Matius 25:31-3225:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil dalam 2 penampilan:
- Sebagai Raja segala raja yang bersemayam di atas tahta kemuliaan. Maka kita tampil sebagai raja-raja, yaitu kehidupan yang menang atas dosa, daging, dan dunia, sehingga kita juga bisa duduk di atas tahta kemuliaan.
- Sebagai Gembala. Maka kita harus tampil sebagai domba-domba yang digembalakan, cirinya adalah berada dalam kandang penggembalaan dan bisa makan firman penggembalaan.
Sistem penggembalaan = sistem keteladanan.1 Petrus 5:35:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.Kalau bisa tergembala, maka akan bisa menjadi teladan bagi orang lain.
Yesus sebagai Gembala Agung menjadi teladan sempurna bagi kita, terutama dalam hal ketaatan. Tiga kali Yesus memberi teladan dalam ketaatan:- Pada saat baptisan air.
Matius 3:15-17
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Dalam tabernakel, ini menunjuk pada halaman.
Baptisan air adalah jalan pengampunan dosa atau jalan keselamatan.
Yesus adalah manusia yang tidak berdosa bahkan tidak mengenal dosa, tetapi Ia harus masuk dalam baptisan air.
Mengapa Yesus harus masuk baptisan air?
- Untuk memberi teladan baptisan air yang benar kepada kita.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah kita dikuburkan/diselamkan bersama Yesus di dalam air.
Kita harus dibaptis seperti Yesus dibaptis, yaitu dikuburkan besama Yesus di dalam air. Kalau belum dikuburkan, berarti belum dibaptis.
- Untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah, taat dengar-dengaran pada kehendak Allah.
Untuk bisa taat dengar-dengaran pada kehendak Allah, Yesus harus mengorbankan harga diri/gengsi sehingga bisa merendahkan diri. Demikian juga kita harus merendahkan diri untuk bisa taat dengar-dengaran.
1 Petrus 3:20
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar menghasilkan hati nurani yang baik, taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan.
Hati nurani yang baik adalah landasan yang kuat untuk menerima berkat-berkat dari Sorga.
Hati nurani yang baik juga adalah landasan yang kuat untuk mengorbitkan kita sampai ke tahta Sorga.
- Pada saat doa penyembahan di taman Getsemani.
Markus 14:35-36
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Dalam tabernakel, ini menunjuk pada ruangan suci.
Untuk bisa taat dengar-dengaran, diperlukan pengorbanan kehendak diri.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Kalau ada kehendak diri yang tidak sesuai firman yang dipertahankan, maka pasti akan terjadi perseteruan dengan Allah dan sesama. Kehendak diri ini membuat kita tidak bisa takluk pada firman Allah.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginannya, sehingga kita bisa menerima kehendak Allah yang bertentangan dengan kehendak daging, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan.
Markus 14:37-38
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Orang taat tidak akan jatuh dalam pencobaan. Tetapi orang yang tidak taat sama dengan mendatangkan pencobaan.
- Pada saat Yesus disalib, Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Dalam tabernakel, ini menunjuk pada ruangan maha suci.
Untuk bisa taat sampai mati di kayu salib, diperlukan pengorbanan seluruh hidup.
Kita juga harus mengorbankan seluruh hidup untuk bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Filipi 2:9
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Karena Yesus taat sampai mati di kayu salib, maka Yesus menerima nama di atas segala nama.
Demikian juga kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, maka kita akan menerima kuasa nama Yesus. Hasilnya:
- Kuasa kemenanganatas setan tritunggal, sumbernya dosa dan penderitaan, sumber air mata.
Filipi 2:10
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Buktinya adalah kita hidup benar dan suci, sehingga kita bisa mengalami kebahagiaan Sorga.
- Kuasa kebangkitanuntuk membangkitkan kita dari kelumpuhan.
Kisah Rasul 9:32-34
9:32. Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
Arti kata 'Eneas' adalah terpuji, tetapi menjadi lumpuh. Kuasa kebangkitan Tuhan mampu menyembuhkan kita dari lumpuh jasmani (penyakit jasmani) dan lumpuh rohani.
Kisah Rasul 9:36-37,40
9:36. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
Kuasa nama Yesus mampu memelihara hidup kita di tengah kemustahilan.
Kuasa nama Yesus mampu menghapus segala kemustahilan, membereskan segala masalah kita.
- Kuasa pengangkatanyang mengangkat kita dari segala kegagalan dan kejatuhan.
Filipi 2:9
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Diangkat artinya dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan hujan akhir.
Pengangkatan juga berarti keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai menjadi sama mulia dengan Yesus dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.