Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Pembukaan meterai yang kedua sama dengan hukuman Allah Roh Kudus yang kedua atas dunia, yaitu kegerakan kuda merah padam untuk mengambil damai sejahtera di bumi. Akibatnya adalah manusia di dunia, termasuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan hanya saling membenci, memfitnah, membunuh, sehingga mengalami penghukuman pedang besar sampai binasa, tidak bisa masuk kota damai Yerusalem Baru.

Ada dua saksi dalam kegerakan kuda merah padam:
  1. Yesus sebagai Anak Domba Allah yang sudah tersembelih di kayu salib.
  2. Makhluk yang kedua atau anak lembu, yaitu korban pendamaian.
    Wahyu 4:7
    4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

Sebelum damai sejahtera diambil dari bumi, maka Tuhan sudah menyediakan korban pendamaian supaya kita bisa mendapatkan damai sejahtera.

Matius 5:23-25
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Istilah "Mari!" artinya kita harus segera berdamai. Kita harus memanfaatkan korban pendamaian untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama. Jika bisa berdamai dengan Tuhan dan sesama, maka kita akan mendapatkan damai sejahtera.
Jika sudah masuk kegerakan kuda merah, yaitu damai sejahtera diambil dari bumi, maka tidak ada lagi kesempatan untuk berdamai. Akibatnya adalah hidup dalam suasana penjara, sengsara dan kutukan, sampai penghukuman pedang yang besar. Oleh sebab itu, jangan mempertahankan sesuatu yang tidak damai sejahtera.

Proses pendamaian:
  1. Meletakkan tangan ke atas kepala lembu, artinya selalu ada persekutuan/ kontak/ penghargaan pada korban Kristus sehingga menndorong kita untuk berdamai.
    Keluaran 29:10
    29:10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.

    Berdamai adalah di hadapan Allah Tritunggal. Oleh sebab itu, jika berbuat dosa, jangan diulangi lagi. Jika mengampuni dosa orang lain, harus melupakan.

  2. Darah dicurahkan pada bagian bawah mezbah, artinya kita harus ingat bahwa hanya debu/ tanah yang banyak kekurangan, sehingga mendorong kita juga untuk berdamai.
    Keluaran 29:12
    29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.

  3. Membakar lemak pada isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang.
    Keluaran 29:13
    29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah.

    Isi perut, umbai hati, dan ginjal semuanya tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasa. Ini menunjuk pada perkara-perkara batin yang tidak kelihatan tetapi bisa dirasa.
    Membakar lemak pada isi perut, umbai hati, dan ginjal artinya kita mengalami penyucian sampai pada perasaan terdalam. Jika batin disucikan, maka tidak sulit bagi kita untuk bertekun dalam tiga macam ibadah pokok atau kandang penggembalaan.
    1. Isi perut menyangkut pencernaan makanan, menunjuk Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Kita diberi makan supaya memiliki kekuatan rohani untuk bisa mengikut Tuhan sampai garis akhir.
    2. Ginjal menyangkut air/ urin, menunjuk Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Kita diberi minum supaya tetap segar, tidak kering rohani.
    3. Umbai hati menyangkut darah, menunjuk Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Ini merupakan hubungan paling dalam, hubungan pribadi dengan Tuhan, hubungan hati dengan hati. Tanpa kasih, semua sia-sia, tidak berguna, dan binasa selamanya. Ibadah tanpa kasih tidak ada gunanya. Kita perlu menyembah Tuhan supaya ibadah pelayanan menjadi kekal, hidup kita menjadi kekal selamanya.
    Dalam kandang penggembalaan, maka tubuh jiwa roh kita melekat kepada Allah Tritunggal. Sehingga tidak ada kesempatan setan tritunggal untuk menjamah hidup kita. Kita tidak akan menyangkal Tuhan selamanya.

