Matius 24:31,keadaan pada saat kedatangan Yesus kedua kali adalah terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai, sehingga kita bertemu dengan Tuhan dan masuk dalam hidup kekal selama-lamanya, tidak masuk kiamat.
Oleh sebab itu, supaya tidak masuk kiamat, kita harus mendengar bunyi sangkakala, yaitu firman penggembalaan, firman pengajaran yang benar dan kuat, yang dipercayakan pada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan berulang-ulang, untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat, sampai saat bunyi sangkakal terakhir menjadi sama sempurna dengan Tuhan.
Imamat 25:9-10,bunyi sangkakala juga ditiup pada tahun Yobel, dan saat itu Tuhan menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari bangsa Israel.
Firman penggembalaan, bunyi sangkakala, sanggup menggembalikan apa yang sudah hilang dari manusia.Apa yang sudah hilang dari manusia?- Pakaian kemuliaan.
- Damai sejahtera.
- Berkat (Kejadian 3:17), kehilangan berkat dan diganti dengan kutukan.
Ad. 3.
Galatia 3:13-14,Yesus harus mati terkutuk di kayu salib untuk:
- mengangkat bangsa Kafir menjadi imam dan raja,
- supaya bangsa Kafir bisa menerima berkat Abraham.
Maleakhi 2:1-2,kehilangan berkat bisa diganti dengan kutukan, jika seorang imam tidak menghormati nama Tuhan.
Maleakhi 1:6-7,praktik menghina nama Tuhan adalah membawa roti cemar ke mezbah Tuhan, artinya:- Beribadah melayani dengan kehidupanyang cemar.
- Markus 7:21-23,dimulai dengan hati dan pikiran yang cemar, yang berisi 12 keinginan dosa ini.
- Yesaya 59:1-3, lanjut dengan perbuatan dan perkataan cemar.
- Beribadah melayani dengan nikahyang cemar.
- Permulaan nikah harus dijaga, jangan sampai jatuh dalam dosa; kalau sudah jatuh dalam dosa harus dicabut. Nikah harus direstui orang tua, juga disahkan oleh pemerintah.
- Perjalanan nikah jangan ada pertengkaran-pertengkaran. Jika pertengkaran dilanjutkan, tidak ada kesatuan, maka akan lanjut pada perselingkuhan, lanjut pada kawin-cerai.
- Beribadah melayani dengan tahbisanyang cemar.
Tahbisan yang cemar adalah tahbisan yang tidak dikaitkan dengan firman pengajaran yang benar. Pengajaran yang benar adalah komando, tidak mungkin kita bisa melayani dengan benar tanpa komando.
- Lukas 16:13-14,salah satu tahbisan yang cemar adalah beribadah melayani bukan untuk mendapatkan pengajaran yang benar, tapi hanya untuk mendapatkan perkara jasmani, menjadi hamba uangbukan hamba Tuhan.
- Galatia 1:8,tahbisan yang cemar juga hanya menjadi hamba manusia, artinya beribadah melayani hanya karena menghormati manusia.
Hamba uang dan hamba manusia ini hanya hidup dalam kutukan, sampai akhirnya kembali menjadi hamba dosa.
Maleakhi 2:2-3,kalau membawa roti cemar, akibatnya:- Kehilangan berkat dan menjadi kutukan.
- Lengannya dipatahkan = tidak utuh, tidak sempurna; wajahnya dilumuri kotoran, tidak berubah hidupnya, tidak menjadi sama mulia dengan Yesus, berarti ketinggalan saat Yesus datang dan binasa untuk selama-lamanya.
Jalan keluar supaya imam-imam tidak cemar:Maleakhi 3:1-4 = penyucian lewat api pemurni logam dan sabun tukang penatu.Yeremia 23:29.Api/sabun = firman pengajaran yang benar dan kuat.
Api tukang pemurni logam / sabun tukang penatu = firman penggembalaan (bunyi sangkakala) yang diulang-ulang.
Jadi, seorang imam harus tergembala dengan baik, dimulai dari seorang gembala juga harus tergembala, untuk mengalami penyucian secara intensif oleh firman penggembalaan.
- Penyucian oleh api pemurni logam -->firman penggembalaan menyucikan hati dan pikiran yang cemar.
Hati dan pikiran yang cemar berisi 12 dosa (Markus 7:21-23). Kalau terlepas dari hati dan pikiran yang cemar oleh pekerjaan api pemurni logam, maka akan hati dan pikiran akan diisi dengan 12 roti (Imamat 24:5-6). Dua belas roti disusun menjadi 2 tumpuk, 6 dan 6. Angka 66 menunjuk pada Alkitab, yaitu firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Kalau hati diisi pribadi Tuhan, firman, Roh Kudus, dan kasih, maka kehidupan itu akan selalu puas, damai sejahtera, tenang.
Tetapi juga hati menjadi suci dan murni, sehingga tidak lagi cemar (Ibrani 13:7-9). Tanda hati yang suci dan murni adala taat dengar-dengaran, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Penyucian oleh sabun tukang penatu -->firman penggembalaan menyucikan pakaian nikah dan pakaian pelayanan.
Penyucian nikah:
- Ibrani 13:4,firman penggembalaan akan menyucikan supaya nikah jangan sampai jatuh dalam dosa tempat tidur = dosa perzinahan.
- Kejadian 3:17, 1 Korintus 11:2-3,firman penggembalaan juga menyucikan kedudukan nikah.
Laki-laki harus menjadi kepala dalam rumah tangga, ini yang akan menentukan aliran yang rohani dan jasmani. Suami adalah yang menentukan segala sesuatu sesuai dengan firman. Kalau laki-laki yang menjadi kepala, maka Yesus yang akan menjadi Kepala rumah tangga.
Penyucian pakaian pelayanan:
Ibrani 13:5,2-3,kita harus disucikan dari keinginan akan uang, buktinya adalah bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus (terutama untuk pembangunan tubuh Kristus).
Jika imam-imam disucikan dari kecemaran, maka pelayanannya bisa memuliakan Tuhan, mengagungkan nama Tuhan. Ibrani 13:5-6,hasilnya adalah
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Tuhan akan menolong kita dalam setiap pergumulan kita:
- Yesaya 49:14-16,Tuhan tidak meninggalkan kita bagaikan bayi yang tidak berdaya, tangan kasih Tuhan sanggup memelihara, melindungi, dan memberikan masa depan yang indah bagi kita.
- Ulangan 31:6,Tuhan tidak meninggalkan kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, perjalanan rohani menuju Yerusalem Baru.
Bilangan 13:33, Tuhan tidak akan meninggalkan kita seperti belalang yang menghadapi raksasa, tangan kasih Tuhan yang akan berperang ganti kita menghadapi segala musuh, pencobaan, sampai yang mustahil sekalipun.
- Yohanes 14:18,Tuhan tidak meninggalkan kita bagaikan yatim piatu (kehidupan yang tidak ada kelahiran baru), tangan kasih Tuhan sanggup mengubahkan kita, sampai sangkakala terakhir kita diubahkan sama mulia dengan Dia.
Tuhan memberkati.