Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Dalam terjemahan lama, jumlah dari segala kebenaran atau jumlah dari firman adalah perjamuan kawin Anak Domba.
Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga dengan tubuh Kristus yang sempurna sebagai mempelai wanita Surga di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk Kerajaan 1000 tahun damai, itulah Firdaus yang akan datang [Wahyu 20]. Sesudah itu kita masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Surga yang kekal [Wahyu 21-22].
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita sebagai mempelai wanita Surga akan duduk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Surga di takhta Surga untuk selama-lamanya.
Syarat supaya kita bisa masuk Perjamuan kawin Anak Domba sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta Yerusalem Baru adalah harus menang bersama Yesus.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”Syarat untuk menang bersama Yesus adalah:
- Dipanggil, sama dengan diselamatkan.
- Dipilih, sama dengan disucikan untuk dipakai oleh Tuhan menjadi imam-imam dan raja-raja.
- Setia.
Jadi, syarat untuk menang bersama Yesus adalah kita harus menjadi imam-imam, pelayan Tuhan atau hamba Tuhan yang setia.
Kehidupan yang tidak setia berarti kalah, sekalipun secara jasmani kelihatan hebat.
Ada 3 macam kesetiaan:
- Pokok kesetiaan, yaitu kesetiaan sejati kepada Kristus, sama dengan kesetiaan sejati pada firman pengajaran yang benar.
2 Korintus 11:2-4
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Di mana pun kita, apa pun keadaan kita, kita harus setia pada firman pengajaran yang benar, setia pada satu laki-laki yaitu Kristus. Sebab Allah adalah Allah yang cemburu.
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Kejadian 3:2
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Hawa diperdaya oleh ular sehingga mengurangi kata "bebas" pada pengajaran yang benar (perintah Tuhan sendiri).
Kejadian 2:17
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Kejadian 3:3
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Hawa diperdaya ular sehingga menambah kata "raba" pada pengajaran yang benar.
Ini sudah terjadi di permulaan jaman dan akan terjadi lagi di akhir jaman.
Wahyu 22:18-21
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Pada akhir jaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali, imam-imam/ pelayan Tuhan/ hamba Tuhan akan ditelan oleh naga merah sehingga menambah dan mengurangi pengajaran yang benar seperti Hawa.
Mengurangi kata "bebas" artinya pemberitaan firman Allah tanpa urapan Roh Kudus sehingga dibatasi oleh waktu, isinya juga dibatasi supaya tidak terlalu keras (jangan menyinggung dosa). Akibatnya adalah jemaat terikat pada dosa.
Menambah kata "raba" artinya pemberitaan firman Allah ditambah dengan lawakan, pengetahuan, dll. Akibatnya adalah sidang jemaat dijamah emosinya oleh pendeta, tetapi tidak dijamah Tuhan, sehingga kering dan tidak berubah hidupnya.
Akibatnya menambah dan mengurangi firman, tidak setia pada firman pengajaran yang benar adalah:
- Kehilangan Firdaus, artinya hidup dalam suasana kutukan, hidup dalam suasana letih lesu dan beban berat.
- Kehilangan keperawanan, artinya kehilangan kesucian sampai kesempurnaan.
2 Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Ini terjadi karena digagahi oleh perempuan Babel.
Wahyu 17:1,4-5
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: “Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”
Perempuan Babel adalah ajaran palsu yang mengajarkan tentang kemakmuran dan hiburan secara jasmani, tetapi di dalamnya terkandung kejahatan dan kenajisan.
- Kehilangan keselamatan dan kesempurnaan, sehingga tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, tidak bisa masuk Firdaus dan Yerusalem Baru [Wahyu 22:18-21]. Ini berarti masuk dalam hukuman dan kebinasaan selamanya.
Kitab Wahyu ditutup dengan kasih karunia Tuhan. Hanya orang yang mendapat kasih karunia Tuhan (bukan orang pandai/ bodoh, bukan orang kaya/ miskin) yang bisa berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, sehingga mengalami penyucian demi penyucian sampai sempurna dan tak bercacat cela.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ukuran kesempurnaan adalah sampai lidah tidak lagi salah dalam perkataan, hanya menyembah Tuhan dengan "Haleluya".
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kalau tidak ada kesetiaan sejati pada Kristus, maka tidak mungkin ada kesetiaan yang lain.
- Kesetiaan dalam nikah rumah tangga.
Maleakhi 2:15-16
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Banyak pelayan Tuhan yang keras hati sehingga berkhianat dalam nikah. Prakteknya:
- Kawin campur, menikah dengan kehidupan yang tidak seiman.
- Kawin cerai.
Perceraian terjadi karena keras hati dan mempertahankan kebenaran diri sendiri, yaitu:
- Kebenaran yang di luar firman.
- Sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, justru menyalahkan orang lain.
