Matius 24:29-31adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu:
- Ayat 29, terjadi kegocangan dan kegelapan melanda bumi, atau badai maut yang dahsyat melanda bumi untuk membinasakan manusia termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
- Ayat 30, Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja, dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
- Ayat 31.
Kita masih membahas keadaan kedua.
2 Tesalonika 1:6-7Kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan ini sangat dahsyat dan disertai penghukuman-penghukuman. Dulu kedatangan Allah Bapa di Gunung Sinai ditandai dengan kedahsyatan. Demikian juga kedatangan Allah Roh Kudus di atas loteng Yerusalem. Nanti kedatangan Tuhan kedua kali akan sangat dahsyat.
Maleakhi 3:2Menghadapi kedahsyatan kedatangan Tuhan kedua kali, banyak manusia dan anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh akan tidak tahan memandang Yesus.
Lukas 21:36Sikap gereja Tuhan supaya tahan menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali adalah
senantiasa berjaga-jaga dan berdoa = tekun dalam berjaga-jaga dan berdoa.
Kisah Rasul 2:41-42Gereja hujan awal hidup dalam ketekunan setelah mereka diselamatkan. Demikian juga kita sebagai gereja hujan akhir juga harus hidup dalam ketekunan setelah diselamatkan.
Ada 3 macam ketekunan yang saling terkait, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain:- Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, sekarang adalah ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian), sehingga firman itu mendarah daging dalam hidup kita.
Mengapa perlu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Ibadah PA)?
- Sebab firman yang mendarah daging dalam hidup kita menyucikan kita dari dosa yang mendarah daging dalam hidup kita, yang mengikat tubuh jiwa roh kita.
1 Korintus 5:11
Dosa yang mendarah daging (6 dosa) ini tidak bisa dihapus dengan ijazah dll., hanya bisa dihapus oleh firman yang mendarah daging. Kalau ada 6 dosa ini, tidak akan bisa menyatu.
Enam dosa ini dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
- dosa yang mengikat tubuh: dosa cabul, dosa makan-minum,
- dosa yang mengikat jiwa: kikir (tidak bisa memberi), pemfitnah, penipu (termasuk dusta),
- dosa yang mengikat roh: penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang memisahkan kita dari Tuhan, yang membuat kita tidak lagi mengutamakan Tuhan.
Kolose 3:5
Penyembahan berhala ini termasuk juga keserakahan, yaitu merampas milik sesama, bahkan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Serakah = menyembah antikris.
Kalau lepas dari dosa yang mendarah daging, maka tabiat Yesus, pikiran dan perasaan Yesus, akan mendarah daging dalam hidup kita.
Filipi 2:5,8
Puncak tabiat Yesus adalah taat dengar-dengaran apapun resikonya, sampai daging tidak lagi bersuara.
1 Petrus 3:20
Ketaatan itu asalnya dari baptisan air. Di jaman Nuh, dari anak kecil sampai orang tua tidak ada yang selamat karena dosa yang mendarah daging, kecuali 8 orang. Sebenarnya manusia memiliki hati yang cenderung jahat karena dosa yang mendarah daging ini, sehingga tidak taat dengar-dengaran. Tetapi lewat baptisan air yang benar, kita memiliki hati nurani yang baik, yang taat dengar-dengaran.
Roma 6:4
Baptisan air yang benar adalah kita dikuburkan dalam air bersama Yesus.
Setelah diselamkan dalam baptisan air, harus diselamkan lagi dalam air firman, itulah Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Di situlah kita disucikan terus-menerus dari segala dosa yang mendarah daging, sampai ketaatan itu mendarah daging dalam hidup kita.
Lebih baik kita ditenggelamkan dalam baptisan air, lanjut ditenggelamkan dalam air firman, daripada nanti ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang saat Yesus datang.
Filipi 2:9-10
Hasil taat adalah:
- Kuasa kemenangan atas setan tritunggal yang sumbernya masalah, pencobaan, dll. Ini berarti segala masalah diselesaikan.
