Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 14 secara keseluruhan dalam susunan Tabernakel menunjuk pada 7 kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian, yaitu sengsara daging yang harus dialami gereja Tuhan (memikul salib) bersama Yesus. Sengsara ini juga ditujukan sebagai penyucian terakhir, sehingga gereja Tuhan mencapai kualitas sempurna sebagai mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 14:1-5 menunjuk pada pengikutan kita kepada Yesus.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus, Anak Domba Allah, harus ditandai dengan percikan darah (pengikutan salib), sehingga terjadi peningkatan penyucian sampai ke bukit Sion (kualitas kesempurnaan sebagai mempelai wanita Sorga).
Wahyu 14:2-5 menunjuk 7 fakta pengikutan gereja Tuhan yang ditandai dengan percikan darah, sampai mencapai kualitas kesempurnaan (bukit Sion):
- Ayat 2a: bagaikan desau air bah.
- Ayat 2b: bagaikan deru guruh yang dahsyat.
- Ayat 2c: bagaikan bunyi kecapi.
- Ayat 3: bagaikan bunyi nyanyian baru.
- Ayat 4a: murni bagaikan perawan.
- Ayat 4b: korban-korban sulung bagi Allah.
- Ayat 5: tidak berdusta = tidak bercela.
Ad. 2. Deru guruh yang dahsyat.
Keluaran 20:18-1920:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:19 Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."Deru guruh yang dahsyat = deru guruh mengguntur.
Ini dikaitkan dengan Tuhan yang sedang berbicara kepada Musa = Tuhan sedang memberikan firman yang dikatakanNya. Firman yang merupakan perkataan Yesus = firman yang dibukakan rahasiaNya oleh Roh Kudus, yaitu ayat menerangkan ayat lain dalam Alkitab, firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ada firman penginjilan untuk melahirkan kita kembali menjadi bayi rohani, tetapi ada juga firman pengajaran untuk mendewasakan kerohanian kita. Salib dan pedang tidak bisa dipisahkan dari pengikutan kita kepada Yesus. Pengikutan kita pada Yesus yang didorong oleh firman penginjilan adalah tahap pertama. Kita dibawa untuk percaya Yesus, bertobat, dibaptis, dan diberkati Tuhan. Namun, belum cukup, pengikutan kita harus ditingkatkan menjadi pengikutan yang didorong oleh firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang membawa kita sampai pada kualitas sempurna (mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai).
Wahyu 19:619:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.Kita masuk dalam himpunan besar orang banyak, himpunan tubuh Kristus, mempelai wanita yang sempurna, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan, sampai kita masuk Firdaus dan Yerusalem baru selamanya. Kita menjadi satu kesatuan, satu tubuh dengan satu suara, "Haleluya".
Penginjilan penting, namun perlu dilanjutkan pada firman pengajaran. Sidang jemaat di akhir zaman sangat butuh firman pengajaran benar yang keras dan kuat untuk:
- menghadapi tantangan dan rintangan yang semakin dahsyat (seperti naik gunung), bahkan menghadapi Antikris, dan
- mencapai kualitas sempurna sebagai mempelai wanita Tuhan.
Waktu Musa menerima dua loh batu, ada kilat sabung menyabung, sangkakala berbunyi, gunung berasap, dan guruh mengguntur.
- Kilat = cahaya kemuliaan, yaitu cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah, untuk menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat. Kita bisa menyadari dosa, menyesal, mengaku dosa, dan menerima pengampunan dosa. Kita bisa hidup benar dan bebas dari maut. Kalau firman bisa menyatakan dosa dan menyucikan kita, maka kita bisa merasakan hadirat Tuhan yang nyata dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga di tengah sidang jemaat.
- Deru guruh yang dahsyat/ mengguntur = firman pengajaran menegor dengan keras supaya kita tidak mengulang-ulangi dosa, tidak jatuh bangun dalam dosa. Kita bisa hidup suci.
