Matius 26dalam susunan Tabernakel (Kerajaan Surga) terkena pada
buli-buli emas berisi manna.Di atas Gunung Sinai, Musa berpuasa 40 hari 40 malam dan mendapat 2 hal dari Tuhan:
- Dua loh batu.
- Petunjuk Tuhan tentang pembangunan Tabernakel [Keluaran 25-40].
Ibrani 9:49:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna,tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, Manusia daging adalah buli-buli tanah liat. Di Surga hanya ada buli-buli emas. Oleh sebab itu, buli-buli tanah liat harus diubah menjadi buli-buli emas.
Pengertian buli-buli emas:- Keubahan hidupdari manusia daging (tanah liat) menjadi manusia rohani yang sempurna seperti Yesus (emas).
- Iman yang permanen/sempurna.
Inilah gunanya kita beribadah, supaya bejana tanah liat bisa diubah menjadi buli-buli emas.
Sehebat apapun manusia di dunia ini (pandai, kaya, apalagi yang tidak hebat), hanyalah buli-buli tanah liat yang mudah retak dan hancur, artinya:
- Mudah kecewa, putus asa, juga mudah bangga.
- Mudah jatuh dalam dosa, sampai puncak dosa (dosa makan-minum: mabuk, merokok, narkoba, dan dosa kawin-mengawinkan: dosa seks, nikah yang salah).
- Kehidupan yang akan hancur/binasa selamanya.
Namun, Tuhan mau mengupayakan supaya kita bisa menjadi buli-buli emas.
Supaya buli-buli tanah liat tidak retak dan hancur, maka buli-buli tanah liat harus diisi dengan IMAN (percaya) KEPADA YESUSsampai iman yang permanen/sempurna.Yohanes 3:163:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Hidup yang kekal dalam Kerajaan Surga = iman yang permanen/sempurna (buli-buli emas).
PERKEMBANGAN IMAN dalam SISTEM TABERNAKEL:- Masuk Pintu Gerbang = Iman (percaya) kepada Yesus.
Di luar Yesus tidak ada Surga, manusia tidak bisa masuk Surga.
Dari mana kita mendapat iman?
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman adalah dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus(Kristus) = Firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lainnya = perkataan Tuhan sendiri = Firman Pengajaran benar.
Iman dari mendengar Firman Pengajaran benar = IMAN yang BENAR.
Iman yang benar menyelamatkan manusia.
Sebab ada iman yang salah, yakni seperti Tomas, iman dari melihat.
Iman dari melihat tidak berbahagia, percaya Tuhan hanya saat ditolong, namun saat diizinkan Tuhan tidak tertolong maka tidak lagi percaya pada Tuhan.
Setan berusaha menghalangi manusia untuk mendapat iman yang benar, yakni dengan cara mengganggu saat-saat pemberitaan Firman Tuhan.
- Gembala tidak lagi menyampaikan Firman Pengajaran benar, tetapi hanya lawakan, pengetahuan, ilustrasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, yang hanya membangkitkan emosi daging dan tidak menghasilkan iman.
- Sidang jemaat diganggu dengan main-main, mengantuk saat pemberitaan Firman, sehingga tidak menghasilkan iman.
Setan menghalangi mulai saat kita akan berangkat ibadah, kemudian terlebih saat pemberitaan Firman.
Mengantuk saat pemberitaan Firman adalah gangguan roh najis, karena begitu sampai pada 'ayat terakhir' rasa kantuk menghilang. Lawan rasa mengantuk!
Mazmur 118:19-21
118:19. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
Kalau puji-pujian kita benar (diurapi Roh Kudus), maka akan menggairahkan kita saat pemberitaan Firman.
Saat-saat beribadah dan mendengar Firman = kita sedang antri masuk pintu gerbang Surga.
Teriakan (kerinduan) dan tangisan kita biarlah untuk pembukaan Firman,supaya kita bisa mengerti dan menerima Firman, sampai dipraktekkan dan menjadi iman dalam hidup.
Kalau kita bisa menerima pembukaan Firman (Firman menjadi iman dan dipraktekkan), maka kita akan mengalami pembukaan pintu-pintu di dunia ini, sampai pembukaan pintu Surga.
Periksa mulai sekarang, apakah pintu gerbang Surga sudah terbuka bagi kita?
Kejadian 28:16-17
28:16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
Pintu gerbang Surga = bait Allah, tempat kita beribadah dan melayani Tuhan.
Bukti pintu gerbang Surga sudah terbuka bagi kita:kita selalu berada di bait Allah = kita bisa SETIA dan TANGGUNG JAWABdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Hati-hati! Seringkali kita suka berlama-lama di dunia namun sangat tidak betah untuk beribadah dan melayani di bait Allah.
Kalau pintu Surga saja sudah terbuka bagi kita, pintu-pintu yang di dunia pasti juga akan Tuhan bukakan bagi kita.
- Meja Roti Sajian = Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Roti menunjuk pada Firman Pengajaran benar (tumpukan roti 6-6 = 66 buku dalam Alkitab).
Korban curahan menunjuk pada korban Kristus.
