Wahyu 19:919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Pesta Nikah Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan yang sempurna sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai pada saat kedatangan Yesus kedua kali.
Sesudah itu, kita masuk dalam Kerajaan 1000 tahun damai, Firdaus yang akan datang. Sesudah itu, kita masuk Kerajaan Sorga, Yerusalem Baru.
Syarat-syarat untuk menerima undangan TuhanMatius 22:1-222:1. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:22:2. "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.Perjamuan kawin untuk anak ini adalah nubuat rohani Pesta Nikah Anak Domba Allah.
Ada 3 syarat yang harus diperhatikan untuk menerima undangan Tuhan:
- Hidangan telah disediakan.
Matius 22:4
22:4. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Kalau pesta nikah jasmani, hidangannya jasmani. Kalau pesta nikah rohani, hidangannya adalah firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Meja Roti Sajian(https://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html).
Dua belas tumpuk roti disusun menjadi 2 tumpuk (6 6) menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab.
Roti menunjuk pada tubuh Kristus.
Pada Meja Roti Sajian ini juga ada korban curahan, yang menunjuk pada darah Yesus.
Menolak undangan = menolak firman pengajaran yang benar.
Praktiknya:
- Marah/ benci/pahit hati saat mendengar firman yang menunjuk dosa. Marah ini terjadi karena mempertahankan dosa.
Matius 14:3-4
14:3. Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
14:4. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
14:5. Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.
- Bergurau, mengantuk saat mendengar firman, sehingga hidupnya tidak disucikan dan tetap mempertahankan dosa.
Segala bentuk gangguan saat kita mendengar firman pengajaran yang benar adalah pekerjaan roh najis.
Menerima undangan = memanfaatkan setiap kesempatan dalam ibadah untuk bisa menerima firman pengajaran yang benar,yaitu mendengar firman dengan sungguh-sungguh atau mendengar dengan kebutuhan, sampai mengerti, percaya dan yakin akan firman, sampai praktek firman.
Firman pengajaran yang kita praktekkan akan mendorong kita untuk selalu rindu bersekutu dengan korban Kristus/ Perjamuan Suci, sehingga kita bisa tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
Hasil tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab:
- Firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam hidup kita, sehingga kita mengalami pertumbuhan rohani sampai kedewasaan (syarat menikah adalah dewasa).
- Firman dan Perjamuan Suci menyucikan kita dari dosa-dosa yang mendarah dagingdalam hidup kita.
1 Korintus 5:11
5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang (1) cabul, (2) kikir, (3) penyembah berhala, (4) pemfitnah, (5) pemabuk atau (6) penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Kalau firman mulai mendarah daging, maka dosa yang mendarah daging tidak akan mendapat tempat. Kita disucikan terus-menerus sampai suatu waktu kita tidak bercacat cela, sempurna seperti Tuhan Yesus.
|
- Pakaian.
Matius 22:11
22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Pelita Emas(https://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html).
Manusia berdosa = telanjang, dan harus menerima pakaian dari Yesus di kayu salib.
Yohanes 19:23-24
19:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Kudi antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Di atas kayu salib, Tuhan memberikan 2 macam pakaian:
- Pakaian keselamatan/kebenaran.
Ini untuk 4 penjuru bumi, untuk semua manusia di dunia.
Proses untuk menerima pakaian keselamatan:
- Percaya, iman kepada Yesus.
- Bertobat, mati terhadap dosa.
- Lahir baru dari air dan roh.
Roma 6:4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kita yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam baptisan air untuk bangkit dalam hidup yang baru.
Baptisan air dan baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup yang baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Benar = selamat.
Tidak benar = tidak selamat.
- Jubah = pakaian kesucian = pakaian imamat.
Pakaian imamat ini secara rohani dan secara jasmani juga harus diperhatikan.
Pakaian imamat secara jasmani yang penting harus bersih dan rapi, pantas, dan benar. Rambut juga harus benar.
Ulangan 22:5
22:5. "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.
Pakaian imamat secara rohani adalah karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan pelayanan. Ini adalah tempat kita di dalam tubuh Kristus.
Pelita Emas adalah ketekunan dalam Ibadah Raya.Kalau tekun dalam Ibadah Raya, maka karunia Roh Kudus akan bertambah-tambah, dan jabatan pelayanan lebih dimantapkan.
Pelita Emas juga menunjuk pada ketekunan dalam kebaktian persekutuan Tubuh Kristus dengan pokok pengajaran yang benar.
