Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Matius 24: 26-31adalah nubuat yang kelima tentang kedatangan Yesus kedua kali.
Matius 24: 26-27adalah tanda utama kedatangan Yesus kedua kali.
Matius 24: 28adalah sikap untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kali, yaitu bagaikan burung nazar mengerumuni bangkai. Bangkai adalah mayat Yesus di antara pemberontak-pemberontak, sekarang menunjuk pada korban Kristus. Burung nazar mengerumuni bangkai artinya gereja Tuhan harus selalu bersekutu dengan korban Kristus dan selalu menghargai korban Kristus.

Praktek menghargai korban Kristus adalah mengalami pembaharuan atau keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani. Mazmur 103: 5, burung rajawali itu membaharui bulu-bulunya menjadi muda lagi, sehingga kuat lagi. Demikian juga gereja Tuhan lewat korban Kristus harus mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai suatu waktu sama mulia dengan Yesus.

Mikha 1: 16, burung nazar yang gundul artinya gereja Tuhan yang tidak mengalami keubahan hidup, tetap mempertahankan manusia daging. Burung nazar gundul = kepala gundul. Akibatnya adalah dibuang dari tubuh Kristus, tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, berarti kebinasaan untuk selamanya.

Mengapa terjadi burung nazar yang gundul?

  1. Tidak menghargai korban Kristus
    Contohnya adalah Yudas. Hati-hati, jangan sampai Perjamuan Suci menjadi kebiasaan. Matius 26: 23-25. Dalam Perjamuan Suci, kita harus menguji diri, agar jangan sampai ada dosa:
    1. mencuri, baik mencuri milik Tuhan maupun milik sesama
    2. dusta
    3. Kisah Rasul 1: 17-20, tidak setia

    Yudas tidak setia sehingga jabatannya diambil orang lain, dan dia tidak bisa kembali lagi. Melayani Tuhan itu seperti melayani Kerajaan Surga, tapi kalau tidak setia, itu bagaikan menggali kubur.

    Yesaya 22: 15-19, jabatan diambil = menjadi bola permainan setan, akhir hidupnya sampai menggangtung diri. Sebenarnya hanya cukup Yesus yang digantung di kayu salib. Tetapi Yudas harus menggantung diri, isi perutnya terburai, seluruh dosanya terbuka tetapi sudah tidak ada lagi pengampunan, yang ada hanya kebinasaan.

  2. Yeremia 2: 13-16, meninggalkan sumur air kehidupan
    Air kehidupan menunjuk pada firman.
    Sumur menunjuk pada 2 hal:

    1. Sumur penggembalaan = firman penggembalaan
    2. Tempat pertemuan Mempelai Pria dan Mempelai Wanita.

    Keluaran 2: 15-16,21
    Jadi, setiap kehidupan Kristen harus tergembala pada firman pengajaran yang benar, firman Mempelai; ini adalah sikap menanti kedatangan Tuhan kedua kali.

    Ada 2 kegunaan tergembala pada firman pengajaran yang benar:

    1. Melarikan diri dari kejaran Firaun, yang adalah gambaran setan dengan pencobaan di segala bidang
      Laut, darat, dan udara nanti akan digoncang; hanya orang yang duduk-duduk di tepi sumur yang akan merasakan kedamaian.
    2. Bertemu Mempelai
      Artinya, di dalam penggembalaan kita sedang dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, yang tiada bercacat, yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Penyebab gundul adalah meninggalkan sumur air kehidupan, Yeremia 2: 13, yaitu meninggalkan sistem penggembalaan dalam sistem pengajaran yang benar. Maka ia tidak akan pernah mengalami keubahan hidup. Ia sedang menggali sumur kering, kolam yang bocor.
    2 Petrus 2: 17, sumur kering menunjuk pada pengajaran-pengajaran palsu. Tanda gembala palsu adalah tidak memberi makan sidang jemaat, datang hanya sebagai orang upahan.

