Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 13:9-1013:9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
13:10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Ayat 1-10 adalah tentang Antikris dan penganiayaan yang dilakukan Antikris.
Jalan keluar untuk menghadapi penganiayaan dan pembunuhan massal saat Antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun adalah iman dan ketabahan orang-orang kudus.
Contoh: iman dari Abraham sebagai Bapa Iman.
Ada 3 tingkatan iman dari Abraham:
- Tingkat 1: Iman dan Ketaatan.
Ibrani 11:8-10
11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asingdan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Kejadian 12:1-4
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Abraham percaya dan taat pada firman pengajaran yang benar, mendengar lalu taat melakukan firman. Kalau kita percaya dan taat pada firman, maka kita mengalami penyucian (pengasingan, berada di suatu tanah asing).
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Iman dan ketaatan pada firman pengajaran yang benar menghasilkan penyucian dan pengasingan diri dari kehidupan yang lama.
- Pergi dari negeri = kita disucikan dari keduniawian, dari pengaruh dunia.
1 Yohanes 2:16
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Isi dari pengaruh dunia adalah keinginan daging (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah, kawin campur, kawin-mengawinkan, dst.), keinginan mata (dosa makan-minum, merokok, mabuk, narkoba, dst.), dan keangkuhan hidup (mengandalkan/ mengasihi sesuatu di dunia lebih dari Tuhan). Kita disucikan lewat iman dan ketaatan pada firman.
- Pergi dari sanak saudara = kita disucikan dari kedagingan, dari pengaruh daging, terutama tabiat daging yang turun-temurun. Tabiat daging yang diturunkan sejak dari manusia pertama di Taman Eden adalah tabiat ketidaktaatan.
- Pergi dari rumah bapamu = kita dilepaskan dari bapak yang lama, yaitu setan, bapa dari pembunuh dan pendusta. Kita harus disucikan dari dosa kebencian dan dusta.
Jika kita sudah disucikan dari dunia, daging, dan dosa, maka kita bisa hidup dalam kesucian dan saling mengasihi. Bahkan kita bisa mengasihi musuh, membalas kejahatan dengan kebaikan.
Hasilnya adalah kita mengalami berkat Abraham. Kita diberkati dan menjadi berkat. Seharusnya manusia berdosa sudah dikutuk sejak diusir dari Taman Eden, namun lewat korban Kristus (Yesus yang sudah rela dijadikan kutuk di atas salib), lewat iman dan ketaatan, kita bisa menerima berkat.
Galatia 3:13-14
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Kita menerima berkat jasmani berkelimpahan untuk hidup sehari-hari. Juga berkat rohani yaitu Roh Kudus. Kita menjadi tempat kediaman Tuhan. Tadinya bangsa Kafir hanya anjing dan babi, tempat roh jahat dan najis. Tapi lewat mendengar firman, percaya dan taat, kita bisa disucikan, saling mengasihi, dan menerima berkat Tuhan.
Lebih lanjut, firman dan Roh Kudus terus menyucikan kita sampai kita mendapat dua sayap burung nasar yang besar [Wahyu 12:14], yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata ular (antikris). Lewat iman dan ketaatan, antikris tidak bisa melihat apalagi menjamah kita.
- Tingkat 2: Iman dan Kesetiaan.
Ibrani 11:11-12
11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
11:12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Kita membutuhkan iman dan kesetiaan untuk menunggu waktu Tuhan, seperti Abraham menanti 25 tahun untuk penggenapan janji Tuhan.
Pengertian iman dan kesetiaan:
- Kita menjadi seperti bintang di langit = kita menjadi pelayan Tuhan yang setia dan benar, yang memuliakan Tuhan, menjadi saksi Tuhan di mana pun dan kapan pun, dalam situasi apa pun. Kita bersaksi untuk menuntun orang berdosa dari kegelapan kepada keselamatan lewat Kabar Baik (Firman Penginjilan). Kita bersaksi tentang Yesus, pertobatan, baptisan air, dan hidup dalam kebenaran. Selanjutnya, kita bersaksi pada orang-orang yang sudah selamat tentang Kabar Mempelai, sehingga kita semua bisa dibawa pada kesempurnaan.
