Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2-3 menunjuk 7 kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian, yaitu penyucian terakhir yang Tuhan lakukan kepada 7 sidang jemaat bangsa Kafir atau sidang jemaat akhir jaman, supaya tidak bercacat cela dan sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Sekalipun banyak kelebihan-kelebihan dari gereja Tuhan, jika ada satu saja cacat cela, maka semua tidak ada artinya sebab akan ketinggalan saat kedatangan Yesus kedua kali, dan binasa selamanya.
Wahyu 2-3 dibagi menjadi dua bagian besar:
- Wahyu 2 menunjuk pada penyucian terhadap 4 sidang jemaat bangsa Kafir, yaitu:
- Wahyu 2:1-7, penyucian terhadap sidang jemaat di Efesus.
- Wahyu 2:8-11, penyucian terhadap sidang jemaat di Smirna.
- Wahyu 2:12-17, penyucian terhadap sidang jemaat di Pergamus.
- Wahyu 2:18-29, penyucian terhadap sidang jemaat di Tiatira.
- Wahyu 3 menunjuk pada penyucian terhadap 3 sidang jemaat bangsa Kafir, yaitu:
- Wahyu 3:1-6, penyucian terhadap sidang jemaat di Sardis.
- Wahyu 3:7-13, penyucian terhadap sidang jemaat di Filadelfia.
- Wahyu 3:14-22, penyucian terhadap sidang jemaat di Laodikia.
Kita masih mempelajari bagian yang kedua.
Wahyu 3 menunjukkan keadaan sidang jemaat bangsa Kafir, diwakili oleh sidang jemaat di Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.
- Keadaan sidang jemaat di Sardis dalam tanda kematian.
Wahyu 3:1
3:1 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
- Keadaan sidang jemaat di Filadelfia dalam tanda kebangkitan.
Wahyu 3:7
3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
- Keadaan sidang jemaat di Laodikia seharusnya dalam tanda kemuliaan, tetapi kenyataannya suam-suam.
Wahyu 3:15-16
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Suam-suam berarti tidak mati tidak bangkit, artinya tidak mengalami keubahan hidup, tetap mempertahankan manusia darah daging yang hanya mencari perkara jasmani dalam ibadah, tanpa menghiraukan perkara rohani atau firman pengajaran yang benar.
Akibat suam-suam rohani adalah bagaikan muntah di hadapan Tuhan, berarti hidupnya tidak berguna bagi Tuhan dan sesama, memilukan dan memalukan Tuhan, hidupnya jijik dan najis, sampai binasa selamanya.
Jadi, kita sebagai sidang jemaat bangsa Kafir di akhir jaman, harus mengalami tanda/ pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, supaya kita juga mengalami tanda/ pengalaman kemuliaan bersama Yesus.
Tanda kemuliaan adalah mengalami penyucian dan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Sesudah itu, kita masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, nikah yang sempurna.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Sesudah itu, kita masuk Firdaus atau kerajaan 1000 tahun damai [Wahyu 20]. Untuk lanjut masuk Yerusalem Baru [Wahyu 21-22].
Tabernakel terdiri dari 3 ruangan, yaitu Halaman, Ruangan Suci, dan Ruangan Maha Suci.
Ada 3 tingkatan pembaharuan dalam Tabernakel:
- Pembaharuan lewat baptisan air (Kolam Pembasuhan di Halaman Tabernakel).
Efesus 4:5
4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
Hanya ada satu baptisan dalam satu tubuh Kristus, seperti hanya ada satu bahtera Nuh yang menyelamatkan. Yang masuk bahtera Nuh adalah Nuh dengan istri, tiga orang anaknya masing-masing dengan istri. Demikian juga bagi kita, satu keluarga harus satu baptisan air, supaya bisa masuk kesatuan nikah dan satu hati, sehingga semua selamat.
Baptisan air yang benar adalah menurut kehendak Allah, dan seperti Yesus dibaptis demikian juga kita harus dibaptis.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syarat baptisan yang benar adalah harus mati bagi dosa, sama dengan bertobat.
1 Petrus 2:1
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Bertobat dimulai dengan membuang lima dosa utama dengan kekuatan darah Yesus yang keluar dari lima luka utama.
- Kejahatan adalah cinta akan uang, yang mengakibatkan kikir dan serakah. Kikir adalah tidak bisa memberi. Serakah adalah merampas hak orang lain dan hak Tuhan.
- Tipu muslihat.
- Kemunafikan, pura-pura berbuat baik untuk menutupi dosa, pura-pura setia untuk menutupi dosa, dll.
- Kedengkian, yaitu kebencian tanpa alasan.
- Fitnah, yang benar jadi salah, yang salah jadi benar.
