Wahyu 19:9,tema kali ini adalah
KEBAHAGIAAN. Kebahagiaan ini dicari dan didambakan oleh seluruh manusia di dunia termasuk anak-anak Tuhan. Tetapi sayang, seringkali anak-anak Tuhan salah dalam mencari kebahagiaan, sehingga mencari kebahagiaan lewat pekerjaan, sekolah, hiburan, sampai meninggalkan Tuhan. Bahkan mencari kebahagiaan lewat dosa, merokok, mabuk, judi, kawin-cerai. Akibatnya bukan kebahagiaan yang didapat, tetapi penderitaan, kesusahan, sampai kebinasaan selama-lamanya.
Tuhan menawarkan kebahagiaan Sorga kepada kita di tengah dunia yang sudah gelap dan penuh penderitaan.
Kebahagiaan Sorga adalah kebahagiaan yang sejati,yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia, kepandaian atau kebodohan, sakit atau sehat, kaya atau miskin, tidak bisa mempengaruhi kebahagiaan Sorga.
Kebahagiaan Sorga juga kekal,untuk selama-lamanya, tidak bisa dibatasi oleh waktu.
Dalam kitab Wahyu, ada 7 kebahagiaan Sorga:- Wahyu 1:3
- Wahyu 14:13
- Wahyu 16:15
- Wahyu 19:9
- Wahyu 20:6
- Wahyu 22:7
- Wahyu 22:14.
Dalam Tabernakel, ini adalah 7 lampu pada Pelita Emas. Ini bagaikan 7 sinar kemuliaan Tuhan yang menerangi dunia yang sudah gelap dan penuh penderitaan.
Puncak/pokok kebahagiaan adalah Wahyu 19:9, yaitu berbahagia mereka yang diundang pada Pesta Nikah Anak Domba.Ini terjadi saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan, kita masuk Pesta Nikah Anak Domba, lanjut masuk Kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Kerajaan Sorga yang kekal, tidak ada setetespun air mata.
Permulaan kebahagiaan Sorga adalah kebahagiaan nomor satu (
Wahyu 1:3), yaitu dikaitkan dengan
firman nubuat = firman pengajaran yang benar = firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.- Ini adalah untuk mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi. Yang membuat manusia tidak bahagia adalah dosa-dosa yang tersembunyi.
- Juga untuk mengungkapkan hal-hal yang akan terjadi di akhir zaman, terutama menyangkut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Ada juga kehidupan yang dipakai untuk mengetahui tanda-tanda, tetapi harus dikaitkan dengan perkara rohani, di luar itu adalah ramalan.
Kebahagiaan di luar firman adalah kebahagiaan dunia, yang pasti akan binasa. Ibadah, nikah, fellowship, harus dengan firman pengajaran yang benar.
Proses mendapatkan kebahagiaan Sorga lewat firman pengajaran yang benar:- Membaca dan mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh.
- Mengerti firman pengajaran yang benar.
- Percaya, yakin pada firman pengajaran yang benar.
- Menuruti firman pengajaran yang benar = taat dengar-dengaran. Matius 7:21-23,kalau kita sudah taat, maka kita akan mengalami kebahagiaan Sorga, sampai benar-benar masuk Kerajaan Sorga. Beribadah dan berkorban tanpa firman pengajaran yang benar = pembuat kejahatan, dan itu menderita sampai binasa.
Yohanes 21:3,7,Petrus tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, akibatnya adalah Petrus gagal, tidak mendapat apa-apa, tidak bahagia. Petrus juga telanjang, jatuh dalam dosa. Kalau dibiarkan terus, akan menderita sampai binasa untuk selama-lamanya. Menghina firman = menelanjangi diri. Cepat atau lambat orang itu akan jatuh dalam dosa, menderita, sampai binasa untuk selama-lamanya. Tetapi puji syukur, Tuhan datang dengan firman nubuatan yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang merupakan sumber kebahagiaan Sorga.