Kalau pelayan Tuhan tidak setia, maka sama seperti bintang yang gugur dan menjadi keturunan Abraham seperti pasir di tepi laut, yang akan diinjak-injak (dianiaya) oleh Antikris selama 3,5 tahun.
- Kita tidak mau terpisah dari Tuhan, kita selalu merindukan Tuhan beserta kita.
Contoh: Musa yang berdoa memohon penyertaan Tuhan untuk perjalanan Israel menuju ke Kanaan.
Keluaran 33:1-4
33:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu --
33:2 Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus --
33:3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
33:4 Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini, berkabunglah mereka dan seorang pun tidak ada yang memakai perhiasannya.
Sekalipun Tuhan menjanjikan kemenangan dan berkat (Kanaan), tetapi ketika Tuhan tidak menyertai maka itu merupakan ancaman yang mengerikan.
Yang paling penting dalam hidup seorang pelayan Tuhan adalah penyertaan Tuhan. Sebaliknya, ancaman yang paling mengerikan dalam hidup seorang pelayan Tuhan adalah ketika Tuhan tidak menyertai, kita terpisah dari Tuhan, bukan saat tidak ada uang. Kalau Tuhan ada, semua ada, bahkan Sorga pun ada.
Kalau Tuhan tidak beserta (ada jarak antara kita dengan Tuhan), maka kita mengalami masalah yang tidak terselesaikan (letih lesu, beban berat, air mata), kita mengalami maut (satu langkah jaraknya dengan maut) bahkan kebinasaan. Sorga (Kanaan) tanpa Tuhan tidak ada artinya, apalagi hanya kekayaan atau keberhasilan di dunia ini.
Apa yang harus kita lakukan supaya Tuhan selalu beserta?
Keluaran 33:5-6
33:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaat pun, tentulah Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu."
33:6 Demikianlah orang Israel tidak memakai perhiasan-perhiasan lagi sejak dari gunung Horeb.
Kita harus menanggalkan perhiasan jasmaniah = kita harus menanggalkan segala kebanggaan secara jasmani, yang seringkali diandalkan oleh pelayan Tuhan, yaitu kebijaksanaan, kekuatan, dan kekayaan.
Yeremia 9:23
9:23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
Tuhan memang memberikan kepandaian, kekuatan, dan kekayaan. Namun maksud Tuhan adalah membuat kita bergantung pada Tuhan, bukan justru mengandalkan diri sendiri. Jika pelayan Tuhan mengandalkan diri sendiri, mereka pasti mengabaikan Tuhan dan pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan. Contohnya: bangsa Israel mengabaikan Musa dan menyembah lembu emas. Semuanya akan mendatangkan kekerasan hati dan hukuman Tuhan.
Sebaliknya, ada juga pelayan Tuhan yang belum memiliki kepandaian, kekuatan, dan kekayaan, sehingga cenderung minder, putus asa, kecewa, dan meninggalkan Tuhan (terpisah dari Tuhan). Kita harus hati-hati.
Tidak boleh ada kebanggaan ataupun kekecewaan dalam gereja Tuhan, karena akan membuat Tuhan tidak menyertai kita, hanya ada penderitaan dan kebinasaan.
Sebenarnya, kekuatan, kekayaan, dan kepandaian hanya kita dapatkan dari kasih karunia (kasih setia) Tuhan yang rela mati di kayu salib. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa mengucap syukur dan memuliakan Tuhan.
2 Korintus 8:9,1-2
8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Semua kita terima dari Tuhan. Yesus rela jadi miskin untuk menjadikan kita kaya, terutama;
- Kaya dalam kemurahan: murah hati, dermawan, artinya hati kita selalu tergerak untuk menolong orang lain. Kita suka memberi pada sesama yang membutuhkan, oleh gerakan dari Tuhan lewat firman pengajaran yang benar.
- Kaya dalam iman, pengharapan, dan kasih, sekalipun kita diperhadapkan dalam pencobaan. Kita melayani dengan kasih bahkan sampai mengasihi musuh. Jangan pilih-pilih ketika kita mau melayani sesama.
