Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
IBADAH PENYERAHAN ANAK.
Yeremia 17:7-8
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Sehebat apapun kehidupan manusia di dunia ini (pandai, kaya, dll.) bisa digambarkan dalam 2 hal:
  1. Seperti bayi yang tidak berdaya apa-apa tanpa ibunya.
  2. Seperti pohon (kayu, manusia daging) tanpa air.
    Dengan banyaknya panas, ia akan menjadi kering, rapuh, sampai hancur/binasa selamanya.
Demikian kehidupan kita di dunia, sehebat apapun, kalau tanpa Tuhan kita tidak mampu apa-apa.
Biarlah kehidupan kita hanya mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kepada Tuhan.

Praktiknyaadalah seperti pohon yang ditanam di tepi air = kehidupan yang tergembala,selalu ada hubungan yang eratdengan air kehidupan Surga (pribadi Tuhan);
  • Ada hubungan selalu dengan air kehidupan Firman, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
  • Ada hubungan selalu dengan air kehidupan Roh Kudus, lewat ketekunan dalam Ibadah Raya.
  • Ada hubungan selalu dengan air kehidupan Kasih Allah, lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Hasilnya adalah:
  1. "... tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau ..."
    Artinya tangan Gembala Baik melindungi kita dari segala marabahaya dan celaka, iman kita tidak gugur, tetap berharap Tuhan.
    Tuhan yang akan menyelesaikan semua masalah dan pencobaan.

  2. "... tidak kuatir dalam tahun kering ..."
    Artinya tangan Gembala Baik mampu memelihara secara jasmani (hidup sehari-hari, masa depan yang baik) juga secara rohani (bisa hidup benar, suci, setia dalam ibadah pelayanan).

    Kalau tidak benar dan tidak suci = kehidupan rohani yang tidak terpelihara, sakit, sampai mati rohani.
    Kalau anak salah, jangan dibiarkan/didukung!

  3. "... tidak berhenti menghasilkan buah."
    Artinya ada buah-buah, sampai buah terakhir, yaitu kita menjadi kehidupan yang sama sempurna seperti Tuhan dan siap sedia menyambut kedatanganNya kedua kali.
    Mungkin saat ini kita masih merasa pahit, teruskan tergembala, buah kecil yang masih pahit akan berkembang menjadi buah yang manis.


IBADAH RAYA.
Matius 26:14-16
26:14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Matius 26:1-5adalah berita tentang Paskah.
Matius 26:6-13adalah persiapan Paskah (persiapan kematian Anak Domba Allah).
Matius 26:14-16 adalah Pengkhianatan terhadap Anak Domba Allah.

Yudas mengkhianati Yesus sebagai Anak Domba Allah (Anak Domba Paskah).
Hati-hati, kita yang mendapat kepercayaan dari Tuhan! Justru dari situ bisa terjadi pengkhianatan.

Mengapa?
Karena Yudas Iskariot pergi bersekutu dengan imam-imam kepala, yang sudah jelas bertentangan dengan Yesus= masuk persekutuan yang tidak benar, yaitu persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar.

Persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar sebenarnya bukan persekutuan, tetapi persekongkolan untuk menjatuhkan seseorang.
Contohnya adalah orang Herodian dan orang Farisi bersekongkol untuk menjerat/menjatuhkan Yesus.

Mengapa Yudas bersekutu dengan imam-imam kepala?
Karena Yudas mempertahankan keinginan dan kepentingan daging (kepentingan diri sendiri).
Dalam hal ini, Yudas mempertahankan keinginan akan uang.

AkibatnyaYudas mengkhianati Yesus, sampai binasa selamanya = buli-buli tanah liat yang pecah dan hancur/binasa selamanya.

Persekutuan tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus internasional.
Kalau kita menikah bukan atas dasar Firman Pengajaran benar, itu bukan persekutuan tetapi persekongkolan, nikah tidak akan pernah menyatu dan tidak pernah sampai pada nikah yang rohani.
Kalau persekutuan (fellowship) bukan atas dasar Firman Pengajaran benar, pasti terjadi persekongkolan, hanya membicarakan salah orang lain, dsb.