    Bentuk pengajaran palsu adalah:

    1. 1 Timotius 6: 20-21, pengajaran yang berdasarkan ilmiah, menurut pikiran manusia.
      Pengajaran yang benar adalah yang diilhamkan, diwahyukan oleh Tuhan.
    2. 2 Timotius 4: 3-4, lawakan, dongeng, ilustrasi.

    Yeremia 2: 16-18, kalau meninggalkan sumur air kehidupan, pengajaran yang benar, itu sama dengan kembali meminum air Sungai Nil, tertawan oleh dunia dan pengaruhnya. Bahkan kesukaan-kesukaan dunia sekarang masuk di gereja. Ini adalah gereja yang gundul. Sampai meminum air Sungai Efrat, menunjuk pada tertawan oleh dosa Babel, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

    Jangan sampai menjadi gundul, kita harus bertahan dalam firman pengajaran yang benar!

  3. Yesaya 3: 24, karena tidak ada rempah-rempah = tidak mau menyembah Tuhan.
    Tidak mau menyembah Tuhan adalah suatu kesombongan. Hidung adalah penciuman dan pernafasan. Kalau orang Kristen tidak menyembah Tuhan = tidak bernafas. Kalau hidung banyak mencium bau busuk, contonhya mencari kesalahan orang lain, menghakimi orang lain, maka tidak akan bisa menyembah Tuhan. Hidung yang tidak benar = gundul rambutnya.

    Kidung Agung 7: 4-5, kalau hidung baik, maka rambut juga akan baik. Penyembahan itu dikaitkan dengan 2 hal:

    1. Naik ke menara, artinya adalah berjaga-jaga untuk menghadapi musuh, yaitu setan yang suka minum darah (Damaskus/Damsyik) sehingga membuat orang Kristen menjadi lemah sampai mati rohani, sampai binasa.
    2. Naik ke atas gunung putih (Libanon), artinya adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Keubahan hidup adalah mulai dari hati menjadi lemah lembu, rendah hati, dan sabar.
    Rendah hati adalah:

    • Kemampuan untuk mengaku dosa. Selama belum mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang, ia sedang gundul, sehingga ia menjadi bola permainan setan, bahkan jika gembala bisa menjadi bola permainan jemaat.
    • Kemampuan untuk mengakui kegagalan-kegagalan.
    • Kemampuan untuk mengakui keberhasilan orang lain.

    Lemah lembut adalah:

    • Kemampuan untuk menerima firman sekeras apapun.
    • Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakan.

    Sabar:

    • Dalam penderitaan
    • Menanti waktunya Tuhan.

    Lewat penyembahan, kita sedang dibaharui, mengalami pembaharuan bulu. Kalau lemah lembut, rendah hati, dan sabar, maka akan ada kelegaan, semua menjadi enak dan ringan, menjadi awet muda.

    Kalau penyembahan sudah menghasilkan keubahan, maka akan ada rambut merah lembayung, merah keunguan. Ungu itu menunjuk pada Yesus sebagai Raja di atas segala raja. Jadi, merah lembayung ini menunjuk pada penantian akan kedatangan Yesus kembali sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai Laki-laki Surga. Pikiran kita hari-hari ini harus tertuju ke sana.

Rambut ini banyak menjadi satu, Kolose 3: 14. Pikiran Mempelai adalah pikiran kasih, prakteknya:

  1. Merah, tanda pendamaian; artinya selalu berdamai
  2. Ungu, warna kemuliaan; artinya mengalami pembaharuan.

Zefanya 3: 16, maka kasih Tuhan akan memberikan kekuatan dan kemenangan atas musuh-musuh dan dosa. Terus dibaharui sampai kedatangan Yesus kita mengalami pembaharuan terakhir menjadi Mempelai Wanita Surga.