    Mazmur 23:1-3
    23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
    23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
    23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

    Hasil menjadi kehidupan yang tergembala adalah:
    1. "Takkan kekurangan aku", artinya Tuhan sanggup memelihara hidup kita secara berkelimpahan di tengah kesulitan dunia, sampai kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
    2. "Ia membaringkan aku", artinya Tuhan memberikan damai sejahtera. Kita tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan. Tidak ada lagi kekuatiran, ketakutan, kenajisan, kebencian. Kita hanya merasakan kasih Allah yang besar.
    3. "Ia menyegarkan jiwaku". Kita berada dalam kesegaran dan kepuasan Sorga yang membuat kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kita tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia, yang bisa menjerumuskan kita dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
    4. "Ia menuntun aku di jalan yang benar", artinya Tuhan menuntun kita di jalan kebenaran. Kita hidup benar dan suci sampai mencapai kesempurnaan.

  4. Daging, kulit, dan kotoran dibakar di luar perkemahan.
    Keluaran 29:14
    29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.

    Artinya perbuatan-perbuatan dosa termasuk perkataan dosa harus disucikan.

    1 Petrus 4:1
    4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,

    Saat paling tepat untuk membakar dosa adalah saat kita mengalami sengsara daging.

    Ibrani 13:10-13
    13:10 Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya.
    13:11 Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
    13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
    13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.


    Membakar korban di luar perkemahan sama dengan Yesus disalib di luar kota suci Yerusalem. Yesus menjadi sangat hina untuk menolong manusia berdosa yang hina di hadapan Tuhan.
    Sebagai hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, kita harus menanggung kehinaan Yesus. Artinya kita harus rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, untuk hidup benar dan suci. Sehingga ada harapan untuk ikut menanggung kebangkitan dan kemuliaanNya. Berhenti berbuat dosa dimulai dengan mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Jika tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain, itu sama dengan menghina dan menginjak-injak korban Kristus, sehingga akan dibinasakan selamanya. Kita harus selalu bersekutu dengan korban Kristus untuk bisa menyelesaikan dosa yang adalah masalah terberat. Jika korban Kristus bisa menyelesaikan dosa yang adalah masalah terberat, maka masalah yang lain juga pasti akan diselesaikan.

    Ada 3 pemicu dosa:
    1. Antikris, binatang buas yang keluar dari laut, dengan roh jual-beli, membuat hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menjadi kikir dan serakah.
    2. Nabi palsu, binatang buas yang keluar dari darat, dengan roh dusta, membuat hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menjadi pendusta sehingga tersesat dan kehilangan arah ke Sorga.
    3. Setan, binatang buas di udara, dengan roh jahat dan najis, mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.

    Filipi 2:8-10
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Satu-satunya cara untuk mengalahkan setan tritunggal adalah Yesus taat sampai mati di kayu salib, sehingga mendapatkan nama di atas segala nama yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal. Jika kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, maka kita bisa menyeru nama Yesus yang berkuasa.

    1. Nama Yesus mengandung kuasa kebangkitan untuk menyembuhkan kelumpuhan.
      Kisah Rasul 3:1-2
      3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
      3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.


      Kelumpuhan secara rohani menunjuk pada:
      • Tidak setia dalam ibadah pelayanan. Di akhir jaman, timbangan kita harus lebih berat pada perkara rohani.
      • Berharap pada sesuatu di dunia. Biar kita hanya percaya dan berharap Tuhan.
      Kelumpuhan secara jasmani menunjuk pada kemustahilan, sesuatu yang tidak beres.

    2. Untuk menghadapi ketenggelaman atau kemerosotan.
      Matius 14:29-32
      14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
      14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
      14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
      14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

      Biar kita berseru nama Yesus, maka ada kuasa pengangkatan untuk mengangkat dari kejatuhan, kemerosotan, kegagalan. Semua menjadi berhasil dan indah.