Persekongkolan hanya menuju kebinasaan.
Semoga kita semua bisa percaya. Tuhan kiranya memberikan iman kepada kita.

Yohanes 5:2-4
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.

Betesda artinya kemurahan.
Adalah kemurahan Allah jika Yesus datang ke planet bumi ini.
Manusia berdosa dibuang ke dunia ini dan Yesus datang ke planet bumi ini, bukan ke tempat lain, sehingga kita bisa tertolong.

Betesda memiliki 5 serambi, artinya: menunjuk pada lima benua di bumi ini.

Persekutuan yang tidak benar (persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar) = persekutuan orang cacat(buta, timpang, lumpuh), dan sudah mendunia.

Seperti halnya di dunia ini, lebih banyak (sudah umum) yang palsu daripada yang asli.
Persekutuan yang palsu lebih banyak di dunia daripada persekutuan yang benar.

Awalnya, persekutuan yang tidak benar terlihat baik dan rukun, sesama orang cacat di Betesda bisa jadi saling membantu.
Persekutuan palsu memang terlihat baik, rukun, menyatu, bisa saling kerjasama, saat tidak ada goncangan.
Tetapi, saat goncangan datang, pastiakan tercerai-berai.
  • Kalau goncangan positif, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya dengan cara menyingkirkan/ menyikut yang lain.
  • Kalau ada goncangan negatif, mereka berlomba-lomba untuk lari, merasa tidak ikut-ikut.
Persekutuan palsu awalnya memang terlihat baik.
Itu sebabnya, jangan sampai kita bangga dengan sesuatu yang jasmani!
Biar kita tetap berpegang pada Firman Pengajaran benar dalam setiap persekutuan kita.

Ingat orang-orang Yerusalem yang awalnya berseru "Hosana" kepada Yesus, tetapi dalam sesaat saja berubah menjadi "Salibkan Dia!".

Ada 3 penyakit utama dalam persekutuan yang tidak benar:
Ad. 1. BUTA
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Buta rohani = menolak cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (Firman Pengajaran benar).

Firman Penginjilan = firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali, lahir sampai mati dan bangkit, untuk membawa orang-orang berdosa menjadi percaya Yesus dan diselamatkan.

Firman Pengajaran benar= firman yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat.

Mengapa banyak yang menolak firman pengajaran benar?
Karena banyak kehidupan yang mempertahankan kekerasan hati (pemberhalaan lembu emas).

Kalau keras hati dan menolak Firman Pengajaran benar, buli-buli tanah liat pasti diisi dengan keinginan daging (jahat dan najis) serta kepentingan diri sendiri.

Kalau sudah ada keinginan dan kepentingan diri, manusia bisa menjadi "buta".
Contoh:
  • Yudas menjual Yesus, yang sudah jelas-jelas adalah Gurunya dan sudah memeliharakan Yudas.
    Orang awam saja tahu bahwa Yesus membawa Firman Pengajaran benar, tetapi Yudas (rasul) justru memilih imam-imam kepala. (Orang buta tidak punya kepastian.)

  • Bartimeus.
"Makanan" sangat menentukan tubuh dan kehidupan kita.
Semoga kita bisa terbuka hati dan percaya, sebelum bukti terjadi seperti Yudas yang berkhianat.

Praktek/tanda kehidupan yang buta rohani:
  1. Markus 10:46
    10:46. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

    Duduk di pinggir jalan = Kristen jalanan,artinya:
    • Tidak tergembala, beredar-edar.
      Akibatnya:
      • Hidupnya pasti tidak tenang.
      • Pasti bertemu singa/setan yang juga beredar-edar (jatuh dalam dosa dan terhilang, disesatkan ajaran sesat dan terhilang).

      Waspada! Gembala jangan sembarangan memberikan kesempatan khotbah kepada orang lain.
      Kalau orang lain datang membawa ajaran sesat = membawa singa masuk dalam kandang domba.

