TEMA:Lukas 7:16b "Allah telah melawat umat-Nya."Siapakah umat Allah yang sebenarnya?
Matius 15:24-2615:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Umat Allah yang sebenarnya adalah bangsa Israel.
Israel = umat Allah = anak Allah = domba Allah.
Bangsa Kafir = bukan umat Allah = hanya anjing dan babi, kehidupan yang jahat dan najis.
Jadi, Allah melawat umatNya = Allah melawat Israel.
Bagaimana dengan kita, bangsa Kafir?
Roma 11:2511:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Karena sebagian Israel keras hati dan menolak Yesus, maka terbuka kesempatan bagi bangsa Kafir untuk diselamatkan dan menjadi umat Tuhan (umat Allah).
I Petrus 2:102:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Jadi,
bangsa Kafir bisa menjadi umat Tuhankarena belas kasih/kemurahan Tuhanyang seharga korban Kristusdi atas kayu salib.
Roma 11:2611:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.Dengan demikian, seluruh Israel (bangsa Israel asli + bangsa Kafir) diselamatkan, menjadi umat Tuhan dan layak menerima lawatan Tuhan.
Kekayaan, kedudukan, kepandaian manusia tidak bisa menarik lawatan Tuhan, tetapi hanya oleh kemurahan Tuhan.Lukas 7:11-127:11. Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Sementara rombongan janda dan anak muda yang mati berjalan keluar dari Nain untuk menuju kuburan, Yesus berjalan menuju kota Nain. Keduanya bertemu di "Pintu Gerbang Kemurahan".
Artinya:
- Perjalanan bangsa Kafir yang berdosa, bagaikan anjing dan babi, sebenarnya sedang menuju kuburan/neraka/'tempat yang paling mengerikan'.
- Tetapi sebelum keluar dari kota Nain, tepat di "Pintu Gerbang Kemurahan Tuhan", bangsa Kafir mendapat lawatan Tuhan sehingga bisa diselamatkan dan menuju hidup kekal (anak muda dibangkitkan), kembali ke kota Nain.
Nain berarti 'tempat yang paling menyenangkan'.
Pintu gerbang lawatan Tuhan = pintu gerbang kemurahan Tuhan.
Sebab itu,
bangsa Kafir harus selalu tinggal dalam kemurahan Tuhan.
Roma 11:2211:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. Jika bangsa Israel asli saja bisa terpisah dan menuju kebinasaan karena kekerasan hati mereka, apalagi bangsa Kafir yang tidak menghargai kemurahan Tuhan.
Bangsa Kafir harus selalu berada di Pintu Gerbang Kemurahan Tuhan;
= Selalu memperhatikan kemurahan Tuhan.
= Tetap hidup dalam kemurahan Tuhan.
Di luar kemurahan Tuhan, bangsa Kafir hanya hidup penuh dengan masalah dan tangisan (seperti janda yang anaknya mati), serta sedang menuju kebinasaan.
PRAKTEK bangsa Kafir yang hidup dalam kemurahan Tuhan:- Roma 2:4
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Kemurahan Allah menuntun kita kepadaPERTOBATAN.
Tujuan kemurahan Allah yang terutama adalah membawa kita untuk bisa bertobat.
Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan = mati terhadap dosa.
Prosesnya:
Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama (vertikal dan horizontal, salib), kita diampuni dan jangan berbuat dosa lagi.
Kemurahan Tuhan pada manusia adalah Ia memberikan tubuh, jiwa dan roh.
Selama masih ada tubuh, maka kita MASIH BISA dan HARUS BERTOBAT,sebab Yesus menebus kita dalam wujud tubuh daging.
Kalau sudah meninggal dunia (tidak ada lagi tubuh), kita tidak bisa lagi mengaku dosa dan bertobat.
Sedangkan binatang tidak perlu bertobat, sebab hanya punya tubuh dan tidak ada roh yang kembali kepada Tuhan.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut (1), orang-orang yang tidak percaya (2), orang-orang keji (3), orang-orang pembunuh (4), orang-orang sundal (5), tukang-tukang sihir (6), penyembah-penyembah berhala (7) dan semua pendusta (8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Terutama, kita harus bertobat dari 8 dosa yang menenggelamkan manusia ke dalam neraka/tempat yang paling mengerikan.
Penutupnya adalah dosa dusta. Selama masih ada dusta, pasti masih ada dosa-dosa lainnya dan kehidupan itu enggan/malas bertobat (keras hati).
Yeremia 9:5
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Roma 2:5
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Kalau tidak mau bertobat, sekalipun Firman terus memperingatkan namun tetap tidak mau bertobat, suatu waktu tidak bisa lagi bertobat, hanya tinggal menunggu kebinasaan kekal seperti setan.
- Titus 3:4-5
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Oleh kemurahan Tuhan, kita mengalami PEMBAHARUAN lewat air dan Roh.
Air = baptisan air. Roh = baptisan Roh Kudus.
