Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
[Wahyu 12:3-18] Penampilan naga atau setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatan/ ulahnya pada akhir zaman:
- [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret.
- [Wahyu 12:4b] Mulutnya menelan.
- [Wahyu 12:7] Berperang.
- [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
- [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/gereja Tuhan.
- [Wahyu 12:17] Memerangi/ menganiaya.
Sasarannya adalah manusia darah daging, manusia yang mempertahankan daging dengan segala keinginannya, hawa nafsunya.
Ad. 3. Berperang.
Wahyu 12:7
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
Setan mengadakan peperangan di Sorga dibantu malaikat-malaikatnya.
Ada tiga malaikat yang utama di Sorga:
- Malaikat Lucifer, tetapi sombong hendak menyamai Tuhan, sehingga jatuh dan menjadi setan.
- Malaikat Gabriel.
Lukas 1:26-28
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Malaikat Gabriel = malaikat pembawa berita, sekarang bicara tentang pembukaan rahasia firman Allah.
- [Wahyu 12:7] Malaikat Mikhael, malaikat penolong, malaikat perang, menunjuk kuasa Roh Kudus.
Ada tiga fase/ tahap dalam peperangan:
- Fase/ tahap sebelum peperangan, suasana damai.
- Fase/ tahap saat peperangan.
- Fase/ tahap sesudah peperangan.
Ad. 2. Fase/ tahap saat peperangan.
Wahyu 12:7-9
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Terjadi peperangan di Sorga antara tentara perang dari setan yang dipimpin oleh naga yang dibantu oleh malaikat-malaikatnya melawan pasukan/ tentara Sorga yang dipimpin oleh malaikat Mikhael dan malaikat-malaikatnya. Peperangan ini dimenangkan oleh tentara Sorga. Sejak saat itu, setan tidak mendapat tempat lagi di Sorga, dicampakkan ke bumi, menguasai bumi terutama selama tiga setengah tahun dalam wujud antikris.
Peperangan melawan setan tidak bisa menggunakan kekuatan manusia daging dan darah yang hebat, yaitu kepandaian, kekayaan, kedudukan, kekuatan fisik dan lain-lain, tetapi kita harus berperang dengan kekuatan malaikat Mikhael/ kuasa Roh Kudus dan pasti kita menang.
Jadi, berperang melawan setan = berperang dengan kuasa Roh Kudus sehingga kita menang.
Bagaimana cara berperang dengan kekuatan/ kuasa Roh Kudus?
- Belajar pada Yesus di kayu salib yang rendah hati dan lemah lembut, untuk menghadapi letih lesu dan beban berat di dunia.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Yesus rendah hati sampai mengakui segala dosa-dosa kita di kayu salib. Dia tidak berbuat dosa tetapi Dia mengakui dosa-dosa kita.
Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, sekalipun harus mengalami sengsara daging. Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Tetapi banyak yang sombong, sudah salah tidak mau mengaku salah tetapi malah menyalahkan orang lain, sampai menyalahkan Tuhan.
Lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain.
Jika kita rendah hati dan lemah lembut = saling mengaku dan mengampuni, maka darah Yesus membasuh dosa-dosa kita. Kita mengalami urapan Roh Kudus, merasa damai sejahtera/ kelegaan.
Lemah lembut juga adalah kemampuan menerima firman pengajaran yang benar sekeras apa pun (menegor), setajam apa pun (menyucikan), selama apa pun waktunya, sekalipun sengsara daging. Prosesnya adalah mendengar firman Allah yang benar dengan sungguh-sungguh, mengerti firman, percaya yakin pada firman pengajaran yang benar, tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan tegas menolak ajaran-ajaran lain/ ajaran palsu. Tidak ada keraguan/ kebimbangan sedikit pun terhadap firman pengajaran benar. Kalau bimbang, maka pasti tidak tenang, tidak damai.
