IBADAH PENYERAHAN ANAK
Yesaya 49:15-16
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.Ada dua hal yang bisa digarisbawahi:
- Tuhan tidak pernah melupakan kita. Tuhan selalu ingat bahwa sehebat apa pun kita, kita tidak berdaya seperti bayi. Oleh sebab itu, kita harus selalu mengingat Tuhan. Kita menyerahkan hidup kita dalam gendongan tangan Tuhan, lewat setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, lewat tergembala dengan benar dan baik.
- Kita dilukiskan di tangan Tuhan, artinya Tuhan menggendong kita dengan tangan kasihNya. MataNya tetap mengawasi kehidupan kita.
Hasilnya adalah:
- Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kehidupan kita di tengah segala kemustahilan dunia.
- Tuhan menanggung segala letih lesu dan beban berat dalam hidup kita. Kita merasakan damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Tuhan menolong melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan.
- Tuhan menuntun kita masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.
Tuhan memberkati.
IBADAH RAYASalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam Wahyu 4:8-11, ada dua macam kegiatan/ suasana di takhta Sorga:
- [Wahyu 4:8] Kegiatan/ suasana penyucian.
- [Wahyu 4:9-11] Kegiatan/ suasana penyembahan.
Jika kita mau mengalami suasana takhta Sorga di tengah dunia yang terkutuk, maka kita harus hidup dalam kesucian dan penyembahan.
ad. 1. Kegiatan penyucian.
Setiap kegiatan di dalam gereja Tuhan harus mengarah pada kegiatan takhta Sorga, yaitu kegiatan penyucian.
Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Ada empat macam kegiatan dalam gereja Tuhan yang ditunjukkan oleh empat makhluk di takhta Sorga:
- Kegiatan kesejahteraan: memberi dan mengunjungi.
Wahyu 4:7
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Ini ditunjukkan oleh makhluk seperti singa, menunjuk singa Yehuda, kedudukan seorang raja.
Kejadian 49:8-10
49:8 Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Matius 25:31,35-36
25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Raja memperhatikan kesejahteraan rakyat, yaitu:
- lapar = makanan
- haus = minuman
- tumpangan = tempat tinggal
- telanjang = pakaian
- sakit = kesehatan
- penjara = kebebasan
Demikian juga dalam gereja Tuhan harus ada kegiatan kesejahteraan atau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Tetapi ini harus disertai kesucian, supaya tidak mengarah pada Yudas Iskariot tetapi mengarah pada takhta Sorga.
- Kegiatan pelayanan umum.
Ini ditunjukkan oleh makhluk seperti anak lembu, menunjuk suku Ruben, kedudukan seorang hamba.
Kejadian 49:3
49:3 Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.
Hamba diberi kekuatan dan kesanggupan untuk melayani.
Di dalam gereja harus ada kegiatan pelayanan umum, yaitu pemeliharaan gedung gereja, pemeliharaan alat-alat, kebersihan, keamanan, dll. Tetapi harus disertai dengan kesucian, supaya tidak malas dan jahat.
- Kegiatan surat-menyurat/ administrasi.
Ini ditunjukkan oleh makhluk yang bermuka seperti manusia, menunjuk suku Efraim.
Kejadian 48:12-13,20
48:12 Lalu Yusuf menarik mereka dari antara lutut ayahnya, dan ia sujud dengan mukanya sampai ke tanah.
48:13 Setelah itu Yusuf memegang mereka keduanya, dengan tangan kanan dipegangnya Efraim, yaitu di sebelah kiri Israel, dan dengan tangan kiri Manasye, yaitu di sebelah kanan Israel, lalu didekatkannyalah mereka kepadanya.
Suku Efraim mendapat berkat khusus. Sebelum Yakub memberkati anak-anaknya, Efraim lebih dulu diberkati.
48:20 Lalu diberkatinyalah mereka pada waktu itu, katanya: "Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye." Demikianlah didahulukannya Efraim dari pada Manasye.
Yusuf mengatur pembagian gandum saat kelaparan dengan dibantu oleh Efraim dan Manasye, supaya menjadi tertib.
Demikian juga dalam gereja Tuhan harus ada kegiatan surat-menyurat/ administrasi. Tetapi harus disertai dengan kesucian, supaya semua berjalan tertib.
