Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:6
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Kita masih belajar tentang empat makhluk di tengah dan sekeliling takhta Sorga. Mereka adalah empat pribadi manusia yang pernah hidup di dunia yang jahat, najis, dan terkutuk, tetapi hidup dalam suasana takhta Sorga sampai benar-benar terangkat ke takhta Sorga.
Supaya kita bisa terangkat ke takhta Sorga, maka kita harus meneladani keempat makhluk ini:
- Henokh.
Kejadian 5:24
5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh bergaul erat dengan Allah sampai benar-benar terangkat ke takhta Sorga.
Amsal 3:32
3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Praktek bergaul erat dengan Allah adalah jujur.
Titus 2:6-7
2:6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Permulaan kejujuran adalah jujur dalam firman pengajaran yang benar. Jika 'ya' katakan 'ya', jika 'tidak' katakan 'tidak'. Kita memiliki ketegasan untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan untuk menolak yang salah.
Jika bimbang, maka pasti akan salah pilih. Tuhan disebut hantu, artinya pengajaran yang benar disebut salah. Ini terjadi saat murid-murid di atas perahu dan menghadapi gelombang. Orang bimbang juga pasti akan menyembunyikan dosa.
Jika jujur dalam firman pengajaran yang benar, maka pasti akan jujur dalam mengaku dosa.
Selanjutnya adalah jujur dalam nikah, mulai dari permulaan nikah harus benar. Juga jujur dalam hal keuangan, sampai jujur dalam segala hal.
Titus adalah kehidupan muda. Kaum muda harus berani jujur dalam pengajaran, jujur dalam nikah, jujur dalam segala hal. Kaum muda juga harus menjadi teladan.
- Musa.
Ulangan 34:5-6
34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
Yudas 1:9
1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Kubur tidak ada artinya Musa dibangkitkan oleh Tuhan dalam tubuh kemuliaan, lalu terangkat ke Sorga. Mayat saja masih diperebutkan oleh iblis, oleh sebab itu selama hidup kita harus waspada.
Musa mati sesuai firman Allah sehingga terangkat ke Sorga. Mati sesuai firman artinya selama hidup juga sesuai firman, hidup dalam kebenaran dalam segala aspek kehidupan kita. Maka kita akan terangkat seperti Musa terangkat. Hidup benar sama dengan suasana Sorga, tetapi hidup tidak benar sama dengan suasana neraka.
- Elia.
2 Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Elia terangkat ke takhta Sorga dengan kereta berapi dan kuda berapi. Api menunjuk pada kuasa Roh Kudus.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Prakteknya adalah setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai garis akhir, sampai terangkat ke takhta Sorga.
Kesetiaan akan menutupi segala kekurangan dan kelemahan kita.
Elia pernah putus asa dan kecewa oleh ajaran palsu Izebel, sampai minta mati. Tetapi ia ditolong oleh api Roh Kudus, sehingga bisa kuat dan teguh hati sampai terangkat ke Sorga.
Jika kendor, tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan, itu sama dengan tanpa api. Jangan pernah tinggalkan ibadah pelayanan apa pun alasannya.
Keluaran 14:28
14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Kereta tanpa api adalah kereta Firaun, sehingga pasti akan tenggelam dalam lautan api dan belerang.
- Tuhan Yesus.
Filipi 2:8-9
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, sehingga Dia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan diangkat sampai ke takhta Sorga.
Kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Maka di situ ada pertolongan Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil, bahkan kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Jika kita jujur seperti Henokh, hidup benar seperti Musa, setia dan berkobar dan seperti Elia, taat dengar-dengaran seperti Yesus, maka kita hidup dalam suasana takhta Sorga sekalipun masih di dunia yang terkutuk dan najis ini. Kita akan mengalamai kuasa pengangkatan Tuhan, sampai suatu waktu, saat Yesus datang kedua kali, kita benar-benar terangkat ke takhta Sorga.
Hasilnya:
- Kuasa pengangkatan Tuhan sanggup mengangkat kita dari kelumpuhan di tilam/ tempat tidur.
Yohanes 5:8
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Lumpuh artinya tidak setia dan tidak berkobar lagi dalam ibadah pelayanan. Lumpuh juga artinya selalu berharap orang lain atau sesuatu di dunia, sehingga gampang bangga atau gampang kecewa.
Yohanes 5:6-7
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Lumpuh harus diubahkan menjadi berharap sepenuh kepada Tuhan, dan mengucap syukur kepada Tuhan.
Lumpuh di tilam menunjuk pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Juga menunjuk kehancuran nikah dan buah nikah. Lumpuh 38 tahun menunjuk kemustahilan. Tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
- Kuasa pengangkatan Tuhan sanggup mengangkat kita dari ketenggelaman.
Matius 14:30-33
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Ketenggelaman artinya:
- Kejatuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa akan dipulihkan.
- Kegagalan dalam segala bidang akan diangkat menjadi berhasil pada waktuNya.
- Kebimbangan terhadap pribadi Tuhan dan firman pengajaran yang benar, kebimbangan terhadap kuasa Tuhan. Ini diubahkan sehingga kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan untuk mengangkat kita. Bimbang sama dengan tidak tenang, sehingga hidupnya pasti letih lesu dan berbeban berat. Tetapi kuasa pengangkatan Tuhan akan menjadikan hati damai, semua enak dan ringan, semua selesai dan indah pada waktuNya. Saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia.
Tuhan memberkati.