- Ada kekuatan untuk luput, lepas dari hukuman yang akan datang.
- Sebab dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, iman kita sedang diteguhkan sampai menjadi permanen dalam hidup kita. Sehingga kita kuat dan teguh hati, tidak goyah menghadapi pencobaan-pencobaan, menghadapi godaan, menghadapi ajaran palsu.
Lukas 18:8
Iman yang kuat dan teguh yang akan siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
- Ketekunan dalam persekutuan, sekarang adalah ketekunan dalam Ibadah Raya dan kebaktian persekutuan (Pelita Emas).
Dalam Ibadah Raya, kita menerima minyak urapan Roh Kudus, dan karunia-karunia Roh Kudus yang mendorong kita untuk setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan.
Tidak melayani lagi, undur dari pelayanan = pelita padam, yang letaknya di bawah gantang dan tempat tidur. Larinya adalah ke arah dosa makan-minum dan dosa seks.
Kita harus menjaga supaya kita pelita tetap menyala, tetap setia dan berkobar dalam pelayanan.
Kegunaan pelita yang menyala adalah:
- melindungi dari kehancuran nikah dan buah nikah,
- menuntun kita di masa depan yang indah, masa depan yang terang, sampai masuk kota terang Yerusalem Baru, dan
- untuk menanti kedatangan Tuhan kedua kali (5 perawan pandai dengan pelita yang menyala akan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali).
Ketekunan pertama dan kedua ini adalah ketekunan dalam berjaga-jaga, harus dilanjutkan ketekunan dalam doa!
- Ketekunan dalam doa, sekarang adalah ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Medzbah Dupa Emas).
2 Korintus 6:4-5
Ketekunan dalam doa termasuk adalah ketekunan dalam doa puasa. Pelayan Tuhan akan bertekun dalam berjaga-jaga (Ibadah PA dan Ibadah Raya) dan berpuasa.
Ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan yang benar, harus didorong oleh ketekunan dalam Ibadah PA (firman) dan ketekunan dalam Ibadah Raya (Roh Kudus).
Yohanes 4:20,23-24
Roh -->Roh Kudus; kebenaran -->firman.
Penyembahan yang benar akan didorong oleh firman dan Roh Kudus.
Praktek dan hasil ketekunan dalam doa penyembahan:
- Kejadian 32:24, bergumul sampai fajar menyingsing secara jasmani menunjuk pada doa semalam-malaman, tapi secara rohani menunjuk sampai kedatangan Tuhan kedua kali.
- Kejadian 32:28, bergumul adalah sampai menang.
- Kejadian 32:29-31, bergumul adalah sampai matahari terbit, sampai kita merasakan kasih setia Tuhan.
Ada 3 kemenangan yang dialami di sini, kalau kita sudah bergantung pada kasih setia Tuhan:
- Kemenangan atas ketakutan, kekuatiran, sehingga mengalami kelegaan, perhentian.
- Kemenangan dalam pergumulan keluarga, nikah dan buah nikah.
- Kemenangan atas daging, sehingga mengalami keubahan hidup, pembaharuan.
Yakub (penipu) menjadi Israel (pahlawan, kesatria).
Keubahan adalah:
- Tidak boleh ada lagi dusta, ini adalah hasil doa penyembahan.
- 1 Raja-raja 1:50-52, kesatria juga adalah orang yang berani mengaku dosa-dosa, sampai mengakui niat dosa. Kalau ini terjadi, maka akan ada pembelaan Tuhan, ada pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, sehelai rambut pun tidak akan jatuh. Sekalipun mungkin kita bagaikan sehelai rambut yang tidak berguna dan tidak berdaya, tetapi jika ada tanda darah, menjadi kesatria, maka Tuhan yang membela.
- Amsal 16:32, diam dan tenang dalam pergumulan, maka kita akan diubahkan (menang atas daging) dan menang atas badai maut.
- Wahyu 3:12, sampai keubahan terakhir saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita mendapat nama baru, dan bersama Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.