Baptisan air yang benaradalah kita dibaptis sesuai Alkitab, sama seperti Yesus dibaptis.
Roma 6:2-4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kehidupan yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit dalam hidup baru. Dikubur = seluruh bagian tubuh masuk dalam air.
Ada banyak macam baptisan air, tetapi hanya satu yang menyelamatkan.
Di zaman Nuh, tentu ada banyak macam bahtera yang dimiliki manusia (sebab sebagian besar bumi adalah lautan), namun yang tidak sesuai kehendak Tuhan - tidak bisa menyelamatkan, hanya satu bahtera Nuh yang menyelamatkan.
Kisah Para Rasul 2:4
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Baptisan Roh Kudus yang benar:
Salah satu tanda baptisan Roh Kudus (kepenuhan Roh Kudus) adalah berbahasa Roh, yakni sesuai dengan yang diberikan oleh Roh Kudus itu sendiri.
Baptisan Roh Kudus juga menghasilkan hidup baru = hidup Surgawi.
Hidup baru = hidup Surgawi = hidup dalam KEBENARAN.
Semua harus benar, mulai dari KTP, pribadi, nikah, pelayanan, keuangan, berorganisasi, berlalu lintas, dsb.
Saat-saat kita tidak benar (hidup darah-daging) lalu meninggal dunia, mau ke mana?
Di dalam Kerajaan Surga hanya ada kebenaran. Segala sesuatu yang tidak benar tidak bisa masuk Surga dan pasti masuk neraka.
Kalau kita kembali pada kebenaran dan kemurahan Tuhan, tidak mungkin hidup kita terlunta-lunta.
Dalam Kerajaan Surga tidak ada yang terlunta-lunta.
I Yohanes 3:9
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Hidup dalam kebenaran = tidak mau berbuat dosa, sekalipun ada kesempatan, ancaman, paksaan, keuntungan, dsb.
Contoh:
Menghadapi istri Potifar, Yusuf tetap hidup dalam kebenaran, sekalipun harus masuk suasana penjara: dikucilkan, difitnah, dijelek-jelekkan, dsb.
Suatu waktu, tangan Tuhan sendiri yang mengangkat Yusuf.
Kalau kita hidup benar, terus membuang dosa dan tidak mau berbuat dosa lagi, maka suatu waktu kita tidak bisa lagi berbuat dosa= benar seperti Yesus benar.
I Yohanes 3:7
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
- II Korintus 4:1
4:1. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Oleh kemurahan Tuhan, kita beribadah dan melayani Tuhan dengan kuat dan teguh hati: TIDAK TAWAR HATI ataupun putus asa.
Bertobat dan hidup benar dulu, baru melayani Tuhan.
Praktek kuat dan teguh hati:
- Tidak pernah putus asa dan meninggalkan ibadah-pelayanan, apapun resiko yang kita hadapi.
- Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan yang benar, sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kembali kedua kali).
Jika kita tetap hidup dalam kemurahan Tuhan, yaitu bertobat, hidup baru (hidup dalam kebenaran) serta tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan, maka
kita menerima lawatan dan kuasa Tuhan yang tidak terbatas.
Lukas 7:14-157:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Hasilnya:
- Kuasa pemeliharaan Tuhan yang ajaib.
Markus 6:35-38
6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
Pemeliharaan yang terutama adalah tentang makanan.
- Secara rohani: Tuhan memberikan Firman Pengajaran benar.
- Secara jasmani: lima roti dan dua ikan untuk 5000 orang = Tuhan mampu memelihara kehidupan kita sehari-hari sampai masa depan, di tengah dunia yang sudah sulit dan terbatas.
Hamba Tuhan tidak hidup dari gaji ataupun jumlah jemaat, namun kita hidup dari kemurahan Tuhan.
Apapun keadaan kita, kembali pada kemurahan Tuhan, ada pemeliharaan di tengah kesulitan bahkan kemustahilan.
- Kuasa pengangkatan.
Matius 14:30-31
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Tangan Tuhan mampu mengangkat kita dari segala kemerosotan secara jasmani (kegagalan) dan rohani (kejatuhan dalam dosa, dsb.).
Petrus saja, hamba Tuhan yang hebat, bisa tenggelam. Siapa kita?
Jangan keluar dari kemurahan Tuhan!
Setiap detik kehidupan kita membutuhkan kuasa pengangkatan dari Tuhan.
- Kuasa kebangkitan = kuasa pertolongan.
Tidak ada yang mustahil dalam kuasa pertolongan Tuhan. Masa depan yang hancur menjadi indah kembali. Kuasa Tuhan mampu menyelesaikan segala masalah, sampaipun yang sudah mustahil.
Lukas 7:13
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Kuasa kebangkitan mampu menyucikan dan mengubahkan kita sedikit demi sedikit, terus-menerus.
Semakin kita diubahkan = air mata semakin dihapuskan.
Sampai suatu waktu, kita sudah sempurna dan tidak ada air mata lagi.
Tuhan memberkati.