Yohanes 14:26-27
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Jadi, jika kita rendah hati dan lemah lembut, maka kita mengalami urapan Roh Kudus yang memberikan damai sejahtera kepada kita. Kalau sudah damai sejahtera, maka tidak ada lagi kegelisahan, semua menjadi enak dan ringan.
- Belajar pada Yesus di kayu salib = tidur di kapal, untuk diam dan tenang menghadapi angin gelombang di lautan dunia ini dan kehancuran di dalam dunia ini.
Yesaya 30:14-15
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Markus 4:39
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Diam = sengsara daging untuk berdiam diri = mengoreksi diri sampai bisa bertobat, stop dosa, stop kehancuran, stop angin dan gelombang, kita selamat.
Diam = sengsara daging untuk tidak membela diri saat kita difitnah, dicela, disiksa, dianiaya, sekalipun kita hidup dalam kebenaran.
Kalau ikut bergosip dan memfitnah, maka akan kehilangan kebenaran, angin gelombang datang.
1 Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Tenang = menguasai diri, tergembala, tidak berharap pada yang lain, tetapi hanya percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan. Sehingga kita bisa berdoa.
Diam dan tenang = bertobat dan berdoa, mengandalkan kekuatan Roh Kudus.
Yesaya 30:15-17
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.
Waspada! Banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang enggan diam dan tenang, enggan untuk berperang dengan kekuatan Roh Kudus, tetapi mau memakai kekuatan kuda, mau menggunakan kecepatan daging, jalan pintas yang tidak sesuai dengan firman pengajaran benar. Maka setan lebih cepat, sehingga kehidupan semacam ini akan betul-betul hancur, ditinggal sendiri seperti tiang garam, diinjak-injak oleh antikris sampai hancur binasa selama-lamannya.
Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Kalau waktu Tuhan belum tiba untuk menolong kita, maka selalu ada waktu bagi kita untuk sabar dan tekun.
Sabar dan tekun, ditambah diam dan tenang, sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan Roh Kudus kepada kita. Roh Kudus berperang ganti kita.
Angin dan gelombang akan menjadi teduh, semua masalah selesai, semua yang hancur jadi baik, yang tenggelam diangkat, apa yang merosot akan dipulihkan kembali.
- Ya Abba, ya Bapa = belajar pada Yesus di taman Getsemani, taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Untuk menghadapi pintu-pintu yang tertutup sampai pintu Sorga tertutup. Tapi setelah Yesus taat sampai mati di kayu salib, semua pintu-pintu terbuka, sampai pintu Sorga terbuka.
Matius 27:50-51
27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Belajar pada Yesus prakteknya adalah kita harus banyak berdoa menyembah Tuhan, lewat doa pribadi, doa keluarga, kebaktian doa penyembahan, doa puasa, doa semalam suntuk. Kita mengalami proses perobekan daging dengan segala keinginan, kehendak daging, hawa nafsu daging, tabiat daging sehingga kita mengalami keubahan hidup, kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Maka Tuhan mengulurkan tangan Roh Kudus, berperang ganti kita untuk membuka pintu-pintu yang tertutup.
Ibrani 10:19-21
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Hasilnya adalah tangan Roh Kudus memberikan jalan baru dan hidup kepada kita semua.
Artinya tangan Roh Kudus sanggup memelihara kehidupan jasmani kita secara ajaib, secara berlimpah, di tengah dunia yang tidak menentu, di tengah ketidakberdayaan kita. Kita selalu mengucap syukur dan menjadi berkat bagi orang lain.
Roh Kudus juga mampu memelihara hidup kita secara rohani supaya tetap hidup benar dan suci. Semua masalah yang mustahil bisa diberikan jalan keluar oleh Roh Kudus. Juga pintu masa depan yang berhasil dan indah tepat pada waktuNya. Kita dipakai menjadi imam dan raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Membuka pintu Sorga artinya terjadi pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu jujur, menjadi rumah doa. Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, hanya bersorak sorai "Haleluya" untuk menyambut kedatanganNya di awan-awan permai. Kita masuk takhta kerajaan Sorga selama-lamanya.
Tuhan memberkati.