Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2:12-132:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Pergamus. Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk memindahkan sidang jemaat Pergamus dari suasana tahta iblis kepada suasana tahta Surga.
Ada 2 keadaan tahta iblis:
- Tahta kegelapan [ayat 13].
Menunjuk kejahatan dan kenajisan.
- Tahta penyesatan.
Wahyu 2:14-15
2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Menunjuk tentang ajaran sesat/ palsu, termasuk gosip, dll.
Kita mempelajari yang kedua yaitu tahta penyesatan. Di Pergamus ada 2 macam ajaran sesat:
- Ajaran Bileam.
2 Petrus 2:15-16
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
2:16 Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.
Yaitu ajaran palsu yang mendorong ibadah pelayanan hanya untuk mencari upah jasmani.
- Ajaran Nikolaus [Wahyu 2:15]
Yaitu ajaran palsu yang mengumpulkan banyak orang dengan menghalalkan segala cara, dengan cara-cara dunia (kemakmuran jasmani dan hiburan jasmani), tetapi tanpa pedang firman/ penyucian sehingga di dalamnya ada roh persundalan.
Tujuan ajaran Bileam dan Nikolaus yaitu kalau banyak orang sama dengan banyak uang, tetapi tanpa pedang penyucian sehingga banyak dosa.
Kita sebagai bangsa kafir (= keledai) harus waspada sebab Bileam menunggangi keledai menuju Babel, kutukan dan kebinasaan.
Namun Yesus juga menunggangi keledai menuju Yerusalem, sama dengan kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan dalam firman pengajaran yang benar, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, sampai sempurna seperti Yesus. Ini sama dengan kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan sampai pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jika ditunggangi oleh Bileam, maka melayani tanpa penyucian, tanpa tahbisan yang benar, melayani untuk mendapatkan uang, dll. Arahnya menuju ke Babel, kebinasaan.
Jika ditunggangi oleh Yesus, harus terkena pedang penyucian (sakit bagi daging), dan ditandai dengan memberi, mulai dari memberi waktu, tenaga, pikiran, uang, sampai memberi seluruh hidup kepada Tuhan. Maka Yesus juga mempercayakan diri kepada kita, dan kita mendapatkan segala sesuatu dari Tuhan.
Wahyu 2:162:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.
Jika menolak pedang penyucian, akan mengalami pedang penghukuman Tuhan.
Penyucian terakhir bagi jemaat Pergamus yaitu harus kembali pada kesucian (terang) dan kembali pada firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jangan menyangkal iman kepada Yesus. Jika mempertahankan kegelapan dan ajaran sesat (tahta iblis), maka Yesus datang dengan pedang penghukuman, kebinasaan untuk selamanya.
Mengapa sidang jemaat Pergamus bisa tersesat?
- Pikiran disesatkan dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus.
2 Korintus 11:2-4
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Ini sama dengan disesatkan dari firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup. Juga tidak setia kepada Tuhan, pada firman pengajaran yang benar.
Seperti Salomo yang sejak muda memegang pedang untuk menyelesaikan masalah-masalah, namun di akhir hidupnya Salomo melepas pedang karena pengaruh istrinya.
Seperti Hawa di taman Eden disesatkan oleh ular.
Pikiran disesatkan sebab tidak ada ketegasan untuk menolak ajaran lain, roh yang lain, Yesus yang lain (tanpa salib/ sengsara daging).
Kejadian 3:1
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangankamu makan buahnya, bukan?"
Hawa mendengar ajaran lain dari ular yang tidak sesuai dengan perkataan Tuhan. Tuhan berkata boleh, tetapi setan berkata jangan. Tuhan berkata tidak boleh, namun setan berkata boleh.
Contohnya: Tuhan berkata tidak boleh kawin cerai, namun setan berkata boleh. Tuhan berkata wanita tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki, namun setan berkata boleh.
Akibatnya: pasti menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar.
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Kejadian 3:2
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Hawa mengurangi kata bebas. Sama dengan tidak ada kebebasan dalam urapan Roh Kudus. Menyanyi tidak dibatasi, tetapi pemberitaan firman Tuhan dibatasi. Akibatnya: menjadi tuli, cacat rohani, sama dengan terikat oleh dosa, terikat oleh waktu, dll.
Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kejadian 3:3
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Hawa menambah kata raba. Sekarang firman Tuhan ditambah lawakan, pengetahuan, logika, dll sehingga sidang jemaat tidak pernah dijamah oleh Tuhan, tidak mengalami kuasa penyucian dari firman. Akibatnya: menjadi bisu.
