Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-22 tentang sidang jemaat Laodikia (sidang jemaat ketujuh) atau sidang jemaat akhir jaman.
Wahyu 3:16-17
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,Keadaan rohani jemaat Laodikia adalah suam-suam kuku, artinya secara jasmani kaya dan tidak kekurangan apa-apa, tetapi secara rohani melarat, malang, miskin, buta, telanjang, tidak punya apa-apa.
Jadi, jemaat Laodikia hanya mengutamakan atau menonjolkan perkara jasmani, tetapi perkara rohaninya kosong. Mereka hanya puas dengan perkara jasmani, tetapi tidak mau diisi oleh perkara rohani, terutama firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kalau tidak diisi perkara rohani, akibatnya adalah seperti sekam yang kosong. Akibatnya adalah dimuntahkan oleh Tuhan, sama dengan terpisah selamanya.
Yesaya 17:12-13
17:12 Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
17:13 Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.Sekam sama dengan air laut yang bergelombang karena ditiup angin. Artinya adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang beredar-edar, tidak tergembala, sehingga bebas mencari, mengikuti, dan memuaskan keinginan/ hawa nafsu daging, baik dalam hidup sehari-hari maupun dalam ibadah pelayanan.
Wahyu 17:1,15
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.Air laut yang bergelombang diduduki oleh perempuan Babel, artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak tergembala akan dikuasai oleh perempuan Babel. Prakteknya:
- Tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
Mazmur 137:1-3
137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
Pohon gandarusa di tepi sungai Babel artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hanya mengejar kepentingan daging atau keinginan daging. Akibatnya adalah menggantung kecapi, artinya tidak setia bahkan tinggalkan jabatan pelayanan.
Matius 27:3-5
27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
27:5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Menggantung kecapi sama dengan menggantung diri.
Galatia 3:13
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Menggantung diri berarti menolak korban Kristus, sehingga harus menanggung segala kutukan dosa dan hukuman dosa, sampai kebinasaan selamanya.
- Egois, hanya mementingkan diri sendiri.
Yesaya 14:23
14:23 "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Kehidupan yang dikuasai Babel sama dengan menjadi rawa, artinya:
- Hanya menerima aliran air dari mana pun juga, tetapi tidak dialirkan lagi ke mana-mana. Artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hanya mau menerima berkat, tetapi tidak mau menjadi berkat bagi orang lain, baik secara jasmani maupun rohani.
- Tidak mau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Sehingga menjadi rawa tergenang dan menjadi tempat penimbunan garam dosa.
Yehezkiel 47:11
47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
Ini bagaikan menjadi laut asin atau laut mati, sehingga tidak ada kehidupan lagi, menjadi kering rohani sampai mati rohani dan binasa selamanya.
Matius 25:45-46
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukanuntuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Segala sesuatu yang tidak kita lakukan kepada sesama yang membutuhkan, sementara kita sudah digerakkan oleh Tuhan, itu juga akan dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman dan tidak ada waktu untuk memperbaiki lagi.
- Dikuasai oleh roh jahat dan roh najis, yang mengarah pada puncaknya dosa.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Roh jahat mengakibatkan cinta akan uang, yang membuat kikir dan serakah.
Roh najis mengakibatkan dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya, kawin campur, kawin-mengawinkan).
Lukas 17:26-27
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Keadaan akhir jaman kembali pada jaman Nuh, yaitu dosa kejahatan dan kenajisan. Di jaman Nuh, dunia dihukum dengan air bah dan hanya 8 orang yang selamat. Di akhir jaman, dunia akan dihukum dengan api dari langit sampai kebinasaan selamanya.
Supaya kita selamat dari kebinasaan, kita harus belajar kepada Nuh tentang 3 hal:
- Menjaga hati nurani.
Kejadian 6:5-8
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Hati nurani yang tidak baik, yang jahat dan najis akan diseret oleh Babel sampai puncaknya dosa.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Dulu Nuh masuk bahtera. Sekarang, kita masuk baptisan air yang benar.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syarat baptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa, bertobat.
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, hidup Surgawi, yang memiliki hati nurani yang baik.
Hati nurani yang baik adalah hati nurani yang taat dan tulus. Ini tidak akan diseret oleh Babel.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Hati nurani yang baik adalah tahan uji. Bagaikan membangun rumah di atas batu, sehingga tidak rubuh oleh pencobaan apa pun juga. Kita tetap hidup benar dan hidup suci.
- Dulu Nuh masuk bahtera dengan tiga tingkat. Sekarang, kita masuk dalam ibadah pelayanan dengan sistem Kerajaan Surga (Tabernakel).
Kejadian 6:15-16
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
Halaman adalah daerah keselamatan, yaitu percaya Yesus dan baptisan air.
Ruangan Maha Suci adalah kesempurnaan.
Tempat kita sekarang adalah di Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan. Di dalamnya terdapat 3 macam alat:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Hasilnya adalah:
- Kita dilindungi dari Babel, sehingga tidak bisa diseret oleh Babel.
- Tubuh, jiwa, roh kita dipelihara langsung oleh Tuhan, sehingga kita mengalami damai sejahtera dan tidak kekurangan.
- Hidup dalam tangan Tuhan, tangan Imam Besar yang penuh kasih karunia.
Kejadian 6:8
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Kejadian 7:16
7:16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
Syarat hidup dalam tangan Tuhan adalah harus mengalami percikan darah. Yesus harus mengalami sengsara daging dan taat sampai mati di kayu salib untuk bisa mengulurkan tangan kepada kita. Kita juga harus mengalami sengsara daging untuk bisa mengulurkan tangan kepada Yesus.
Wahyu 3:8-9
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Tuhan ijinkan kita mengalami penderitaan supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu taat dengar-dengaran dan menyeru nama Yesus (tidak menyangkal). Taat dan menyembah Tuhan sama dengan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan. Maka kita hidup dalam tangan kasih karunia dan kemurahan Tuhan. Hasilnya:
- Tangan kasih karunia Tuhan menutup pintu bahtera, sehingga air bah tidak masuk. Artinya kita dilindungi dari pencobaan-pencobaan yang mustahil.
- Tangan kasih karunia Tuhan membuka pintu bahtera. Artinya membuka jalan baru bagi kita.
Ibrani 10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Jalan baru adalah jalan menuju Yerusalem Baru. Kita mengalami pembaharuan/ keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari jujur, tidak berdusta lagi. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
Jalan baru juga adalah jalan keluar dari segala masalah yang mustahil. Tuhan sanggup menolong dan menyelesaikan segala masalah kita, baik penyakit, keuangan, dll.
Jalan baru adalah masa depan yang berhasil dan indah.
Tuhan memberkati.