Markus 10:45, Yesus memberikan 2 teladan dalam pelayanan yang benar:- Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.
Artinya: pelayanan yang benar hanya untuk melakukan kewajiban sesuai firman Allah, dan tidak menuntut hak sedikitpun.
Kita sering kali merasa melayani, tetapi sebenarnya minta dilayani, yaitu ketika kita melayani dengan menuntut hak. Orang yang menuntut hak, akan memunculkan kedurhakaan.
Akibatnya, terjadi kemerosotan, bahkan sampai kebinasaan.
Melayani (melakukan kewajiban utama) dalam keluarga: - Suami = melayani istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar kepada istri.
- Istri = tunduk kepada suami dalam segala sesuatu.
- Anak = taat dengar-dengaran kepada orang tua.
Jika kita bisa melakukan kewajiban yang utama, pasti kewajiban yang lain bisa terpenuhi.
Melayani dalam penggembalaan: - Gembala = memberi makanan firman Allah dan menaikkan doa penyahutan bagi domba-domba. Kehidupan yang tergembala dengan baik, akan mengalami kuasa doa syafaat dari Gembala Agung dan doa penyahutan dari gembala di bumi, sehingga hidupnya terjamin dan terpelihara.
- Domba = makan firman penggembalaan.
Melayani dalam kehidupan di dunia: - Kita melayani sesuai dengan profesi kita di dunia.
Jika kita sudah melakukan kewajiban seperti yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita, hak kita berada di tangan Tuhan, tidak bisa diganggu gugat, sebab Tuhan tidak pernah menipu kehidupan kita.
- Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang.
Artinya: pelayanan yang benar harus ditandai dengan pengorbanan.
Yohanes 2:19-21 Yesus mati di kayu salib supaya terjadi pembangunan Bait Allah rohani, yaitu Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Sorga. Untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, kita harus mengorbankan segala sesuatu, kecuali firman pengajaran yang benar.
Pelayanan Yesus, yang tanpa menuntut hak dan penuh dengan pengorbanan-pengorbanan, disebut juga
pelayanan salib = pelayanan kematian.
Praktik pelayanan kematian bersama dengan Yesus:
- I Petrus 4:1, bertobat (= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah) dan hidup dalam kebenaran.
- Kolose 3:1-3, mengutamakan perkara sorga, yaitu firman Tuhan, ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.
I Timotius 4:8-10, ibadah pelayanan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan, karena mengandung dua janji: - Janji pemeliharaan untuk hidup sekarang.
Janji pemeliharaan ini seperti yang sudah dialami oleh bangsa Israel, selama 40 tahun berada di padang gurun tetapi tetap dipelihara oleh Tuhan. Jangan kita melayani Tuhan tetapi tetap terikat kepada dunia. Jika kita terikat pada dunia, kita akan menyembah antikris dan akhirnya tertinggal dan binasa. - Janji untuk hidup yang akan datang, kehidupan kekal.
- Wahyu 20:6, kita menjadi imam dan raja, beribadah dan melayani Tuhan.
Wahyu 22:5,3.
- I Petrus 2:19, sengsara daging tanpa dosa = sengsara daging bersama / karena Yesus = percikan darah. Bentuk-bentuk percikan darah bisa berupa ujian = masalah-masalah dalam segala aspek kehidupan kita, bisa berupa fitnahan.
Yang terpenting saat percikan darah: pertahankan kebenaran. Jika kita bisa tetap hidup benar dalam percikan darah, Tuhan akan memberikan Roh Allah, sinar kemuliaan dalam hidup kita.
Kegunaan Roh Allah / Roh Kemuliaan: - Memberikan kekuatan ekstra untuk bertahan, bahkan bisa berbahagia. Bertahan = tidak berbuat dosa.
- Yohanes 11:40-44 Mengadakan mujizat, sampai mujizat terbesar, keubahan hidup. Banyak kehidupan yang busuk:
- Petrus, menyangkal Tuhan.
- Thomas, tidak percaya pada lambung yang telah ditombak.
- Maria Magdalena, dirasuk oleh 7 setan, hidup najis.
Tetapi ketika Roh Kemuliaan Tuhan disinarkan kepada kita, kehidupan kita akan dipulihkan oleh Tuhan. Ada mujizat terakhir: kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Tuhan memberkati!