bersamaan dengan Penataran Imam-imam dan Calon ImamMenjelang kedatangan Yesus kedua kali, ada 7 nubuat/ hal yang akan terjadi.
Matius 24:36-44.
Nubuat ke-7 yaitu tentang hukuman atas dunia saat kedatangan Yesus kedua kali.
Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, terjadi 2 peristiwa yang besar:
- Dunia dengan segala isinya dihukum dengan api dari langit sampai musnah.
- Gereja Tuhan yang siap, akan terangkat ke awan-awan untuk bertemu dengan Yesus dalam kemuliaan.
Tidak ada seorangpun yang tahu kapan kedatangan Tuhan kedua kali, ini mengajarkan kepada kita untuk selalu berjaga-jaga.
Bagaimana kita harus berjaga-jaga? Keadaan dunia di akhir jaman akan kembali seperti jaman Nuh, hidup dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Dulu saat air bah datang, Nuh masuk dalam bahtera Nuh. Sekarang kita juga berjaga-jaga dengan masuk bahtera Nuh dalam arti rohani.
Ada 2 pengertian bahtera Nuh:
- Baptisan air yang benar
1 Petrus 3:20-21 Dibaptis seperti Yesus dibaptis yaitu dikubur dalam air bersama Yesus, bangkit dalam hidup yang baru, memiliki hati nurani yang baik. Ini yang harus dijaga, supaya kita tetap memiliki hati nurani yang baik.
- Tabernakel, menunjuk penggembalaan.
Ketekunan dalam 3 macam ibadah dalam sistem penggembalaan. Penggembalaan adalah tempat untuk memelihara hati nurani yang baik, supaya tidak dicemari oleh dunia. Jadi yang harus dijaga untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali adalah hati nurani yang baik. Harta kekayaan, kepandaian, dll tidak ada kaitannya dengan kedatangan Yesus kedua kali.
Kegunaan hati nurani yang baik:- Untuk melayani Tuhan, supaya kita bisa dipakai oleh Tuhan.
Contohnya: Daud.
1 Samuel 16:6("...manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." )
Contoh lain: Matias.
Kisah Rasul 1:23-26("Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang,...")
Dipakai oleh Tuhan dan diberi jabatan pelayanan untuk bisa melayani pembangunan tubuh Kristus. - Supaya kita tidak masuk dalam penghukuman Tuhan.
Praktek hati nurani yang baik:
- Hidup dengan hati nurani yang murni.
Kisah Rasul 24:14-16
Sama dengan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Kembali menjadi seperti bayi yang rindu air susu yang murni dan rohani.
1 Petrus 2:2 Orang yang punya hati nurani yang murni, merindukan firman penggembalaan yang murni dan rohani. Tanda firman yang murni:
- Tertulis dalam Alkitab
- Diwahyukan, dibukakan rahasianya lewat ayat menerangkan ayat.
Jika diterangkan dengan pengetahuan, filsafat, dll, sudah tidak murni.
- Dipraktekkan, mendarah daging dalam hidup kita.
Rohani artinya firman disampaikan dalam urapan Roh Kudus, bernilai rohani. Bukan bernilai jasmani, disampaikan dengan lawakan, lelucon, dll. Jika tidak tercampur, hasilnya mendarah daging, kita bisa bertumbuh.
Ukuran bertumbuh yaitu bertumbuh ke arah kebenaran/ keselamatan. Biar pun dia pandai berdoa, pandai melayani, tapi hidupnya tidak benar, dia tidak bertumbuh. Sekolah benar, berlalu lintas benar, bekerja yang benar, keuangan benar, itu sama dengan bertumbuh. Bertumbuh dalam kesucian, sampai bertumbuh dalam kesempurnaan. Semoga kita bisa mengerti.
- Hati nurani yang taat dengar-dengaran pada firman Tuhan, apa pun resikonya.
Yehezkiel 11:19-20, Ulangan 28:1-2,8.
Hasilnya: Tuhan memerintahkan berkat dalam hidup kita. Namun jika tidak taat, akan dikejar kutuk.
Ulangan 28:15.
- Hati nurani yang suci, bebas dari keinginan jahat dan najis.
Ibrani 9:14.
Keinginan najis: dosa makan minum dan dosa seks. Hati-hati, jangan ingin tahu, bisa celaka.
Keinginan jahat: keinginan akan uang. Boleh banyak uang, tapi jangan ingin akan uang. Terikat akan uang, akibatnya: - Kikir, tidak bisa memberi kepada Tuhan sesama.
- Serakah, merampas milik Tuhan (perpuluhan, persembahan khusus) dan orang lain (korupsi, hutang tidak bayar, dll).
Hati nurani yang suci mendorong kita untuk mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu di bumi. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Ini yang ada hubungannya dengan kedatangan Tuhan kedua kali. Jika kehidupan kita suci, setia dan menyala-nyala, sama dengan menjadi biji mata Tuhan.
Mazmur 17:8Dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan di jaman yang sulit. Israel 40 tahun di padang gurun, tidak menabur dan menuai, hanya beribadah kepada Tuhan, namun terpelihara. Jika tidak suci, tidak setia dan berkobar, bahaya, akan menyala-nyala dalam birahi.
Roma 1:27.
- Hati nurani yang tidak menuduh, tenang.
1 Yohanes 3:19-22 Hati nurani tenang jika setan tidak bisa mendakwa kita tentang dosa-dosa, Tuhan tidak menunjuk dosa kita, diri kita sendiri tidak tertuduh dan tidak menuduh orang lain. Sama dengan hati yang rata, hati yang lurus, ini merupakan jalannya Tuhan untuk lewat.
Lukas 6:17-19 Hati yang datar menghargai bukit golgota, menghargai korban Kristus.
Prosesnya: saling mengaku dan saling mengampuni, dosa diselesaikan sampai tidak ada lagi yang bisa dituduh. Jujur, kalau iya katakan iya, tidak katakan tidak. Itu jalan yang rata, Yesus ada di sana untuk bertanggung jawab. Kalau tanah rata, Yesus lewat di sana, kita bisa menampung kasih Allah yang mendorong kita untuk bisa berdoa menyembah Tuhan. Berdoa dan menjamah Tuhan sama dengan usaha untuk menjamah Tuhan, dan Tuhan akan menjamah kita.
Salah satu contoh: perempuan pendarahan 12 tahun.
Markus 5:25-28Pendarahan menunjuk: - Sakit jasmani (sakit tubuh, ekonomi, dll).
- Perpecahan-perpecahan dalam nikah/ rumah tangga.
- Dosa-dosa yang sudah membusuk.
- Sesuatu yang sudah mustahil.
Segala usaha sudah dilakukan namun tidak ada hasilnya. Maka masih ada kesempatan lewat menjamah ujung jubah Tuhan, artinya:- Tahan uji, tidak kecewa.
Jika saat ini kita merasa belum ditolong oleh Tuhan, berarti Tuhan masih sibuk dengan diri kita supaya kita bisa tahan uji, tidak kecewa.
- Merendahkan diri sampai mengaku tidak layak untuk ditolong dan tidak mampu apa-apa.
- Percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, hanya berharap pada kemurahan Tuhan.
Maka setiap kita menjamah Tuhan, setiap kita berdoa dan menyembah Tuhan, terjadi penyucian dan keubahan, terus menerus sampai suatu waktu menjadi sama mulia dengan Tuhan saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.