Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:6-7
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Ada empat makhluk di tengah dan sekeliling takhta Sorga. Empat makhluk menunjuk empat pribadi manusia yang pernah hidup di dunia dalam suasana takhta Sorga, sampai benar-benar terangkat ke Sorga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Tuhan Yesus. Dua saksi sudah sah, tiga saksi sudah sempurna, empat saksi berarti kita sebagai gereja Tuhan juga bisa terangkat ke Sorga.
Keadaan empat makhluk:
- Seperti singa, menunjuk tabiat Yesus sebagai Raja.
- Seperti anak lembu, menunjuk tabiat Yesus sebagai Hamba.
- Seperti muka manusia, menunjuk tabiat Yesus sebagai Manusia yang sengsara sampai mati di kayu salib.
- Seperti burung nasar, menunjuk tabiat Yesus sebagai Anak Allah yang mulia.
Jika dihubungkan, maka terbentuk salib.
Empat makhluk adalah empat pribadi manusia yang sudah mengalami salib, sehingga bisa hidup dalam suasana takhta Sorga di tengah dunia yang sudah bengkok dan najis. Jadi, jalan satu-satunya untuk bisa masuk ke takhta Sorga adalah jalan salib.
Mengapa kita harus berada di jalan salib?
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.Yesus pergi artinya Yesus mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke Sorga untuk melakukan dua hal:
- Untuk menyediakan tempat bagi kita di takhta Sorga.
- Untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita yang masih hidup di dunia.
Tuhan tahu, sehebat apa pun manusia di dunia, jika tanpa Roh Kudus maka hanya seperti tongkat kayu yang rapuh. Rapuh artinya gampang berbuat dosa sampai puncaknya dosa, hanya menuju kehancuran dan kebinasaan. Sehebat apa pun bangsa Kafir di dunia, jika tanpa Roh Kudus maka hanya seperti perempuan Samaria yang tidak pernah puas, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Bangsa Kafir hanya tampil seperti anjing dan babi yang telanjang dan tidak tahu malu, hanya menuju kebinasaan selamanya.
Jika kita berada di jalan salib, maka kita akan menerima pencurahan Roh Kudus yang memberikan kekuatan ekstra kepada kita untuk hidup di tengah dunia yang sudah bengkok, jahat dan najis.
Praktek sehari-hari menerima salib Tuhan:
- Kita harus memandang salib saat menghadapi kepahitan hidup.
Keluaran 15:23-25
15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkankepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
Buktinya adalah tidak bersungut-sungut, tidak kecewa, tidak putus asa menghadapi apa pun juga, tetapi kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Juga tidak menyalahkan orang lain apalagi Tuhan, tetapi mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, harus diakui kepada Tuhan dan sesama. Jika tidak ada dosa, maka kita harus berdiam diri dan menyerahkan kepada Tuhan. Maka Roh Kudus sebagai Roh Penghibur akan dicurahkan untuk mengubahkan yang pahit menjadi manis dan bahagia, yang gagal menjadi berhasil.
- Kita harus selalu meninggikan salib, menghargai salib, saat menghadapi jalan buntu seperti bangsa Israel.
Keluaran 14:16,21
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Buktinya adalah mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan, tidak mengandalkan sesuatu dari dunia, hanya taat dengar-dengaran kepada Tuhan. Maka Roh Kudus sebagai Roh Penolong akan dicurahkan atas kita. Roh Kudus mampu membelah Laut Kolsom, sama dengan menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktunya.
Roh Kudus juga mencurahkan karunia-karunia Roh Kudus untuk mengerjakan jabatan pelayanan, sehingga kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus menuju Kanaan Samawi, Yerusalem Baru. Karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan adalah tempat kita dalam tubuh Kristus. Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna. Untuk melayani pembangunan tubuh Kristus memang diperlukan pengorbanan-pengorbanan, tetapi kita sedang menempatkan Yesus sebagai Kepala yang mengatur dan bertanggung jawab atas kehidupan kita sampai hidup kekal selamanya.
Ukuran keberhasilan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus bukanlah gereja besar, jemaat banyak, dll, tetapi taat dengar-dengaran.
- Kita harus selalu memikul salib, yaitu mengalami nyala api siksaan, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus.
1 Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Hasilnya adalah Roh kemuliaan (shekinah glory) dicurahkan atas kita. Semakin hebat nyala api siksaan, maka semakin hebat kemuliaan Tuhan yang kita alami, semakin hebat pemakaian Tuhan atas kita, semakin besar berkat dan mujizat yang terjadi dalam hidup kita. Terutama mujizat terbesar adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita menjadi seperti bayi yang baru lahir. Mulut bayi hanya minum air susu ibu, artinya mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, sehingga mengalami pertumbuhan rohani dari hidup benar, hidup suci, sampai hidup sempurna. Mulut bayi hanya menangis, yaitu memuji dan menyembah Tuhan dengan hancur hati. Maka Roh kemuliaan sanggup memindahkan kita dari dunia yang terkutuk menuju suasana Firdaus. Jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan tidak lagi salah dalam perkataan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita hanya berseru "Haleluya" untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, masuk Firdaus, sampai duduk di takhta Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.