Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 2-3 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada 7 kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian, artinya adalah penyucian terakhir dari gereja Tuhan, sampai gereja Tuhan sempurna seperti Yesus dan tidak bercacat cela, menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Ada 4 sarana penyucian:
  1. Darah Yesus, menunjuk pada penyucian dosa masa lalu. Dalam Tabernakel menunjuk pada Halaman Tabernakel.
  2. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, menunjuk pada penyucian dosa masa sekarang. Dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Suci.
  3. Hajaran. Firman merupakan uluran tali kasih Allah, jika ditolak maka akan dipintal menjadi cambuk. Ini juga menunjuk pada penyucian dosa masa sekarang.
  4. Pengharapan akan kedatangan Yesus kedua kali.

ad. 4. Pengharapan akan kedatangan Yesus kedua kali.
Ini sama dengan penyucian masa yang akan datang. Dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Maha Suci.

1 Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.


Banyak pengharapan dan cita-cita di dunia, tetapi semua harus mengarah/ memuncak pada pengharapan untuk kita bisa menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.

Syarat supaya bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali:
  1. Harus tekun.
    Roma 8:25
    8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

    Kisah Rasul 2:41-42
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Di zaman hujan awal ada 3 macam ketekunan
    • Ketekunan dalam persekutuan, menunjuk Pelita Emas.
    • Ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti, menunjuk Meja Roti Sajian.
    • Ketekunan dalam doa, menunjuk Mezbah Dupa Emas.

    Gereja hujan akhir harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, dalam kandang penggembalaan.
    • Pelita Emas, menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya.
    • Meja Roti Sajian, menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan Perjamuan Suci.
    • Mezbah Dupa Emas, menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
    Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita bisa tenang. Sehancur apa pun keadaan kita, dalam kandang penggembalaan kita masih bisa dipulihkan.

    Penggembalaan adalah masalah hati nurani, bukan otak. Kalau kita memiliki hati nurani yang baik, maka gembala bisa menggembalakan domba-domba dengan benar dan baik, dan kita bisa digembalakan dengan benar dan baik.

    Mengapa harus tekun di kandang? Hanya domba yang berada di kandang yang dihitung oleh Tuhan.
    Yehezkiel 20:37
    20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

    Keberhasilan pemberitaan firman Allah oleh seorang gembala bukan hanya membuat domba menangis, dll, tetapi bagaimana domba bisa masuk kandang.

    Ibrani 10:36-38
    10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
    10:37 “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
    10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.”


    Banyak kebutuhan kita di akhir jaman, bahkan meningkat, tetapi semua sudah tercakup di dalam ketekunan. Baik untuk kebutuhan jasmani di dunia maupun kebutuhan untuk kita bisa sempurna seperti Yesus dan bisa menyambut kedatanganNya kedua kali, itu sudah tercakup dalam ketekunan dalam penggembalaan.

  2. Harus suci seperti Yesus suci, sampai kita sempurna seperti Yesus sempurna.
    1 Yohanes 3:2-3
    3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
    3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.


    Sama seperti Yesus berarti harus persis, tidak boleh berbeda sedikit pun.

    Kita bisa suci seperti Yesus suci sampai sempurna seperti Yesus sempurna lewat percikan darah.

    Imamat 16:14
    16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.

    Ada dua kali 7 percikan darah:
    • Percikan darah di atas Tabut Perjanjian, sama dengan sengsara yang dialami Yesus sampai mati di kayu salib, untuk menyelamatkan dan menyempurnakan gereja Tuhan.
    • Percikan darah di depan Tabut Perjanjian, sama dengan sengsara daging karena Yesus yang dialami gereja Tuhan.
    Gereja Tuhan harus rela mengalami sengsara daging bersama Yesus, untuk mengalami penyucian terakhir supaya sempurna seperti Yesus.

    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.


    Percikan darah menghasilkan 2 hal:
    • Penyucian terakhir dari dosa-dosa yang seringkali tidak disadari.
      Ayub 1:1-3
      1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
      1:2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
      1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.


      Ayub 32:1-2
      32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

      Ayub memiliki dosa yang tidak disadari, yaitu dosa kebenaran diri sendiri. Artinya kebenaran di luar Alkitab, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan, atau menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik.

      Ayub 10:11-12
      10:11 Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat.
      10:12 Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.

      Tetapi dalam penderitaan, Ayub ingat bahwa hidupnya hanya kasih setia Tuhan. Ayub bisa melembut dan menyadari kesalahannya.