- Kegiatan rohani/ imamat.
Ini ditunjukkan oleh makhluk seperti burung nasar, menunjuk suku Dan.
Kejadian 49:17-18
49:17 Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
49:18 Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.
Suku Dan adalah seperti ular beludak, menunjuk pada bangsa Kafir.
Kegiatan rohani/ imamat sama dengan kegiatan ibadah pelayanan serta penyembahan kepada Tuhan. Itu semua adalah untuk menantikan kedatangan Tuhan kedua kali.
Di dalam gereja harus ada kegiatan imamat, ada yang berkhotbah, bermain musik, berdoa, dll. Tetapi harus disertai kesucian supaya tidak seperti Hofni dan Pinehas. Jika melayani asal-asalan tanpa kesucian, maka tidak ada hadirat dan kemuliaan Tuhan (ikabod), yang ada hanya murka Tuhan.
1 Samuel 2:22, 4:21
2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" --karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
Tetapi jika kita beribadah melayani Tuhan dalam kesucian, maka kemuliaan Tuhan akan nyata di tengah sidang jemaat, untuk menolong, memelihara, memulihkan, membaharui sidang jemaat, sampai sempurna dan sama mulia dengan Tuhan. Kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Jika semua kegiatan di rumah Tuhan disertai dengan kesucian, maka pasti akan disertai dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Kita akan merasakan damai sejahtera dari Sorga, sehingga semua menjadi enak dan ringan dalam segala aspek hidup kita. Kita hidup dalam suasana takhta Sorga.
ad. 2. Kegiatan penyembahan.
Wahyu 4:9-11
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."Doa penyembahan adalah merendahkan diri serendah-rendahnya untuk mengaku bahwa:
- Tuhan yang layak menerima pujian, hormat, dan kuasa.
- Saya hanya tanah liat yang banyak kekurangan dan kelemahan. Kita selalu membutuhkan salib Tuhan/ darah Yesus.
Prosesnya adalah:
- Mengaku dosa oleh dorongan pedang firman sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Salib juga adalah mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
- Mengaku tidak berdaya apa-apa, tidak berharga, hanya untuk diinjak-injak. Kita selalu membutuhkan Roh Kudus untuk menolong kita menghadapi segala sesuatu yang tidak mampu kita selesaikan, yang tidak mampu kita pikirkan.
Contohnya:
- Roh Kudus bagaikan tiupan angin timur yang keras, sanggup membelah Laut Kolsom.
Keluaran 14:15-16,21-22
14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Saat menghadapi jalan buntu, jangan berseru-seru, jangan saling menyalahkan, jangan berbantah. Biar kita berseru dan berserah kepada Tuhan. Maka kuasa Roh Kudus bagaikan tiupan angin timur yang keras, sanggup membelah Laut Kolsom. Artinya Roh Kudus sanggup memelihara hidup kita di tengah kemustahilan dunia. Ada jalan keluar dari segala masalah yang mustahil. Ada masa depan yang berhasil dan indah.
- Roh Kudus bagaikan air kehidupan yang menolong perempuan Samaria yang menghadapi kepahitan dan kehancuran nikah dan buah nikah, yang mengarah pada nikah hujatan sampai kepada Babel yang akan dibinasakan selamanya.
Yohanes 4:10-18
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Sikap kita adalah memberi minum Yesus di kayu salib dengan anggur asam bercampur empedu, yaitu mengaku dosa dan keadaan kita. Maka Yesus akan memberi kita minum air kehidupan yang mampu memulihkan nikah dan buah nikah.
- Roh Kudus menolong rasul-rasul yang dalam kelemahan daging, yaitu ketakutan, kekecewaan, keputusasaan, sampai menyangkal dan tinggalkan Tuhan.
Kisah Rasul 2:3-4
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Roh Kudus membakar manusia daging dengan segala kelemahannya. Roh Kudus mengubahkan manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat dan teguh hati. Lidah tidak berdusta, tidak bergosip, tidak memfitnah lagi, apa pun resikonya. Lidah hanya berkata benar dan bersaksi tentang Yesus. Kita berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar apa pun resikonya. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan apa pun resikonya. Sampai saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna dan masuk takhta Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.