    • Tidak mengutamakan Firman = tidak sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman,hati dan pikirannya cenderung jalan-jalan.
      Akibatnya:
      Benih Firman dimakan burung, artinya: kehidupan itu tidak mengalami kepuasan rohani dan akan jatuh dalam kepuasan-kepuasan dunia (kenajisan, dsb.).

  2. Pengemis,artinya:
    • Minta-minta, tidak bisa memberi, terlalu perhitungan dengan Tuhan.
      Yudas terlalu perhitungan dengan Tuhan sampai akhirnya dia sendiri tidak terhitung.

      Periksa hati kita. Saat untuk keperluan yang lain (pariwisata, pekerjaan, dsb.), kita bisa berkorban apa saja.
      Bagaimana untuk Tuhan?

    • Tidak bisa menyembah Tuhan= kering rohani.
    • Beribadah dan melayani Tuhan hanya untuk mencari kepentingan-kepentingan jasmani.
      Itu pengemis, bukan mempelai wanita Tuhan.
      Kalau sungguh-sungguh menjadi mempelai wanita/istri, seluruh hidup dan semua keinginan diri harus diserahkan.

  3. Markus 10:50
    10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.

    Memakai jubah kumal(jubah pengemis) = mempertahankan hidup lama dalam dosa, mulai dari kebencian.
    Imam-imam kepala membenci Yesus.

    Jangan membenci, sekalipun kita disakiti, dsb.!

    Dalam nikah, kalau suami menyakiti istri (suami yang buta), jangan istri membenci suami = jangan ikut buta!
    Biarlah ada yang menyinari untuk menolong sesama yang buta.

    Jangan ada dosa kebencian, dosa apapun, sampai puncak dosa:dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks, nikah yang salah)!
    Hati-hati!

    Nikah yang salah harus diakui di hadapan Tuhan. Semua ada jalan keluarnya sesuai dengan Firman Tuhan.

    Kehidupan yang mempertahankan jubah lama justru marah saat dinasehati.

  4. Menghadapi kemustahilan.

  5. Hidup dalam penderitaan.
    Dalam dosa hanya ada penderitaan, menderita selama di dunia sampai kegelapan yang paling gelap di neraka (penderitaan selamanya).
    Jangan dibodohi ataupun membodohi orang lain (menyetujui orang lain dalam dosa)!

Ingat!
Buta rohani dimulai dari tidak sungguh-sungguh dalam menerima Firman, sampai menolak Firman.
Bukan karena bodoh secara jasmani, tetapi karena kekerasan hati = mempertahankan keinginan dan kepentingan daging.

Markus 10:46
10:46. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Orang buta dengan praktek/ tanda tersebut di atas, tidak bisa datang kepada Yesus.
Yesus yang lewat mendatangi kita.

Yesus tidak rela kita dalam keadaan buta rohani,itu sebabnya Yesus lewat di tengah-tengah kita dalam pemberitaan Firman Pengajaran benar = KEMURAHAN dan KEBAIKAN TUHAN.

Kalau kita yang berdosa bisa mendapatkan Firman Pengajaran benar, penggembalaan yang benar, untuk menuntun kita pada kehidupan dan nikah yang benar, itu adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan.

Hargai kemurahan dan kebaikan Tuhan!
Sementara banyak kehidupan lain yang menantikannya.

Proses pemulihan dari Tuhan atas kehidupan yang buta rohani:
  1. Yesus datang mendekati kita.
    Orang berdosa tidak punya kemampuan untuk datang kepada Tuhan, bahkan justru bersembunyi dari Tuhan (seperti Adam dan Hawa di taman Eden).

    Kalau ada Firman Pengajaran benar diberitakan= Yesus sedang mendekati kita.

    Sikap kita adalah mendekat kepada Tuhan,artinya:
    • Sungguh-sungguh dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
      Mulai dari berusaha untuk tidak terlambat dalam ibadah dan pelayanan, apalagi dalam Ibadah Raya hari Minggu (hari libur).
      Yang masih terlambat dalam kebaktian hari Selasa dan Kamis karena pekerjaan, dll., berdoa kepada Tuhan!

    • Sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman.
      Kalau kita tidak sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman = menjauh dari Yesus = justru masalah-masalah yang datang mendekati kita.

  2. Yesus memanggil.
    Markus 10:49
    10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."

    Yesus memanggil = saat Firman Pengajaran benar menunjukkan dosa-dosa dan keadaan kita(saat kita "kena" Firman).

    Panggilan Tuhan bersifat pribadi. Apa yang kena kepada kita tidak sama dengan yang terkena pada orang lain.
    Jangan menghakimi orang lain,diri sendiri tidak akan pernah tertolong!

    Saat Firman mengena pada kita, ada prioritas/kesempatan utama untuk kita mengaku segala dosa dan keadaan kita, mencurahkan segala isi hati kita kepada Tuhan= hubungan pribadi yang sangat dekat dengan Tuhan.

    Kalau masih suka mencurahkan isi hati kepada yang lain, bahkan di media sosial, dsb. = kehidupan itu masih jauh dari Tuhan.

    Jangan seperti Yudas yang mempertahankan isi perut yang kotor sampai pecah terburai dan binasa!

    Kalau sudah jelas sesuatu tidak sesuai Firman, jangan tanya lagi! Langsung buang!

  3. Yesus bertanya = menawarkan pertolongan kepada kita.
    Markus 10:51
    10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

    Jawab kita: supaya bisa melihat Tuhan = melihat Firman Pengajaran benar (ini kebutuhan utama kita, kehidupan yang buta rohani).

    Jangan hanya mengutamakan butuh berkat jasmani, tetapi tetap buta - apa artinya?

    Bisa melihat Firman Pengajaran benar, artinya:
    • bisa mendengar Firman sungguh-sunguh (mulai hari ini!), jangan mengantuk dsb.
    • bisa mengerti Firman,
    • percaya dan yakin,
    • praktek Firman.

    Saat kita sudah bisa sampai praktek Firman, maka kita akan melihat dan mengalami keajaiban Firman.

    Mazmur 119:18
    119:18. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.

    Keajaiban Firman mulai dari mengubahkan kehidupan kitadari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas (kehidupan yang gelap menjadi terang) = mujizat terbesar.

    Efesus 5:8-11
    5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
    5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
    5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
    5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

    Buah-buah keubahan hidup:
    • Buah perbuatan baik:mulai dari tidak merugikan orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
      Dalam hidup sehari-hari, berdagang, dsb., jangan kita merugikan orang lain!
      Kalau siswa tidak jujur dalam ujian = merugikan orang lain.
      Kalau imam-imam melayani Tuhan, tetapi mempertahankan dosa dan hidup yang tidak suci = merugikan orang lain.

    • Buah keadilan:jangan memihak manusia ataupun yang lainnya! Kita memihak pada Firman Pengajaran benar!

    • Buah kebenaran:kita sendiri hidup benar, dan jangan mengambil bagian, jangan menyetujui perbuatan dosa!

    • Mengikuti Tuhan = tergembala pada Firman Pengajaran benar(bukan tergembala pada manusia, dsb.).
      Kalau kita melihat manusia atau yang lain, pasti mudah diombang-ambingkan.
      Tergembala pada Firman Pengajaran benar, itulah mengikut Yesus.

      Markus 10:52
      10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

    Selanjutnya, keajaiban jasmani juga akan terjadi: yang mustahil menjadi tidak mustahil.

    Mengapa kita belum juga mengalami keajaiban jasmani? Karena secara rohani kita masih buta!

    Kalau kita bisa melihat Firman Pengajaran benar: mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya, praktek Firman dan ada buah keubahan hidup (keajaiban rohani), kita harus yakin bahwa sebentar lagi kita akan mengalami juga keajaiban secara jasmani.