Jadi mendengar ajaran lain menyebabkan bisu dan tuli, sama dengan penyakit ayan/ gila babi.
Markus 9:17-18, 21-22, 25
9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Penyakit ayan/ gila babi menunjuk kerusakan moral, kejahatan (cinta akan uang sehingga kikir dan serakah), kenajisan (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), kehancuran nikah dan buah nikah, penderitaan, kesusahan, air mata, kegagalan dan kemustahilan. Akibatnya adalah tidak bisa sempurna saat Yesus datang kedua kali sehingga tertinggal di dunia, mengalami pedang penghukuman, sampai binasa.
Jika kita mau disucikan oleh pedang firman pengajaran yang benar, telinga dan mulut baik, maka Tuhan sanggup menjadikan semua yang sudah hancur menjadi baik.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
- Perjalanan hidup disesatkan.
1 Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Prakteknya: tidak tergembala, beredar-edar, tidak mau berada dalam kandang penggembalaan, atau berada dalam penggembalaan tetapi pikirannya beredar-edar.
Keadaan bangsa kafir yang tidak tergembala:
- Tampil seperti anjing dan babi.
Anjing menjilat muntah, menunjuk perkataan sia-sia, dusta, gosip, sampai menghujat Tuhan (menolak pengajaran yang benar dan mendukung yang salah).
Babi kembali ke kubangan, menunjuk kenajisan, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Lelah dan terlantar.
Matius 9:36
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Lelah = letih lesu, berbeban berat, banyak air mata. Terlantar = tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya.
- Bertemu singa yang beredar-edar.
1 Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Sampai ditelan oleh singa, sama dengan tersesat, terhilang dan binasa.
Biarlah kita tergembala dengan benar dan baik, berada dalam kandang penggembalaan dan taat dengar-dengaran pada suara gembala. Maka kita bisa mengikuti jejak gembala dan tidak tersesat, sampai menuju kandang penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem Baru. Kita seperti carang yang melekat pada pokok anggur yang benar, kita dipelihara oleh Tuhan dan berbuah manis.
- Pergaulan disesatkan.
1 Korintus 15:32-33
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Ada 2 macam pergaulan yang buruk/ sesat:
- Pergaulan binatang/ daging/ dosa.
Ajaran Saduki mengajarkan tidak ada kebangkitan, tidak ada roh, sehingga mendorong manusia untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Ajaran Farisi memperbolehkan kawin cerai, sehingga mendorong pada puncaknya dosa yaitu kawin mengawinkan.
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Hindarilah, jangan bersekutu, jangan disesatkan.
- Pergaulan dunia dengan segala pengaruhnya: kesusahan dunia, kesulitan, air mata, dan kesenangan dunia, hiburan, dll, yang membuat tidak setia, tersesat, menjadi musuh Allah.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pergaulan yang benar adalah bergaul dengan Tuhan.
Kejadian 5:22, 24
5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Angka 300 menunjuk keliling tabernakel yaitu panjang 100 dan lebar 50. Sekarang menunjuk bergaul erat dengan Tuhan yang dibina oleh pengajaran mempelai dalam terang tabernakel. Prakteknya:
- Jujur, apa pun risikonya.
Amsal 3:32
3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Jujur dalam pengajaran, jujur dalam nikah, sampai jujur dalam segala hal.
- Takut akan Tuhan, percaya dan taat.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Hasilnya:
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, menolong kita.
Markus 9:23-24
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Seorang bapak menghadapi masalah nikah dan buah nikah yang hancur, menghadapi penyakit, menghadapi masalah yang tidak selesai. Tuhan menyelesaikan semua tepat pada waktunya.
- Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita secara ajaib.
Janda Sarfat mengalami krisis ekonomi.
1 Raja-raja 17:11-13, 15
17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Namun janda Sarfat jujur dan taat sehingga terpelihara selama 3,5 tahun. Terpelihara sampai jaman antikris.
- Tuhan sanggup menghapus kemustahilan.
Marta dan Maria menghadapi Lazarus yang mati 4 hari.
Yohanes 11:38-40
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Kaum muda menghadapi kebusukan, kemustahilan. Kuasa Tuhan sanggup membangkitkan apa yang sudah mati, menghapus kemustahilan.
Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan sama mulia dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.