      Ayub 42:5-6
      42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”

      Ayub mengaku hanya tanah liat yang hidup dalam tangan kasih setia Sang Pencipta. Ayub berani mencabut perkataan-perkataannya yang salah. Hasilnya tangan kasih setia Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita dua kali lipat, jasmani dan rohani, sampai kita sempurna seperti Dia.

    • Roh kemuliaan yang mengubahkan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani, seperti bayi yang baru lahir.
      Tabiat bayi adalah jujur dan percaya. Bayi hanya minum air susu yang murni dan rohani, yaitu firman penggembalaan. Bayi hanya menangis menyembah Tuhan, hidup dalam tangan kasih setia Tuhan.

      Hasilnya:
      1. Tuhan yang menentukan mati dan hidup kita. Tuhan yang memelihara kehidupan kita di tengah segala kesulitan.
        Keluaran 2:6
        2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: “Tentulah ini bayi orang Ibrani.”

      2. Tuhan yang membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.
        Pengkhotbah 3:11
        3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

      3. Tangan kasih setia Tuhan yang memandikan, yaitu mengubahkan sampai suatu waktu sempurna seperti Yesus. Mujizat jasmani juga akan terjadi.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 22 Mei 2016 (Minggu Pagi)
    ... lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata Tuan tuan bukakanlah kami pintu Tetapi ia menjawab Aku berkata kepadamu sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. Mengapa sudah melayani tetapi menghadapi pintu Sorga tertutup Korintus Sebab ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Januari 2023 (Sabtu Sore)
    ... dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. . Ya TUHAN berikanlah kemenangan kepada raja Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru Disebut imam dan raja karena Tuhan menghendaki imam yang selalu menang atas dosa tantangan rintangan halangan dan sebagainya sehingga kita menjadi imam dan raja yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 31 Januari 2009 (Sabtu Sore)
    ... menghasilkan kelakuan hidup yang jasmani. Ibadah daging adalah ibadah yang tidak mengutamakan firman pengajaran. Praktek ibadah jasmani adalah Suka jalan-jalan artinya tidak tergembala. Jubah panjang ini adalah jubah ibadah tetapi dipakai untuk jalan-jalan. Bisa dimulai dari gembalanya sendiri tidak tergembala juga jemaat tidak tergembala. Tidak tergembala tanpa firman. Matius Akibat tidak tergembala ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 22 April 2011 (Jumat Sore)
    ... berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa. Baptisan air yang menghasilkan hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 September 2021 (Minggu Pagi)
    ... wanita boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Wanita menjadi kepala atas laki-laki sehingga Yesus tidak bisa menjadi Kepala akibatnya setan dan nabi palsu yang akan berkuasa menjadi kepala. Urutan kedudukan yang seharusnya Yesus adalah kepala laki-laki dan laki-laki menjadi kepala dari wanita Korintus . Timotius - Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Desember 2022 (Minggu Pagi)
    ... cungkillah dan buanglah itu karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. Dosa sandungan adalah penyebab orang lain berbuat dosa. Sandungan terbesar bukan sandungan dari luar sekalipun ada tetapi dari dalam diri sendiri yaitu mata kaki tangan. Mata kaki ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Juli 2017 (Sabtu Sore)
    ... mengalami penyucian hati dan seluruh hidup kita. Orang Farisi dan ahli Taurat hanya memperhatikan perkara luar jasmani sehingga tidak mengutamakan firman pengajaran tidak memperhatikan makanan firman tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman. Akibatnya adalah dikecam oleh Tuhan sehingga harus mengalami celaka. ad. . Celaka pertama orang Farisi membayar perpuluhan tetapi ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Januari 2019 (Kamis Sore)
    ... roh jahat dan roh najis yang mengarah pada pembangunan kota Babel mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan dalam satu jam. Supaya bangsa Kafir tidak masuk dalam pembangunan Babel maka bangsa Kafir harus masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita Sorga yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya jikalau engkau tidak bertobat. Yesus sebagai Imam Besar juga mencela sidang jemaat Efesus karena telah kehilangan kasih mula-mula. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Agustus 2012 (Senin Sore)
    ... menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu pergilah ia. 'menjadi murid Yesus' menerima pengajaran Yesus. Markus . Karena itu Yusuf orang Arimatea seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Yusuf Arimatea adalah orang kaya dan orang terkemuka. Yusuf Arimatea menguburkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.