Dalam ibadah persekutuan merupakan TEMPAT PERSEMAIAN YANG SUBURbagi benih karunia Roh Kudus. Tetapi persekutuan yang tidak benar hanya akan mematikan karunia.
Menolak undangan = tidak memiliki karunia dan jabatan, atau melayani tetapi tidak sesuai dengan karunia dan jabatan.
Menerima undangan = memiliki karunia Roh Kudus dan jabatan = melayani Tuhan = harus setia dan dapat dipercaya dalam karunia dan jabatan pelayanan.
Kalau sudah punya jubah, jangan sampai seperti Esau yang sering menggantung jubah.
Kalau sudah melayani Tuhan, memakai jubah indah, maka hidup itu indah. Selama belum melayani Tuhan, hidup itu belum indah.
Tetapi setelah memakai jubah juga harus setia dan dapat dipercaya, tandanya:
- Melayani sesuai dengan firman pengajaran yang benar, didorong oleh firman pengajaran yang benar.
- Melayani dalam urapan Roh Kudus, bukan urakan (daging).
- Melayani dengan tanda darah = sengsara daging karena melayani Tuhan.
2 Korintus 6:3-5
6:3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
6:4. Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
6:5. dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
Hasilnya:
- Pelita tetap menyala, tidak pernah padam, sampai akhir hidup (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang).
- Jubah dicelup dalam darah, sehingga menjadi jubah putih berkilau-kilau, itulah pakaian mempelai yang siap masuk Pesta Nikah Anak Domba.
Wahyu 7:14
7:14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Wahyu 19:8
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
- Mulut.
Matius 22:12
22:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
Mulut adalah kemudi kehidupan rohani kita, yang menentukan kita mau ke Sorga atau mau ke neraka.
Tuhan bertanya pada kehidupan yang tidak memakai pakaian pesta. Ini sama dengan Tuhan menawarkan untuk kita bisa menerima pakaian pesta. Ini merupakan kemurahan Tuhan.
Tetapi sayang orang ini diam saja = tidak mau mengaku dosa sekalipun firman pengajaran yang benar sudah menusuk dan menunjukkan dosa.
Kalau tidak mau mengaku dosa = tidak bisa bersaksi = saksi palsu = tidak bisa menyembah Tuhan.
Firman pengajaran yang benar akan sanggup membuka mulutkita untuk bisa mengaku dosa.
Mengaku dosa= iman, percaya kepada Yesus.
Kalau sudah bisa mengaku dosa, maka mulut akan bisa bersaksi = mantap dalam iman.
Lanjut bisa menyembah = percaya dan mempercayakan diri kepada Sang Raja, menyerahkan diri sepenuh kepada Sang Raja.
Lukas 23:40-42
23:40. Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Wahyu 19:6-7
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Apapun posisi kita pagi ini, jangan diam saja, Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk bisa mengaku dosa, bisa bersaksi, sampai bisa menyembah Tuhan.
Hasil menyembah Yesus Sang Raja:
- Tangan Sang Raja menciptakan jalan di tengah laut. Yesaya 43:15-17
43:15. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--,
Artinya:
- Tangan Sang Raja menyelamatkan kita secara jasmani dan rohani.
Keselamatan secara jasmaniadalah keselamatan dari marabahaya, penyakit, pencobaan, dll, sekaligus memberi jalan keluar dari segala masalah.
Keselamatan secara rohaniadalah keselamatan dari dosa-dosa, sehingga kita tetap hidup benar, hidup suci, tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai Tuhan datang.
- Tangan Sang Raja membaharui kita.
Dari suasana yang seperti buluh terkulai menghadapi Laut Kolsom, diubahkan menjadi suasana Sorga.
Keluaran 15:1
15:1. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
- Tangan Sang Raja membukakan pintu langituntuk mencurahkan hujan berkat jasmani dan rohani.
Zakharia 14:17
14:17. Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
Berkat jasmani adalah untuk memelihara kehidupan kita di tengah padang gurun dunia.
- Tangan Sang Raja membukakan pintu Firdaus.
Lukas 23:43
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Ini adalah pembaharuan terakhir, sampai kita bertemu Yesus di awan-awan, masuk Firdaus, sampai masuk Kerajaan Sorga.
Apapun keadaan kita, Tuhan masih mau memperhatikan asalkan mau membuka mulut, mau mengaku dosa, mau bersaksi, mau menyembah Tuhan. Maka Tuhan yang akan membuka pintu-pintu sampai pintu Firdaus.
Tuhan memberkati.