Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8-11
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Empat makhluk adalah empat pribadi yang sudah terangkat ke Sorga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Tuhan Yesus. Syaratnya:
- Bersayap enam, sama dengan tiga pasang sayap, artinya mengalami naungan sayap induk ayam, naungan sayap merpati, dan naungan sayap burung nazar.
- Mempunyai banyak mata
ad. 2. Mempunyai banyak mata.
Keluaran 28:39
28:39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya (berjala-jala, TL)
, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.
Banyak mata sama dengan pakaian putih berjala-jala atau bermata-mata.
Pakaian putih menunjuk kesucian.
Banyak mata menunjuk pada urapan Roh Kudus.
Jadi, pakaian putih bermata-mata menunjuk pada pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus, atau pakaian kemuliaan atau pakaian mempelai.
Pakaian putih dipakai oleh Imam Besar Harun waktu masuk Ruangan Maha Suci.
Pakaian putih juga dipakai oleh Yesus saat naik ke gunung yang tinggi, juga dipakai saat Yesus terangkat ke Sorga.
Nanti, pakaian putih juga harus dipakai oleh gereja Tuhan untuk terangkat ke awan-awan yang permai, sampai terangkat ke takhta Sorga.
Proses mendapat pakaian putih bermata-mata:
- Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan harus selalu berada di Ruangan Suci.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat, menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah.
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Kita diberi minum, sehingga tetap segar rohani.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Kita diberi makan supaya kuat mengikut dan melayani Tuhan sampai Dia datang kedua kali.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Doa adalah nafas hidup. Kita merasakan kasih Allah sehingga pelayanan menjadi kekal selamanya.
Lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga kita selalu hidup dalam kesucian dan selalu mengalami urapan Roh Kudus.
- Jubah pelayanan harus dicelup dalam darah Anak Domba.
Wahyu 7:13-14
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Ini sama dengan mengalami percikan darah, menunjuk Ruangan Maha Suci. Kita mengalami sengsara daging bersama Yesus.
Kejadian 37:3,31
37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
37:31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
Yusuf adalah gambaran gereja akhir jaman atau kita semua, karena Yusuf dilahirkan pada masa tua Yakub.
Kita harus memiliki jubah pelayanan atau jubah indah. Selama belum memiliki jubah indah, maka hidup kita belum indah.
Jubah indah harus dicelup dalam darah, sama dengan mengalami sengsara bersama Yesus dalam ibadah pelayanan. Kita bisa tetap bertekun dalam kandang penggembalaan dan tahan uji menghadapi salib. Ketekunan dan tahan uji bergantung pada hati. Jika kita memiliki hati nurani yang baik, maka pasti bisa bertekun dan tahan uji sampai garis akhir.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air sama dengan bahtera Nuh. Jadi baptisan air yang benar dan menyelamatkan hanya ada satu.
Baptisan air yang benar adalah:
- Sesuai Alkitab, menurut kehendak Allah.
- Seperti Yesus dibaptis, demikian kita harus dibaptis.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kolose 2:11-12
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa (bertobat) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dan menerima hidup baru, hidup Sorgawi, yaitu hati yang taat dengar-dengaran.
Pakaian putih bermata-mata adalah kesucian dalam urapan Roh Kudus.
Apa yang harus disucikan?
- Noda pada pakaian pelayanan, yaitu noda malas dan jahat.
Matius 25:26
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
- Noda malas adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau sudah malas, maka pasti jahat dan najis.
Amsal 18:9
18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
- Noda jahat adalah noda Kain, noda Korah, dan noda Bileam.
Yudas 1:11-12
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Noda Kain adalah membunuh Habel karena ibadah pelayanan Habel diterima sedangkan ibadah pelayanan Kain tidak diterima. Ini menunjuk pada kebencian tanpa alasan.
Noda Korah [Bilangan 16:8-10] adalah tidak taat, tidak dengar-dengaran pada Tuhan dan firman pengajaran yang benar, pada gembala, dan pada orang tua jasmani. Akibatnya adalah tidak naik, tetapi justru turun.