- Benar sesuai firman, tetapi tidak mau mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Perceraian berarti memisahkan kepala (suami) dengan tubuh (istri), sama dengan mati. Kalau sesudah bercerai lalu menikah lagi dengan yang lain, maka akan menjadi busuk dan najis.
- Kawin-mengawinkan, seks bebas.
Kejadian 6:4
6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
Pengkhianatan dalam nikah akan menghasilkan benih raksasa, yaitu manusia yang hidup dalam hawa nafsu daging yang tidak terbatas dan tidak terbendung lagi. Ini merusak benih ilahi, yaitu keturunan yang benar, suci, sampai sempurna.
Tuhan menghendaki kesetiaan dalam nikah yang mengarah pada kesatuan dalam nikah.
Efesus 5:31
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rumus nikah adalah 1+1=1. Di antara suami dan istri hanya boleh ada tanda salib, tidak boleh ada yang lain (pria lain, wanita lain, orang tua, anak, uang).
Praktek salib ada di dalam nikah adalah:
- Saling mengaku dan saling mengampuni, maka nikah akan menyatu.
- Saling melayani dalam hal jasmani dan rohani.
Galatia 5:13
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Kewajiban mutlak seorang suami adalah mengasihi istri seperti diri sendiri.
Kewajiban mutlak seorang istri adalah tunduk pada suami dalam segala hal.
Kewajiban mutlak seorang anak adalah taat dengar-dengaran pada orang tua.
- Saling menghormati, artinya jujur.
Roma 12:10
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Ibrani 13:4-5
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Suami-istri harus jujur soal tempat tidur, jangan ada perzinahan, jangan ada pemaksaan kehendak.
Juga harus jujur soal keuangan.
Uang dan tempat tidur adalah satu. Kalau tidak jujur soal uang, pasti tidak jujur soal tempat tidur.
Hasil nikah yang menyatu adalah:
- Menjadi rumah doa, diberkati dan menang atas pencobaan.
Matius 18:19-20
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
Kalau tidak setia dalam nikah, maka tidak akan bisa menjadi rumah doa.
Maleakhi 2:13-14
2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.
2:14 Dan kamu bertanya: “Oleh karena apa?” Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
- Kesatuan nikah yang jasmani meningkat menjadi kesatuan nikah yang rohani antara Kristus dengan sidang jemaat.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
- Kesetiaan dalam ibadah dan pelayanan.
Lukas 12:37-46
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.
12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”
12:41 Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?”
12:42 Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Imam-imam harus beribadah melayani Tuhan dengan setia dan bijaksana. Bijaksana artinya taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kalau taat pada pengajaran yang benar, maka pasti hidupnya benar. Jadi, setia dan bijaksana sama dengan setia dan benar, sama dengan berikat pinggang, selalu siap sedia.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kalau setia saja tetapi tidak benar, itu bagaikan memakai separuh ikat pinggang. Maka pasti tidak berguna.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Imam-imam yang beribadah melayani dengan setia dan benar sama dengan memberi makan dan minum Yesus, memuaskan Tuhan.
Hasilnya:
- Tuhan mempersilahkan kita makan dan minum, artinya Tuhan memuaskan hidup kita.
Tuhan memberikan kebahagiaan Surga yang tidak bisa dipengaruhi apa pun juga. Segala urusan makan-minum adalah urusan Tuhan.
- Kita dipakai menjadi pengawas milik Tuhan.
Mulai dari milik Tuhan yang terkecil yaitu perpuluhan. Kalau ada perpuluhan, maka pasti ada penyembahan. Sampai milik Tuhan yang terakhir adalah kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
- Kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali (ikat pinggang adalah perhiasan mempelai).
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Lukas 12:41-42
12:41 Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?”
12:42 Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
Matius 14:28-29
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”
14:29 Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Petrus setia dalam pelayanan sekalipun menghadapi tantangan dan rintangan, pencobaan, maut, dll. Tetapi kesetiaan Petrus masih diuji.
Matius 14:30
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”
Tetapi saat menghadapi angin, Petrus menjadi tidak tahan dan bimbang. Tuhan mengijinkan Petrus tenggelam supaya Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Artinya:
- Mengaku kosong, gagal, tidak berarti apa-apa.
- Menyerah sepenuh pada pribadi Tuhan, berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
- Menyeru nama Tuhan dengan hancur hati.
Yesaya 57:15
57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Maka ada pengangkatan dan pertolongan dari Tuhan. Juga kita akan dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus. Semua dijadikan indah dan berhasil pada waktuNya. Kita terus disucikan dan diubahkan sampai diangkat ke awan-awan yang permai, sampai mencapai takhta Yerusalem Baru. Yunus yang sudah di dasar lautan menyeru nama Yesus dengan hancur hati dan dia diangkat sampai ke takhta Tuhan. Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk mengulurkan tangan kepadaNya.
Tuhan memberkati.