Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:13-16
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos, mengalami sengsara daging bukan karena berbuat dosa, tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus, sehingga rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring yang menjadi 2 wujud nyata, yaitu:
- Tujuh kaki dian dari emas, yaitu gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita Surga.
- Pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga.
Demikian juga jika hidup kita, nikah kita, ibadah pelayanan kita ditandai dengan sengsara daging tanpa dosa, maka kita juga akan bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring, yaitu firman penggembalaan yang benar, yang keras, dan lebih tajam dari pedang bermata dua, yang diulang-ulang sehingga mampu untuk menyucikan dan mengubahkan gereja Tuhan sampai menjadi mempelai Tuhan yang sempurna (kaki dian emas yang bercahaya).
Ada 4 wujud/ kenyataan penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan:
- [ayat 13] Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
- [ayat 14] Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja.
- [ayat 15] Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil.
- [ayat 16] Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.
ad. 1. Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
Wahyu 1:13
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Tandanya:
- Berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki.
- Dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Kita masih membahas tanda yang pertama, yaitu berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, artinya:
- Perbuatan kebenaran dan kebajikan.
- Pakaian Imam Besar untuk mengadakan pelayanan pendamaian.
Imamat 16:1-4
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
16:2 Firman TUHAN kepadanya: “Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
16:3 Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.Keluaran 28:39
28:39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.Jubah yang panjang sampai di kaki sama dengan pakaian pelayanan, adalah pakaian putih bermata-mata. Ini menunjuk pada pakaian kesucian dan dalam urapan Roh Kudus.
Yesus sebagai Imam Besar memakai pakaian putih bermata-mata dan duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, sama dengan tempat yang maha tinggi, untuk memonitor setiap pelayan Tuhan, memperhatikan setiap imam-imam dan raja-raja dengan pandangan belas kasihan. Tuhan memperhatikan untuk menolong, memelihara, mengangkat, sampai melakukan segala-galanya bagi kehidupan kita.
Jika kita sebagai imam-imam dan raja-raja memakai pakaian putih bermata-mata, yaitu hidup suci dalam urapan Roh Kudus, maka pandangan kita hanya tertuju pada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Matius 6:31-34
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Bukti mata hanya memandang Yesus adalah tidak ada kekuatiran lagi.
Ada 2 macam kekuatiran:
- Kekuatiran tentang perkara jasmani, yaitu kebutuhan hidup sehari-hari, kebutuhan masa depan.
1 Korintus 7:32
7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
Juga kekuatiran tentang jodoh. Saat belum menikah adalah kesempatan untuk memusatkan perhatian sepenuhnya kepada Yesus.
Lukas 21:25-26
21:25 “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Juga kekuatiran menghadapi krisis di dunia, pencobaan di segala bidang.
Kekuatiran ini menimbulkan kematian secara tubuh. Nanti pembunuh utama manusia di dunia adalah ketakutan/ kekuatiran/ stres. Juga menyebabkan kematian rohani, kering rohani, sampai kematian kedua di neraka.
- Kekuatiran tentang perkara rohani.
Matius 10:17-19
10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
Yaitu kekuatiran tentang sengsara yang akan kita hadapi karena Tuhan. Jangan sampai takut, melainkan kita harus bersaksi untuk menolong kehidupan yang lain.
Yohanes 14:1-2
14:1 “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Juga kekuatiran untuk bisa masuk Surga. Gejalanya adalah kuatir tentang tempat tinggal di dunia.
Kita harus siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali, lewat pandangan hanya tertuju kepada Dia saja.
Lukas 10:40-41
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
Kekuatiran bukan hanya melanda orang di luar Yesus, tetapi juga melanda anak Tuhan sebab:
- Melayani tanpa makan firman pengajaran yang benar (perkataan Yesus sendiri).
- Tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Marta menempatkan dirinya sendiri sebagai kepala, mengandalkan kepandaian, kekayaan, kekuatan sendiri.
Praktek pelayan Tuhan yang kuatir:
- Sibuk mencari perkara duniawi, sehingga tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
- Tidak bisa hidup benar, tidak bisa hidup sesuai firman.
- Bersuasana kutukan/ duri-duri, yaitu letih lesu, beban berat, kesusahan, kepahitan, air mata, stres, bahkan sampai kebinasaan selamanya.
Lukas 13:1113:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
Keadaan pelayan Tuhan yang kuatir adalah seperti perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah, hidupnya selalu dalam tanda tanya, tidak ada kepastian terutama tentang Yesus/ firman pengajaran yang benar. Kalau banyak tanda tanya tentang firman pengajaran, maka pasti banyak air mata.
Akibat kuatir adalah dicap 666 oleh antikris, yaitu tubuhnya daging, jiwanya daging, rohnya daging, tidak mengalami keubahan hidup sampai dibinasakan selamanya bersama antikris.
Sikap yang benar sebagai pelayan Tuhan adalah memakai pakaian putih bermata-mata, yaitu hidup suci dalam urapan Roh Kudus, sehingga mata hanya tertuju pada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Ini sama dengan menyerahkan segenap hidup kepada Tuhan sehingga tidak ada lagi kekuatiran.
1 Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.Menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan sama dengan mencari lebih dulu Kerajaan Surga dan kebenarannya, artinya:
- Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara, sama dengan setia dan benar dalam ibadah pelayanan, setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Tergembala dengan benar dan baik, selalu berada di kandang penggembalaan (Ruangan Suci). Di dalamnya terdapat 3 macam alat:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tidak ada tempat untuk menjamah hidup kita.
Kalau kita tergembala, maka Yesus tampil sebagai Gembala Baik yang menyerahkan nyawaNya bagi kita, untuk memelihara tubuh, jiwa, roh kita. Semua akan ditambahkan kepada kita lewat kayu salib, sampai kita berkelimpahan dan mengucap syukur. Juga ada pemeliharaan jiwa dan roh sehingga kita tenang dan damai sejahtera.
Yesus yang mulia jadi buruk di kayu salib, supaya kita yang buruk bisa menjadi mulia.
Matius 6:27
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?Jika Tuhan memberikan perpanjangan umur, biar kita gunakan setiap detak jantung hidup kita untuk aktif dalam pembangunan tubuh Kristus, apa pun yang harus kita korbankan.
Mazmur 37:5
37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Keluaran 2:6
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: “Tentulah ini bayi orang Ibrani.”
Posisi setiap hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus adalah seperti bayi Musa di tangan putri Firaun. Artinya selalu berhadapan dengan maut, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sesuatu yang tidak indah, sesuatu yang mustahil, juga sengsara/ kematian.
Bayi yang tidak berdaya apa-apa hanya bisa menangis, merasa tidak bisa apa-apa, merasa tidak mampu, hanya berharap pada belas kasih dan anugerah Tuhan. Hasilnya adalah Tuhan yang turun tangan bertindak:
- Tangan anugerah Tuhan mengangkat Musa dari air, artinya tangan anugerah Tuhan sanggup memelihara hidup kita di tengah kemustahilan.
- Tangan anugerah Tuhan mengangkat Musa menjadi anak raja, artinya masa depan yang indah, berhasil, dan bahagia. Kita juga dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- Tangan anugerah Tuhan menyucikan dan mengubahkan kita sedikit demi sedikit.
Ulangan 34:6
34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
Yudas 1:9
1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: “Kiranya Tuhan menghardik engkau!”
Sampai kita menjadi sama mulia dengan Tuhan saat kedatanganNya kedua kali. Yang mati dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, yang hidup diubahkan dalam sekejap mata, untuk menjadi satu tubuh dan menyambut Yesus di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.