2 Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
Noda Bileam adalah beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani. Semua dihitung dengan uang, sehingga tidak mendapatkan upah satu dinar. Satu dinar adalah kemurahan Tuhan untuk menembusi jaman antikris, sampai mencapai hidup kekal di Sorga selamanya.
Tetapi ada juga noda najis, yaitu Hofni dan Pinehas.
1 Samuel 2:22
2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Noda najis mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Matius 25:30
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Jika melayani dengan noda malas, jahat, dan najis, maka akan menjadi hamba tidak berguna dan akan dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap.
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kita harus mengalami penyucian lewat jubah dicelup darah. Noda malas, jahat dan najis disucikan sehingga kita menjadi pelayan Tuhan yang setia dan baik, setia dan berkobar-kobar. Ini sama dengan memakai pakaian putih bermata-mata. Hasilnya adalah:
- Kita mengalami kebahagiaan Sorga, muka menjadi berseri-seri.
- Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Penyucian tabiat, yaitu:
- Iri hati.
Matius 20:11,15
20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Iri hati terjadi karena tidak menghargai berkat dan pemakaian Tuhan. Juga karena tidak menghargai kemurahan Tuhan, sehingga bersungut-sungut, menghasut, memfitnah, sampai menghujat Tuhan.
Iri hati harus disucikan sehingga kita bisa melakukan perbuatan benar dan baik, bisa bersaksi dan menyembah Tuhan. Ini sama dengan memakai pakaian putih bermata-mata.
- Kekuatiran akan hidup sehari-hari dan masa depan.
Matius 6:25-26,31-34
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Akibatnya adalah:
- Tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan, tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Tidak bisa hidup benar.
Amsal 12:25
12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Kuatir sama dengan bungkuk, yaitu pandangannya hanya tertuju pada perkara jasmani. Akibatnya adalah banyak pertanyaan terhadap firman pengajaran yang benar, banyak pertanyaan hidup yang tidak bisa dijawab, banyak air mata yang tidak bisa dihapus. Sampai dicap 666 oleh antikris.
Tabiat kekuatiran harus disucikan sehingga kita bisa mencari lebih dulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya. Kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar. Hasilnya adalah semua akan ditambahkan kepada kita [Matius 6:33]. Kita hidup dari salib Tuhan, sehingga selalu surplus, tidak kekurangan bahkan berkelimpahan sampai mengucap syukur kepada Tuhan. Kita bisa hidup di mana pun, kapan pun, situasi apa pun, sampai hidup kekal selamanya.
Jadi, pakaian putih bermata-mata adalah kita beribadah melayani Tuhan dengan kesucian dalam urapan Roh Kudus. Kita beribadah melayani Tuhan dengan setia dan baik, setia dan berkobar-kobar, setia dan benar, disertai dengan bersaksi dan menyembah Tuhan. Ini sama dengan kita memiliki mata terbuka untuk melihat Yesus yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Maka mata Yesus juga terbuka untuk kita semua. Yesus memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita semua. Hasilnya:
- Mata Tuhan tertuju pada hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak berdaya.
Matius 14:13-14,16
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
Tangan belas kasih Tuhan sanggup memelihara hidup kita di tengah kesulitan, sampai di jaman antikris. Tangan belas kasih Tuhan sanggup menolong kita dalam menghadapi kemustahilan.
- Mata Tuhan tertuju pada kehidupan yang tidak setia, yang belum melayani.
Markus 10:20-21
10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
- Mata Tuhan tertuju pada pelayan Tuhan yang jatuh dalam dosa, yang gagal total hidupnya.
Lukas 22:60-62
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Tuhan sedang memandang dengan belas kasih, bukan dengan hukuman. Tuhan memandang lewat kokok ayam, yaitu firman penggembalaan yang diulang-ulang. Hasilnya adalah kuasa pembaharuan.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari semua. Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Maka tangan Tuhan juga akan diulurkan untuk menolong dan memulihkan hidup kita. Kita diubahkan sedikit demi sedikit sampai sempurna saat kedatanganNya kedua kali, dan terangkat ke takhta Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.