    3. Untuk menghadapi salib, kutukan dan kebinasaan.
      Lukas 23:40-42
      23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
      23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
      23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

      Dengan berseru nama Yesus, ada kuasa kebangkitan. Suasana kutukan akan diubahkan menjadi suasana Firdaus. Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, masuk Yerusalem Baru, kota damai selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 16 Agustus 2019 (Jumat Malam)
    ... dia dan rupapun tidak sehingga kita menginginkannya. Yesus adalah tunas yang tumbuh dari tanah kering tanah berbatu--tunas yang kecil tetapi bisa menembusi tanah kering tanah berbatu. Artinya kuasa kebangkitan tidak bisa dihalangi oleh apapun juga bisa hidup di manapun kapanpun dan situasi apapun. Ayat seorang hamba Tuhan memang harus mengalami 'semaraknyapun tidak ada' ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Juni 2020 (Sabtu Sore)
    ... warisan orang tua bertengkar soal warisan orang tua sekalipun orang tuanya masih hidup--sama dengan mendoakan orang tua supaya cepat mati. Mungkin sudah bagus tetapi ada yang tidak adil soal warisan yaitu mengambil bagian dari saudara sedarah dagingnya. Ini namanya makan darah daging saudara sendiri. Kalau ada keinginan akan uang--akar kejahatan-- pasti ada ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I, 05 Agustus 2010 (Kamis Malam)
    ... kamu akan menerimanya. Syarat untuk meminta yaitu kalau Firman Allah ada dalam hati kita. Dan doa itu akan dijawab oleh Tuhan. Doa yang sesuai kehendak Tuhan akan dijawab oleh Tuhan. Seringkali kita salah dengan menganggap bahwa tidak sesuai kehendak Tuhan tapi semua bisa berjalan. Karena setanpun juga bisa melakukan itu dan bukan Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 11 Oktober 2011 (Selasa Malam)
    ... Doa orang benar. Proses menjadi orang benar adalah saling mengaku dan mengampuni dosa. Kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku dengan sungguh-sungguh dan melupakannya. Saling mengaku dan mengampuni memperbaiki medzbah yang runtuh. I Raja-raja Kata Elia kepada seluruh ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 November 2010 (Minggu Sore)
    ... Dasar pemisahan posisi domba dengan kambing adalah HIKMAT SURGA. Pengkhotbah Hati orang berhikmat menuju ke kanan tetapi hati orang bodoh ke kiri. Posisi domba di sebelah kanan adalah kehidupan yang memiliki hikmat Surgawi dan akan masuk dalam kerajaan Surga tempat penggembalaan terakhir. Posisi kambing di sebelah kiri menunjuk kehidupan yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juli 2023 (Selasa Sore)
    ... tergembala pada firman pengajaran yang benar maka kita mengalami penyucian untuk menghasilkan buah anggur yang manis dan diperas menjadi air anggur yang manis. Ini sama dengan hidup dalam urapan Roh Kudus hidup benar dan suci berkenan kepada Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba masuk Firdaus masuk Yerusalem baru. Jika ...
  • Ibadah Kunjungan Semarang I, 14 September 2016 (Rabu Sore)
    ... pekerjaan Pekerjaan penyelamatan sama dengan pekerjaan penebusan dosa sama dengan pekerjaan penyelesaian dosa-dosa. Yohanes Aku berkata kepadamu Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa Mengapa dosa harus diselesaikan Sebab dosa adalah beban ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 01 September 2017 (Jumat Dini Hari)
    ... yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Ada dua macam dasar Yesus sebagai batu penjuru sama dengan korban Kristus. Petrus - Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci Sesungguhnya Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih sebuah batu penjuru yang mahal dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2011 (Minggu Sore)
    ... kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan untuk menyucikan dan menyempurnakan kehidupan yang sudah selamat untuk menjadi tubuh Kristus yang sempurna yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali mempelai wanita Tuhan . Kegerakan Roh Kudus hujan akhir KEGERAKAN PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA mempelai wanita . Sesudah gereja Tuhan menjadi sempurna gereja ...
  • Ibadah Pembukaan Lempinel Angkatan XXXII, 15 Oktober 2009 (Kamis Sore)
    ... jalan lain lewat jalur belas kasihan dan kemurahan Tuhan yang seharga korban Kristus bangsa Kafir bisa menjadi imam dan raja. Harga panggilan dan pilihan kita adalah seharga darah Yesus yang tidak bisa dibeli dibayar dengan apapun juga dan tidak bisa ditukar dengan apapun juga. Karena Tuhan memanggil kita seharga darah Yesus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.