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah dikuburkan bersama Yesus dalam air, di dalam nama Bapa, Anak Laki-laki, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus, sehingga keluar dari air bersama Yesus untuk mendapat hidup baru (langit terbuka), yaitu hidup Surgawi.
Matius 3:15-16
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Yesus dibaptis untuk menuruti kehendak Allah.
Yesus keluar dari air, berarti Yesus juga dikuburkan dalam air.
Istilah 'keluar dari air' bersamaan dengan 'langit terbuka'. Kalau tidak keluar dari air, berarti langit tertutup dan tetap berada dalam hidup lama.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hidup baru sama dengan hidup Sorgawi, yaitu memiliki hati nurani yang baik, hati seperti merpati.
Merpati adalah panggilan kepada istri atau mempelai wanita (dalam kitab Kidung Agung). Hati merpati atau hati mempelai adalah hati yang tulus ikhlas, artinya hati yang peka untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, mulai dari pengajaran yang benar dan yang tidak benar, ibadah yang benar dan yang tidak benar, nikah yang benar dan yang tidak benar.
Merpati tidak memiliki empedu. Hati merpati menunjuk pada hati yang damai sejahtera, tidak lagi merasakan apa-apa yang daging rasakan. Hati hanya merasakan mengasihi Tuhan. Kita mengalami kelegaan, semua enak dan ringan.
Kalau memiliki hati yang tulus dan damai, kita sedang berpindah dari suasana kutukan dunia menuju suasana Surga.
Hati yang tulus dan damai akan dipakai untuk melayani Tuhan.
Matius 11:30
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
- Pembaharuan lewat doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas di Ruangan Suci).
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Keubahan hidup dimulai dari wajah bersinar bagaikan matahari terik. Wajah adalah gambaran hati. Hati yang keras diubahkan menjadi hati yang lembut dan berisi kasih Allah, sehingga selalu taat dengar-dengaran.
Matius 17:3
17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Musa pada awal hidupnya adalah bayi yang dibuang ke sungai Nil. Musa hanya taat dengar-dengaran dan menangis kepada Tuhan. Pada perjalanan hidupnya, Musa juga taat dan hanya mengangkat tangan saat menghadapi Laut Kolsom.
Bilangan 20:7-12
20:7 TUHAN berfirman kepada Musa:
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
20:9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Tetapi sayang, di akhir hidupnya Musa keras hati dan tidak taat karena kedurhakaan Israel. Akibatnya adalah tidak masuk Kanaan, tidak mengalami janji Tuhan.
Tetapi dalam doa penyembahan, Musa mengalami pembaharuan dari hati keras menjadi hati lembut, kembali seperti bayi yang hanya menangis dan taat dengar-dengaran kepada Tuhan. Sehingga Musa bisa menginjakkan kaki di Kanaan. Ini berarti mengalami suasana Surga, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Kehidupan yang taat akan dipakai untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dimulai dari dalam nikah. Kalau taat, maka pasti tahan uji, sehingga tidak akan gugur sampai Tuhan datang kedua kali. Dan kita akan mengalami suasana Surga, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Pembaharuan lewat percikan darah (Ruangan Maha Suci).
Percikan darah di atas Tabut Perjanjian menunjuk pada sengsara daging yang dialami Yesus.
Percikan darah di depan Tabut Perjanjian menunjuk pada sengsara daging yang harus kita alami. Contohnya adalah sengsara untuk datang beribadah, sengsara karena kebenaran, sengsara karena difitnah, dll.
2 Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Mengapa kita diijinkan mengalami percikan darah? Supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna dan layak masuk Kerajaan Surga.
Apa yang harus diubahkan untuk mencapai Yerusalem Baru atau Kerajaan Surga?
- Hati yang bimbang harus diubahkan menjadi hati yang percaya pada pribadi Tuhan dan pada firman pengajaran yang benar.
Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Yakobus 1:6
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
- Tidak ada lagi dusta. Kita harus jujur.
Wahyu 21:4
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Yesaya 28:15
28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"
Jujur dan percaya adalah langkah-langkah mujizat untuk masuk Yerusalem Baru.
Yohanes 14:12
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Kalau jujur dan percaya, kita akan dipakai untuk memberitakan Kabar Baik dan Kabar Mempelai.
Kejadian 22:5
22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Abraham jujur dan percaya. Hasilnya adalah Yehova Jireh, Tuhan yang menyediakan.
Markus 7:27-29
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
Ibu ini jujur mengaku anjing. Ibu ini juga percaya. Maka nikah dan buah nikah dipulihkan.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Marta bisa jujur ("Tuhan, ia sudah berbau") dan percaya. Hasilnya adalah melihat kemuliaan Tuhan, yang gagal diubahkan menjadi berhasil, penderitaan dan air mata diganti kebahagiaan. Sampai pembaharuan terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna dan sama mulia dengan Dia, menjadi mempelai wanita Surga untuk siap menyambut kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.