Yohanes 21:4-6,Tuhan datang pagi ini terutama kepada kehidupan yang menderita, yang gagal.
Firman nubuatan ini akan menusuk hati dan pikiran, ini yang harus dibaharui lebih dulu.- Saat orang gagal, justru ditanya adakah lauk pauk? Ini merupakan firman yang menunjukkan dosa-dosa kita, keadaan yang porak-poranda, menusuk perasaan.
- Firman datang untuk menebarkan jala di siang hari, ini menusuk pikiran.
Hati dan pikiran ini harus disucikan lebih dulu, supaya memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Yesus tidak salah disalahkan tetapi Dia menerima, kalau kita salah kemudian firman menunjuk, seharusnya kita berterima kasih.
Bukti Petrus menuruti firman nubuatan:- Yohanes 21:6,Petrus menebarkan jala, sehingga dia mengalami kuasa penciptaan dari tidak ada menjadi ada.
Yohanes 21:11,di sini Petrus menangkap 153 ekor: - Angka 3, menunjuk pada tubuh, jiwa, roh disucikan dan dibaharui.
Efesus 4:21-25,28,bukti manusia baru adalah: - tidak ada lagi dusta, tidak ada kata-kata sia-sia, tidak ada fitnahan
- tidak marah dengan emosi, boleh marah tetapi dengan kasih
- tidak mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusu) dan milik sesama (hutang tidak bayar, korupsi, dll). Yudas adalah pencuri dan ia tidak mau diubahkan, sehingga ia binasa. Saat terkena firman yang keras, dia justru berdusta, selalu berkata 'bukan aku'.
- Angka 5 (Efesus 4:11-12), menunjuk pada jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kalau tidak melayani pembangunan tubuh Kristus, maka akan masuk pembangunan tubuh Babel.
- Angka 1 (Efesus 4:4-6), sampai kita masuk satu kesatuan tubuh Kristus, dan kesatuan tubuh dengan Kepala.
1 Yohanes 1:3-4,masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus itu adalah kebahagiaan Sorga.
- Yohanes 21:15,17,tergembala.
Ada 3 kali pertanyaan Tuhan 'apakah engkau mengasihi Aku' ini menunjuk pada ketekunan dalam kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok: - Pelita Emas -->ketekunan dalam Ibadah Raya
- Meja Roti Sajian -->ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab
- Medzbah Dupa Emas -->ketekunan dalam Ibadah Doa.
Untuk bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok, itu memang adalah jalan salib, pintu yang sempit. Tetapi jangan kuatir, di balik pintu yang sempit, Tuhan tidak pernah menipu kita.
Yohanes 10:1,9-10,di balik pintu yang sempit, Tuhan sediakan 2 hal: - Padang rumput yang hijau, yaitu ada ketenangan, kebahagiaan Sorga di tengah segala kegoncangan.
- Ada hidup berkelimpahan, artinya dipelihara oleh Tuhan sampai bisa mengucap syukur kepada Tuhan.
- Yohanes 21:18,Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, sampai rela berkorban nyawa.
Ini menunjuk pada penyembahan sampai daging tidak bersuara,penyembahan dengan hancur hati, artinya adalah: - kita menuruti kehendak Tuhan apapun resiko yang harus kita hadapi
- mengaku tidak layak, mengaku segala dosa dan kesalahan kita kepada Tuhan
- mengaku tidak berdaya, tidak mampu apa-apa
- menyerahkan diri sepenuh, hanya bergantung pada kemurahan dan belas kasihan Tuhan.
Yesaya 57:15,saat kita hancur hati, Tuhan tidak membiarkan kita bergumul sendiri, Tuhan turun dari Sorga mengulurkan tangan belas kasihanNya, Mazmur 138:6-8,untuk menyelesaikan semua pergumulan kita sampai yang mustahil sekalipun. Tuhan akan menghapus segala air mata kita, sampai di Yerusalem Baru tidak ada setetespun air mata, kebahagiaan Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.