Kerinduan Tuhan adalah untuk mengisi kehidupan kita dengan Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci, yakni lewat ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, supaya kita tidak menjadi buli-buli tanah liat yang hancur tetapi menjadi buli-buli emas dengan iman yang permanen/sempurna.
Matius 26:1-2
26:1. Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nyaitu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
26:2 "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah,maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."
Dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci;
- Perjamuan Suci = Allah menjadi daging.
- Pendalaman Alkitab = Firman Tuhan diulang-ulang sampai mendarah-daging dalam kehidupan kita.
Kegunaannya:
- Filipi 3:1-2
3:1. Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. (3-1b) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
Firman diulang-ulang (mendalam) untuk memberi kepastian iman= meneguhkan iman kita, sehingga kita tidak diombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran palsu = menghasilkan IMAN yang TEGUH.
Penting pendalaman Alkitab, supaya iman kita tidak gugur, tetap teguh sampai Tuhan datang kedua kali.
- Maleakhi 3:2-3
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Pendalaman Alkitab untuk menyucikan noda (dosa di luar) dan karat (dosa di dalam batin), supaya pelayanan kita berkenan dan tahan sampai kedatangan Yesus kedua kali, kita terangkat dan bersama Dia selamanya.
Imam-imam HARUStekun dalam pendalaman Alkitab, sampai kita ditampilkan seperti emas dan perak pilihan.
Tekun saja tidak cukup, kita harus sampai mengalami penyucian.
Amsal 10:20
10:20. Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak pilihan = Lidah/perkataan yang benar, tidak berdusta, tidak menutup-nutupi sesuatu.
Kalau tidak mau tekun dalam pendalaman Alkitab atau tidak mau disucikan, maka pasti diisi dengan dusta/tipu muslihat, menyembunyikan dosa, sampai membunuh.
Matius 26:3-4
26:3 Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
26:4 dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuhDia.
Emas = kasih Allah, taat dengar-dengaran.
Kalau jujur, pasti ada kasih/ketaatan (tidak melawan).
Kalau tidak jujur, pasti tidak ada kasih, hanya diisi dusta dan kebencian/pembunuhan.
Hagai 2:7-9
2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Perak dan emas = kehidupan yang dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir.
Perak dan emas adalah kepunyaan Tuhan, artinya:
Sekalipun bumi bergoncang dalam berbagai krisis, pelayan Tuhan bagaikan perak dan emas tetap dipelihara dan dilindungi Tuhansecara langsung, tetap dalam damai sejahtera,sampai perak dan emas sungguh-sungguh menjadi milik Tuhan (mempelai Tuhan) selamanya.
- Buli-buli emas berisi manna = IMAN yang SEMPURNA/PERMANEN.
Iman kita bisa menjadi sempurna seperti emas murni lewat ujian iman.
I Petrus 1:6-7
1:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Jangan adanya ujian membuat kita tidak percaya Yesus ataupun undur dari ketekunan!
Tujuan Tuhan dengan adanya ujian adalah untuk meningkatkan iman kita.
Contoh: Ayub.
Ayub 1:1-3
1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Ayub adalah kehidupan yang hebat secara jasmani dan rohani.
Namun, mengapa Tuhan izinkan ujian? Karena iman Ayub belum sempurna, buktinya:
- Sering berkeluh kesah.
Ayub 3:1
3:1. Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.
- Sering putus asa, kecewa, sampai minta mati, juga mudah bangga.
Ayub 3:11
3:11. Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
Orang putus asa dan kecewa = merasa diri mampu/hebat, sehingga saat apa yang diharapkan tidak tercapai, ia mudah putus asa dan kecewa.
- Merasa diri benar sehingga menyalahkan Tuhan dan sesama.
Ayub 32:1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Itu sebabnya, Tuhan izinkan Ayub mengalami ujian habis-habisan supaya Ayub bisa memiliki iman yang sempurna (emas).
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Hasil ujian iman:
Yakobus 5:10-11
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
- Tekun.
Apapun yang terjadi, tetap tekun, terutama ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (penggembalaan).
- Sabar.
- Sabar dalam penderitaan.
Jangan mengomel, tetapi tetap mengucap syukur selalu kepada Tuhan! - Sabar menunggu waktu Tuhan.
Jangan mencari jalan keluar sendiri!
Jalan keluar di luar Firman = jalan buntu dan kebinasaan.
- Tabah.
II Korintus 5:6-7
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Tabah = apapun keadaan kita, diberkati ataupun dalam kehancuran;
- Kita hanya mengaku tanah liat yang tidak layak dan tidak mampu.
Kalau berhasil, semua karena pertolongan Tuhan saja, kita hanya tanah liat yang tidak mampu apa-apa, tidak ada kehebatan apa-apa.
Kalau gagal, sudah selayaknya karena kita memang hanya tanah liat.
- Kita tetap hanya memandang dan menyembah Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan.
Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan juga mengulurkan tangan belas kasihNya pada kita = Kita hidup dalam anugerah Tuhan, dan Tuhan akan mengadakan mujizat dalam kita.
Tuhan mampu mengadakan mujizat secara dobel, secara jasmani Tuhan mampu memulihkan kehancuran kita, secara rohani Tuhan akan mengubah kita sampai sama sempurna seperti Dia.
Tuhan memberkati.