Yesus rela menderita untuk memberi kekuatan kepada manusia daging yang lemah.
1 Korintus 1:18,24
1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Yesus yang berhikmat rela mati terkutuk di kayu salib. Dia rela dijadikan bodoh di kayu salib supaya kita yang bodoh bisa memiliki hikmat Sorga.
Firman yang kita praktekkan dan salib Tuhan akan mendatangkan hikmat untuk menyelamatkan kita. Itu sebabnya, saat kita menghadapi masalah, mari kita datang untuk mendengar Firman dan bertobat dari dosa. Kita menghargai korban Kristus.
Manusia menjadi paling bodoh kalau memilih kebinasaan dibanding keselamatan, menukar keselamatan dengan sesuatu di bumi yang akan binasa (jodoh, uang, nilai, dsb.). Di zaman Antikris, kita tidak bisa mengandalkan segala ijazah dan kekayaan yang kita miliki.
Wahyu 13:18
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Penting untuk kita mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab, supaya kita mendapat hikmat Tuhan untuk pertolongan dan perlindungan dari Antikris.
- Tingkat 3: Iman dan Ketabahan.
Ibrani 11:17-19
11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali
Kejadian 22:2-3, 9-14
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Abraham rela mempersembahkan Ishak, anak tunggalnya, sekalipun janji Tuhan tentang keturunan Abraham ada pada Ishak. Abraham tidak menolak apa yang Tuhan minta = rela berkorban apa saja untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Mengapa? Karena Abraham percaya dan berharap kepada Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari semua, sehingga lulus dari ujian iman dan ketabahan.
Memang suatu waktu kita akan diuji. Tetapi jangan takut, yang penting adalah iman dan ketabahan. Yesus diuji dan harus menyerahkan nyawaNya sendiri, sedangkan Abraham menyerahkan anaknya yang tunggal. Saat ini, jika Yesus meminta kita untuk menyerahkan dosa, waktu, tenaga, keuangan, mari kita serahkan! Jangan mengomel, jangan marah, tetapi justru kita harus memuji Tuhan.
Kita lebih percaya, lebih berharap, lebih mengasihi Tuhan, dibanding diri kita sendiri atau apa pun yang kita miliki. Apa pun yang Tuhan minta, asalkan sesuai dengan dorongan firman pengajaran benar, mari kita persembahkan untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ayat 19: Abraham menerima kembali. Segala sesuatu yang kita persembahkan dan korbankan untuk Tuhan, asalkan sesuai firman pengajaran benar, tidak akan sia-sia. Semua ada di tangan Tuhan, dan kita akan menerimanya kembali.
Tuhan akan mengembalikan, bahkan kita bisa bertemu "Yehova Jireh", artinya Tuhan yang menyediakan. Hasilnya adalah:
- Mujizat rohani yang terbesar: kuasa penciptaan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia baru yang takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan = membenci dosa. Kita tidak mau berbuat dosa, apa pun resikonya, apa pun yang harus kita korbankan. Seperti Yesus sendiri harus berkorban nyawa. Kita kuat dan teguh hati, tetap berharap Tuhan. Asalkan Tuhan beserta, apa pun kita hadapi.
1 Tawarikh 28:20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Takut akan Tuhan + kuat dan teguh hati = Tuhan beserta kita untuk menghadapi apa pun, menyelesaikan segala masalah termasuk yang sudah mustahil.
- Mujizat jasmani: yang tidak ada menjadi ada, yang sedikit menjadi banyak. Tuhan mampu memelihara kehidupan kita. Segenggam tepung dan sedikit minyak bisa digunakan untuk menembusi masa Antikris selama 3,5 tahun, asalkan kita bersama Yehova Jireh.
- Mujizat terakhir: kita siap sedia untuk menjadi mempelai Tuhan, kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kita disingkirkan ke padang gurun selama 3,5 tahun jauh dari Antikris. Kemudian kita diangkat di awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam sorak-sorai "Haleluya", sampai kita masuk Yerusalem baru kekal selamanya.
Tuhan memberkati.