saat Musa dilahirkan.
Wahyu 1:10,12-14,16
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Rasul Yohanes, dalam tempat persembunyian di Pulau Patmos, memandang wajah Yesus dalam kemuliaan. Rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang keras = pengalaman dalam penggembalaan, sehingga dia bisa melihat wajah Tuhan dalam kemuliaan. Rasul Yohanes bisa menuliskan lima kitab terakhir dalam Alkitab, termasuk menceritakan kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa mendatang.
Lukas 2:20
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.Dalam pengikutan kepada Tuhan di akhir zaman saat ini, gereja Tuhan harus bersembunyi dalam penggembalaan yang benar, dengan pengajaran yang benar, sehingga kita bisa melihat hati Tuhan yang penuh dengan kemurahan dan kebaikan Tuhan (kunci Daud), sebagaimana pengalaman Daud dalam penggembalaan.
Mazmur 23:1-6
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahanbelaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.Setiap detak jantung kita adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan. Seburuk apa pun keadaan yang membuat kita hampir kecewa, selama kita masih bisa menghirup nafas, mari kita mengucap syukur sebab masih ada kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
1 Samuel 16:6-12
16:6 Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
16:8 Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
16:9 Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
16:10 Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
16:11 Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
16:12 Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."Orang yang tidak tergembala bisa terlihat hebat dan dahsyat di depan mata manusia, tetapi Tuhan memilih kehidupan yang tergembala.
Ciri Daud yang tergembala adalah memperlihatkan wajah yang kemerahan, mata yang indah, paras yang elok, dan suara yang merdu.
- Pipi yang kemerahan = kehidupan yang mengalami penyucian dan pemurnian secara dobel = kehidupan yang bertekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab (firman pengajaran benar dan perjamuan suci, Meja Roti Sajian). Dengan tanda darah, kita disucikan dan setan tidak bisa menjamah.
Kolose 3:5-9
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Firman pengajaran benar mendarah daging lewat Perjamuan Suci, sehingga bisa menyucikan kita secara lahir (dari 6 perbuatan daging) dan batin (dari 6 tabiat dosa yang mendarah daging). Hasil penyucian adalah tidak berdusta lagi [Kolose 3:9, Wahyu 14:5].
- Mata yang indah = pandangan rohani yang mengutamakan ladang Tuhan, mengutamakan ibadah dan pelayanan kepada Tuhan lebih dari semua = kehidupan yang setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan, sesuai dengan jabatan dan karunia Roh Kudus (jubah maha indah) yang Tuhan percayakan kepada kita, sampai garis akhir hidup kita.
Mata yang indah menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas), di mana Roh Kudus bekerja memberikan karunia Roh, mengurapi kita sehingga bisa setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan. Kehidupan yang memiliki jubah maha indah tidak akan dipermalukan, bahkan memiliki perjalanan hidup yang indah dan dipermuliakan. Jika kita melepas jubah pelayanan, maka kita akan menjadi telanjang, dipermalukan, memalukan orang tua/ anak, bahkan memalukan Tuhan. Sebaliknya, jangan juga melepas jubah maha indah karena iri dengan dengan pakaian orang lain. Daud tidak bisa berjalan saat mengenakan jubah perang Saul. Tidak bisa berjalan = hidup itu tidak bisa menjadi indah.
- Paras yang elok kita dapatkan lewat memandang wajah Yesus dalam kemuliaan, sehingga kita bisa mengalami pembaruan. Kita memandang wajah Yesus lewat doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas).
Daud dibarui menjadi rendah hati (mengaku dosa), lemah lembut (mengampuni dosa orang lain), dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Karakter ini yang diakui Tuhan sebagai nilai tambah pada kehidupan Raja Daud, dibanding dengan raja-raja yang lain.
Kisah Rasul 13:22
13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Dalam doa penyembahan, kita memandang wajah Tuhan = memandang hati Tuhan yang perlu dengan kemurahan dan kebaikan, sehingga kita diubahkan menjadi lemah lembut, rendah hati, dan taat. Kita bisa menyembah Tuhan dengan suara yang merdu (suara merpati), dengan ucapan syukur kepada Tuhan.
Nahum 2:7
2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.
Tuhan mengizinkan kita diberkati sehingga bisa menyembah dengan ucapan syukur. Tetapi ada kalanya juga suara merpati menjadi redup dan mengerang (kita dalam pengalaman kematian, seperti Yesus yang ditelanjangi dan ditinggal sendiri di kayu salib). Jangan putus asa, pengalaman kematian adalah saat kita mengerang kepada Tuhan.
Tuhan izinkan kita mengalami nyanyian kematian dan kebangkitan supaya menjadi nyanyian baru. Kehidupan yang suci, setia, dan taat
,bisa menyembah Tuhan dan menarik hadirat Tuhan untuk mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikanNya, untuk melakukan keajaiban-keajaiban besar bagi kita.
Mazmur 136:1-4
136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.Daud (bangsa Israel) juga pernah menyembah Tuhan dalam suara yang redup, ketika menangis dan menyesali dosa perzinahan dengan Batsyeba. Perempuan Kanaan (bangsa Kafir) dalam suara redup juga menyembah dan memohon kesembuhan untuk anaknya.
Hasilnya adalah ada kemurahan dan kebaikan Tuhan yang besar, yang bisa melakukan keajaiban-keajaiban besar, untuk melakukan apa saja bagi kita, menolong, menyembuhkan, mengangkat dari lembah-lembah kejatuhan, bahkan sampai menyempurnakan kita. Kita bisa menyambut Yesus yang datang dalam sorak-sorai "Haleluya" di awan-awan permai, sampai kita masuk Yerusalem baru selamanya.
Tuhan memberkati.