- Sangkakala yang berbunyi = firman pengajaran benar menjadi komando apa yang harus kita lakukan, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman pengajaran menjadi nasehat atau tuntunan tangan Tuhan, sekaligus sebagai jalan keluar untuk segala masalah yang bahkan sudah menggunung dan mustahil sekalipun.
2 Timotius 4:1-24:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.Pesan Rasul Paulus untuk sidang jemaat agar dapat dipersiapkan dan mencapai kualitas sempurna. Paulus menasihati dan memberi teladan pada Timotius dengan sungguh-sungguh, "
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." Seperti kilat, guruh, dan sangkakala yang diulang-ulang, demikian pula firman harus diulang-ulang. Firman yang diulang adalah panjang sabar Tuhan yang memberi kesempatan bagi mereka yang belum bisa menerima firman, bagi mereka yang belum bisa taat dan praktek firman. Seorang gembala juga harus sabar untuk mengulangi firman.
Filipi 3:18,1b-23:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakankepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:1b Menuliskan hal ini lagikepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,Paulus menasihati dan memberi teladan lebih dulu. Paulus mengulangi firman bahkan sambil menangis karena terlalu banyak yang belum praktek Firman. Rasul Paulus tidak merasa berat dan tidak malu untuk memberitakan ataupun menuliskan firman berulang-ulang, untuk memberi kepastian iman bagi sidang jemaat, sehingga mampu menghadapi ajaran-ajaran palsu. Kita harus sungguh-sungguh mendengar dan menerima firman yang diulang-ulang seperti deru guruh yang dahsyat, sampai mendapat iman yang teguh, yang dahsyat bagaikan deru guruh, untuk menghadapi auman singa yang dahsyat (pencobaan, ajaran palsu, dsb.).
Di mana kita bisa mendengar firman pengajaran yang dahsyat, sehingga kita bisa mengalahkan auman singa yang dahsyat? Petrus dulunya dia juga kalah terhadap auman singa sampai menyangkal Yesus, namun kemudian Petrus bisa tergembala dan menuliskan pengalamannya.
1 Petrus 5:8-95:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.Kita harus tergembala dengan benar dan baik. Syaratnya adalah:
- Kita harus menjadi saksi penderitaan Kristus = siap mengalami percikan darah/ sengsara daging/ memikul salib bersama Yesus.
1 Petrus 5:1
5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
Tanpa salib, kita tidak pernah bisa mantap dalam penggembalaan.
Kita memikul salib untuk:
- Masuk pintu kandang penggembalaan (Ruangan Suci), yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Ketekunan dalam kebaktian umum. Roh Kudus menyegarkan, sehingga kita tidak haus.
- Kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Firman dan perjamuan suci menjadi makanan, sehingga kita tidak lapar.
- Kebaktian doa penyembahan. Kita menerima kasih Allah.
Tubuh, jiwa, dan roh kita melekat kepada Allah Tritunggal. Kita duduk (tidak beredar-edar), sementara Tuhan yang bekerja bagi kita. Kita punya kekuatan penuh (kekuatan dari Tuhan) untuk melawan singa yang beredar dan mengaum. Kita tidak akan jatuh dalam dosa, dan kita tidak tersesat.
- Tidak memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengar ajaran palsu, gosip, suara asing, dsb.
Kita hanya mendengar satu suara (firman pengajaran benar), sehingga kita punya kekuatan yang bertambah-tambah untuk menghadapi auman singa. Auman singa = penderitaan, kelaparan, rayuan, kemustahilan, dsb. Kalau suara Tuhan lebih keras dari auman singa, kita tidak akan kecewa, tidak akan putus asa ataupun meninggalkan Tuhan. Kita bisa berbahagia di tengah penderitaan, dalam kelaparan sekalipun.
- Kita harus memiliki hati yang sukarela dan dengan pengabdian diri, tidak terpaksa, tidak dipaksa ataupun memaksa, tetapi karena mengasihi Tuhan.