    Kita mengalami keajaiban demi keajaiban, sampai keajaiban terbesar: kita bisa diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 April 2024 (Rabu Sore)
    ... sudah roboh. 'kebun anggur' penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai. Kita harus waspada supaya jangan menjadi imam dan raja yang bagaikan tembok roboh. Tembok yang roboh artinya malas dan tidak berakal budi--tidak berhikmat tidak bijaksana. Malas tidak setia. Tidak bijaksana tidak taat pada firman. Kalau tidak taat akan cenderung berbuat jahat. Jadi tembok yang roboh adalah pelayan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Maret 2015 (Minggu Sore)
    ... dan dari lenan halus yang dipintal benangnya--tenunan yang berwarna-warna--dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu. Pintu Gerbang memiliki tiang untuk digantungi tirai dengan warna utama. Masuk Pintu Gerbang artinya TIANG menunjuk pada injil. Jadi untuk masuk kerajaan Sorga ada tiangnya yaitu injil Matius Markus Lukas dan Yohanes. Masuk pintu gerbang arti yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Mei 2010 (Minggu Sore)
    ... harus dihukum mati selamanya. Tapi setelah menerima Firman penginjilan kita percaya Yesus dan diselamatkan tidak dihukum lagi. Tetapi seringkali sesudah selamat kita tidak tahu apa yang harus kita perbuat lagi dan tertidur rohaninya sehingga tertinggal saat Yesus datang kembali dan binasa bersama dengan dunia ini. Matius - . Tetapi karena ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Juli 2023 (Sabtu Sore)
    ... dan belerang yang keluar dari mulutnya. Setan tidak puas kalau hanya membunuh tubuh manusia tetapi juga berusaha untuk membinasakan jiwa dan roh manusia dengan menggunakan senjata api asap dan belerang secara rohani. Senjata api secara jasmani digunakan di perang dunia I. Secara rohani SENJATA API lidah diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 April 2019 (Selasa Sore)
    ... pelayan Tuhan supaya hati hamba Tuhan pelayan Tuhan menjadi tanah hati yang tidak baik bagi penaburan benih firman pengajaran yang benar. Sehingga benih tidak bertumbuh dan tidak berbuah tidak berubah seperti pohon ara yang ditanam di tepi jalan. Manusia tetap mempertahankan sifat tabiat daging sehingga hidupnya terkutuk letih lesu berbeban ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan IV, 27 Oktober 2010 (Rabu Sore)
    ... menjadi makananmu . dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu sampai engkau kembali lagi menjadi tanah karena dari situlah engkau diambil sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. Suasana kutukan dosa Suasana semak duri susah payah air mata dan kepedihan hati. Suasana debu tanah manusia daging yang hanya hidup ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Juli 2011 (Minggu Pagi)
    ... Allah. Dalam Perjanjian Lama Paskah adalah kelepasan Israel dari Mesir untuk menuju Kanaan. Dalam Perjanjian Baru Paskah adalah kelepasan gereja Tuhan dari dosa dan dunia untuk bertemu Tuhan di awan-awan yang permai dan menuju kota Yerusalem Baru. Yang bisa masuk Perjamuan Paskah adalah orang yang membawa kendi berisi air. Kendi menunjuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Januari 2021 (Kamis Sore)
    ... perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. 'mereka mengalahkan dia' setan juga dikalahkan oleh pelayan Tuhan lewat Kuasa Roh Kudus diterangkan pada Ibadah Raya Malang Januari . Darah Yesus diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Januari sampai Ibadah Doa Malang Januari . Perkataan kesaksian diterangkan pada Ibadah ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Desember 2010 (Minggu Pagi)
    ... Aku makan ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum Lalu merekapun akan menjawab Dia katanya Tuhan bilamanakah kami melihat Engkau lapar atau haus atau sebagai orang asing atau telanjang atau sakit atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau Maka Ia akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 14 Februari 2009 (Sabtu Sore)
    ... untuk bisa memuliakan Tuhan. ad. . Seringkali kehidupan rohani kita sebagai anak Tuhan seperti rumah Allah yang rusak atau seperti wanita janda yang tua artinya Penuh dengan kelemahan dan kerut. Kelemahan ini terutama kelemahan iman yaitu Sering putus asa kecewa menghadapi pencobaan-pencobaan sehingga meninggalkan Tuhan. Tidak teguh pada firman pengajaran yang benar seringkali ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.