Kalau ada pikiran damai dan pikiran mulia (jangan berpikir yang hina), maka ada Raja tertawan dalam kepang rambut. Yesus sebagai Raja akan bertahta dalam kehidupan kita, hasilnya:

  1. Mazmur 5: 2-3, menolong kita tepat pada waktuNya dengan kuasa Raja yang tidak terkalahkan.
  2. Lukas 23: 41-43, membawa kita ke Firdaus, suasana serba kecukupan, suasana bahagia, suasana kekal bersama Tuhan.

Orang yang disalib itu bagaikan sehelai rambut, tapi asalkan ada merah ungu, Tuhan akan memperhatikan, sampai membawa kita ke Surga yang kekal.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Juni 2020 (Selasa Sore)
    ... dan bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan. . Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 April 2009 (Minggu Pagi)
    ... firman penggembalaan kita akan mengalami kuasa penebusan sedikit demi sedikit sehingga kita mengalami sukacita. Sampai saat bunyi sangkakala yang terakhir kita akan mengalami kelepasan terakhir dari dunia untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Contoh penebusan dalam Alkitab Dalam kitab Rut ini menunjuk pada penebusan bangsa Kafir ibadah PA April ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Oktober 2010 (Rabu Sore)
    ... padang gurun dunia yang kering dan mematikan rohani kita. Oleh sebab itu domba-domba harus tergembala berada di sumur penggemlbaan duduk di tepi sumur penggembalaan. Kalau tidak ada di tepi sumur penggembalaan hidup itu akan kering dan mati. Kita sudah mempelajari bagaimana firman penggembalaan menuntun kita sampai menjadi mempelai Ibadah Senin Oktober . Kalau ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Oktober 2024 (Sabtu Sore)
    ... di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. . Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka. Jalan keluarnya Yesus harus rela mati di kayu salib sebagai penyamun sehingga kita tidak menjadi penyamun--orang durhaka-- tetapi menjadi rumah doa. Rumah Allah menjadi rumah doa tempatnya Roh ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2015 (Sabtu Sore)
    ... nama Yesus malu untuk mengaku dosa karena keras hati dan mengulang-ulang dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Akibatnya adalah Yesus juga malu mengakui kita saat kedatanganNya kedua kali sehingga kita tertinggal di dunia binasa sampai ke neraka. Sikap yang benar adalah tidak boleh malu karena Yesus. Artinya ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Januari 2024 (Selasa Sore)
    ... Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan kita hidup dalam tangan Tuhan. Herodes tidak taat dalam nikah mengambil istri Filipus saudaranya di luar tangan Tuhan. Akibatnya adalah memenggal kepala Yohanes Pembaptis binasa. Petrus tidak taat dalam tahbisan dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan di luar tangan Tuhan. Akibatnya adalah gagal telanjang. ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Oktober 2013 (Selasa Sore)
    ... terjadi dalam gereja Tuhan. Penyebabnya antara lain Terjerat dalam kejahatan dan kenajisan. Kisah Rasul sebab kulihat bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan. Keinginan jahat yaitu mengejar yang jasmani sehingga mengorbankan yang jasmani. Sampai binasa seperti Yudas. Kisah Rasul --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 November 2016 (Rabu Sore)
    ... mulai dari Ibadah Raya Surabaya November sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya November Persepuluhan dan persembahan khusus. Firman TUHAN. Ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN. Mengapa kita harus beribadah melayani dan menyembah kepada TUHAN Sebab ibadah pelayanan dan penyembahan merupakan hak TUHAN atas kita dan kewajiban kita kepada TUHAN karena Dia ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Januari 2012 (Rabu Sore)
    ... tetapi Ia berkata kepada orang itu Pulanglah ke rumahmu kepada orang-orang sekampungmu dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 November 2017 (Minggu Siang)
    ... Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia sudah tahan uji ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 'menerima mahkota kehidupan' tidak hancur. Yang bisa bertahan adalah kehidupan yang tahan uji bertahan menghadapi pencobaan yang dahsyat sampai zaman antikris dan kiamat. Tahan uji kuat teguh hati. Jangan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.