1 Petrus 5:2
5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Dengan hati sukarela, kita bisa melayani Tuhan dengan sukacita, tidak bersungut, tidak mengomel, tidak sedih, tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan. Kalau kita mengasihi Tuhan, kita pasti rela berkorban apa pun untuk Tuhan. Kita tidak bisa dihalangi apa pun, dan tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan jasmani, malahan kita selalu siap untuk berkorban apa saja bagi Tuhan (waktu, tenaga, pikiran, dsb.). Kecuali satu, yaitu firman pengajaran benar, tidak boleh dikorbankan.
Kisah Para Rasul 20:24
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Rasul Paulus melayani Tuhan dengan rela berkorban apa pun, bahkan tidak menghiraukan nyawanya. Ini sama dengan memiliki iman yang teguh, sehingga Paulus bisa mencapai garis akhir, sampai masuk Firdaus dan Yerusalem baru selamanya.
- Tidak memerintah, tidak berkuasa, tidak bertangan besi, tetapi menjadi teladan iman.
1 Petrus 5:3
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Ibrani 13:7-9
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Teladan iman seorang gembala adalah menyediakan makanan rohani bagi sidang jemaat sampai garis akhir hidupnya, termasuk menaikkan doa penyahutan bagi sidang jemaat.
Teladan iman sidang jemaat adalah makan dan menikmati makanan rohani (firman), berpegang teguh pada satu firman pengajaran benar, tidak mengubah firman, tidak bimbang, apa pun yang sedang kita hadapi saat ini. Saat menghadapi pencobaan (auman singa yang dahsyat) dan kemustahilan, kita tetap percaya dan berharap sepenuh pada Tuhan.
1 Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Tujuannya adalah supaya kita mendapat iman yang teguh, teruji, murni bagaikan emas, bahkan sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Bukti kita memiliki iman yang teguh, yang dapat mengalahkan auman singa yang dahsyat:
- Kita bisa menyerahkan segala kekuatiran dan kebimbangan kepada Tuhan, sehingga kita merasa damai sejahtera, enak dan ringan.
1 Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kita merasa enak dan ringan = jiwa dan roh kita terpelihara. Lebih lagi, Tuhan juga pasti memelihara kita secara jasmani, sampai kita bisa mengucap syukur pada Tuhan, bisa menjadi berkat bagi orang lain. Seperti bayi yang sedang digendong ibunya, kita merasa tenang dan kenyang jika kita bisa duduk dalam penggembalaan.
- Kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat = rendah hati dan taat dengar-dengaran.
1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Kita mengulurkan tangan iman = percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tanganNya yang kuat pada kita, tepat pada waktuNya untuk menolong, menyembuhkan (perempuan yang pendarahan 12 tahun), mengangkat (Daniel), serta menjadikan semua indah.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Jangan mau lebih pandai dari Tuhan. Tuhan selalu tepat waktu! Tuhan yang aktif, kita hanya perlu tekun dan sabar untuk menunggu waktu Tuhan. Contoh: seperti Ayub yang tetap tekun dan sabar, seperti anak kecil yang tidak jemu-jemu berdoa, seperti permohonan janda kepada hakim yang lalim. Kita berdoa dengan tidak mengenal waktu (siang dan malam), sampai Tuhan berbelas kasih.
Hasilnya adalah:
- Allah Roh Kudus (Roh Penolong) menolong tepat pada waktuNya (Ibrani 4:16).
- Allah Bapa mengulurkan tanganNya untuk menjadikan semua indah pada waktuNya (Pengkhotbah 3:11).
- Anak Allah mengangkat kita tepat pada waktuNya (1 Petrus 5:6). Kita diangkat = kita diubahkan menjadi takut akan Tuhan.
Keluaran 20:20
20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
Keubahan dimulai dari takut akan Tuhan = takut berbuat dosa.
1 Petrus 5:4
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Kita terus diubahkan dalam penggembalaan sampai kita menerima mahkota kemuliaan saat Yesus datang kedua kali. Kita sempurna sebagai mempelai wanita Tuhan dan diangkat naik ke awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita bisa masuk Firdaus sampai Yerusalem baru selamanya.
Tuhan memberkati.